Aqidah
Aggota :
1. Adelia Reza Dwiska Ananda 7. Lujeng Andre Pamungkas (22314329)
(22314310) 8. Muhhamad Riffy Ardhan Putra Rude (22314341)
2. Aldi Eka Pratama (22314311) 9. Nasywa Naila Khalissani (22314343)
3. Dhelia Nur Hadijah (22314319) 10. Pandu Wira Hakim (22314344)
4. Dia Ekta Barokahddd (22314320) 11. Sabrina Herlambang Putri (22314349)
5. Fina Zubdatul Khairiah (22314324) 12. Salman Abdur Rasyid (22314350)
6. Ilyas Yuswiatmoko (22314327)
01
Pengertian Aqidah
Secara etimologis, aqidah berarti ikatan, sangkutan, keyakinan. Aqidah secara teknis juga berarti
keyakinan atau iman. Dengan demikian, aqidah merupakan asas tempat mendirikan seluruh bangunan
(ajaran) Islam dan menjadi sangkutan semua hal dalam Islam. Aqidah juga merupakan sistem keyakinan
Islam yang mendasar seluruh aktivitas umat Islam dalam kehidupannya
Aqidah atau sistem keyakinan Islam dibangun atas dasar enam keyakinan atau yang biasa disebut
dengan rukun iman yang enam. Adapun kata iman, secara etimologis, berarti percaya atau membenarkan
dengan hati. Sedang menurut istilah syara’, iman berarti membenarkan dengan hati, mengucapkan
dengan lidah, dan melakukan dengan anggota badan.
Namun menurut istilah aqidah adalah kepercayaan dasar. Aqidah seorang muslim berdasarkan
kepada ajaran Islam itu sendiri, yaitu bersumber pada Al-Qur’an dan hadis. Pemahaman aqidah yang
benar dapat membuat iman seorang muslim menjadi lebih kuat.
02
Fungsi Aqidah
Iman kepada Allah adalah mempercayai bahwa Dia itu maujud (ada) yang
disifati dengan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan, yang suci dari sifat-sifat
kekurangan.
Mengimani sifat Mengimani sifat Mengimani
rububiyah Allah uluhiyah Allah Asma‟ dan Sifat
Yaitu mengimani Yaitu mengimani Allah
sepenuhnya bahwa Yaitu menetapkan apa-apa
hanya Dia-lah
Allahlah Rabb (Tuhan) yang ditetapkan Allah
sesembahan yang
yang Maha Esa, yang untuk dzat-Nya yang
tidak ada sekutu
tidak ada sekutu dan terdapat dalam kitab Allah
bagi-Nya.
penolong baginya dan sunnah Rasul-Nya
2. Beriman Kepada Malaikat
Allah
Secara etimologis Malaikah (dalam bahasa Indonesia disebut Malaikat) adalah bentuk jamak dari
malak, berasal dari masdar al-alukah artinya ar-risalah: misi, pesan. Sedangkan secara terminologis
malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah swt dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat
tertentu dan senantiasa beribadah kepada Allah Swt.
Beriman kepada malaikat berarti percaya bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai
“Malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada-Nya dan senantiasa taat menjalankan tugas yang
dibebankan dengan sebaikbaiknya.Diciptakan dari cahaya dan diberikan kekuatan untuk mentaati dan
melaksanakan perintah dengan sempurna. Rasulullah saw. pernah bersabda
01 03
Mengimani wujud Mengimani sifat-sifat
mereka malaikat yang kita
bahwa mereka benarbenar ada bukan kenali
hanya khayalan, halusinasi, imajinasi, misalnya, memiliki
tokoh fiksi, atau dongeng belaka. sayap, ada yang dua,
tiga atau empat.
02 04
Mengimani nama- Mengimani tugas-tugas yang
nama malaikat yang diperintahkan Allah kepada
kita kenali mereka yang sudah kita ketahui
misalnya Jibril, Mikail, seperti membaca tasbih dan
Israfil. beribadah kepada Allah swt.
siang dan malam tanpa merasa
lelah dan bosan.
3. Beriman Kepada Kitab Allah
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu
oleh Allah untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada
umatnya. Sedangkan Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk
dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang
rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini
keduanya.
5. Beriman Hari Akhir
Beriman kepada hari akhir adalah percaya
bahwa sesudah kehidupan ini berakhir masih ada
kehidupan yang kekal yaitu hari akhir, termasuk
semua proses dan peristiwa yang terjadi pada hari
itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan
seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan
(qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari
alam kubur (ba’as|), dikumpulkannya seluruh umat
manusia di padang Mahsyar (hasyr), perhitungan
seluruh amal perbuatan manusia di dunia (hisab),
penimbangan amal perbuatan tersebut untuk
mengetahui perbandingan amal baik dan amal
buruk (wazn), sampai kepada pembalasan dengan
surga atau neraka (jaza).
6. Beriman Kepada Qadla dan
Qadar
Aqidah Islam adalah sesuatu yang Aqidah yang benar akan membuat jiwa
bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang tenteram, dan menyelamatkan manusia dari
hanya dapat ditetapkan dengan adanya kesesatan dan kemusyrikan. Selain itu, aqidah
dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, juga berpengaruh dalam membentuk sikap dan
sumber ajaran aqidah Islam adalah al- perilaku anak. Jika tauhid tertanam dengan
Quran dan Sunnah. Karena, tidak ada yang kuat, ia akan menjadi sebuah kekuatan batin
lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu yang tangguh. Sehingga melahirkan sikap
sendiri, dan tidak ada yang lebih tahu positif. Optimisme akan lahir menyingkirkan
tentang Allah, setelah Allah sendiri, rasa kekhawatiran dan ketakutan kepada selain
kecuali Rasulullah saw. Allah. Sikap yang positif dan perilaku positif
akan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang
lain.
05
Kesimpulan
شكرا لك
اللغة