TINJAUAN PUSTAKA
Perendaman
dunia dan Indonesia merupakan salah satu Negara yang menjadi penyuplai bahan
baku rumput laut. Produksi rumput laut Indonesia tahun 2013 sebanyak 9,28 juta
ton meningkat hampir 3 juta ton dari sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 6,51
Rumput laut merupakan bagian terbesar dari tumbuan laut, rumput laut
tersebut merupakan sumber produk bahan alami hayati lautan yang sangat
potensial dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah maupun bahan hasil
sebagai berikut:
Kelas : Rhodophyceae
Ordo: Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
cartilageneus (menyerupai tulang rawan atau tulang muda), serta berwarna hijau
terang, hijau olive dan coklat kemerahan. Percabangan thallus berujung runcing
atau tumpul, ditumbuhi nodolus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak atau tumpul
Eucheuma cottonii memerlukan sinar matahari untuk fotosntesis. Oleh karena itu,
rumput laut hanya mungkin hidup pada lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh sinar
atau vegetable gum), protein, sedikit lemak dan abu yan sebagian besar
merupakan senyawa garam nutrium dan kalium. Rumput laut juga menandung
vitamin A, B1, B6, B12, C, serta mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium,
zat besi dan yodium (Anggadireja, dkk,, 2008). Untuk informasi lebih jelasnya
Tengah
Beberapa hasil tentang nutrisi dan senyawa bioaktif dari rumput laut telah
kering angin menghasilkan kadar nutrisi yang berbeda pula. Metode pengeringan
dengan matahari langsung kadar air 8,82%, protein 5,63-7,55%, Abu 4,66%,
dkk, 2017).
Baku Pasus, Baku Doso, dan Baku Penus (Yalindua, 2014). Ubi Banggai dengan
varietas Katu’u, Pasusu dan Memeila diproduksi dengan rata-rata 10-30 ton/ha
(Yusuf,dkk, 2015).
ragam varietas berbeda meliputi 11 kultivar, yang terdiri dari 3 kultivar Dioscorea
Kingdom : Plantae
Ordo : Liliales
Family : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Ubi banggai (Dioscorea sp) dapat kita lihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2. Ubi Banggai (Dioscorea sp)
Sumber : Amar dkk (2020).
Ubi banggai adalah salah satu jenis tanaman perdu yan memanjat dan
sebangsanya seperti ubi jalar dan ubi kayu baik berupa warna maupun rasanya.
Ubi banggai merupakan tanaman yang tingginya mencapai 3-10 meter tergantung
dari tiang ajir. Batangnya bersayap 4, tidak berbuku daunnya berbentuk telur,
bunganya dua macam yaitu bunga jantan berwarna kuning atau kunin ehijauan
mengandun zat gizi yang cukup tinggi (Nhajee, 2017).untuk info lebih jelasnya
Pati 63,38-68,40%
Kadar Amilosa 38,96-45,09%
Beras Analog adalah beras tiruan yang terbuat dari bahan-bahan lokal
serealia yang bentuk maupun komposisi izinya mirip seperti beras. Khusus untuk
komposisi gizinya, beras analog bahkan dapat melebihi apa yan dimiliki beras
(Slamet, 2012). Beras analog terbuat dari bahan dasar seperti tepun singkong,
Pembuatan beras analog dapat menjadi satu upaya dalam meningkatkan program
diversifikasi pangan berbasis sumer daya lokal. Berbagai jenis dan cara
2.7.1 Air
Air yang ditambahkan ke dalam adonan merupakan salah satu faktor kunci
akhir. Air tersebut berfungsi sebagai bahan pemlastis (plasticizer agent) untuk
gelembung. Dengan kadar air yang lebih tinggi gelatinisasi pati akan berkurang
2.8 Karboidrat
karbohidrat sedikit menandung gula tetapi kayaakan serat makanan yang terdiri
dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan substansi pektat. Karbohidrat ini dari segi
gizi dikenal dengan nama unavailable yaitu karboidrat yang tidak dapat dicerna
oleh tubuh manusia, sedangkan pati dan gula termasuk available carbohydrates
yaitu karbohidrat yang dapat dicerna dan merupakan sumber energi (Radam, dkk,
2019).
Kadar air adalah salah satu metode uji laboratorium kimia yang sangat
penting dalam industri pangan untuk menentukan kualitas dan ketahanan pangan
terhadap kerusakan yang mungkin terjadi.Semakin tinggi kadar air suatu bahan
maupun reaksi fisikokimiawi keduanya akan terhambat, bahan pangan akan dapat
bertahan lebih lama dari kerusakan. Pengaturan kadar air merupakan salah satu
akibat dari adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi,
terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran dan sikap dalam pengukuran sensori
termasuk kedalam penilaian subjektif. Sifat Sensoris didasarkan pada rasa, aroma,
warna dan tekstur. Bagian organ tubuh yang berperan dalam pengindraan adalah
mata, telinga, indra pencicip, indra pembau dan indra perabaan atau sentuhan
(Agusman 2014). Uji sensori yang digunakan adalah uji hedonik dengan
Tidak suka 2
Netral 3
Suka 4
Sangat Suka 5
1 WARNA Cerah 5
kecoklatan
Kecoklatan 4
Netral 3
Pucat 2
Sangat pucat 1
TEKSTUR Pulen 5
Kenyal 4
Netral 3
Keras 2
Sangat keras 1
AROMA Manis,gurih 5
Amis, gurih 4
Netral 3
Amis 2
Sangat amis 1
Amis, gurih 4
Netral 3
Asin 2
Sangat asin 1
a. Aroma
Aroma merupakan bau yang dihasilkan dari suatu makanan yang disajikan
untuk menentukan aroma produk dalam industri pangan, uji terhadap aroma
dianggap penting karena dengan cepat dapat memberikan penilaian terhadap hasil
produknya, apakah produk tersebut disukai atau tidak disukai oleh konsumen
(Fadhilah, 2019).
b. Rasa
makanan dapat dikenali dan dibedakan oleh indra pencicip dapat membedakan
empat rasa, yaitu asin, asam, manis, dan pahit (Winarno, 2002).
c. Tekstur
Tekstur dapat digunakan untuk menilai kualitas suatu produk makanan. Tekstur
dengan penggunaan alatan penganalisis tekstur atau Texture Analizer (Sahid dan
Sesuai sifat beras, maka beras dengan kadar amilosa rendah memiliki tekstur
nasinya lunak dan lengket, sedangkan beras dengan amilosa tinggi tekstur nasinya
d. Warna
Warna dapat menambah daya tarik terhadap panelis dan warna selain sebagai
bahan pangan akan mengalami perubahan sifat fisik yang berpengaruh terhadap
e. Panelis
Panelis bertugas mengamati, menguji, dan menilai secara organoleptik uji.
Uji mutu organoleptik ini menggunakan panelis yang kurang terlatih dengan 30
orang sebagai panelis. Pelaksanaan uji organoleptik memerlukan paling tidak dua
pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana kegiatan pengujian.
Keduanya berperan penting dan harus berkerja sama, sehingga proses pengujian
dkk 2010).
orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau komoditi berdasarkan kesan
subjektif. Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis (Rahayu, 2006).