Anda di halaman 1dari 11

AGAMA

AQIDAH DALAM ISLAM

NAMA DOSEN : K.A RAHMAN


NAMA KELOMPOK:
AFRIANI INDRIA PUSPITA
FELLA SUFAH

A. PENGERTIAN AQIDAH

Pengertian Aqidah
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada
orang yang mengambil keputusan.
Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya
adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.
Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada
Rasul.

B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN AQIDAH.

Aspek Ilahiyah.
Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud Allah, Sifat sifat
Allah, pebuatan-perbuatan, dan nama-namaNya.

Kenabian Nubuwah.
Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta kemukjizatannya.

Aspek Ruhaniyah.
Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat transendental atau metafisik
seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.

Aspek Samiyah.
Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli berupa Al-Quran dan
Sunah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.

Rukun Iman.

1. IMAN KEPADA ALLAH


Iman kepada Allah ini meliputi beberapa tauhid, yaitu.
Tauhid Rububiyah yaitu: Mengimani Allah sebagai satusatunya Rabb (Maha mencipta, Mengelola dan memelihara).
Tauhid Mulkiyah
yaitu: Mengimani Allah sebagai Satusatunya Malik (Maha memiliki, Menguasai, Pemimpin, Dan
tujuan segala sesuatu).
Tauhid Uluhiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai satu-satunya
Tuhan yang di sembah.
Tauhid Dzat yaitu : meyakini bahwa Allah dari segi Dzatiyah
Esa adanya, Dzat yang dimiliki oleh Nya sendiri, tidak dimiliki
oleh seluruh ciptaannya.
Tauhid Sifat yaitu : keyakinan seseorang bahwa Allah Maha
yang Esatidak dapat di serupakan dengan sesuatu apa pun.

Tauhid Wujud
yaitu keyakinan seseorang terhadap
eksistensi Allah yang wajib ada. Ia ada tanpa memerlukan
yang mengadakannya. Ia abadi, awal dab akhir dari segala
sesuatu.
Tauhid Afal yaitu: meyakini bahwa alam dan segala isinya
adalah Ciptaan Allah SWT, demikian pemeliharannya. Ia
penguasa Alam.
Tauhid ibadah yaitu: keyakinan seseorang bahwa yang layak
untuk di sembah tiada lain selain Allah SWT. Menyembah
selain Allah bearti menyekutukan Allah.
Tauhid qashdi yaitu : meyakini dan sepenuh hati bahwa Allah
SWT menjadi fokus dari segala aktivitas yang dilakukan .
Tauhid tasyrik yaitu : keyakinan bahwa segala hukum yang
di ciptakan Tuhan adalah Hukum yanng sempurna, yang
tidak bisa di bandingkan dengan hukum buatan manusia.

2. Iman kepada para malaikat-Nya.


Malaikat adalah ciptaan Allah SWT yang bersumber dari cahaya:
Ia tidak dapat melihat juga tidak dapt di indrai dengan panca indra
manusia-mahluk gaib. Namun demikian, ia tetap ada dan
melaksanakan tugas-tugas yang memberikan oleh Allah SWT.
Malaikat juga adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang tidak pernah
melanggar perintah Allah SWT.
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
Allah menurunkan kitab-kitab Nya untk di jadikan pedoman oleh
manusia dalam menata dan mengatur kehidupan demi menyampai
mencapai keridhaan Allah sebagai puncak dari tujuan hidup yang
sesungguhnya.
Allah telah menurunkan sejumlah kitab allah yang wajib diimani
adalah Zabur, Injil, dan Al-Quran.

4. Iman kepada para Rasul-Nya.


Rasul yang bearti utusan mengandung makna manusia-manusia pilihan yang menerima
wahyu dari Allah dan bertugas untuk menyampaikan isi wahyu (berita gembira dan
pemberi peringatan {basyira wa nadzira }) kepada tia-tiap umatnya. Rasul-rasul yang
diutus Allah SWT memiliki syariat yang berbeda, namun misi profetik diutusnya mereka
sama yaitu memperjuangkan tegaknya akidah yanng menegaskan Allah SWT.
5. Iman kepada Hari akhir.
Yaitu hari pembalasan atas segala amal perbuatan manusia selama hidup di dunai. Pada
hari kiamat juga akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya selama di
dunia. Sebaliknya). Orang yang percaya adanya hari akhir akan menjadikannya sebuah
pemandu untuk menyiapkan diri menghadapinya dengan melakukan hal-hal yang baik,
mempertimbangan kan berbagai konsekuensi yang di timbulkan oleh perbuatannya
sebelum Ia menjatuhkan pilihan dalam melakukan sesuatu.
6. Iman kepada Qadha & Qadar.
Qadha biasanya diterjemahkan dengan berbagai arti seperti sebagai kehendak atau
perintah yang telah di tetapkan oleh Allah sebagai terbukti (diketahui sudah terjadi).
Sedangkan Qadar bearti batasan, menetapkan ukuran sebuah rancangan seperti besar
dan umur alam semesta, lamanya siang, lamanya siang malam, anatomi dan fisiologi
mahluk hidup.

C. SUMBER AQIDAH ISLAM.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah,


artinya apa saja yang disampaikan oleh Allah dan
rasulnya wajib di imani dan diyakini atau diamalkan.
Al quran.
Assunnah (hadist).

D. FUNGSI AQIDAH ISLAM.

Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.


Menopang seluruh prilaku, membentuk dan memberi corak
dan warna kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk
lain dan hubungannya dengan Tuhan.
Aqidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan
ketentraman dalam pengabdian dan penyerahan dirinya
secara utuh kepada Zat yang Maha Besar
Iman memberikan daya dorong utama untuk bergaul dan
berbuat baik sesama manusia tanpa pamrih.
Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan
dirinya dalam pengawasan Allah semata.
Aqidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non Islami
(sekuler).
Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan
aqidah maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima.

E. MANFAAT MEMPELAJARI
AQIDAH

Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada


selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan
maupun lainnya.
Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah
baik dalam keadaan suka maupun duka.
Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas.
Takut kepada kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin
dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh
tawakkal kepad Allah (outer focus of control).
Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung.
Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala
ketentuan Allah.

F. BAHAYA PENYIMPANGAN AQIDAH

Tidak menguasainya pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya


pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang
menyalahi bahkan menentang aqidah yang benar.

Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak
aqidah yang benar.

Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui


seleksi yang tepat sesuai dengan argumen Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga
apabila tokoh panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.

Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau
terhadap peradaban Barat yang materialistik itu. Tak jarang
mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yang
telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan
mereka.

Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran


Islam, sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam.

Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam


pembinaan keagamaan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai