Imelda Suryadita
102011377 / E4
imeldasuryadita@yahoo.com
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna Utara 6, Jakarta Barat 11510
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan puncak
kejadian usia diantara 15-25 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor
payudara di kalangan awam membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya.
Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu
ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.1
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut
berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara,
sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk
bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya tidak nyeri. Fibroadenoma ini dapat
digerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, oleh
sebab itu sering disebut sebagai breast mouse. Dalam bentuk klasiknya, fibroadenoma adalah
tumor jinak payudara yang paling sering dihadapi, mudah dikenal pasti dari hasil pemeriksaan
fisik dan suatu tumor jinak yang mudah ditangani.1
TUJUAN
Untuk mengetahui lebih sempurna akan pengertian fibroadenoma mammae, tanda dan gejala,
etiologi, patofisiologi dan pengobatannya.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan
serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan
penolong pasien. Ada beberapa tipe anamnesis:2
1. Autoanamnesis: wawancara yang dilakukan langsung kepada pasien
2. Aloanamnesis: wawancara yang dilakukan terhadap orangtua, wali, orang yang dekat
dengan pasien, atau sumber lain (keterangan dari dokter yang merujuk, catatan rekam
medik, dan semua keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya sendiri)
Identitas pasien (nama,usia,jenis kelamin,tempat tanggal lahir, alamat, pekerjaan)
Riwayat penyakit sekarang 2
-
Apakah sebelum ini sudah pernah ada benjolan pada payudara? Jika ya, terapinya apa
(misalnya mastektomi, eksisi local, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi payudara, atau
Riwayat keluarga2
2
Apakah ada riwayat ahli keluarga yang menderita kanker payudara atau ovarium ?
Gejala terpenting pada penyakit payudara adalah adanya hal-hal berikut ini :
a. Massa
Kapan anda mengetahui adanya benjolan ini untuk pertama kalinya?
Apakah ukuran massa ini berubah selama haid?
Apakah benjolan ini nyeri tekan?
Apakah anda memperhatikan adanya massa seperti ini pada payudara anda?
Apakah anda memperhatikan perubahan kulit payudara?
Apakah anda baru-baru ini mengalami cedera pada payudara?
Apakah ada pengeluaran cairan melalui putting susu? Retraksi putting ?3
b. Nyeri
Nyeri atau nyeri tekan pada payudara adalah gejala lazim ditemukan. Gejala gejala ini paling
sering disebabkan daur fisiologis yang normal. Tanyakan pada setiap pasien dengan nyeri
payudara :3
Dapatkah anda melukiskan nyerinya?
Kapan anda mengalami nyeri tersebut untuk pertama kalinya?
Apakah ada perubahan dalam intensitas nyeri yang berkaitan dengan daur haid?
Apakah anda merasakan nyeri pada kedua payudara?
Apakah anda pernah mengalami cedera pada payudara?
Apakah nyeri tersebut berkaitan dengan massa di payudara? pengeluaran sekresi melalui
putting susu?..retraksi putting susu?
Apakah ada perubahan pada ukuran bra anda?
c. Pengeluaran cairan
Apakah warna cairan tersebut?
Apakah pengeluaran cairan itu dari kedua payudara?
Kapan anda mengetahui pengeluaran cairan itu untuk pertama kalinya?
Apakah pengeluaran cairan ini berkaitan dengan daur haid anda?
3
Inspeksi
Pemeriksaan aksila
Palpasi
Untuk mempermudah komunikasi, payudara dibagi menjadi 4 kuadran. Dua garis khayalan
ditarik melalui putting susu, masing masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan
sebagai piring sebuah jam, satu garis menghubungkan jam 12 dengan jam 6 dan garis lainnya
menghubungkan jam 3 dengan jam 9. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah atas luar, atas
dalam, bawah luar, dan bawah dalam. Ekor merupakan perluasan kuadran atas luar. 3
Inspeksi
Wanita yang diperiksa harus duduk menghadap pemeriksa. Pemeriksa harus meminta wanita
tersebut untuk membuka pakaiannya sampai batas pinggang.3
Inspeksi payudara
Inspeksi dilakukan dengan lengan pasien disamping tubuh.3
-
Inspeksi payudara dalam hal ukuran, bentuk, simetris, kontur, warna, dan edema.
