GEOLOGI FISIK
ACARA III
BATUAN BEKU
Disusun Oleh:
Nugrah Oktrisya Alfiani
19080026
Pelaksanaan Praktikum:
Hari / Tanggal : Jum’at / 27 September 2019
Sesi / Jam : III / 13,20 – 15.00
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
ACARA III
BATUAN BEKU
Disusun Oleh:
Nugrah Oktrisya Alfiani
19080026
Tanggal : 2019
Asisten Pembimbing
( ………………………………)
NIM / BP………………………
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.Laporan ini disusun agar
mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar geologi fisik beserta aplikasinya dalam
duni pertambangan. Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Harizona Aulia Rahman, S.T , M.Eng selaku dosen Geologi Fisik beserta
para staf pengajar lainnya.
2. Wahyu Aulia, Hanifa Octaviani selaku Asisten Laboratorium Geologi
Fisik yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkann saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya.
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : 12 halaman
iv
v
LEMBARAN KONSULTASI
Padang,
Asisten / Pemateri
(………………………….)
Nim / BP ……………….
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tinggal pada lapisan terluar dari bumi, yaitu pada kerak bumi.
Daratan yang kita tempati sekarang ini tersusun oleh beberapa jenis batuan yang
berbeda satu sama lainnya. Dari batuan penyusun tersebut, kita dapat
menggolongkan batuannya menjadi 3 golongan yaitu, batuan beku (igneous
rocks), batuan sediment (sedimentary rocks) dan batuan metamorf (metamorphic
rocks).Setiap batuan memiliki karakteristik yang berbeda dan proses
pembentukan yang berbeda pula.
Batuan beku adalah induk dari segala jenis batuan yang merupakan cikal
bakal ditemukannya berbagai jenis batuan yang ada pada saat ini.95% dari kerak
bumi disusun oleh batuan beku. Maka dari itu penting kita untuk mempelajari
lebih lanjut tentang batuan beku mulai dari sifatnya hingga proses pembentukan
dari batuan ini sendiri.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk lebih mengetehui apa itu batuan beku dan menambah wawasan tentang
batuan beku itu sendiri
2. Agar dapat lebih memahami material penyusun dari lapisan terluar dari bumi
ini
3. Menjelaskan pembagian batuan beku berdasarkan tempat dan lama proses
terbentuknya
4. Agar mengetahui struktur dari batuan beku itu sendiri
5. Agar dapat mempermudah saat kita bekerja dilapangan nanti
1
2
BAB II
DASAR TEORI
2
3
3
4
b. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang mempunyai hubungan struktur yang
memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya atau yang
memotong perlapisan batuan disekitarnya.
Jenis-jenis dari tubuh batuan beku ini yaitu :
1) Dike, merupakan tubuh batuan beku yang memotong
perlapisandisekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.
Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan
panjang ratusan mete
2) Batolith, merupakan tubuh batuan beku yang tersingkap di permukaan,
berukuran sangat besar yaitu >100 km2 dan membeku pada kedalaman
yang besar. Bentuk tidak beraturan serta tidak diketahui dasarnya.
3) Stock, merupakan tubuh batuan beku yang mirip dengan batolith, tetapi
ukurannya lebih kecil. Terbentuk pada lingkungan yang tidak jauh dari
permukaan bumi.
4) Jenjang volkanik, pipa gunung api dibawah kawah yang mengalirkan
megma ke pundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi disekitarnya
tererosi, maka batuan beku yang bentukna kurang lebih selindris dan
menonjol dari topografi disekitarnya
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik. Magma
yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekhan atau lubang kepundan
gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi
batuan ektrusif. Proses keluarnya magma ini dinamakan fissure eruption.
Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi
sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagia aliran lava atau ikut
tersembur ke atas bersama gas-gassebagai piroklastik. Apabila magma
5
BAB III
LEMBAR DESKRIPSI
1. IR-01
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR- 01
Warna Abu-abu
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas
Holokristalin
b. Granularitas Faneritik
c. Bentuk Kristal Subhedral
Inegquigranular
d. Kemas
Quarts 35%
Plagioklas 40%
Komposisi mineral Biotit 5%
Hornblende 20%
Acc 5%
Nama batuan Granodiorit
Ganesa Batuan ini tergolong faneritik karena
memiliki kristal yang jelas. Tergolong
batuan beku intrusive. Batu ini terbentuk
di bawah permukaan bumi, dimana
9
10
2. IR-02
10
11
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-02
Warna Hijau
Jenis batuan Ultrabasa
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Anhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Piroxin 20%
Quarts 10%
Plagioklas 355
Olivine 35 %
Nama batuan Peridotit
Ganesa Tergolong batuan intrusif karna proses
pembentukan batuan ini terjadi di
bawah permukaan bumi.
