Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI FISIK

ACARA III
BATUAN BEKU

Disusun Oleh:
Nugrah Oktrisya Alfiani
19080026

Pelaksanaan Praktikum:
Hari / Tanggal : Jum’at / 27 September 2019
Sesi / Jam : III / 13,20 – 15.00

LABORATORIUM GEOLOGI TAMBANG


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

ACARA III
BATUAN BEKU

Disusun Oleh:
Nugrah Oktrisya Alfiani
19080026

Disetujui untuk Laboratorium Geologi Tambang


Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang

Tanggal : 2019
Asisten Pembimbing

( ………………………………)
NIM / BP………………………

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.Laporan ini disusun agar
mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar geologi fisik beserta aplikasinya dalam
duni pertambangan. Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Harizona Aulia Rahman, S.T , M.Eng selaku dosen Geologi Fisik beserta
para staf pengajar lainnya.
2. Wahyu Aulia, Hanifa Octaviani selaku Asisten Laboratorium Geologi
Fisik yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkann saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya.

Padang, September 2019


Penyusun

Nugrah Oktrisya Alfiani

ii
iii

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... iv
LEMBARAN KONSULTASI ......................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
C. Manfaat ................................................................................................ 1
BAB II DASAR TEORI .................................................................................. 2
A. Pengertian Batuan Beku ....................................................................... 2
B. Proses Terjadinya Batuan Beku ........................................................... 2
C. Klasifkasi Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya .................. 3
D. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Mineralnya ............ 5
E. Struktur Batuan Beku ........................................................................... 6
F. Tekstur Batuan Beku ........................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 29
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 32
LAMPIRAN .................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 34

iii
iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : 12 halaman

iv
v

LEMBARAN KONSULTASI

Nama : Nugrah Oktrisya Alfiani


Nim / BP : 19080026/19
Acara : Batuan Beku
Asisten labor :

Hari / Tanggal Keterangan Paraf

Padang,
Asisten / Pemateri

(………………………….)

Nim / BP ……………….

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia tinggal pada lapisan terluar dari bumi, yaitu pada kerak bumi.
Daratan yang kita tempati sekarang ini tersusun oleh beberapa jenis batuan yang
berbeda satu sama lainnya. Dari batuan penyusun tersebut, kita dapat
menggolongkan batuannya menjadi 3 golongan yaitu, batuan beku (igneous
rocks), batuan sediment (sedimentary rocks) dan batuan metamorf (metamorphic
rocks).Setiap batuan memiliki karakteristik yang berbeda dan proses
pembentukan yang berbeda pula.
Batuan beku adalah induk dari segala jenis batuan yang merupakan cikal
bakal ditemukannya berbagai jenis batuan yang ada pada saat ini.95% dari kerak
bumi disusun oleh batuan beku. Maka dari itu penting kita untuk mempelajari
lebih lanjut tentang batuan beku mulai dari sifatnya hingga proses pembentukan
dari batuan ini sendiri.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk lebih mengetehui apa itu batuan beku dan menambah wawasan tentang
batuan beku itu sendiri
2. Agar dapat lebih memahami material penyusun dari lapisan terluar dari bumi
ini
3. Menjelaskan pembagian batuan beku berdasarkan tempat dan lama proses
terbentuknya
4. Agar mengetahui struktur dari batuan beku itu sendiri
5. Agar dapat mempermudah saat kita bekerja dilapangan nanti

1
2

BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Batuan Beku


Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk dari satu atau
beberapa mineral yang terbentuk akibat dari pembekuan magma.Berdasarkan
teksturnya batuan ini dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik.Perbedaaan keduanya dapat dilihat dari besar kecilnya mineral penyusun
dari batuan beku tersebut.Batuan beku plutonik terbentuk dari pembekuan magma
yang relatif lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh
batuan plutonik adalah diorite dan granit. Sedangkan untuk batuan beku vulkanik,
proses terbentuknya batuan ini pada umumnya pembekuan magma sangat cepat
sehingga mineral penyusunnya kecil.Contoh batuannya adalah basalt, andesit dan
dacite.
B. Proses Terbentuknya Batuan Beku
Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwasanya batuan beku berasal dari
pembekuan magma.Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk
secara alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 900 – 1200 C. Magma
ini berasal dai batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang sudah ada
sebelumnya, baik yang berada dimantel maupun dikerak bumi. Secara umum
proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari kenaikan temperature,
penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi. Selanjutnya untuk proses
pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung pada jenis batuan beku
bekunya masing-masing.

2
3

C. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terjadinya


1. Batuan beku intrusif atau plutonik
Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang membeku dan membatu
di bawah permukaan atau di dalam kearak bumi, dikelilingi oleh batuan asal
(biasa disebut country rock) sering juga disebut batuan beku dalam atau
batuan beku plutonik.Magma mendingin secara perlahan atau sangat lambat,
dan sebagai hasilnya, batuan beku ini berbutir kasar.Butiran mineral di batuan
ini dapat dengan mudah diidentifikasi dengan mata telanjang.
Batuan beku intrusif selanjutnya dapat dibagi menjadi batuan beku
intrusif dalam dan batuan beku intrusi permukaan. Berdasarkan kedudukannya
terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya, struktur tubuh batuan beku
intrusif terbagi menjadi:
a. Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang mempunyai hubungan struktur
batuan intrusi imni dengan batuan sekelilingnya sedemikian rupa sehingga
batas/bidang kontaknya sejajar dengan bidang perlapisan batuan
sekelilingnya. Jenis-jenis dari tubuh batuan beku ini yaitu :
1) Sill, merupakan tubuh batuan beku yang berupa lembaran dan sejajar
dengan lapisan batuan sekitarnya dengan ketebalan beberapa milimeter
hingga beberapa kilometer.
2) Laccolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian
atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung keatas
membentuk kubah landai. Sedangkan bagian bawahnya mirip dengan
sill
3) Lopolith, merupakan bentuk tubuh batuan beku yang berbanding
terbalik dengan laccolith, yaitu hanya bagian atas dan bawahnya yang
cekung keatas.
4) Paccolith, merupakan tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau
antiklin yang telah terbentuk sebelumnya

3
4

b. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang mempunyai hubungan struktur yang
memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya atau yang
memotong perlapisan batuan disekitarnya.
Jenis-jenis dari tubuh batuan beku ini yaitu :
1) Dike, merupakan tubuh batuan beku yang memotong
perlapisandisekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang.
Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan
panjang ratusan mete
2) Batolith, merupakan tubuh batuan beku yang tersingkap di permukaan,
berukuran sangat besar yaitu >100 km2 dan membeku pada kedalaman
yang besar. Bentuk tidak beraturan serta tidak diketahui dasarnya.
3) Stock, merupakan tubuh batuan beku yang mirip dengan batolith, tetapi
ukurannya lebih kecil. Terbentuk pada lingkungan yang tidak jauh dari
permukaan bumi.
4) Jenjang volkanik, pipa gunung api dibawah kawah yang mengalirkan
megma ke pundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi disekitarnya
tererosi, maka batuan beku yang bentukna kurang lebih selindris dan
menonjol dari topografi disekitarnya
2. Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik. Magma
yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekhan atau lubang kepundan
gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi
batuan ektrusif. Proses keluarnya magma ini dinamakan fissure eruption.
Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi
sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagia aliran lava atau ikut
tersembur ke atas bersama gas-gassebagai piroklastik. Apabila magma
5

membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava),.


Struktur tubuh batuan beku ekstrusif yaitu :
1) Masif, merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan suatu masa
batuan yang terlihat seragam.
2) Sheeting joint, merupakan struktur batuan beku yang terlihat sebagai
lapisan.
3) Columnar joint, merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan
batuan terpisah polygonal seperti batang pensil.
4) Pillow lava, merupakan struktur batuan beku yang menyerupai bantal yang
bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan oleh proses pembekuan terjadi
pada lingkungan air.
5) Vesikular, merupakan struktur batuan beku yang memperlihatkan lubang-
lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada
saat pembekuan.
6) Skorian, merupakan struktur batuan beku yang terdapat lubang-lubang gas
pada permukan batuan tersebut terlihat tidak teratur, besar, dan tidak
saling berhubungan.
7) Pumisan, merupakan struktur batuan beku yang jika lubang-lubang gas
halus, saling berhubungan, banyak, dan teratur.
8) Amigdaloidal, merupakan struktur batuan beku yang vesikular kemudian
terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa, atau zeolit.
D. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Komposisi Kimia
1. Batuan Beku Asam
Termasuk golongan batuan beku ini apabila batuan beku tersebut mengandung
silika (SiO2) lebih dari 66%.Batuan yang tergolong kelompok ini mempunyai
warna terang (cerah) karena (SiO2) yang kaya akan menghasilkan batuan
dengan kandungan kuarsa.
2. Batuan Beku Menengah (Intermediet)
6

