Anda di halaman 1dari 10

ILMU LINGKUNGAN LAUT

(MARINE ENVIRONMENTAL SCIENCE)

OLEH :

RAHMI MUH SALEH 21001004


GINANG RAHAYU 21001012
KEMAL 21001013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN PALU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat, untuk melakukan menyelesaikan tugas mata
kuliah Metode Dan Teknik Penulisan Ilmiah.

Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas kami ucapkan
kepada Bapak Ibu dosen yang telah memberikan pengetahuan berupa materi
yang kami dapatkan. Ucapan terima rekan-rekan seangkatan dan teman-teman
yang telah memberikan motivasi dan semangat selama penyusunan makalah ini
dan semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
kedepannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Tujuan......................................................................................................... 4
1.3 Manfaat.......................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Pengertian Dan Klasifikasi Lingkungan Laut...............................................6
2.2 Laut Dan Fungsinya....................................................................................7
2.3 Pencemaran Laut........................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam hal kelangsungan hidup
manusia dan juga dalam kepentingan suatu negara. Laut merupakan sebagai
salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan dalam pengangkutan
barang-barang antar, transportasi pengankutan orang dan juga sebagai sarana
transportasi dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas. Laut sendiri
mengandung sumber daya alam yang merupakan hal pokok dalam
kelangsungan kehidupan manusia, sumber daya alam laut yang dapat
dimanfaatkan terbagi menjadi dua yaitu hayati dan non hayati.

Laut adalah kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua
yang satu dengan benua yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu
dengan yang lainnya. Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak
dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau.
Lautan yang merupakan wilayah air pada dasarnya dapat dibagi dalam 3 bagian
yaitu permukaan lautan, dalam lautan, dan dasar lautan.

Lingkungan laut merupakan lingkungan perairan salin atau marine waters


yang menyimpan berjuta misteri kekayaan ekosistem dan biodiversitas yang
hingga sekarang masih belum banyak tersingkap. Lingkungan yang dinamakan
lingkungan laut (marine environment) cakupannya dimulai dari bagian pantai dan
daerah muara hingga ke tengah samudra, dimulai dari bagian permukaan air
hingga dasar perairan yang bermacam-macam tipe kedalamannya dan bentuk
morfologisnya

1.2 Tujuan

Untuk dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan lingkungan laut,jenis-jenis lingkungan yang ada di perairan
laut,pengertian laut, bagian-bagian laut dan pencemaran laut.
1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi langsung dengan


mengembangkan akademik dan sebagai bahan informasi guna memperluas
wawasan dan ilmu bagi pembaca.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dan Klasifikasi Lingkungan Laut

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. Lingkungan di Indonesia sering juga disebut lingkungan
hidup.

Lingkungan laut merupakan lingkungan perairan salin atau marine waters


yang menyimpan berjuta misteri kekayaan ekosistem dan biodiversitas yang
hingga sekarang masih belum banyak tersingkap. Lingkungan yang dinamakan
Lingkungan Laut (Marine Environment) cakupannya dimulai dari bagian pantai
(coastal) dan daerah muara (estuarine) hingga ke tengah samudra, dimulai dari
bagian permukaan air hingga dasar perairan yang bermacam-macam tipe
kedalamannya dan bentuk morfologisnya. Dalam lingkungan laut ada dua zona
yang paling esensial, yaitu:

1. Zona kolam air (zona pelagik)


Semua biota yang hidup di lingkungan laut tetapi tidak hidup di dasar laut
dinamakan biota pelagik. Lingkungan dimana biota ini hidup dinamakan
lingkunagn pelagik. Lingkungan ini mencakup kolom air mulai dari permukaan
dasar laut sampai paras laut. Lingkungan pelagik ini mempunyai batas wilayah
atau mintakat yang meluas mulai dari garis pantai sampai wilayah laut jeluk.
Secara horizontal lingkungan pelagik dibagi menjadi neritik dan oseanik.
Sedangkan secara vertikal lingkungan ini dibagi menjadi epipelagik, mesopelagik
batipelagik, dan abisopelagik.

2. Zona dasar perairan (zona bentik)


Di zona pelagis, biota yang biasa hidup adalah ikan, cumi-cumi, dan makhluk
perenang lainnya. Pada zona bentik, biota yang hidup merupakan benthos atau
biota yang hidup di dasar perairan seperti jenis-jenis bivalvia, arthropoda,
echinodermata, hewan-hewan karang, coelenterata, dan spons. Dominasi biota
penghuninya adalah filter feeder, yang berarti biota mendapatkan makanan
dengan cara menyaring air atau sedimen melalui organ makannya. Karena sifat
dan karakteristiknya yang merupakan filter feeder, maka biota yang hidup di
lingkungan bentik atau benthos sangat bergantung pada sedimen yang terdapat
di dasar laut. Zonasi Lingkungan Laut berdasarkan lingkungan bentik dapat
dikelompokkan menjadi beberapa zona yang memiliki karakteristik biota dan
sedimen yang berbeda-beda seperti zona littoral, zona eulittorial/intertidal, zona
sublittoral, zona bathyal, zona abyssal, dan zona hadal

