SEJARAH.......
• Istilah “crystal” diambil dari bahasa Yunani yang berarti
“ice”.Pada abad pertengahan istilah ini digunakan untuk
menandakan batuan kristal yaitu kuarsa. Kemudian istilah ini
dipakai untuk seluruh objek yang berupa padatan yang
terbentuk secara alami dan berbentuk polihedral (segi banyak).
• 1611 Johannes Keppler (astronom) membuat tulisan mengenai
“ hexagonal snow” yang menyatakan adanya keteraturan
bentuk kristal disebabkan karena keteraturan bentuk geometri
dari unit terkecil yang membangun kristal. 1669 Nicolas Stensen
(Nicolaus steno) mengemukakan hukum dasar dari kristal yaitu
“ Hukum Kekekalan Sudut “.
• 1690 Christian Huygen melakukan studi tentang
sifat optik dari kristal kalsit (CaCO3) dan
hipotesisnya menerangkan keteraturan struktur
internal dari kristal. Huygen menggambarkan kristal
terdiri dari partikel material yang mempunyai
bentuk yang tetap, bentuk ini tertentu untuk tiap-
tiap bahan.
• 1784 Hauy (paris) mengemukakan teori mengenai
struktur kristal. Penelitian yang menggunakan
belahan dari kalsit meyakinkan ia bahwa seluruh
kristal dibangun oleh unit-unit terkecil yang
berbentuk polihedral, dimana unit dari setiap
mineral mempunyai bentuk tertentu. 1850, M. A
Bravais memperkenalkan adanya 14 ruang antar
kisi.
• PENGERTIAN Kristal adalah...
: Suatu benda padat homogen yang berbentuk
polihedral teratur yang dibatasi oleh bidang
permukaan yang licin sebagai ekspresi dari bangun
atau struktur dalamnya.
Istilah lain dari kristal adalah Hablur.
Kristallografi merupakan suatu disiplin ilmu dalam
bidang geologi, kimia dan fisika yang mempelajari
bentuk luar kristal serta cara penggambarannya.
Keteraturan bentuk kristal merupakan pencerminan dari
struktur dalamnya yang beraturan karena
persenyawaan kimia dan posisi ion-ionnya yang teratur
di bawah gaya-gaya dan ikatan antar atom.
Ikatan-ikatan kimia yang terjadi antar atom antara lain :
1. Ikatan ionik : Ikatan yang terjadi karena serah terima
elektron untuk mencapai keadaan stabil. Misalnya
antara golongan IA dan VII A : Na + + Cl- →NaCl
2. Ikatan Kovalen : Pemakaian bersama pasangan elektron.
Misalnya : NH3 + H+ → NH4
3. Ikatan Logam : Ikatan yang terjadi antara atom-atom
dari unsur logam. Misalnya Na2 , K2 , dll
4. Ikatan van der walls : terjadi akibat adanya gaya tarik
menarik yang lemah antara molekul-molekul gas atau
ikatan antara atom yang telah stabil.
5. Ikatan Hidrogen : terjadi antara molekul senyawa polar
yang mengandung H (Hidrogen). Misalnya H2O, HF
Bagaimana terjadinya kristal ?
Kristal terbentuk dalam perubahan fasa. Beberapa
kondisi awal dari pengkristalan :
1. Perubahan dari fasa cair → padat
Kristalisasi dari cairan/larutan secara alami sering
terjadi pada skala yang luas. Misalnya pada
pembentukan kristal batuan massive.
Tiga tahapan pembentukan kristalin batuan massive :
a. Tahap Utama (Primer )
Individu kristal terbentuk dari campuran bahan kimia
yang mempunyai titik lebur tinggi yang berada dalam
larutan magma. Individu kristal dapat tumbuh bebas
dan berkembang sesuai dengan bentuk khususnya.
b. Tahap pertumbuhan
Ketika larutan mulai mendingin, apakah itu disebabkan
karena meletusnya gunung atau perembesan magma
dalam kulit bumi maka tahapan yang terpenting dari
pengkristalan dimulai. Individu kristal tidak dapat
berkembang secara bebas sebab proses
pertumbuhannya dihalangi oleh individu kristal yang lain
dan terjadi perebutan pengisian tempat yang kosong.
