Disusun oleh:
Kelompok 5/ Perikanan A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
2020
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ii
1. PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
2. PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Karakteristik ekosistem estuary.......................................................................3
2.2 Jenis dan karakteristik organisme di ekosistem estuari....................................6
2.3 Pemanfaatan habitat mendukung aktivitas perikanan kelautan......................8
2.4 Bedah Jurnal.....................................................................................................9
3. KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
i
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Estuari.............................................................................................................................1
2. Estuari dengan tipe hidrografis berlapis.......................................................................4
3. Estuari dengan tipe hidrografis teraduk sebagian.......................................................4
4. Estuari dengan tipe hidrografis tercampur sempurna.................................................5
ii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Gambar 1. Estuari
Muara sungai, teluk-teluk di daerah pesisir, rawa pasang-surut dan badan air yang
terpisah dari laut oleh pantai penghalang (barrier beach), merupakan contoh dari sistem
perairan estuari. Estuari dapat dianggap sebagai zona transisi (ekoton) antara habitat laut
dan perairan tawar, namun beberapa sifat fisis dan biologis pentingnya tidak
memperlihatkan karakteristik peralihan, lebih cenderung terlihat sebagai suatu karakteristik
perairan yang khas (unik) (Rositasari dan Rahayu 1994).
Terdapat interaksi yang bersifat dinamis dan masing-masing komponen saling
mempengaruhi di antara kawasan pantai khususnya zona litoral dengan kawasan muara
sungai (estuaria) dan sangat berkaitan erat. Kedua lingkungan tersebut menyediakan
tempat hidup bagi organisme-organisme yang menempatinya, sebaliknya makhluk hidup
dapat mengembalikan energi yang dimanfaatkannya kedalam lingkungan. Pada kawasan
pantai terutama zona litoral dengan kawasan muara sungai (estuaria) terdapat Organisme
4
di dalam air sangat beragam dan dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk kehidupannya
atau kebiasaan hidupnya (Nontji 2002).
Kawasan pantai khususnya zona litoral dengan kawasan estuari memiliki karakteristik
yang sangat berbeda, zona litoral secara umum sangat dipengaruhi oleh pola pasang dan
surutnya air laut, sehingga dapat dikatakan bahwa bermacam-macam hewan yang hidup
pada daerah ini mempunyai kisaran ukuran yang sangat luas. Sedangkan kawasan estuari
terdapat fluktuasi perubahan salinitas yang berlangsung secara tetap yang berhubungan
dengan gerakan air pasang. Akibatnya wilayah estuari tersebut merupakan tempat yang
sulit untuk ditempati. Oleh karena itu ekosistem yang terdapat di kawasan litoral dengan
estuari memiliki perbedaan yang sangat jelas (Rositasari dan Rahayu 1994).
Ekosistem merupakan suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan
satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara
lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga dalam unit ini siklus materi
dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya (Odum 1993). Dalam suatu
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama dengan
lingkungan fisik. Organisme tersebut akan melakukan adaptasi dengan lingkungan fisik dan
sebaliknya lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup dapat dipengaruhi oleh
organisme (Rositasari dan Rahayu 1994).
Komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik) merupakan komponen-
komponen pembentuk ekosistem. Kedua komponen tersebut membentuk suatu kesatuan
yang teratur berada pada suatu tempat dan saling berinteraksi. Salah satu komponen biotik
yaitu plankton yang menentukan kehidupan perairan. Plankton merupakan semua
kumpulan organisme, bisa hewan bisa juga tumbuhan air berukuran mikroskopis dan
hidupnya melayang mengikuti arus (Odum 1998).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik ekosistem estuari?
2. Bagaimana jenis dan karakteristik organisme di ekosistem estuari?
3. Bagaimana pemanfaatan habitat mendukung aktivitas perikanan kelautan?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui karakteristik ekosistem estuary
2. Dapat mengetahui jenis dan karakteristik organisme di ekosistem estuari
3. Dapat mengetahui pemanfaatan habitat mendukung aktivitas perikanan kelautan
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada profil seperti ini, input air tawar dan pasang-surut lebih seimbang
pengaruhnya. Media pengadukkan yang bekerja secara dominan pada tipe perairan
ini adalah efek pasang-surut yang berlangsung secara periodik. Profil salinitas secara
vertikal lebih tergradasi karena terdapatnya pengadukan secara vertikal yang
kemudian membentuk pola pelapisan yang kompleks pada masa air
c. Profil hidrografis tercampur sempurna (Vertically homogenous estuary).