Termasuk golongan batuan beku ini apabila batuan beku tersebut


mengandung 52 – 66% silika maka termasuk ke dalam kelas ini. Batuan ini
akan berwarna gelap karena tingginya kandungan mineral feromagnesia.
Contoh batuan ini adalah Diorit dan Andesit.
3. Batuan Beku Basa
Termasuk golongan batuan beku ini apabila batuan beku tersebut
mengandung 45 – 52% silika. Batuan ini akan memiliki warna hitam
kehijauan karena terdapat kandungan mineral olivine. Contoh batuan ini
adalah Gabbro dan Basalt.
4. Batuan Beku Ultra Basa
Termasuk golongan batuan beku ini apabila batuan beku tersebut
mengandung kurang dari 45% silika (SiO2).Warna batuan ini adalah hijau
kelam karena tidak terdapat silika bebas sebagai kuarsa.Contoh batuan ini
adalah Peridotit dan Dunit.
E. Struktur Batuan Beku
Struktur adalah pembagian beatuan beku berdasarkan bentuk batuan beku dan
proses kejadiannya. Yang terbagi menjadi:
1. Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur yang dicirikan memiliki massa
batuan yang berbentuk bantal. Berukuran antara 30-60 cm dan biasanya antar
bantal yang berdekatan terisi oleh bahan-bahn dari sedimen klastik. Terbentuk
dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.
2. Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang
tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran.
3. Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak
menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen
lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
4. Vesikuler, yaitu struktur pada batuan ektrusi yang terdapat pada rongga-rongga
yang berbentuk elip, selinder maupun tidak beraturan. Rongga-rongga tersebut
7

terbentuk karna keluarnya atau di lepasnya gas-gas yang terkandung didalam


lava setelah mengalami penurunan tekanan.
5. Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-
lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
6. Amigdaloidal, yaitu struktur di mana lubang-lubang gas telah terisi oleh
mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
7. Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan
lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur
yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture)
dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting
joint (kekar berlembar).
5. Tekstur Batuan Beku
Berdasarkan tekstur, batuan beku dapat dibedakan berdasarkan :
1. Derajat Kristalisasi
Merupakan tingkatan kristalisasi mineral dalam batuan. Tingkatan ini
dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Holokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan semua berbentuk kristal-
kristal.
b. Hipokristalin, jika sebagian berbentuk kristal sedangkan sebagian yang lain
berbentuk mineral gelas.
c. Holohyalin, hampir seluruhnya terdiri dari gelasan. Pengertian gelasan ini
adalah mineral-mineral yang tidak mengkristal atau amorf.
2. Granularitas
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal 2 kelompok tekstur ukuran butir yaitu:
a. Fanerik
8

Kristal-kristalnya terlihat jelas, sehingga dapat dibedakan satu dengan yang


lain secara megaskopis (mata biasa) ataupun dengan pertolongan kaca
pembesar/loupe.
b. AfanitikBesar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan
mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur
afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya.
c. Porfiritik Kristal-kristal ada yang terlihat jelas da nada juga yang tidak
terlihat jelas.
d. Piroklastik Mempunyai fragmen material vulkanik
3. Bentuk Kristal
Berdasarkan atas kejelasan bidang batas kristal, dilihat dari pandangan dua
dimensi, meliputi:
a.Euhedral, merupakan apabila bentuk kristal sempurna dan dibatasi oleh
bidang batas yang jelas.
b.Subhedral, merupakan apabila bentuk kristal kurang sempurna dan dibatasi
oleh bidang batas yang tidak begitu jelas.
c.Anhedral, merupakan apabila bentuk kristal dibatasi oleh bidang kristal tidak
sempurna/ tidak jelas.
4. Relasi
Merupakan hubungan antara kristal satu dengan kristal yang lain/gelasan,
meliputi
a. Equigranular, yaitu jika ukuran butir hampir sama besar atau seragam.
b. Inequigranular,yaitu jika ukuran butir dari masing-masing kristal tidak sama
besar atau tidak seragam. Komposisi Mineral
9

