Anda di halaman 1dari 13

LAORAN PRAKTIKUM

GEOMORFOLAGI DAN ANALISIS LANSKAP


LIPATAN DAN PATAHAN

Oleh :
Putu Ayu Fajar Widaryanti
1505105009

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan laoran praktikum yang berjudul
“Antiklinal dan Sinklinal”.

Saya sangat berharap laporan praktikum ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Antiklinal dan sinklinal dari
geologi struktural. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan
praktikum ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Denpasar, 26 April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipatan .................................................................................... 2
2.2 Patahan ..................................................................................... 2
III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 4
3,3 Cara Kerja ................................................................................ 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ......................................................................................... 5
4.2 Pembahasan.............................................................................. 6
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 7
5.2 Saran ........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal
bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabakan
terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. Beberapa
kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi seperti perlipatan (fold) rekahan
(fracture) patahan (fault) dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan
tektonik (tectonicunit).

Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan,


seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri,asimetri
serta lipatan rebah(recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah
patahan normal(normal fault), patahan mendatar (strike slip fault),dan patahan
naik (trust fault)

1.2 Tujuan

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui tentang lipatan dan patahan pada
garis kontur.

1
II. Tinjauan Pustaka

2.1 Lipatan

Lipatan adalah suatu bentuk struktur batuan sedimen yang melengkung atau
terlipat-lipat. Bentuk lahan ini termasuk kedalam bentuk lahan asal struktural.
Lipatan adalah suatu undulasi atau bentuk suatu gelombang pada permukaan
batuan yang membentuk suatu penekukan. Lipatan merupakan struktur geologi
yang terbentuk akibat adanya deformasi yang mengenai batuan. Apabila
pelipatan itu membentuk busur maka biasa disebut sebagai antiklin atau
antiform, sedang apabila pelipatan itu membentuk palung maka disebut sebagai
sinklin atau synform (Wilson, dkk., 1982 2.

Punggung antiklinal adalah punggung yang bertepatan dengan antiklinal.


Besar arah punggung atau pegunungan tersebut sejalan dengan sumbu (stike)
antiklinal itu. Lembah antiklinal adalah lembah-lembah yang berkembang
sepanjang sumbu antiklinal. Bentuk inilah yang menunjukan pembalikan relief.
Lembah sinklinal adalah lembah yang berkembang sepanjang sumbu sinklinal.
Pungung sinklinal adalah punggung yang terbentuk di sepanjang sumbu
sinklinal. Bentuk ini juga menunjukan pembalikan relief. Punggung homoklinal
adalah punggungan yang terbentuk pada sayap antiklinal atau sinklinal akibat
kikisan. Biasanya pada lembah ini terdapat pergantian kekerasan lapisan batuan
secara bergantian antara keras dan lunak. Lembah homoklinal adalah lembah
yang terbentuk dan berkembang pada sayap antiklinal maupun sinklinal.
(Suhari, 2009).

2.2 Patahan

Patahan adalah proses perubahan posisi batuan akibat bekerjanya tenaga


endogen yang menekan struktur batuan keras sehingga antara struktur batuan
satu dan lainnya menjadi patah dan terpisah. Biasanya patahan terjadi karena
adanya gaya endogen yang bergerak dengan cepat dan mengenai struktur batuan

2
yang kurang elastis. Pada umumnya patahan dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk. Jenis jenis patahan yakni sebagai berikut :

1. Patahan turun (normal fault ) : Patahan yang arah lempeng batuannya


mengalami penurunan yang mengikuti arah gaya
2. Patahan naik (reverse fault ) : Patahan yang arah lempeng batuannya
bergerak naik berlawanan dengan arah gaya berat.
3. Patahan geser (strike slip fault ) : Patahan yang arah lempeng batuannya
mengalami pergeseran dan arahnya berlawanan dengan lempeng batuan
lainnya (bergerak horizontal). Patahan ini disebabkan karena adanya 2
gaya yang berbeda dan berlawanan arah.(Sugiharyanto,2007).