Pertumbuhan individu kristal tergantung pad tetangga
dekatnya, jika tetangga dekatnya merupakan individu
kristal yang sejenis maka kristal akan tumbuh besar. Jika
tetangga dekatnya dari individu kristal yang tidak sejenis,
maka pertumbuhannya akan terhenti atau tidak
sempurna.
c. Residual stage
Perubahan dari cairan ke fasa padat sangat
dipengaruhi temperatur. Jika magma
mengeras dekat permukaan bumi, maka
proses pendinginan berlangsung sangat cepat.
Pada kondisi ini sebagian besar material akan
berbentuk gelas volkanik yang berbentuk
amorphous ( tidak berbentuk kristal )
2. Perubahan dari fasa gas → padat (Sublimasi)
Selama sublimasi kristal terbentuk langsung dari uap tanpa
melewati fasa cair. Ciri-ciri khusus dari kristal yang terbentuk
selalu dalam ukuran kecil dan terkadang berbentuk rangka
(skeletal). Terjadinya sublimasi secara alami disebut juga “dry
fissures”. Dimana pada celah atau retakan terdapat mineral
yang disebabkan karena adanya gas / uap yang mengkristal .
Pada musim salju kita dapat melihat embun membeku
dengan berbagai pola es yang terbentuk pada kaca jendela.
Terdapatnya belerang pada puncak kawah gunung juga
merupakan proses sublimasi. Pada industri kimia, sublimasi
dimanfaatkan untuk memisahkan dan memurnikan berbagai
produk. Hasil sublimasi berupa lapisan putih pada botol
reaksi kimia atau pada pipa pembuangan.
3. Perubahan fasa padat →padat (rekristalisasi)
Disebabkan karena adanya deformasi batuan
yang dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan
temperatur yang drastis. Misalnya kapur yang
berubah menjadi marmer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan kristal
Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan
kristal :
1. Aliran Konsentrasi
Larutan terdiri atas partikel-partikel unsur. Jika
konsentrasi berkurang, larutan terlihat terang.
Partikel-partikel akan mengendap jika botol reaksi
tidak digoyang, maka kristal yang terbentuk akan
berbentuk lapisan saja. Jadi efek aliran konsentrasi
dapat dieleminasi dengan perputaran atau
mengguncangkan botol pembuatan kristal.
2. Perubahan Suhu
Perubahan temperatur dari temperatur tinggi ke rendah
yang berlangsung lambat akan membuat bentuk kristal
lebih sempurna. Sebaliknya akan membuat bentuk yang
amorphous.
3. Kadar Larutan Jenuh
Dalam kadar larutan jenuh yang tinggi, kehomogenan
kristal berkurang dan dalam larutan jenuh berkadar rendah
homogenitas kristal besar. Kadar kejenuhan mempunyai
pengaruh terhadap bentuk dan jumlah muka kristal.
4. Impurity ( pengotor)
Pengotor mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemben-
tukan kristal. Misalnya jika karbamid dimasukkan dalam
larutan sodium chlorida akan berbentuk oktahedral, tapi
jika tanpa larutan sodium chlorida akan berbentuk kubus.
5. Viscositas (kekentalan) larutan
Jika kekentalan cukup tinggi akan menghalangi
pembentukan aliran konsentrasi, kristal akan
tumbuh tanpa difusi dari larutan jenuh
sehingga kristal mempunyai bentuk yang
khusus yaitu berbentuk skeletal.
Praktikum di rumah : Pembuatan kristal tawas
• Bahan : 250 gr tawas (serbuk), 600 mL air.
• Cara:
1. Masukkan 600 ml air dan 200 gr tawas ke dalam panci
aduk sampai rata. Panaskan dan tambahkan sisa tawas.
Jangan sampai mendidih!
2. Biarkan larutan dingin. Sebagian larutan letakkan di piring
kecil dan sebagian lagi dalam stoples. Tutup stoples dg
kain dan piring letakkan di tempat yang dingin dan kering.
3. Beberapa hari kemudian terdapat kristal tawas dlm piring,
ambil satu yang paling besar dan ikat dg benang.
4. Gantungkan kristal ke dalam stoples dan jika kristal tidak
membesar lagi simpan dalam kotak.