Putting susu diperiksa dalam hal ukuran, bentuk, inverse, eversi, atau pengeluaran cairan.
payudara.3
Apakah terdapat lesung / dumpling? Pemeriksa harus inspeksi payudara untuk melihat
fenomena retraksi. Lesung merupakan tanda fenomena retraksi yang disebabkan oleh
neoplasma dan respon fibrotiknya. Retraksi kulit lazim berkaitan dengan keganasan yang
Pemariksaan aksila
5
Pemeriksaan aksila dilakukan dengan pasien dalam posisi duduk menghadap pemeriksa.3
Palpasi nodus aksilaris
Pemeriksaan aksila sebaiknya dilakukan dengan merelaksasikan muskulus pektoralis. Untuk
memeriksa aksila kanan, lengan kanan bawah pasien disokong oleh tangan kanan pemeriksa.
Ujung jari tangan kiri pemeriksa mulai memeriksa dari bagian bawah aksila dan ketika lengan
kanan pasien ditarik kearah medial, pemeriksa menggerakkan tangan kirinya makin tinggi ke
dalam aksila.3
Palpasi payudara
Pasien diminta untuk berbaring dan diberitahukan bahwa pemeriksaan selanjutnya adalah palpasi
payudara. Pemeriksa berdiri disisi kanan tempat tidur pasien. Meskipun pemeriksa biasaya dapat
mempalpasi kedua payudara pada sisi kanan pasien, pada wanita dengan payudara besar sering
kali lebih baik payudara kiri diperiksa dari sisi kiri pasien. 3
Palpasi payudara paling baik dengan membiarkannya tersebar merata pada dinding dada. Wanita
berpayudara kecil dapat berbaring dengan kedua lengan disisi tubuh. Wanita berpayudara besar
harus diminta untuk meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala. 3
Palpasi harus dilakukan secara metodik dengan cara jari-jari roda atau lingkaran konsentris. 3
Uraian penemuan fisik :
-
Daerah subareola, atau daerah langsung dibawah areola, harus dipalpasi ketika pasien sedang
berbaring lurus. Didaerah subareola, jaringan payudara kurang padat. Abses pada kelenjar
Montgomery di areola dapat menyebabkan massa yang nyeri tekan di daerah ini. 3
Pemeriksaan putting susu
Pemeriksaan putting susu mengakhiri pemeriksaan payudara. Untuk memeriksa adanya
pengeluaran cairan, anda harus meletakkan tiap tangan pada kedua sisi putting susu dan dengan
lembut menekan putting susu itu, sementara memperhatikan sifat
Tanyakan juga kepada wanita itu apakah ia mau melakukan pemeriksaan ini sendiri.3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
IMAGING
-
USG
USG dilakukan pada pasien yang berusia dibawah 30 tahun daripada mammografi karena
jaringan payudara pada wanita muda lebih padat dan sukar diinterpretasikan dengan
mammogram. Pemeriksaan ini dapat membedakan lesi atau tumor sama ada padat atau kistik
(cair). 4
Kriteria diagnostik dalam pemeriksaan USG bagi FAM adalah terdapat massa padat yang
berbentuk bulat atau oval, berbatas tegas dengan gambaran yang hipoechoic dalam massa
tersebut berbanding jaringan sekitarnya. Selain itu terdapat juga gambaran posterior
enhancement pada massa tersebut.4
Walaupun USG menjadi modalitas utama pemeriksaan radiologi bagi membantu menegakkan
diagnosis FAM, namun kelemahan dari USG adalah hasilnya yang bersifat operator dependent.
Pengalaman yang luas dalam bidang melakukan pencitraan USG dapat meminimalkan ralat
dalam mendiagnosa USG.4
-
Mamografi
Mammografi adalah pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi lesi yang tidak teraba
(unpalpable). 4
Tujuan utama pemeriksaan mamografi adalah untuk mengenal secara dini keganasan pada
payudara.
Mamografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan
serta jaringan fibroglandular yang relatif lebih sedikit dan ini biasanya ditemukan pada wanita
dewasa diatas usia 40 tahun, yang pada usia tersebut kekerapan akan terjadinya keganasan
payudara makin meningkat. Peranan mamografi menjadi berkurang pada payudara yang
mempunyai jaringan fibroglandular padat dimana keadaan ini sering terdapat pada wanita muda
dibawah 30 tahun. 4
Gambar 2. mammografi
Fibroadenoma terlihat sebagai massa payudara yang halus, tepi bulat, berbeda dengan
rangkaian payudara disekitarnya.5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tes laboratorik rutin, hanya memperlihatkan sedikit arti pada pemeriksaan penyakit payudara,
kecuali pada penderita dengan kanker yang telah lanjut.6
HISTOPATOLOGI
Bagi kasus-kasus FAM, modalitas pemeriksaan yang dilakukan bagi memastikan diagnosis tepat
adalah dengan menggunakan cara Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) ataupun lebih dikenali
dengan Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH). 4
Isi dari benjolan akan diambil dengan menggunakan sebuah penghisap jarum halus. Jika tidak
ada cairan yang keluar, benjolan itu adalah padat dan kemungkinan merupakan fibroadenoma.
Dari alat tersebut akan didapat sampel sel yang terdapat pada fibroadenoma dan hasil
pengambilan akan di kirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop.4
Temuan mikroskop dari massa tersebut antara lain :4
o Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal
dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus.
o Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular
(perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
o Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform 6
MANIFESTASI KLINIS
Fibroadenoma mempunyai ciri-ciri antara lain :7
-
WORKING DIAGNOSIS
Pada awalnya penegakan diagnose fibroadenoma mammae (FAM) ini adalah dengan dilakukan
pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan mammogram atau USG pada mammae apabila
diperlukan. Yang paling pasti dan tepat dalam diagnose terhadap FAM adalah biopsy. Penilaian
klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan usia, karena kasus karsinoma
umumnya menyerang wanita pada usia menjelang menopause sedangkan fibroadenoma
umumnya menyerang wanita usia dibawah 30 tahun.8
9
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kista payudara
Kista payudara tak berbeda dengan kista yang tumbuh di rahim. Umumnya berbentuk kantung
bulat dan terasa kenyal seperti balon berisi cairan. Yang berisiko mengalami penyakit ini
kebanyakan perempuan usia di atas 30 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan
perempuan usia di bawah 30 tahun juga bisa mengalaminya.
Benjolan yang sifatnya jinak ini biasanya tidak akan tumbuh menjadi kanker. Meski begitu, tetap
perlu diwaspadai. Pertama, kista ini tidak hanya muncul satu buah pada salah satu payudara,
kadang juga bisa muncul hingga 17 benjolan dan terdapat di kedua belah payudara. Kedua, kista
payudara dapat terjadi berulang kali. Pengobatan memang tidak menjamin 100% dapat mengusir
kista. Jadi, orang yang sudah pernah mengalami, tetap berisiko tinggi untuk menderita kista
payudara kembali. Asalkan sifat kista tidak berubah menjadi ganas dan tidak terasa mengganggu,
tidak akan menjadi masalah.
10
Wujud kista bervariasi, mulai yang sangat kecil hingga yang berdiamter 5 cm. Untuk kista yang
terlalu kecil (mikrokista), sering tidak dapat dirasakan dengan tangan ketika melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Cara untuk mengetahui keberadaan kista yang kecil ini
dengan menjalani pemeriksaan medis seperti mamografi atau USG. Sementara kista yang besar
(makrokista) biasanya dapat dirasakan dengan tangan. Kista ini dapat tumbuh hingga diameter 5
cm. Jika ukurannya sudah besar, kista dapat menekan jaringan payudara hingga menyebabkan
nyeri, rasa tidak nyaman, atau peradangan pada jaringan di sekitarnya.10
Abses payudara
Infeksi payudara (mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat
atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah didalam payudara).