Lama pembentukan Intrusif
3. .IR-03
11
12
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-03
Warna Hitam mengkilap
Jenis batuan Basa
Struktur Vasikuler
Tekstur
a. Kristalinitas Holohyalin
Afanitik
b. Granularitas
-
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Glassy 100%
Nama batuan Obsidian
Ganesa Terbentuk dari ekstruksi lava felsik
yang mendingin dengan cepat tanpa
pertumbuhan Kristal.
Lama pembentukan Ekstrusif
4. IR-04
12
13
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-04
Warna Abu-abu
Jenis batuan Asam
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Plagioklas 50%
Biotit 35%
Quarts 15%
Nama batuan Diorit
Ganesa Diorit terbentuk akibat proses
kristalisasi yang secara perlahan
sehingga membentuk mineral yang
sempurna
Diorit sering terbentuk di atas
batas lempeng konvergen, yang
mana subduksi lempeng samudra
menyusup ke bawah lempeng benua
13
14
5. IR-05
14
15
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-05
Warna Cokelat kemerahan
Jenis batuan Asam
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Afanitik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Orthoclase 35%
Piroxin 35%
Olivine 20%
Nama batuan Riolit
Ganesa Batu Riolit ini biasanya terbentuk dari
magma granitik yang sebagian telah
didinginkan di bawah permukaan.
Ketika magma tipe granitik ini
meletus, ada beberapa batuan ukuran
butir yang bisa terbentuk. Butiran
kristal besar yang terbentuk di bawah
permukaan disebut dengan fenokris,
dan batuan kristal kecil yang terbentuk
di permukaan disebut dengan
groundmass atau massa dasar. Letusan
magma granitik dapat menghasilkan
15
16
6. IR-06
16
17
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-06
Warna Abu-abu
Jenis batuan Intermedient
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inegquigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Pllagioklas 35%
Quarts 15%
Piroxin 50%
Nama batuan Porfiri andesit
Ganesa Andesit umumnya terbentuk setelah
"melting" (pelelehan/pencairan) lempeng
samudera akibat subduksi.Andesit terlihat
mengandung kristal plagioklas,
amphibole, atau piroksen yang berukuran
besar.Mereka mulai terbentuk ketika
magma yang mengalami pendinginan di
bawah permukaan mendekati suhu
kristalisasi dari mineral-mineral tersebut.
Ketika magma meletus atau keluar ke
permukaan bumi sisa lelehan magma
yang belum sempat terkristal tadi akan
mengkristal dengan cepat akibat suhu
dipermukaan yang lebih dingin. Hasil
akhirnya, ini akan menghasilkan batuan
dengan dua ukuran kristal yang berbeda.
Lama pembentukan Instrusif
17
18
7. IR-07
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-07
Warna Abu-abu
Jenis batuan Intermedient
Struktur Massif
18
19
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 20%
Plagioklas 20%
Piroxin 20%
Hornblende 15%
Biotit 15%
Nama batuan Andesit
Ganesa Batuan beku intermediet yang
bewarna abu-abu, batuan beku
vulkanik, ekstrusif, komposisi
menengah dengan tekstur porfiritik.
Proses terjadinya lava naik ke
permukaan bumi akan mengalami
pendinginan dengan cepat. Tekstur
andesit menjadi lebih halus dari
lingkungan subduksi
Lama pembentukan Intrusif
19
20
8. IR-08
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-08
Warna Putih
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 50%
Piroxin 10%
Olivine 5%
Plagioklas 25%
20
21
9. IR-09
21
22
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-09
Warna Cokelat
Jenis batuan Basa
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 5%
Piroxin 50%
Olivine 20%
Nama batuan Diabas
Ganesa Batuan beku berwarna abu-abu dan
berbutir sedang. Mineral piroksen dan
plagioklas berbentuk seperti jarum yang
saling bersilangan. Diabas terbentuk dari
magma yang menerobos hingga dekat
permukaan bumi.
