Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HIDROGEOLOGI

TIPOLOGI SISTEM AKUIFER BATUAN


KRISTALIN DAN METAMORF(PEGUNUNGAN PRATERSIER)

Oleh:
Heru Premana Haryes (19080016)
Muhammad Al-Hadi(19080018)
Muhammad Hutri (19080020)
Nugrah Oktrisyah A. (19080026)
Padhly Rahmandha (19080028)
Rafi Yusran Hasrul (19080030)
Rahmatia Halikin (19080032)
Ririn Junia Putri (19080034)
Sintia Putri Lusia(19080036)
Ummu Nadiyah (19080038)

Dosen Pengampu:
Jukepsa Andas S.si, M.T

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Akuifer................................................................................ 4
B. Tipologi Akuifer Batuan Kristalin dan Metamorf...............................
C. .............................................................................................................. 5

BAB IV PENUTUP .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya, peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk
hubungannya dengan mahluk-mahluk hidup (International glossary of Hidrologi, 1974).  Karena
perkembangannya yang begitu cepat, hidrologi telah menjadi dasar dari pengelolaan
sumberdaya-sumberdaya air rumah tangga yang merupakan pengembangan, agihan dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya air secara terencana.  Banyak proyek di dunia (rekayasa
air, irigasi, pengendalian banjir, drainase, tenaga air dan lain-lain) dilakukan dengan terlebih
dahulu mengadakan survey kondisi-kondisi hidrologi yang cukup.
Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup banyak
adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer merupkan lapisan
yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau, air dalam tanah, dan resapan-
respan. Presentase air paling banyak terdapat dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es
75%, dan dalam bentuk uap di udara sekitar 0,001%.
Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat ditemukan
disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya abiotik yang keberadaannya
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan hidup manusia
bersinggungan langsung dengan air. Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak,
mencuci, dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan
seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.
Namun pada kenyataannya, dewasa ini penggunaan air terus meningkat. Laju
pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air juga turut meningkat.
Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat musim kemarau seperti sekarang ini,
banyak sekali deretan orang yang mengantre untuk mendapatkan air bersih. Kelangkaan air
bersih ini merupakan salah satu masalah yang harus segera ditanggulangi.
Fenomena tersebut mendorong kami untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para
pembaca nantinya dapat mengerti bagaimana peran penting air bagi kehidupan yang selanjutnya
dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Akuifer

Secara epistemologi, akuifer merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yang
terdiri dari kata aqui atau  aqua, yang bermakna air, dan kata ferre, yang berarti
membawa. Selanjutnya, dari beberapa ahli pengertian akuifer adalah sebagai berikut:
akuifer adalah lapisan tanah yang memiliki kandungan air yang mengalir melalui ronga-
rongan udara kedalam bawah tanah (Herlambang, 1996). Selain itu, berdasarkan sifat
batuan terhadap air, akuifer adalah lapisan batuan jernih air di bawah permukaan tanah
yang dapat menyimpan dan meneruskan air dalam kuantitas yang mencukupi dan
ekonomis. Menurut ilmu tanah, akuifer adalah lapisan tanah pembawa air yang memiliki
daya ekonomis dalam mengalirkan atau merembaskan air ke dalam tanah. Sebagai contoh
lapisan tanah sebagai pembawa air atau akuifer dapat terjadi pada jenis lapisan tanah dan
batuan sebagai berikut ini:
1. bahan-bahan yang belum terkonsolidasi dengan baik, seperti tanah pasir, tanah
aluvial, bekas sungai purba, dataran pantai
2. batuan endapan, tanah kapur, gamping, dan kerikil, yang secara strukturnya
memiliki rekahan atau pori.

B. Tipologi Akuifer Batuan Kristalin dan Metamorf


Pegunungan dengan batuan berumur Pra-tersier di Indonesia tersingkap di
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku dan Irian jaya. Di
pulau Jawa penyebarannya sangat terbatas, hanya dijumpai di Karang Sambung-
Kebumen, Jawa Tengah dan di Ciletuh-Sukabumi, Jawa Barat.

Batuan Pra-tersier umumnya terdiri dari batuan metamorfosa - kristalin seperti


filit dan sekis, dan batuan beku dalam. Melihat jenis batuannya, potensi air di daerah
ini sangatlah kecil karena sifat batuannya yang pada umumnya kompak, padat dan keras
sehingga kurang meneruskan air (impermeable).
Morfologi pegunungan tersier umumnya berbukit dan bergunung cukup terjal,
sehingga kecil sekali kemungkinan munculnya mata air ataupun jika ada hanya berupa
rembesan dengan debit kecil. Airtanah dalam jumlah terbatas dan berupa airtanah
dangkal dapat dijumpai di pegunungan Tersier ini pada daerah endapan-endapan kipas
lerengnya, atau pada batuan sekis yang telah melapuk, dan dapat pula pada batuan
padatnya dengan dikontrol oleh sistem retakan dan rekahan intensif.

Sistem keterdapatan airtanah dalam batuan padat yang dikontrol oleh sistem
retakan dan rekahan intensif, dapat kita kategorikan sebagai sistem akifer batuan beku
untuk zona batuan padat dengan beku sebagai penyusunnya dan zona akifer batuan
metamorf untuk zona batuan padat dengan batuan metamorf sebagai batuan
penyusunnya.

Anda mungkin juga menyukai