Anda di halaman 1dari 11

https://id.wikipedia.

org/wiki/Iman

Iman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Iman (bahasa Arab: ‫ )اإليمان‬secara etimologis berarti 'percaya'.

Etimologi

Perkataan iman (‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja 'aamana' (‫ )أمن‬-- yukminu' (‫ )يؤمن‬yang berarti 'percaya' atau
'membenarkan'.

Pandangan Islam

Artikel utama: Akidah Islam dan Rukun Iman

Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah
At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah
dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah, kitab kitab dan
Rasul. Iman itu ada dua jenis: Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan
satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu
keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan
segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang
yang memiliki prinsip. Atau juga pandangan dan sikap hidup.

Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali
bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan
dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan
dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan
dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-
rukun (anggota-anggota)."
Tingkatan iman

Dalam Islam dikenal beberapa tingkatan seseorang dalam keyakinan beragama, diantaranya adalah:

Muslim: orang mengaku islam, kadar keimanannya termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah
sebagai tuhan yang esa, belum ada bedanya dengan iblis yang juga meyakini bahwa Allah adalah maha
esa,

Mu'min: orang beriman, yang mengkaji syariat Islam sehingga meningkat wawasan keislamannya,

Muhsin: orang yang memperbaiki segala perbuatannya agar menjadi lebih baik,

Mukhlis: orang yang ikhlas dalam beribadah, hidupnya hanya untuk mengabdikan kepada Allah,

Muttaqin: orang yang bertakwa, tingkatan ini adalah yang tertinggi di antara tingkatan lainnya.

https://www.materi.carageo.com/apa-arti-iman/

Apa Arti Iman ?– Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan meyakinkan
dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Untuk lebih lengkap nya lagi
mengenai penjelasan tentang Imam Simaklah Materi Iman mulai dari Pengertian, Pengertian Iman
Dalam Al-quran & Hadist, Penjelasan Arti Iman, Rukun Iman dan Hal Yang Membatalkan Iman di bawah
ini.

Pengertian Iman

Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan meyakinkan dengan hati,
diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, pengertian iman kepada Allah yaitu
dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah Swt itu benar-benar ada (Wujud) dengan segala sifat-
sifatnya dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan
dengan amal perbuatan secara nyata yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.

Seseorang dikatakan memiliki iman yang sempurna apabila orang tersebut bisa memenuhi 3 unsur
keimanan, yakni membenarkan atau meyakinkannya dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan atau perbuatan.

1. Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an dan Hadits

Pengertian iman dalam Al-Qur’an yakni maksudnya membenarkan dengan penuh Keyakinan bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya yaitu Nabi
dan Rasul pilihan-Nya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas. Dan bahwa Al-Qur’an
adalah merupakan kalam Allah Swt yang Ia firmankan dengan sebenarnya.
Sedangkan, arti Iman dalam Hadits maksudnya iman yang merupakan pembenaran dalam batin. Nabi
Muhammad SAW menyebutkan hal-hal lain sebagai iman, yakni seperti akhlak yang baik, bermurah hati,
sabar, cinta Rasul, cinta sahabat, rasa malu dan lain-lain.

2. Arti Iman

Menurut bahasa iman artinya pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah iman yaitu

“Membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”

3. Penjelasan Arti Iman

a. Membenarkan dengan hati yakni dengan menerima segala apa yang di bawa oleh Rasullullah (Nabi
Muhammad SAW).

b. Mengikrarkan atau diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan dua kalimah syahadat “Laa
ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan
Nabi Muhammad adalah utusan Allah).

c. Mengamalkan dengan anggota tubuh yaitu hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, dan anggota
badan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan ketentuannya.

https://www.inforeligi.com/2018/03/makna-surat-ibrahim-ayat-24-25.html
Pengertian IPTEK Atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lengkap

By Sora NPosted on 25/01/2015

Pengertian IPTEK atau Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi secara lengkap dapat kamu baca dan pahami di
artikel kali ini.

A. Penjelasan Tentang IPTEK

IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan,
definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan
yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu
sendiri.

B. Berikut Ini Pengertian Ilmu, Pengetahuan & Teknologi

Lalu kita bahas mengenai pengertian Ilmu, Pengetahuan dan teknologi:

Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari,
menyelidiki, lalu menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu pengetahuan yang
sudah teruji akan kebenarannya.