22
23
10. IR-10
23
24
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-10
Warna Gelap
Jenis batuan Basa
Struktur Vesikuler
Tekstur
a. Kristalinitas Holohyalin
-
b. Granularitas
-
c. Bentuk Kristal -
d. Kemas
Komposisi mineral Gelas vulkanik 100%
Nama batuan Skoria
Ganesa Batuan beku yang di produksi oleh
fragmentasi aliran lava kubah vulkanik
Biasanya membentuk gunung dengan
kawah dipuncaknya
Lama pembentukan Ekstrusif
11. IR-11
24
25
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-11
Warna Cokelat
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Subhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 35%
Piroxin 50%
Plagioklas 5%
Biotit 10%
Nama batuan Granit
Ganesa Batuan beku yang terbentuk secara
intrusive ditandai dengan butiran
mineralnya yang kasar. Tergolong batuan
beku asam karena bewarna terang
Lama pembentukan Intrusif
25
26
12. IR-12
26
27
Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-12
Warna Hitam
Jenis batuan Basa
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Afanitik
b. Granularitas
Anhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 5%
Piroxin 50%
Hornblende 20%
Plagioklas 5%
Biosit 20%
Nama batuan Basalt
Ganesa Batuan beku basa yang bewarna
gelap, terbentuk pada daerah vulkanik
pembekuan magma yang cenderung
cepat sehingga mineral penyusun
terlihat lebih kecil. Batuan ini
27
28
BAB IV
PEMBAHASAN
1. IR-01
IR-01 adalah batuan asam yang ditandai dengan warna terang pada batuan
tersebut. Dengan struktur massif artinya struktur yang memperlihatkan suatu
massa batuan yang seragam. Dengan kristalinitasnya holokristal.Artinya batuan ini
28
29
29
30
6. IR-06
IR-06 adalah batua porfiri andesit.Bewarna abu-abu yang bersifat
intermediet.Artinya batuan ini bersifat antara asam dengan basa. Struktur batuan
nya adalah massif dan termasuk batuan beku ekstrusif yang mana batuan ini
terbentuk di luar permukaan bumi
7. IR-07
Adalah batuan andesit yang mana bersifat intermediet dan bewarna abu-
abu.Bersifat asam.Dan termasuk batuan beku intrusive.Komposisi mineralnya
adalah kuarsa, plagioklas, piroxin, homblende dan biotit.
8. IR-08
Bewarna putih dengan struktur massif.Batuan ini termasuk asam. Ini adalah
batuan granit yang mana batuanproses pembentukan batuan ini terjadi dibawah
permukaan bumi. Dengan komposisi mineralnya adalah kuarsa, piroxin, olivine
dan plagioklas.
9. IR-09
IR-09 adalah batu diabas yang pross pembentukan batuan ini terjadi di luar
permukaan bumi. Bewarna hitam kecoklatan dengan sifat batuannya adalah
basa.Dengan sturktur batuan adalah massif.Kristalinitas batuan ini adalah
hipokristalin, granularitasnya adalah porfiritik.
10. IR-10
Batuan skoria dengan warna gelap yang artinya batu ini bersifat basa.Dengan
struktur vesikuler. Kristalinitas batuan ini adalah holohyalin yang artinya batu ini
tersusun dari massa gelas. Batu ini tidak memiliki granularitas, bentuk Kristal dan
kemas. Batuan ini termasuk batuan beku ektrusif
11. IR-11
Batuan granit yang bersifat asam dengan struktur nya adalah massif.
Komposisi mineral batuan ini di dominasi oleh piroxin.Temasuk batuan beku
intrusif.Kristalinitas batuan ini adalah holokristalin, granularitasnya adalah
30
31
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batuan beku merupakan hasil dari proses magma yang mendingin atau batuan
yang terbentuk karena pembekuan magma. Batuan beku pada umumnya memiliki
mineral pada komposisi penyusunnya. Tapi ada juga beberapa batuan hanya
tersusun dari massa gelas. Kapasitas mineral pada batuan juga berperan penting
dalam pengklasifikasian batuan beku nantinya.
Batuan beku di deskripsikan langsung oleh praktikan sehingga praktikan
mengetahui informasi dari pembentukan batuan beku.Jika praktikan dapat
mendeskripsikan batuan beku, maka praktikan telah mengetahui secara langsung
ciri-ciri atau karakteristik dari batuan beku tersebut.
B. Saran
Saat praktikum, diharapkan praktikum dilaksanakan secara teratur dan
dengan waktu yang cukup. Agar semakin banyak nya waktu yang diberikan dapat
membuat kita lebih dapat memahami dan lebih serius ketika pengklasifikasian
batuan yang ada didalam labor tersebut.
32
LAMPIRAN
33
DAFTAR PUSTAKA
34