Penyebab antara lain :
-
Daya tahan tubuh yang lemah dan kurangnya menjaga kebersihan puting payudara saat
menyusui.
Infeksi bakteri Staphylococcus auereus yang masuk melalui celah atau retakan putting
payudara.
Saluran ASI tersumbat tidak segera diatasi sehingga menjadi mastitis.
Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3
bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa
minggu pertama setelah melahirkan.
Pada wanita menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari
saluran air susu yang terletak dibawah putting susu. Perubahan hormonal dalam tubuh wanita
menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel kulit mati. Saluran yang tersumbat ini
menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.
Gejala :
-
Nyeri payudara
Benjolan pada payudara
Pembengkakan salah satu payudara
Jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan, teraba hangat
Nipple discharge (keluar cairah dari putting susu, bisa mengandung nanah)
Gatal-gatal
11
Pembesaran KGB aksiler pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena
Demam
adanya massa yang besar, keras, tegas, tak reguler, udema pada kulit di atasnya (peau d' orange),
fiksasi pada kulit atau bangun-bangun lain di sekitarnya, vena superfisial yang melebar, atau
bentuk-bentuk invasi pada kulit; seperti ulserasi.4
-
kulit atau dasar, eritema atau nodul kulit dan Peau d orange
Timbul ulkus
Mammae bisa membesar atau mengecil
Ada pembesaran kel. Lymphe (lymphoma) axilla atau metastase jauh
Konsistensi keras
Oedema lengan
Tanda metastase jauh :4
-
Bila ada keluhan massa atau tumor yang tidak jelas di mamma
Umur > 35 tahun
Perdarahan atau sekret puting susu
Kista mammae yang berdarah
ETIOLOGI
Penyebab Fibroadenoma mammae masih belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:9
13
Konstitusi genetika seperti riwayat ahli keluarga yang pernah menderita kanker, pada
kembar monozigot terdapat kanker yang sama, terdapat kesamaan lateralis kanker
I.
EPIDEMIOLOGI
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja
atau antara usia 15-30 tahun. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula pada wanita
dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tetapi dengan jumlah kejadian yang
lebih kecil dibanding pada usia muda.7
PATOFISIOLOGI
Fibroadenoma mammae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada payudara, namun
insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan payudara yang terkena, estrogen dan
usia permulaan. Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi
merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan
epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang
membentuk lobus- lobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang
14
menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan
estrogen fibroadenoma mammae ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat
menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat
pertumbuhan fibroadenoma mammae. Karena fibroadenoma mammae tumor jinak maka
pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengangkat tumor tersebut, untuk mengetahui
apakah tumor itu ganas atau tidak tumor yang sudah di ambil akan di bawa ke laboratorium
patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.8
PENATALAKSANAAN
Pembedahan.
Fibroadenoma mammae adalah lesi jinak yang sering mengenai perempuan selama masa
reproduksi tahun. Meskipun tergolong tumor jinak, fibroadenoma dapat menimbulkan cacat
fisik karena ukurannya yang besar dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau gangguan
emosi pada individu yang terkena. Pilihan penanganan konvensional bagi wanita yang
didiagnosis dengan suatu fibroadenoma meliputi observasi atau eksisi bedah. Dua pendekatan
yang lebih baru, percutaneous excision dan in situ cryoablation, telah dikembangkan dan
kurang invasif dari eksisi bedah.
Pada kebanyakan pasien dengan fibroadenoma, pendekatan yang ideal adalah konfirmasi
dengan percutaneous core biopsy dan follow-up secara konservatif. Karena potensi ganas dari
fibroadenoma sangat rendah, pengobatan tidak diperlukan atas dasar onkologis. Pendekatan
konservatif merupakan penanganan yang paling murah dan menurunkan morbiditas dengan
baik. Sebuah fibroadenoma yang tergolong minor akan menghilang tanpa pengobatan;
dengan lesi yang tersisa dapat meningkat dalam ukuran atau tetap tidak berubah.