Catat perkembangan setiap hari, dikumpul : 8 September
2015
Pertumbuhan Kristal
Kristal Amorf
Struktur Kisi
Dalam kristal zat padat, atom atau molekul-molekulnya
tersusun secara teratur dalam pola tiga dimensi. Tiap atom
atau molekul tertentu tempatnya dalam suatu titik dalam
ruang pada jarak tertentu. Demikian pula arah sudutnya
dengan semua atom atau molekul sekelilingnya.
Kesimetrian jarak internal dari arah atom atau molekul ini
adalah merupakan ciri dasar dari suatu kristal. Susunan
sudut dalam ruang dari atom-atom dalam kristal disebut
kisi ruang atau susunan kisi.
Unit sel merupakan dasar pola elementer karena ia ber-
ulang secara periodik dan membentuk struktur kisi suatu
kristal. Biasanya unit sel ini merupakan volume terkecil su-
atu zat padat dimana keseluruhan kristal terbentuk dengan
pengulangan unit sel ini secara translasi dalam tiga
dimensi.
Unit sel ( sel Satuan)
Sel satuan digambarkan dengan garis tebal. Jarak antar
dua titik sepanjang ketiga sumbu didefiniskan sebagai a,
b dan c. Sudut yang dibuat antar dua sumbu
didefinisikan sebagai α, β dan γ.
Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah
jarak antar titik dan sudut antar sumbu.
Faktor-faktor ini disebut dengan tetapan kisi
(kadang disebut juga parameter kisi).
Di tahun 1848, kristalografer Perancis Auguste
Bravais (1811-1863) mengklasifikasikan kisi
kristal berdasarkan simetrinya, dan
menemukan bahwa terdapat 14 jenis kisi
kristal .
Kisi-kisi ini disebut dengan kisi Bravais. Ke-
empat belas kisi 14 diklasifikasikan menjadi
tujuh sistem Kristal.
TUJUH SISTEM KRISTAL
• Sistem kristal
Hingga saat ini baru terdapat 7 macam sistem kristal.
Dasar penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga
hal, yaitu:
Monoklinik
Ex : Krokoit
Triklinik
Ex: Rhodokrosit
Tetragonal
Ex : Scheelite
Orthorombik/Rombis
Trigonal
Ex: Calcite
Heksagonal
Vanadinit
Kuarsa
KISI BRAVAIS
1. Simple/Sederhana (P):dimana atom hanya pada
sudut-sudut. (sc = simple cubic)
2. Body centered (I): dimana atom terletak pada tiap
sudut dan sebuah atom pada pusat
bcc = body centered cubic
3. Face centered (F): dimana tiap sudut kisi ditempati
oleh sebuah atom dan satu atom lagi pada pusat dari
masing-masing bidang muka kristal. Fcc= face
centered cubic
4. Base centered (C) : dimana titik –titik pada sudut
ditambah titik pada dua bidang permukaan yang
berlawanan.
14 KISI BRAVAIS
Isometrik :
Rhombohedral :
Simple Rhombohedral
Orthorombik :
Simple orthorombik body centered orthorombik face centered orthorombik base centered
Monoclinic :
Heksagonal :
Simple Heksagonal atau
base centered hexagonal
GEOMETRI UNIT SEL
1. Jari-jari atom : merupakan jarak ketimbangan antara
pusat dua atom yang berdekatan
Jarak antar atom dipengaruhi oleh :
a. Suhu : pertambahan energi kalor menyebabkan
pemuaian sehingga jarak antar atom bertambah
b. Ionisasi elektron valensi : berkurangnya elektron
terluar menyebabkan elektron yang tertinggal lebih
tertarik ke dalam inti shg jarak antar atom mengecil
c. Banyaknya tetangga dekatnya : makin banyak atom
tetangga dekatnya maka tolakan elektronik semakin
kuat sehingga jarak antar atom bertambah
2. Bilangan koordinasi : adalah menyatakan jumlah
tetangga dekatnya.
3. Jumlah atom perunit sel
atom-atom yang menempati kisi dalam suatu unit sel
belum tentu merupakan milik unit sel itu sepenuhnya,
terutama atom yang menempati sudut-sudut dan
bidang muka unit sel. Karena unit sel ini dikelilingi
oleh unit-unit sel ainnya yang bersebelahan sehingga
atom-atom sudut dan atom –atom bidang muka unit
sel menjadi bagian dari unit sel tetangganya. Pada
sistem kubik: atom sudut hanya 1/8 bagian masuk
unit sel, atom yang terdapat pada sisi (bidang muka)
hanya ½ yang masuk ke dalam satu unit sel.