Pengetahuan adalah suatu yang diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari
pengalamannya. Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena kebenarannya
belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum
pernah dilihatnya.

pengertian iptek

Apa itu IPTEK? (sumber: www.pixabay.com)

Teknologi adalah suatu penemuan melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal. Atau dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan berbagai kebutuhan
atau dapat mempermudah aktifitas. (Baca Juga: Pengertian TIK Atau Teknologi Informasi Dan
Komunikasi).

Yg menurutislam ada di web

https://www.slideshare.net/Wulanrk/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni-ipteks-dalam-
islam#:~:text=4.%20IPTEKS%20DALAM%20PANDANGAN%20ISLAM,sebagai%20hamba%20ataupun
%20khalifah%20Allah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Amal#:~:text=Amal%20(dari%20bahasa%20Arab%3A%20%D8%B9%D9%8E
%D9%85%D9%8E%D9%84%D9%8E,berarti%20mengamalkan%2C%20berbuat%2C%20bekerja.

Amal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Amal (dari bahasa Arab: ‫ ) َع َم َل‬berarti mengamalkan, berbuat, bekerja. Kata ini sering dipertukarkan
dengan sedekah. Kata ini bisa juga merujuk ke:

https://haokat.wordpress.com/2017/07/16/konsepsi-amal-dalam-islam/ pandangan islam

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-amal/57988

Menurut KBBI, Amal mempunyai beberapa arti, yaitu :

Perbuatan (baik atau buruk)

Perbuatan baik yang mendatangkan pahala (menurut ajaran agama Islam)

Yang dilakukan dengan tujuan untuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia
(memberi derma, mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat,
orang jompo, anak yatim piatu, dan sebagainya)

Apa yang dimaksud dengan amal ?

Di dalam al-Quran, kata amal jika dilihat dari maknanya sebagai perbuatan. Kata amal berdekatan
dengan beberapa kata atau ungkapan lain, seperti fi’il, sa’yu, shan’u, kasab, dan jarah. Letak persamaan
antara semua ungkapan tersebut adalah kesemuanya meliputi perbuatan manusia. Namun walaupun
secara makna mereka berdekatan tetapi masing-masing memiliki fokus makna

yang berbeda.

Misalnya antara kata amal dan fi’il. Amal memiliki makna yang lebih khusus dari kata fi’il. Kata amal
hanya khusus merujuk pada perbuatan-perbuatan yang dilakukan manusia dan hewan, sedangkan term
fi’il juga digunakan untuk menunjuk perbuatan benda-benda mati.
Term amal kemudian berderivasi menjadi kata mu’amalah. Sebuah term dengan wazan yang
menunjukan makna hubungan/aturan tingkah laku antara satu manusia dengan manusia lainnya. Istilah
mu’amalah ini sangat popular dalam kajian hukum islam, saat membedakan antara prilaku manusia yang
hubungannya dengan Tuhan dan yang hubungannya dengan sesama manusia (Hubungan dengan Allah
disebut dengan ibadah dan hubungan dengan manusia disebut dengan mu’amalah).

Derivasi dari kata amal kepada term mu’amalah ini yang memberikan pengertian tambahan kepada
term amal bahwa di dalamnya terdapat keniscayaan perbuatan yang mempertemukan manusia dengan
manusia yang lain. Dari sini maka amal-muamalah akhirnya terkadang disejajarkan pula dengan istilah
akhlaq dan etika, sebab semuanya dianggap berkaitan dengan pembicaraan tentang aturan laku yang
terdapat dalam hubungan antara sesama manusia.

Selain itu, Amal dalam bentuk masdar mempunyai arti perbuatan yang ditimbulkan oleh aktivitas
berbuat yakni ‘amila. Pengertian seperti ini dapat dipahami, misalnya dari ayat al-Qur’an di bawah ini:

Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka
diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS al Furqon
(25) ayat 70

Referensi :

Al-Raghib al-Asfahani, Mu’jam Mufradat alfaz al-Quran (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2004)

Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia; Dari Nalar Partisipatoris Hingga Emansipatoris (Yogyakarta: LKis,
2005).

