Anda di halaman 1dari 11

AQIDAH

By Kelompok 1
Latar belakang
Islam mengandung sistem kenyakinan yang mendasari aktivitas pemeluknya yang
disebut aqidah. Aqidah adalah dasar, pondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin
tinggi bangunan yang didirikan, harus semakin kokoh pondasi yang kuat. Kalau
pondasinya lemah, bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa
pondasi.
Rumusan masalah

1.Apa pengertian aqidah?


2.Apa saja sumber dalam aqidah?
3.Apa saja tingkatan dalam aqidah?
1. Pengetian Aqidah Islam
Secara etimologi (lughatan),aqidah berakar dari kata
aqada-yaqidu-aqdan yang berarti simpul, ikatan,
penjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi
aqidah berarti kenyakinan. Relevansi antara arti
kata aqdar dan aqidah adalah kenyakinan itu
tersimpul dengan kokoh di dalam hati, yang bersifat
mengikat dan mengandung perjanjian.
2.Sumber-sumber aqidah

Terdapat dua sumber aqidah dalam islam


yaitu:
1). Al-Qur'an
2). Hadist
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci umat
islam yang berisi firman Allah SWT
yang di turunkan kepada nabi
Muhammad SAW.
Tujuan diturukan Al-Qur’an adalah
untuk di jadikan pedoman hidup umat
islam dalam menata kehidupan agar
bisa memperoleh kebahagian di dunia
dan akhirat.
2. Hadist

Menurut bahasa, hadist merupakan sesuatu


yang baru, yang menunjukkan sesuatu yang
dekat atau waktu yang singkat. Menurut
istilah syarah’adalah hal-hal yang datang dari
Rasulullah SAW, baik dalam bentuk upacara,
perbuatan, ataupun pengakuan.
3.Tingkatan Aqidah
1.Tingkat taqlid
Yakni tingkat dimana kenyakinan di dasarkan atas pendapatan oarang
yang di ikuti tanpa di fikirkan lagi.
2.Tingkat yakin
Yakni tingkat kenyakinan yang di dasarkan atas bukti, dan dalil yang
jelas, tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat antara
obyek kenyakinan dengan dalil yang di perolehnya.
3. Tingkat Ainul yakin
Yakni tingkat kenyakinan yang di dasarkan atas dalil-dalin rasional, ilmiah dan
mendalam, sehinggah mampu membuktikan hubungan antara obyek kenyakinan
dengan dalil-dalil
4.ingkatan Haqul yakin
Yakni tingkatan yang di samping di dasarkan atas dalil- dalil rasional, ilmiah dan
mendalam, dan mampu membuktikan hubungan antara obyek kenyakinan dengan
dalil-dalil serta mampu memberikan argumentasi yang rasioanl dan selanjutnya
dapat menemukan dan merasakan kenyakinan tersebut melalui pengalaman
agamanya
Ada yang ingin bertanya ??
Karina Suwandi | Juliana Silva | Sacha Dubois

Terima kasih!
Kelompok 1 | Pentingnya Membaca Buku

Anda mungkin juga menyukai