PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atas dasar uraian di atas, muncullah keinginan untuk melihat bagaimana peran yang
ada di Dinas Sosial Kota Malang dalam meningkatkan kesejahteraan gelandangan dan
pengemis di Kota Malang. Pada hakikatnya, bentuk peran Dinas Sosial merupakan upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan gelandangan dan pengemis melalui program
rehabilitasi dan pelayanan sosial. Program tersebut di antaranya pengiriman PMKS ke RS
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, pemulangan orang terlantar ke daerah asal, serta
operasional TWK Sukun.
B. Tujuan Magang
Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk keperluan penulisan laporan magang
yang merupakan keharusan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi khususnya
program studi Ilmu Administrasi Publik. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
magang ini adalah:
RENCANA KEGIATAN
1. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan magang dilaksanakan di Camp Assesment Dinas Sosial Kota
Malang di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedung Kandang Kota
Malang, Telp/Fax: (0341) 412266.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan magang disesuaikan dengan batas waktu yang
telah ditentukan oleh pihak jurusan, yaitu selama 1 bulan (25 hari masa kerja),
terhitung mulai 5 Agustus sampai dengan 6 September 2019. Magang dilakukan
setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00- 16.00 WIB dengan waktu istirahat mulai
pukul 11.30 sampai dengan pukul 13.00 WIB.
D. Pembagian Kerja
Selama melaksanakan kegiatan magang di Camp Assesment Dinas Sosial
Kota Malang, pembagian kerja yang diberikan kepada para peserta magang adalah
Sub Bidang pendampingan klien melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan
Pelayanan Sosial beserta staffnya memberikan tugas meliputi:
1. Pengiriman PMKS ke Panti/UPT/RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat,
Lawang/ RSUD Syaiful Anwar, Malang.
2. Pemulangan orang terlantar ke daerah asal.
3. Operasional LBK Pandanwangi, TWK Sukun dan LIPONSOS
4. Operasional kegiatan razia PMKS jalanan
5. Pemberian pelatihan keterampilan kerja bagi anak jalanan dan PMKS
Adapun jenis kegiatan yang dilakukan akan terlampir dalam laporan magang ini
dan dijelaskan lebih rinci dalam bab selanjutnya.
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Gambaran Umum
1. Dinas Sosial dan Camp Assesment
Dinas sosial sebagai unsur pelaksana teknis daerah di bidang sosial,
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Penyelenggaraan kesejahteraan
sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial
guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi: rehabilitasi
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
3. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial Kota Malang
memiliki susunan organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas:
2. Sekretariat, membawahi:
1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial, membawahi:
1) Seksi Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Masyarakat;
2) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial; dan
3) Seksi Pembinaan Kepahlawanan, Keperintisan dan
4) Kesetiakawanan Sosial;
4. Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, membawahi:
1) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Balita dan Anak;
2) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Tuna Sosial; dan
3) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Penyandang
Disabilitas;
5. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial membawahi:
1) Seksi Perlindungan Sosial;
2) Seksi Jaminan Sosial Keluarga;
3) Seksi Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial;
6. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
7. UPT
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Malang
C. Bidang-Bidang Kegiatan
Selama pelaksanaan kegiatan magang yang berlangsung dalam kurun waktu
25 hari kerja di Dinas Sosial, seluruh peserta magang ditempatkan di Camp
Assesment pada bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Berikut merupakan tabel
kegiatan dari masing-masing peserta magang:
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Ainun Laili
No Hari & Pukul Jenis Kegiatan yang Paraf
. Tanggal Datang Pulang Dilakukan Pejabat
1. Senin, 5 07.50 11.05 1. Penempatan kegiatan Terlampir
Agustus magang di Camp
2019 Assesment.
2. Pengenalan tempat
magang dan kegiatan
apa saja yang akan
dilakukan.
3. Observasi.
2. Selasa, 6 09.05 15.05 1. Membantu kegiatan
Agustus warga Desaku
2019 Menanti.
2. Pendampingan makan
siang.