Berbagai tipe patahan dapat menyebabkan beragamnya bentuk muka bumi,


seperti graben, horst,dan fault scarp. Lapisan tanah yang lebih rendah dari sisi kiri
dan kanan akibat terjadinya patahan disebut graben. Sedaangkan lapisan tanah yang
lebih tinggi dari sekelilingnya dan terjadi sebagai akibat dari adanya patahan disebut
horst. Fault scarp merupakan dinding terjal yang dihasilkan oleh adanya patahan
dengan patahan yang salah satu blok bergerak ke atas. Sedangkan patahan
kompleks terjadi akibat bekerjanya tenaga endogen sehingga menghasilkan retakan,
patahan naik, patahan turun, dan patahan geser. Patahan kompleks dapat
menyebabkan terjadinya pegunungan blok. (Noor, 2009)

3
III. METEDOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Geomorfologi dan Analisis Lanskap dilakukan pada hari kamis,


12 April 2018 pukul 13.00 WITA yang bertempat di ruang kuliah 6 Fakultas
Pertanian Universitas Udayana.

3.2 Alat dan Bahan

1. Peta Topografi
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Kertas Milimeter Blok

3.3 Cara Kerja

1. Lihat peta kontur tentang lipatan yang terdapat pada exercise 1 tentang
patahan
2. Amati pada peta tetanang lembah sinklinal, antiklinal, homoklinal, bukit
sinklinal, antiklinal, homoklinal. Dimana antiklinal merupakan adalah yang
membentuk busur/ punggung dan sinklinal yang membentuk palung/lembah.
3. Kemudian dari peta yang sama ditentukan tentang sungai subsequent yang
ditandai dengan warna biru, sungai resequent yang ditandai dengan warna
merah dan sungai obsequent yang ditandai dengan warna hijau.
4. Pada peta kedua tentang patahan adalah amati peta tersebut dengan
memperhatikan kerapatan garis kontur.
5. Kemudian tentukan dari patahan tersebut terbentukknya faut scarp dan
grabben

4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Mountains Developed on Folded Strata

5
Failt scraps and graben

4.2 Pembahasan

1. Pada hasil yang menunjukkan adanya sinklinal adalah dengan dicirikan


membentuk palung atau lembah pada daratan tersebut, sedangkan pada
bagian antiklinal dengan dicirikan membentuk busur atau punggung pada
dataran tersebut.
2. Untuk menentukan jenis sungainya antara subsequent, obsequent dan
resequen kita bisa melihatnya dari arah DIP atau sudutnya, subsequent
adalah sungai yag terbentuk dari anak-anak sungai, apabila arah aliran
sungai bersasmaan dengan arah dip maka sungai tersebut merupakan sungai
resequen, dan apabila aliran sungai berlawanan dengan arah dip maka
merupakan sungai obsequen.

6
3. Pada peta patahan dapat dilihat dari kerapatan garis kontur yang memanjang.
Apabila garis kontur sangat rapat dan memanjang maka pada bagian tersebut
sudag terjadi sebuah patahan yang salah satu sisi bidangnya mengalami
penurunan dataran, apabila dalam garis kontur yang memanjang yang
memiliki kerapatan garis tetapi salah satu sisinya mengalami perengganggan
garis kontur maka hal tersebut dinamakan fault splinter.
4. Dari jenis patahan tersebut maka kita akan mengetahui fault scarps dan
graben, dimana fault scarp adalah dinding yang terjal ini dicirikan garis
kontur yang sangat rapat, sedangkan graben adalah penurunan dataran yang
ditandahkan beda ketinggian dari dua dataran yang dilewati patahan

7
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada bentuk lipatan yang membentuk palung/ lembah adalah sinklinal dan yang
membentuk busur adalah antiklinal . Sedangkan untuk patahan yang perlu
diperhatikan adalah kerapatan pada gatis kontur semakin rapat garis kontur dan
semakin banyak garisnya maka akan membentuk sebuah tebing terjal (fault scarp)
yang merupakan salah satu dataran yang mengalami penurunan (graben)

5.2 Saran

Dalam penentuan lipatan dan patahan diperlukan ketelitian dan juga


pengetauan dasar tentang garis kontur serta ilmu yang berkaitn dengan geologi
struktur.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aufahaq.R. Laporan Fieldtrip Praktikum Geologi


Struktur.https://www.academia.edu/9961747/Laporan_Fieldtrip_Praktikum_Geolog
i_Struktur. Diunduh pada 25 April 2018

Wardana.Dyka. 2014. Geologi struktur.


https://www.scribd.com/doc/210756001/geologi-struktur-docx. Diunduh pada 25
April 2018

Anda mungkin juga menyukai