YANG BERIMAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Ibadah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seseorang muslim.
Allah Swt mewajibkan ibadah kepada manusia bukan untuk kepentingan Nya,
melainkan untuk kebaikan dirinya sendiri. Ibadah disini dapat melalui kegiatan-
kegiatan kerohanian Islam. Kerohanian Islam dapat menjadi sarana bagi semua
manusia untuk memperdalami ilmu agama, memperbaiki diri menjadi lebih baik
serta mengaplikasikan diri untuk belajar saling mengingatkan dan menasehati
orang-orang disekitar lingkungannya dalam kebaikan.1 Dalam strategi kegiatan
kerohanian Islam jadikan iman sebagai tempat berpijak, ilmu dan akhlak sebagai
langkah, lincah dan taktik, kukuh dalam prinsip, bijak dalam bertindak, luwes dalam
bersikap, berlomba dalam kebaikan2. Tentara Nasional Indonesia (TNI)
merupakan bagian dari masyarakat umum yang dipersiapkan secara khusus untuk
melaksanakan tugas pembelaan Negara dan bangsa, serta memelihara
pertahanan dan keamanan Nasional.3 Tentara Nasional Angkatan Darat yang
ditugaskan negara di darat ini menerapkan pendidikan karakter dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan karakter menjadi fokus utama
pendidikan di Indonesia. Istilah karakter, dalam kajian Pusat Bahasa
Depdiknas diartikan sebagai “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,
perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Sedangkan
berkarakter dimaknai “berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat dan
berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh, seperti yang dikutip Mujtahid,
bahwa karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku
(behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Dalam
bahasa Yunani, karakter berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau
1 Avuan Muhammad Rizki dkk, Rohis Dari Dua Perspektif, (Sukabumi: CV Jejak, 2018),h.14.
2 Ria Yuni Lestari, Kegiatan Ekstrakurikuler Kerohanian Islam dalam Mengembangkan watak
Kewarganegaraan peserta didik, Jurnal Ijtimaiya, Vol 2, N0 2, 2018, h 57
3 Munsharif Abdul Chalim, Faisal Farhan, Peranan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia di
Dalam Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional di Tinjau dari perspektif Politik Hukum di
Indonesia, Jurnal Pembaharuan Hukum, Vol 2, No 1, 2015, h 103.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perspektif
a. Umum
Iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang
yang berkenaan dengan agama, keyakinan maupun kepercayaan
kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya. Dalam ajaran agama
Islam, iman berarti kepercayaan, keyakinan kepada Allah, nabi-nabi-
NYA serta kitab yaitu Al-Quran dan lain sebagainya. Menurut ajaran
agama Islam, umat muslim mengimani enam rukun iman. Keenam
rukun iman tersebut wajib diimani dan diyakini oleh orang Islam.
Namun, apa pengertian iman menurut bahasa dan istilah? Sebelum
membahas pengertian iman dari para ulama serta menurut Al-Quran
dan hadist. Berikut adalah pengertian iman secara bahasa dan
istilah. Menurut bahasa Arab, kata iman berakar pada kata amana –
peristiwa yang terjadi pada Hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta
dan seluruh isinya, serta berakhirnya seluruh kehidupan (Qiyamah),
kebangkitan seluruh umat manusia dari dalam kubur (Ba’ats),
dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang mahsyar (Hasyr),
perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab),
penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan
amal baik dan amal buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan
surga atau neraka (Jaza’); dan 6) Iman kepada Qadha dan Qadar: Secara
etimologis Qadha adalah bentuk masdhar dari kata kerja qadha yang berari
kehendak atau ketetapan hukum. Dalam hali ini Qadha adalah kehendak
atau ketetapan hukum Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Sedangkan
Qadar secara etimologis adalah bentuk masdhar dari qadara yang berarti
ukuran atau ketentuan. Dalam hali ini Qadar adalah ukuran atau ketentuan
Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Secara terminologis ada ulam yang
berpenapat kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama, dan
ada pula ynag membedakannya. Yang membedakan, mendefinisikan
Qadar sebagai: “Ilmu Allah SWT. Tentang apa-apa yang akan terjadi pada
seluruh makhlukNya pada masa yang akan datang”. Dan Qadha adalah:
“Penciptaan segala sesuatu oleh Allah SWT. Sesuai dengan ilmu dan
IradahNya”. Gibb dan Kremmers memberikan pengertian Iman ialah
percaya kepada Allah dan percaya kepada utusanNya, serta percaya
kepada apa yang dibawa oleh utusan Nya. Sedangkan hal yang paling
pokok dalam iman ialah percaya kepada Allah Yang Maha Esa, dan
percaya kepada para utusanNya yang membawa ajaran dan berita dari
Allah. Ini tercermin dalam lafaz syahadat yang pertama kali harus
diucapkan atau dinyatakan oleh seseorang yang ingin memeluk agama
Islam.
g. Iman Para Matir. Para matir adalah saksi iman, mereka mati
demi mempertahankan dan memperjuangkan iman Kristian. Iman
yang menjiwai seluruh kehidupan mereka. Di mana mereka bersedia
untuk menerima apa sahaja bentuk penganiayaan, penderitaan dan
rela mati untuk Kristus dan sesama.
BAB III
PENUTUP
4. KESIMPULAN
Bangsa yang maju tak selalu berarti meninggalkan nilai-nilai relijius,
tradisional dan lokal, sepanjang itu masih mencerminkan substansi
kebaikan dan kebenaran universal. Namun, bangsa yang mau adalah
bangsa, yang mampu memadukan nilai-nilai modern yang lebih baik
dengan warisan tradisional yang sesuai tuntutan zaman, yang berbasis
keimanan. Dengan demikian peran Imtak menjadi urgen, strategis dan
dominan dalam seluruh bangunan peradaban Indonesia. Imtak menjadi ruh
dan spirit peradaban Indonesia. Pentingnya Imtak bagi Prajurit TNI, seperti
11
5. SARAN
Dalam Pembangunan karakter prajurit perlu adanya peran dari
Negara pada umumnya dan khususnya peran Pimpinan TNI AD dalam
memberikan bekal, spirit serta moril bagi prajurit agar senantiasa siap
dalam menjalankan tugas dan menjawab tantangan kedepan.
12
DAFTAR PUSTAKA
po
TUGAS
AGAMA KATOLIK
Disusun Oleh:
NAMA : MALIKI SETYAWAN
No. Mahasiswa : 2023292434
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat Rahmat dan
perlindungan-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
(Maliki Setyawan)
iii
15
DAFTAR ISI