3. Berinteraksi dengan
klien.
3. Rabu, 7 - - Izin mengurus KRS dan
Agustus validasi
2019
4. Kamis, 8 08.45 15.07 Membantu
Agustus administrasi.
2019
5. Jumat, 9 08.59 15.10 1. Membantu
Agustus administrasi.
2019 2. Pendampingan makan
siang dan sholat
dzuhur.
6. Senin, 12 08.48 17.05 1. Pendampingan makan
Agustus pagi.
2019
2. Melakukan assesment
klien baru.
7. Selasa, 13 08.56 17.04 1. Pendampingan makan
Agustus pagi.
2019 2. Melakukan assesment
klien baru.
8. Rabu, 14 08.56 16.00 1. Pendampingan sholat
Agustus dzuhur dan makan
2019 siang.
2. Pendampingan bersih
diri dan bersih
lingkungan.
3. Pendampingan sholat
ashar.
9. Kamis, 15 08.46 15.10 Membantu mengurus
Agustus surat rujukan klien ke
2019 Puskesmas
Arjowinangun.
10. Jum’at, 16 09.17 15.15 1. Melakukan assesment
Agustus lanjutan klien.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang.
11. Senin, 19 08.40 15.25 1. Melakukan
Agustus pemeriksaan barang
2019 klien baru.
2. Pendampingan makan
siang.
12. Selasa, 20 07.58 15.20 1. Pendampingan makan
Agustus pagi.
2019 2. Melakukan assesment
klien baru.
3. Pendampingan makan
siang.
13. Rabu, 21 08.14 15.35 1. Pendampingan makan
Agustus pagi.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang.
3. Pendampingan bersih
diri dan sholat ashar.
14. Kamis, 22 08.16 15.25 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Pendampingan makan
sore dan sholat ashar.
15. Jum’at, 23 11.40 15.30 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Pendampingan makan
sore dan sholat ashar.
16. Senin, 26 08.45 15.30 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Pendampingan makan
sore dan sholat ashar.
17. Selasa, 27 08.20 16.10 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Mendata barang razia
milik klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar.
18. Rabu, 28 08.20 15.40 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Mendata barang razia
milik klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar.
19. Kamis, 29 08.30 15.25 1. Pendampingan makan
Agustus siang.
2019 2. Pendampingan mandi
dan sholat ashar.
20. Jum’at 30 08.25 15.22 1. Pendampingan makan
Agustus pagi.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar.
21. Senin, 2 08.28 16.05 1. Pendampingan
September kegiatan klien.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar klien.
22. Selasa, 3 08.20 15.30 1. Pendampingan
September kegiatan klien.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang klien.
23 Rabu, 4 08.15 15.06 1. Pendampingan
September kegiatan klien.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar klien.
24. Kamis, 5 08.14 16.15 1. Membantu assesment
September dan administrasi.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar klien.
25. Jum’at, 6 08.45 17.15 1. Membantu assesment
September dan administrasi.
2019 2. Pendampingan sholat
dzuhur dan makan
siang klien.
3. Pendampingan mandi
dan sholat ashar klien.
PEMBAHASAN
1. Pemerintah Daerah
3. Rehabilitasi Sosial
3.1. Pengertian Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial adalah suatu proses dan atau rangkaian kegiatan terencana
untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan atau sosial dengan kriteria dan
sasaran jelas dan terfokus, dilaksanakan dengan pendekatan analitik, berdasarkan
suatu proses. Mencakup fungsi pencegahan, pengembangan kemampuan,
penyembuhan massal, pemulihan peran sosial, perlindungan dan keterpaduan
dengan sistem layanan lainnya.
Dalam istilah ilmuwan barat, rehabilitasi sosial secara umum dinamakan
Rehabilitation Psychologists, yang mana fungsi dan tujuannya adalah sama, yakni
pengembangan bidang psikologi yang memberikan pelayanan terhadap orang-
orang yang membutuhkan bantuan untuk kembali seperti sedia kala (pengembangan
sosial dan bantuan advokasi) di tengah-tengah masyarakat.