Karena fibroadenoma dapat mengganggu untuk beberapa pasien, menyebabkan cacat
fisik, ketidaknyamanan atau gangguan emosi, ahli bedah payudara kebanyakan akan
menghormati preferensi pasien terhadap penanganan yang akan dilakukan. Biopsi terbuka
dengan eksisi merupakan penanganan yang efektif untuk kasus ini tetapi ini merupakan
pilihan yang mahal karena biaya ruang operasi dan waktu istirahat dari pekerjaan. Eksisi
Terbuka mungkin masih menjadi pilihan terbaik dalam beberapa kasus berdasarkan ukuran
besar fibroadenoma atau penilaian ahli bedah atau preferensi pasien.
Penelitian telah menunjukkan bahwa percutaneous excision fibroadenoma dengan
bantuan USG merupkan prosedur yang aman, efektif dan ditoleransi oleh pasien. Bagi wanita
yang lebih memilih pengangkatan lesi, prosedur ini menawarkan morbiditas, biaya, waktu
kerja dan dampak kosmetik yang minimal. Percobaan multi-institusi menunjukkan
15
cryoablation menjadi pilihan tepat untuk resolusi fibroadenoma tanpa eksisi bedah. FDA
telah menyetujui penggunaan cryoablation sebagai terapi yang aman dan efektif untuk
fibroadenoma. Hasil cryoablation telah diikuti selama empat tahun dan menunjukkan
prosedur aman, berkhasiat, dan tahan lama.
Teknik cryoablation menggunakan panduan USG untuk menyelidiki secara tiga dimensi
pusat dari fibroadenoma tersebut. Klinisi
percutaneous excisional biopsy harus terampil dalam USG payudara seperti yang
direkomendasikan oleh American Society of Breast Surgeons.
Kedua teknik, dalam keadaan terdapat tumor jinak, memiliki risiko rendah untuk pasien,
jika diperlukan, reseksi bedah lanjutan dapat dilakukan bila eksisi tidak lengkap atau
penanganan gagal.
American Society of Breast Surgeons merekomendasikan kriteria berikut untuk
menentukan pasien sebagai kandidat potensial untuk cryoablation atau eksisi percutaneous
dari fibroadenoma:
atau
eksisi
perkutan
dari
fibroadenoma
harus
memiliki
sekalligus. Pembedahan ini merupakan pembedahan baku sejak permulaan abad ke20 hingga tahun lima puluhan.
Setelah tahun enam puluhan biasanya dilakukan operasi radikal yang dimodifikai
oleh Patey. Pada operasi ini, m.pektoralis mayor dan minor dipertahankan jika tumor
jelas bebas dari otot tersebut.
Sekarang biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan
payudara. Bedah konservatif ini selalu ditambah diseksi kelenjar aksila dan
radioterapi pada sisa payudara tersebut. Tiga tindakan tersebut merupakan satu paket
terapi yang harus dilaksankan serentak. Secara singkat paket tindakan tersebut disebut
terapi dengan mempertahankan payudara. Syarat mutlak untuk operasi ini adalah
tumor merupakan tumor kecil dan tersedia sarana radioterapi yang khususs
(megavolt) untuk penyinaran. Penyinaran diperlukan untuk mencegah kambuhnya
tumor di payudara dari jaringan tumor yang tertinggal atau dari sarang tumor lain
(karsinoma multisentrik).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat terakhir biasanya dilakukan
bedah radikal yang dimodifikasi (Patey). Bila ada kemungkinan dan tersedia sarana
penyinaran pasca bedah, dianjurkan terapi yang mempertahankan payudara, yaitu
berupa lumpektomi luas, segmentektomi, atau kuadrantektomi dengan diseksi
kelenjar aksila, yaitu terapi kuratif dengan mempertahankan payudara.