BAB III
LEMBAR DESKRIPSI
1. IR-01

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR- 01
Warna Abu-abu
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas
Holokristalin
b. Granularitas Faneritik
c. Bentuk Kristal Subhedral
Inegquigranular
d. Kemas
Quarts 35%
Plagioklas 40%
Komposisi mineral Biotit 5%
Hornblende 20%
Acc 5%
Nama batuan Granodiorit
Ganesa Batuan ini tergolong faneritik karena
memiliki kristal yang jelas. Tergolong
batuan beku intrusive. Batu ini terbentuk
di bawah permukaan bumi, dimana

9
10

proses pendinginan sangat lambat


sehingga batuan seluruhnya terdiri atas
kristal kristal
Lama pembentukan Intrusif

2. IR-02

10
11

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-02
Warna Hijau
Jenis batuan Ultrabasa
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Anhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Piroxin 20%
Quarts 10%
Plagioklas 355
Olivine 35 %
Nama batuan Peridotit
Ganesa Tergolong batuan intrusif karna proses
pembentukan batuan ini terjadi di
bawah permukaan bumi.
Lama pembentukan Intrusif

3. .IR-03

11
12

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-03
Warna Hitam mengkilap
Jenis batuan Basa
Struktur Vasikuler
Tekstur
a. Kristalinitas Holohyalin
Afanitik
b. Granularitas
-
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Glassy 100%
Nama batuan Obsidian
Ganesa Terbentuk dari ekstruksi lava felsik
yang mendingin dengan cepat tanpa
pertumbuhan Kristal.
Lama pembentukan Ekstrusif

4. IR-04

12
13

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-04
Warna Abu-abu
Jenis batuan Asam
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Plagioklas 50%
Biotit 35%
Quarts 15%
Nama batuan Diorit
Ganesa Diorit terbentuk akibat proses
kristalisasi yang secara perlahan
sehingga membentuk mineral yang
sempurna
 Diorit sering terbentuk di atas
batas lempeng konvergen, yang
mana subduksi lempeng samudra
menyusup ke bawah lempeng benua

13
14

Lama pembentukan Ektrusif

5. IR-05

14
15

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-05
Warna Cokelat kemerahan
Jenis batuan Asam
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Afanitik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Orthoclase 35%
Piroxin 35%
Olivine 20%
Nama batuan Riolit
Ganesa Batu Riolit ini biasanya terbentuk dari
magma granitik yang sebagian telah
didinginkan di bawah permukaan.
Ketika magma tipe granitik ini
meletus, ada beberapa batuan ukuran
butir yang bisa terbentuk. Butiran
kristal besar yang terbentuk di bawah
permukaan disebut dengan fenokris,
dan batuan kristal kecil yang terbentuk
di permukaan disebut dengan
groundmass atau massa dasar. Letusan
magma granitik dapat menghasilkan

15
16

batu riolit, batu apung, batu obsidian


atau tuf. .
Lama pembentukan Intrusive

6. IR-06

16
17

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-06
Warna Abu-abu
Jenis batuan Intermedient
Struktur Massif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inegquigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Pllagioklas 35%
Quarts 15%
Piroxin 50%
Nama batuan Porfiri andesit
Ganesa Andesit umumnya terbentuk setelah
"melting" (pelelehan/pencairan) lempeng
samudera akibat subduksi.Andesit terlihat
mengandung kristal plagioklas,
amphibole, atau piroksen yang berukuran
besar.Mereka mulai terbentuk ketika
magma yang mengalami pendinginan di
bawah permukaan mendekati suhu
kristalisasi dari mineral-mineral tersebut.
Ketika magma meletus atau keluar ke
permukaan bumi sisa lelehan magma
yang belum sempat terkristal tadi akan
mengkristal dengan cepat akibat suhu
dipermukaan yang lebih dingin. Hasil
akhirnya, ini akan menghasilkan batuan
dengan dua ukuran kristal yang berbeda. 
Lama pembentukan Instrusif

17
18

7. IR-07

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-07
Warna Abu-abu
Jenis batuan Intermedient
Struktur Massif

18
19

Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 20%
Plagioklas 20%
Piroxin 20%
Hornblende 15%
Biotit 15%
Nama batuan Andesit
Ganesa Batuan beku intermediet yang
bewarna abu-abu, batuan beku
vulkanik, ekstrusif, komposisi
menengah dengan tekstur porfiritik.
Proses terjadinya lava naik ke
permukaan bumi akan mengalami
pendinginan dengan cepat. Tekstur
andesit menjadi lebih halus dari
lingkungan subduksi
Lama pembentukan Intrusif