4. Rapat Kemasan (Dencity of packing/PF) :
merupakan perbandingan antara volume atom
yang mengisi unit sel itu dengan volume unit sel
yang tersedia.
Atom di anggap sebagai sebuah bola sehingga
volume 1 (satu) atom adalah . Sedangkan
untuk volume unit sel tergantung kepada struktur
unit selnya. Kalau unit sel nya berbentuk kubus
maka volume unit sel adalah a3.
• PF = Jumlah atom dalam satu unit sel x ( )
Volume unit sel
Simple Cubic (SC)
Bilangan koordinasi = 6
Jumlah atom dalam satu unit sel =
8x(1/8) = 1
Jari-jari (r) = ½ a
Ex: Polonium, αMn
PF = Jml atom x (4/3 π r3) = 1 x (4/3 . 3,14 . (0,5 a)3 = 0,52
Volume unit sel a3
Body Centered Cubic (BCC)
4R = a √3 → R = a √3
4
Bil. Koordinasi = 8
Jml atom = (1/8 x 8 ) +1 = 2
Ex: Fe, Ti, W,Mo, Nb,Ta, K, Na, V,Cr,Zr
4R = a √2 → R = a √2
4
Bil. Koordinasi = 12
Jumlah atom = (1/8 x 8 ) + (6 x ½) = 4
Ex: Fe, Cu, Au, Ag, Pt, Rb, Ni
Bil Koordinasi = 12
Terdapat 12 atom sudut, 2 atom pusat
muka, dan 3 atom dalam.
Jumlah atom = ( 12x 1/6) + (2 x 1/2)+3) = 6
R = a √3
8
Jml atom 1 2 4 8 6
perunit sel
Rapat π/6
Kemasan
(PF)
(0,52) (0,68) (0,74) (0,34) (0,74)
DIMENSI UNIT SEL (KONTANTA KISI)
Dimensi suatu unit sel dapat dicari berdasarkan :
1. Massa atom/ massa molekul (Ar/Mr) (A)
2. Bilangan Avogadro (6,02 x 1023 ) (N)
3. Kerapatan/ rapat massa /massa jenis zat (ρ)
4. Jumlah atom dalam unit sel (n)
Density ( massa jenis ) :
• ρ = massa atom dalam unit sel = n A
Volume total unit sel Vc.N
Jika unit sel berbentuk kubus maka Vc = a3
• ρ = n.A ρa3 = n.A a= konstanta kisi.
a3N N
Dari tabel periodik diperoleh tembaga mempunyai
massa atom 63,55 gr/mol. Jika tembaga mempunyai
struktur FCC dengan konstanta kisi 0,361 nm,
berapakah massa jenis tembaga tersebut?
Diket : Tembaga (Cu) ; A= 63,5 gr/ mol = 63,5 amu
a = 0,361 nm = 0,361x10-9m
Struktur FCC maka jumlah atom(n) = 4
Volume unit sel(Vc) = a3
Dit ; ρ?
Jawab : ρ = n.A = 4 x 63,5 = 8975 kg/m3
α
B
A
c d
(A)
(B)
2. Sudut antara dua bidang suatu hablur sama
besarnya dengan sudut yang bersamaan pada
individu lain pada jenis mineral yang sama.
α α
(C) (D)
• Pada gambar (A) dan (B) terlihat adanya
penyisipan bidang c dan d shg jumlah bidang (B)
lebih banyak, tetapi sudut α akan selalu tetap.
Dalam hal ini kristal (A) seolah-olah mengalami
pertumbuhan pada arah vertikal sehingga menjadi
kristal (B)
• Kristal (C) dan (D) tampak mempunyai sifat
sama dalam besar sudutnya (bidang yg diarsir),
walaupun bentuknya berbeda. Bentuk kristal (C)
tetap, sedangkan kristal (D) berkembang
memanjang.
Cara pengukuran sudut antar bidang kristal
Ada beberapa cara pengukuran sudut antar
bidang kristal, mulai dari yang paling
sederhana sampai yang paling terperinci
antara lain :
1. Cara sederhana dengan Goniometer kontak
dan goniometer refleksi
2. Cara yang lebih teliti dengan peralatan yang
memakai bantuan cahaya yaitu Theodolit dan
Goniometri Wollaston.