2.2 Laut Dan Fungsinya

Samudera sering digambarkan sebagai badan air asin yang kontinyu,


mengelilingi benua atau continent. Masing-masing samudera mempunyai wilayah
yang lebih dangkal, yang berbeda dengan wilayah di sekitarnya secara fisik,
kimiawi maupun biologis. Masing-masing wilayah bagian ini disebut sea atau
laut. Ahli-ahli geografi membuat definisi, laut adlah pemisahan wilayah samudera
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, masing-masing, sebagian atau
seluruhnya dipisahkan oleh daratan. Berdasarkan definisi ini, paling tidak
teridentifikasi terdapat 50 laut (seas) di dunia – Laut Arafura, Laut Flores, Laut
Jawa atau Laut Timor ialah ekspresi dari penjelasan istilah laut sebagai bagian
dari samudera.

Air menjadi media yang cocok dan menyediakan kehidupan untuk


dimanfaatkan oleh manusia sejak berabad- abad lamanya. Pada saat yang
sama, aktifitas manusia telah merubah kehidupan di laut: pengambilan berlebih,
pengambilan dengan cara yang tidak ramah pada laut, kegiatan di darat yang
menyebabkan erosi di pantai dan polusi mengancam kehidupan dan habitat
tempat hidup mahkluk di laut. Penangkapan ikan atau perikanan laut, ialah
bentuk paling tradisional dari usaha untuk memanfaatkan laut sebagai sumber
daya, bagi kehidupan manusia di darat. Laut mengandung sumber mineral yang
penting bagi manusia – sebanyak 73 jenis dari 93 mineral alam yang ada di laut
sudah diketahui pada konsentrasi yang bisa diukur. Natrium chlorida, magnesium
dan bromine ialah tiga komponen mineral yang umum diekstraksi dari laut. Laut
mengandung iodium (iodine) dan merupakan komponen esensial bagi kehidupan
manusia. Iodium, tersedia atau terakumulasi pada tumbuhan rumput laut
(seaweed), selanjutnya secara mudah bisa diekstraksi oleh manusia. Kebutuhan
kita akan yodium juga bisa didapat dari garam alami laut.

2.3 Pencemaran Laut

Pencemaran dapat diartikan sebagai bentuk Environmental impairment,


yakni adanya gangguan, perubahan, atau perusakan13. Pencemaran Laut
merupakan masalah yang dihadapi bersama oleh masyarakat internasional.
Pengaruhnya bukan saja menjangkau seluruh kegiatan yang berlangsung di laut,
melainkan juga menyangkut kegiatan-kegiatan yang berlangsung di wilayah
pantai, termasuk muara-muara sungai yang berhubungan dengan laut.
Pada dasarnya laut itu mempunyai kemampuan alamiah untuk
menetralisir zat-zat pencemar yang masuk ke dalamnya. Akan tetapi apabila zat-
zat pencemar tersebut melebihi batas kemampuan air laut untuk menetralisirnya,
maka kondisi itu dikategorikan sebagai pencemaran. Pencemaran dilaut salah
satunya disebabkan oleh pembuangan limbah industri, tidak hanya itu tetapi juga
dapat disebabkan oleh tumpahan minyak, dumping, dan juga penangkapan ikan
yang merusak lingkungan laut. Kegiatan atau aktivitas di laut (sea-based
pollution) yang berpotensi mencemari lingkungan pesisir dan laut antara lain:
perkapalan (shipping), pertambangan (mining), eksplorasi dan eksploitasi minyak
(oilexploration and exploitation), budidaya laut (mariculture), dan perikanan
(fishing).
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Lingkungan yang dinamakan Lingkungan Laut (Marine Environment)


cakupannya dimulai dari bagian pantai (coastal) dan daerah muara
(estuarine) hingga ke tengah samudra, dimulai dari bagian permukaan air
hingga dasar perairan yang bermacam-macam tipe kedalamannya dan
bentuk morfologisnya.
2. Terdapat dua zona dalam lingkungan laut yaitu:
a. Zona pelagik
b. Zona bintik
3. Beberapa masalah yag dapat berpotensi mencemari lingkungan pesisir
dan laut antara lain: perkapalan (shipping), pertambangan (mining),
eksplorasi dan eksploitasi minyak (oilexploration and exploitation),
budidaya laut (mariculture), dan perikanan (fishing).
DAFTAR PUSTAKA

http://ciahh.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-ekosistem-laut.html
https://raraunkrip.blogspot.com/2017/01/makalah-lingkungan-laut.html
https://www.academia.edu/37660596/Tugas_Makalah_Lingkungan_Maritim

Anda mungkin juga menyukai