3.2. Tujuan Rehabilitasi Sosial
Sedangkan untuk tujuan pelaksanaan rehabilitasi sosial secara terperinci
tersedia dalam beberapa urutan di bawah ini:
1. Memulihkan kembali rasa harga diri, percaya diri, kesadaran serta tanggung
jawab terhadap masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau
lingkungan sosialnya.
2. Memulihkan kembali kemampuan untuk dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar.
3. Selain penyembuhan secara fisik juga penyembuhan keadaan sosial secara
menyeluruh.
4. Penyandang cacat mencapai kemandirian mental, fisik, psikologis dan sosial,
dalam arti lain, adanya keseimbangan antara apa yang masih dapat
dilakukannya dan apa yang tidak dapat dilakukannya.
5. Kesejahteraan Sosial
5.1. Pengertian Kesejahteraan Sosial
Arthur Dunham Mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-
kegiatan terorganisir dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial
melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan,
penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan-
hubungan sosial. Sedangkan Menurut PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa),
Kesejahteraan adalah suatu kondisi atau keadaan sejahtera baik fisik, mental
maupun sosial, dan tidak hanya perbaikan-perbaikan penyakit sosial tertentu saja.
Kemudian pengertian ini disempurnakan menjadi suatu kegiatan terorganisir
dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu-individu dengan
lingkungan sosial mereka.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 pasal 1
tentang kesejahteraan sosial menyebutkan bahwa kesejahteraan sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar
dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dijelaskan pada pasal 3 bahwa
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat diwujudkan dalam 4 hal, yaitu :
1) Rehabilitasi Sosial dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan
kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
2) Jaminan Sosial dimaksudkan untuk menjamin fakir miskin, anak yatim piatu
terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat fisik
dan mental, eks penderita penyakit kronis yang mengalami masalah
ketidakmampuan sosial ekonomi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi. Serta
diberikan dalam bentuk bantuan maupun tunjangan berkelanjutan berupa
asuransi.
3) Pemberdayaan Sosial dimaksudkan untuk memberdayakan seseorang,
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah Kesejahteraan
Sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
4) Perlindungan Sosial dimaksudkan untuk mencegah dan menangani risiko dari
guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan dasar minimal.
a. Temuan GAP
Berdasarkan LAKIP Dinas Sosial Kota Malang Tahun 2017 terdapat satu
kegiatan dalam program rehabilitasi dan pelayanan sosial yang belum
terpenuhi, yaitu kegiatan pengawasan bagi gelandangan dan pengemis.
Temuan GAP tersebut adalah kurang efektifnya pengawasan bagi klien yang
berada di Camp Assesment. Selama ini banyak klien yang dapat melarikan diri
dari Camp Assesment, hal itu dikarenakan kurangnya pengaman seperti adanya
CCTV, pagar berduri, dan penerangan yang kurang memadai.
2. Rekomendasi Perbaikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinas Sosial merupakan instansi pemerintah yang diperlukan untuk
melakukan tugas-tugas pemerintah dalam usaha kesejahteraan sosial. Dinas Sosial
Kota Malang sebagai unsur pelaksana otonomi daerah dibidang sosial mempunyai
andil besar dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Rehabilitasi sosial merupakan salah satu upaya Dinas Sosial Kota Malang guna
memenuhi kebutuhan pelayanan sosial bagi para penyandang masalah
kesejahteraan sosial. Rehabilitasi sosial yang dimaksudkan adalah untuk
memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami
disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
B. Saran
Keputusan Menpan Nomor 81 tahun 1993 tentang Tata Laksana Pelayanan Umum
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penanganan Anak
Jalanan, Gelandangan dan Pengemis
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia
Peraturan Walikota Malang Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial
LAMPIRAN