19
20

8. IR-08

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-08
Warna Putih
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 50%
Piroxin 10%
Olivine 5%
Plagioklas 25%

20
21

Nama batuan Granit


Ganesa Batuan beku yang terbentuk secara
intrusif ditandai dengan butiran
mineralnya yang kasar.
Lama pembentukan Intrusif

9. IR-09

21
22

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-09
Warna Cokelat
Jenis batuan Basa
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Porfiritik
b. Granularitas
Euhedral
c. Bentuk Kristal equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 5%
Piroxin 50%
Olivine 20%
Nama batuan Diabas
Ganesa Batuan beku berwarna abu-abu dan
berbutir sedang. Mineral piroksen dan
plagioklas berbentuk seperti jarum yang
saling bersilangan. Diabas terbentuk dari
magma yang menerobos hingga dekat
permukaan bumi.

Lama pembentukan Ekstrusif

22
23

10. IR-10

23
24

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-10
Warna Gelap
Jenis batuan Basa
Struktur Vesikuler
Tekstur
a. Kristalinitas Holohyalin
-
b. Granularitas
-
c. Bentuk Kristal -
d. Kemas
Komposisi mineral Gelas vulkanik 100%
Nama batuan Skoria
Ganesa Batuan beku yang di produksi oleh
fragmentasi aliran lava kubah vulkanik
Biasanya membentuk gunung dengan
kawah dipuncaknya
Lama pembentukan Ekstrusif

11. IR-11

24
25

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-11
Warna Cokelat
Jenis batuan Asam
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Holokristalin
Faneritik
b. Granularitas
Subhedral
c. Bentuk Kristal Inequigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 35%
Piroxin 50%
Plagioklas 5%
Biotit 10%
Nama batuan Granit
Ganesa Batuan beku yang terbentuk secara
intrusive ditandai dengan butiran
mineralnya yang kasar. Tergolong batuan
beku asam karena bewarna terang
Lama pembentukan Intrusif

25
26

12. IR-12

26
27

Hasil deskripsi
Nomor batuan IR-12
Warna Hitam
Jenis batuan Basa
Struktur Masif
Tekstur
a. Kristalinitas Hipokristalin
Afanitik
b. Granularitas
Anhedral
c. Bentuk Kristal Equigranular
d. Kemas
Komposisi mineral Quarts 5%
Piroxin 50%
Hornblende 20%
Plagioklas 5%
Biosit 20%
Nama batuan Basalt
Ganesa Batuan beku basa yang bewarna
gelap, terbentuk pada daerah vulkanik
pembekuan magma yang cenderung
cepat sehingga mineral penyusun
terlihat lebih kecil. Batuan ini

27
28

terbentuk dari lava yang mengalir


sehingga mempunyai struktur yang
khusus yaitu tekstur tracfic.
Lama pembentukan Intrusif

BAB IV
PEMBAHASAN
1. IR-01
IR-01 adalah batuan asam yang ditandai dengan warna terang pada batuan
tersebut. Dengan struktur massif artinya struktur yang memperlihatkan suatu
massa batuan yang seragam. Dengan kristalinitasnya holokristal.Artinya batuan ini

28
29

tersusun oleh Kristal.Granulitas nya fanerik.Bentuk Kristal adalah subhedral dan


kemasnya adalah inegquigranular. Ini adalah batuan granodiorit yang mana
termasuk batuan intrusive.
2. IR-02
Batuan ini adalah batuan peridotit.Dengan jenis batuan ultrabasa dan bewarna
hijau.Dengan struktur massif.Kristalinitas batuan ini adalah holokristalin ,
granulatisnya fanerik, bentukkristal anhedral dan kemasnya adalah
inegquigranular. Batuan ini termasuk batuan beku intrusive
3. IR-03
Batu obsidian dengan sifat basa.Hal ini dapat terlihat jelas pada warna batu
obsidian yang gelap.Dengan struktur vasikuler artinya batuan tersebut memiliki
lubang-lubang bekas gas. Komposisi batuan ini seluruhnya adalah gelas tanpa ada
Kristal. Termasuk batuan beku ekstrusif.
4. IR-04
Batuan selanjutnya adalah diorite.Dengan warna abu-abu dan bersifat
asam.Dengan sturktur massif, kristalinitas holokristalin, granularitasnya adalah
faneritik, bentuk Kristal adalah euhedral dan kemasnya adalah
inequigranular.Termasuk batuan ektrusif.
5. IR-05
Batuan ini bewarna coklat kemerahan .bersifat asam dengan struktur massif.
Batuan riolit termasuk batuan beku intrusive yang proses terbentuknya berada di
dabawah permukaan bumi. Kristalinitas batuan ini adalah hipokristalin dengan
granularitasnya adalah afanitik.