Qurais Syihab, “Iman dan Amal Saleh”, Amanah, no 87, November 1988
http://riakapuas.blogspot.com/2011/10/ipteksiman-dan-amal-sebagai-kesatuan.html

B. Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang
membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui
adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta
menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya
terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dituliskan
dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah (segala sesuatu
yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu Allah
itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini,
maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan
manusia (knowledge and science). Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang
disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan
kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai keagamaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya
yang mesti disalahkan, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang
menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati
diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam
keutuhan inti ajarannya. sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an S.Ibrahim/14:24-25 didalamnya
disebutkan “Ayat di atas mengibaratkan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik,
iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu
diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang yang berupa ilmu
pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. ”.

Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan
akhlak dengan dinul Islam (perumpamaan yang baik) bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini
merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak
dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang
menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Sedangkan
amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas
nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam

https://cumlaude97.blogspot.com/2016/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html

B. PEMBAHASAN

Hubungan Iman dan Ilmu

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan kita
akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan
menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.

Hubungan Iman Dan Amal

Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang yang beriman kepada Allah SWT
harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh. Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata
uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia
disebut mata uang. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.

Dengan demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan keislaman, begitu pula
orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan yang
kokoh didalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang menunjukkan nilai nilai
keislaman.

Hubungan Amal Dan Ilmu

Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah pemimpin dan
pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan berkembang bila didasari dengan ilmu. Dalam
semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa amal ibadah atau amal
perbuatan lainnya. Kedua jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini akan
mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna
jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan
yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an sangat kental dengan nuansa–nuansa yang
berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam. Keimanan
yang dimiliki oleh seseorang akan jadi pendorong untuk menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang
beriman dan berilmu berada pada posisi yang tinggi dihadapan Allah yang berarti juga rasa takut kepada
Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk beramal shaleh. Dengan demikian
nampak jelas bahwa keimanan yang dibarengi dengan ilmu akan membuahkan amal–amal shaleh. Maka
dapat disimpulkan bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta ilmu membentuk segi tiga pola hidup
yang kokoh. Ilmu, iman dan amal shaleh merupakan faktor menggapai kehidupan bahagia.

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang
membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui
adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta
menjauhi segala larangan.

Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan
pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur
serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil
teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang
menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati
diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu
persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi
penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran
berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang
dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni
islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan
manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-
Tarbiyah Al-islamiyah, 119).

Pengertian Ilmu,Pengetahuan,Teknologi

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra dan
firasat.Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif yang
sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara sederhana pengetahuan dan ilmu
dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengetahuan diartikan hanyalah sekadar “tahu”, yaitu hasil tahu dari
usaha manusia untuk menjawab pertanyaan “apa”, misalnya apa batu, apa gunung, apa air, dan
sebagainya. Sedangkan ilmu bukan hanya sekadar dapat menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab
“mengapa” dan “bagaimana” , misalnya mengapa batu banyak macamnya, mengapa gunung dapat
meletus, mengapa es mengapung dalam air. Sedangkan teknologi adalah hasil produk pengetahuan
dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga
sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-ketimpangan dalam kehidupan manusia
dan lingkungan.
Melalui kalam Allah di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala
keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di
atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-
retak?

Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang
membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui
adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta
menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya
terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dituliskan
dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah (segala sesuatu
yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu Allah
itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini,
maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan
manusia (knowledge and science). Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang
disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan
kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai keagamaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya
yang mesti disalahkan, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang
menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati
diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam
keutuhan inti ajarannya. sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an S.Ibrahim/14:24-25 didalamnya
disebutkan “Ayat di atas mengibaratkan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik,
iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu
diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang yang berupa ilmu
pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni. ”.

Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan
akhlak dengan dinul Islam (perumpamaan yang baik) bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini
merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak
dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang
menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Sedangkan
amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas
nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
https://kbbi.web.id/iman

https://haokat.wordpress.com/2017/07/16/konsepsi-amal-dalam-islam/ amal dlm islam

https://www.inforeligi.com/2018/03/makna-surat-ibrahim-ayat-24-25.html ayat

file:///C:/Users/Dwi%20Septiani/Downloads/1672-4184-1-SM.pdf iman dan iptek

Anda mungkin juga menyukai