Bila dilakukan pengangkatan mammae, pertimbangkan kemungkinan rekonstruksi
mammae dengan implantasi prosthesis atau cangkok flap muskulokutan.implantasi
prosthesis atau rekonstruksi mammae secara cangkok dapat dilakukan sekaligus
dengan bedah kuratif atau beberapa waktu setelah penyinaran, kemoterapi setelah
adjuvant, atau rehabilitasi penderita selesai. Jika masalah ini tidak mungkin atau tidak
dipilih, usahakan prostesi eksterna, yaitu prosthesis buatan yang disanggah oleh
kutang. Bentuk dan beratnya disesuaikan dengan bentuk dan berat payudara di sisi
lain.8
KOMPLIKASI
17
Komplikasi yang bermakna dari FAM tidak banyak dilaporkan karena FAM merupakan suatu
tumor jinak yang jarang berubah menjadi ganas. Kalau adapun hanyalah disebabkan oleh
tindakan pengangkatan tumor itu sendiri dimana pasien mungkin mengalami infeksi dan
timbulnya sikatriks yang mungkin menyebabkan timbulnya rasa kurang senang si pasien karena
merasakan adanya kecacatan pada dirinya. Atau bisa jadi orang tersebut memiliki riwayat kanker
dalam keluarganya sehingga ia memiliki resiko terkena kanker payudara lebih tinggi.8
PENCEGAHAN
Modifikasi gaya hidup
Di Amerika Serikat, menurut studi populasi menyatakan bahwa gaya hidup (seperti penggunaan
tembakau, konsumsi alkohol) merupakan hal utama dalam menghindari kematian akibat kanker.
Adanya program terarah pada penghentian merokok serta penerimaan sosial, dapat menjadi
strategi dalam usaha menolong pasien. Risiko dapat menurun tiap tahun setelah berhenti
merokok. Selain itu, diet merupakan bagian penting dalam pencegahan primer kanker. Studi
epidemiologi menyatakan bahwa asupan buah-buahan dan sayuran dapat menjadi proteksi yang
potensial dalam menurunkan risiko kanker.
Banyaknya asupan lemak atau asam lemak tertentu (terutama lemak jenuh), obesitas atau
tingginya Indeks Massa Tubuh (IMT), dapat meningkatkan risiko keganasan payudara, colon,
prostat, dan paru paru.
Deteksi dini (Tes SADARI)
Tes sadari dapat dilakukan mulai usia berapapun tapi sangat dianjurkan bila usia sudah lebih dari
20 tahun, minimal satu kali dalam sebulan sekitar hari ke 8 menstruasi atau 3 hari setelah haid.
Selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dan yang terakhir adalah
pemeriksaan dengan mamografi, yaitu pemeriksaan penunjang dengan X-ray pada payudara bagi
wanita-wanita yang beresiko tinggi.
18
19
PROGNOSIS
Prognosis baik. Semakin dini diketahui sebuah tumor, maka penanganannya akan semakin
efektif dan efisien tanpa harus dilakukan operasi besar (mastektomi), hanya diperlukan eksisi
dengan anestesi local untuk tumor yang masih berukuran kecil.
KESIMPULAN
Fibroadenoma mammae merupakan neoplasma jinak yang sering terjadi pada payudara.
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang
berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor). Tumor
tersebut mempunyai ciri berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, mudah
20
digerakkan dan biasanya tidak nyeri, serta umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan
puncak kejadian usia diantara 15-25 tahun.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan mammografi atau USG,
serta BAJAH yang diperlukan untuk membedakan apakah itu tumor jinak atau ganas.
Penatalaksanaan FAM umumnya adalah konservatif dan jika perlu, dilakukan pengangkatan
benjolan tersebut. Untuk deteksi dini suatu benjolan pada payudara, pemeriksaan SADARI
sangat disarankan untuk dilakukan oleh kaum wanita untuk mengetahui apakah terdapat suatu
benjolan berupa tumor jinak atau ganas sehingga dapat segera menentukan langkah selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2005. Hal. 391-9
2. Jonathan Gleadle. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta. Penerbit Erlangga,
2007. Hal. 91.
3. Swartz MH. Buku ajar diagnostic fisik (Textbook of physical diagnosis). Jakarta : EGC;2000.
Hal.231-7.
4. Fibroadenoma. Diunduh dari http://www.mayoclinic.com/health/fibroadenoma/DS01069.
15 April 2012.
Patologis Penyakit Robbin & Cotran. Edisi 7. Cetakan 1. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2009.
22