29
30

6. IR-06
IR-06 adalah batua porfiri andesit.Bewarna abu-abu yang bersifat
intermediet.Artinya batuan ini bersifat antara asam dengan basa. Struktur batuan
nya adalah massif dan termasuk batuan beku ekstrusif yang mana batuan ini
terbentuk di luar permukaan bumi
7. IR-07
Adalah batuan andesit yang mana bersifat intermediet dan bewarna abu-
abu.Bersifat asam.Dan termasuk batuan beku intrusive.Komposisi mineralnya
adalah kuarsa, plagioklas, piroxin, homblende dan biotit.
8. IR-08
Bewarna putih dengan struktur massif.Batuan ini termasuk asam. Ini adalah
batuan granit yang mana batuanproses pembentukan batuan ini terjadi dibawah
permukaan bumi. Dengan komposisi mineralnya adalah kuarsa, piroxin, olivine
dan plagioklas.
9. IR-09
IR-09 adalah batu diabas yang pross pembentukan batuan ini terjadi di luar
permukaan bumi. Bewarna hitam kecoklatan dengan sifat batuannya adalah
basa.Dengan sturktur batuan adalah massif.Kristalinitas batuan ini adalah
hipokristalin, granularitasnya adalah porfiritik.
10. IR-10
Batuan skoria dengan warna gelap yang artinya batu ini bersifat basa.Dengan
struktur vesikuler. Kristalinitas batuan ini adalah holohyalin yang artinya batu ini
tersusun dari massa gelas. Batu ini tidak memiliki granularitas, bentuk Kristal dan
kemas. Batuan ini termasuk batuan beku ektrusif
11. IR-11
Batuan granit yang bersifat asam dengan struktur nya adalah massif.
Komposisi mineral batuan ini di dominasi oleh piroxin.Temasuk batuan beku
intrusif.Kristalinitas batuan ini adalah holokristalin, granularitasnya adalah

30
31

faneritik dengan bentuk Kristal adalah euhedral dan kemasnya adalah


inegquigranular.
12. IR-12
Batuan terakhir adalah batuan basalt. Dengan warna hitam dan struktur
batuannya adalah massif. Termasuk batuan basa. Dan juga komposisinya
diominasi oleh piroxin.

31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batuan beku merupakan hasil dari proses magma yang mendingin atau batuan
yang terbentuk karena pembekuan magma. Batuan beku pada umumnya memiliki
mineral pada komposisi penyusunnya. Tapi ada juga beberapa batuan hanya
tersusun dari massa gelas. Kapasitas mineral pada batuan juga berperan penting
dalam pengklasifikasian batuan beku nantinya.
Batuan beku di deskripsikan langsung oleh praktikan sehingga praktikan
mengetahui informasi dari pembentukan batuan beku.Jika praktikan dapat
mendeskripsikan batuan beku, maka praktikan telah mengetahui secara langsung
ciri-ciri atau karakteristik dari batuan beku tersebut.
B. Saran
Saat praktikum, diharapkan praktikum dilaksanakan secara teratur dan
dengan waktu yang cukup. Agar semakin banyak nya waktu yang diberikan dapat
membuat kita lebih dapat memahami dan lebih serius ketika pengklasifikasian
batuan yang ada didalam labor tersebut.

32
LAMPIRAN

33
DAFTAR PUSTAKA

Kukuh Atmonkuh, 2012, 28 April...Batuan Beku(Online)


https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/26//ba
tuan
beku_19html? diakses tanggal (16 Oktober 2019
Teropong Forum, 2017, 28 Oktober. Pengertian Batuan Beku . (Online)
https://forum.teropong.id/2017/10/2018/pengertian-batuan-
beku-proses -terbentuknya-jenis-dan-contoh-batuan-beku//
diakses tanggal (16 Oktober 2019)

34

Anda mungkin juga menyukai