Tipe estuari ini didominasi oleh efek pasang-surut yang kuat. Air cenderung
teraduk dengan sangat baik mulai dan permukaan hingga dasar perairan.
Kandungan salinitas relatif tinggi, hampir mendekati salinitas air laut.
5. Penggolongan estuari berdasarkan pada bentuk, kedalaman dan sebaran air laut
serta berbagai material lain ke seluruh sistem terbagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Subsistem laut (Marine).
Subsistem ini terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan
dengan laut. Pada zona yang didominasi oleh pengaruh laut ini, selalu terjadi
percampuran biota yang berasal dari lingkungan laut menuju estuari dan
sebaliknya..
b. Subsistem teluk ( Bay )
Daerah ini dicirikan dengan adanya hamparan rataan lumpur yang tampak
ke permukaan pada saat surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut
pada saat pasang.
c. Rawa - rawa ( Slough )
Rawa-rawa ini merupakan percabangan kecil yang menghubungkan teluk
dengan saluran utama dari sungai. Input air tawar di lingkungan ini biasanya sedikit.
Pengaruh pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar bagian lain dari estuari yang
lebih dekat dengan laut.
d. Sungai ( Riverine )
Subsistem ini terletak di daerah masuknya air tawar dari gunung menuju
lingkungan estuari. Sebagian besar dari subsistem ini berbentuk menyudut dan
biasa disebut saluran sungai yang terpengaruh pasang-surut. Salinitas sepanjang
tahun di lingkungan ini rendah, malah sebagian dari subsistem ini seluruhnya terdiri
dari air tawar.
Estuari adalah suatu komponen ekosistem pesisir yang dikenal sangat produktif dan
paling mudah terganggu oleh tekanan lingkungan yang diakibatkan kegiatan manusia
maupun oleh proses-proses alamiah.
Ekosistem estuaria merupakan bagian dari ekosistem air laut yang terdapat dalam
zona litoral (kelompok ekosistem pantai). Estuaria merupakan tempat pertemuan air tawar
dan air asin. Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan
masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya percampuran air laut
dan air tawar dari sungai atau drainase yang berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang
surut.
Ekosistem perairan estuary memiliki karakteristik dasar yaitu memiliki salinitas
diantara salinitas perairan tawar dan salinitas perairan laut. Di estuaria terdapat tiga
komponen fauna, yaitu fauna laut, air tawar dan payau. Komponen fauna yang terbesar
didominasi oleh fauna laut yaitu hewan stenohalin yang terbatas kemampuannya dalam
mentolerir perubahan salinitas dan hewan euryhalin yang mempunyai kemampuan
mentolerir berbagai penurunan salinitas yang lebar. Ciri khas estuaria cenderung lebih
produktif daripada laut ataupun air tawar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology 3rd Ed. 1971. W.B. Saunders Co., Toronto : 374 pp.
Odum, W.E. 1976. Ecologycal gudelinines for tropical coastal development. International
Union for Conservation of Nature and Resources. Morges. Switzerland.
Pritchard, D.W. 1976. What is an estuary : Physical view point. In Estuaries (G.H. Lauff, es.).
Amer. Assoc. Adv. Sci. Publ. No. 83. Washington D.C. p:3-5
Rais, A.H., Ruoawan., dan Herlan. 2017. Hubungan Kepadatan Ikan Dengan Kondisi
Lingkungan Perairan Estuari Di Kabupaten Banyuasin. Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia. 23(2), 111-122
Rositasari, dan R., Rahayu, S.R. 1994. Sifat-Sifat Estuari Dan Pengelolaannya. Balai Penelitian
dan Pengembangan Oseanografi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi.
LIPI. Jakarta. 19(3), 21-31
Sakinah, W. 2016. Pemodelan sebaran kualitas air estuari wonorejo dan dampaknya
terhadap ekosistem perairan estuari. Fakultas Teknologi Kelautan. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
15
16
Simanjuntak, C. P. H., Sulistiono, Rahardjo M. F., & Zahid, A. (2011). Iktiodiversitas di perairan
Teluk Bintuni, Papua Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11 (2), 107- 126.
Tulungen, J.J., M. Kasmidi, C. Rotinsulu, M. Dimpudus dan M. Tangkilisan. 2003. Panduan
Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat. USAID. Jakarta. Hal 2
– 6.
Zahid, A., Simanjuntak, C. P. H., Rahardjo, M. F, & Sulistiono. (2011). Iktiofauna ekosistem
estuari Mayangan, Jawa Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(1), 77-86.