Anda di halaman 1dari 10

7

Konsep Aqidah Dalam Islam


Disusun Oleh:

Shifa Khairunnisa. H Tasya Rahma Sabena Neisya Budiawati


Pengertian Aqidah dalam islam
Aqidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk menjadi
kata,aqidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan tertanam di
dalam lubuk hati yang paling dalam. Secara terminologis berarti keyakinan
hidup iman dalam arti khas, yakni pengikraran yang bertolak dari hati.
Dengan demikian aqidah adalah urusan yang wajib diyakini kebenarannya
oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadikeyakinan yang tidak bercampur
dengan keraguanAqidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah
terbentuk menjadi kata, aqidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat,
terpatri dan tertanam di dalam lubukhati yang paling dalam. Secara
terminologis berarti keyakinan hidup iman dalam arti khas,yakni
pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan demikian aqidah adalah urusan
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa, dan
menjadikeyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan.
Ruang Lingkup
Hasan Al-Banna pernah membuat sistematika ruang lingkup aqidah, yaitu sebagai
berikut.
A. Ilahiyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Allah), nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan (Af’al) Allah dan
lain-lain.
B. Nubuwat adalah perbuatan tentang segala sesuatu yang berhubugan dengan Nabi
dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai Kitab-Kitab Allah, Mu’jizat, Keramat dan
sebaginya.
C. Rukhaniyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Alam metafisik, seperti setan, jin, iblis, malaikat, roh dan sebagainya.
D. Sam’iyat adalah pembahasan tentang sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i
yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan Al-Sunnah, seperti alam barzakh, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, neraka, surga dan sebagainya.
Sumber Aqidah
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya
apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan
oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini
dan diamalkan). Akal pikiran tidaklah menjadi sumber
aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang
terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau
diperlukan – membuktikan secara ilmiah kebenaran yang
disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah.
Fungsi Aqidah

Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi bangunan
yang akan didirikan harus semakin kokoh pula fondasi yang dibuat. Kalau fondasi
lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa
fondasi.Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan
ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik.
Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt. Kalau tidak dilandasi dengan
aqidah. Misalnya orang nonmuslim memberi beras kepada seorang yang miskin,
amal ibadah orang itu nilainya NOL di hadapan Allah, Allah tidak menerima
ibadahnya karena orang itu tidak punya landasan aqidah. Jadi aqidah bekerja
sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/ jasad kita tidak
ada kegunaannya.
Prinsip Aqidah
A. Iman Kepada Allahberiman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh
kesadaran bahwa Allah adalah dzat yang paling berhak disembah, karena
Dia menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan segala kebutuhan
manusia.
B. Iman Kepada Malaikat beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan
penuh kesadaran bahwa Allah manciptakan makhluk dari cahaya.
C. Iman Kepada Kitab Suci (Al-Quran)kitab-kitab yang berasal dari firman
Allah seluruhnya ada empat :
1.Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
2.Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
3.injil diturunkan kepada Nabi Isa As
4.Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
Prinsip Aqidah
d.Iman Kepada Nabi dan RasulAllah mengutus para Nabi dan Rasul untuk
membawa kabar gembira kepada umat manusia, memberi teladan akhlak
mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah.
e.Iman Kepada Hari Akhir beriman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa
manusia akan mengalami kesudahan dan meminta pertanggungjawaban
dikemudian hari.
f.Iman Kepada Qada dan Qadar menurut bahasa, qada memiliki beberapa
pengertian yaitu : hukum, kehendak, ketetapan, perintah, pemberitahuan,
penciptaan.Sedangkan qadar adalah kejadian suatuciptaan yang sesuai
dengan penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin
dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala
sesuatu bagi makhluknya.
Kesimpulan
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat
diibaratkan sebagai fondasi. Di mana seluruh
komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah
merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan
keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya.
Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah
sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh
Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya,
Muhammad Saw.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai