PENDAHULUAN
Sehingga secara singkat filsafat dapat dianggap sebagai berpikir atau pola pikir. Berfikir
yang dimaksud adalah berfikir yang bersifat menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Sehingga
orang yang berfilsafat berarti orang tersebut berupaya melakukan pemikiran yang mendalam
dan sistematis tertang berbagai permasalahan yang berkembang agar memiliki posisi dan
pandangan yang jelas tentang suatu permasalahan tersebut. Akan tetapi sebenarnya berfilsafat
itu lebih dari sekedar pola pikir, karena berfilsafat juga merupakan pola rasa atau pola hati
dan pola krida.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan filosofis?
2. Apa saja ciri- ciri berfikir filosofis?
3. Sebutkan kasus dalam berfikir filosofis!
4. Apa perbedaan berfikir filosofis dengan berfikir biasa?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan filsafat
2. Mengetahui apa saja ciri- ciri berfikir filosofis
3. Mengetahui bagaimana dalam menyikapi kasus dalam berfikir filosofis
4. Mengetahui apa perbedaan berfikir filosofis dengan berfikir biasa
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Filosofis
Menurut etimologi filosofi yaitu philoshopy, kata serapan dari bahasa yunani yaitu kata
philo yang berarti cinta sedangkan Sophos berarti kebijaksanaan sehingga dijadikan sebuah
kata khusus menjadi philosphia yang berarti cinta kebijaksanaan.
Pengertian filosofi adalah rangka berpikir kritis dalam mencari solusi atas semua
permasalahan. Solusi yang didapat untuk mengatasi persoalan dengan cara berpikir dengan
kritis yaitu buah dari pemikiran filosofis. Jika solusi persoalan tidak dipikir dengan matang
dan kritis itu bukan buah pemikiran filosofis tetapi hanya asal bicara saja.
Filosofi membahas nilai, baik – buruk, estetika, pengetahuan dan subjek umum dan
lainnya. Tetapi tidak dengan subjek tertentu yang bisa ditelaah dengan kritis, jadi subjek itu
bisa menjadi materi pengertian filsafat menurut Louis O. Kattsoff merupakan suatu analisis
secara hati- hati terhadap penalaran- penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan
secara sengaja serta sistematis atas suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu
tindakan1
1
Zaprulhan, Filsafat Umum, Ed. 1, cet. 2 (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 19
2
b. Berfikir secara universal atau umum
Berfikir secara umum adalah berfikir tentang hal-hal serta suatu proses yang bersifat
umum. Jalan yang dituju oleh seorang filsuf adalah keumuman yang diperoleh dari hal-
hal yang bersifat khusus yang ada dalam kenyataan.
3
h. Berfikir atau pemikiran yang bertanggungjawab
Pertanggungjawaban yang pertama adalah terhadap hati nuraninya sendiri. Seorang
filsuf seolah-olah mendapat panggilan untuk membiarkan pikirannya menjelajahi
kenyataan. Namun, fase berikutnya adalah bagaimana ia merumuskan pikiran-pikirannya
itu agar dapat dikomunikasikan pada orang lain serta dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa berfikir secara filsafat berbeda dengan berfikir
biasa, yang membedakan adalah metode yang digunakannya. Berfikir biasa adalah
berfikirnya orang awam, yaitu berfikirnya masih tercampur, tidak berpola dan tidak
4
sistematis. Sedangkan berfikir secara filsafat adalah berfikir secara ilmiah, logis dan
diperkuat oleh efiden.
Beberapa manfaat berfikir filsafat, yaitu mengajarkan cara berpikir kritis, sebagai dasar
dalam mengambil keputusan, menggunakan akal secara proporsional, membuka wawasan
berpikir menuju kearah penghayatan, dan masih banyak lagi. Itulah sebabnya mengapa setiap
orang diharapkan untuk selalu berfikir filsafat kapanpun, dimanapun, dan dalam situasi
apapun ia berada.
Namun kenyataannya, banyak orang yang masih bingung atau tidak tahu tentang
perbedaan cara berfikir secara filsafat dan berfikir biasa. Banyak orang yang salah
mengartikan, bahwa orang yang berfikir berarti berfilsafat. Padahal sebenarnya orang berfikir
belum tentu berfilsafat walaupun oarang yang berfilsafat berarti berfikir.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Pengertian filosofi adalah rangka berpikir kritis dalam mencari solusi atas semua
permasalahan. Solusi yang didapat untuk mengatasi persoalan dengan cara berpikir dengan
kritis yaitu buah dari pemikiran filosofis. Jika solusi persoalan tidak dipikir dengan matang
dan kritis itu bukan buah pemikiran filosofis tetapi hanya asal bicara saja.
Dapat disimpulkan bahwa berfikir secara filsafat berbeda dengan berfikir biasa, yang
membedakan adalah metode yang digunakannya. Berfikir biasa adalah berfikirnya orang
awam, yaitu berfikirnya masih tercampur, tidak berpola dan tidak sistematis. Sedangkan
berfikir secara filsafat adalah berfikir secara ilmiah, logis dan diperkuat oleh efiden.
B. Saran
Demikian makalah kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca apabila ada kritik
dan saran yang ingin di sampaikan. Apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar- besarnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. https://mahrusali611.blogspot.com/2013/03/makalah-ciri-ciri-berfikir-filosofis.html
2. https://www.google.co.id/url?q=http://catatantrendy.blogspot.com/2016/05/contoh-
berpikir-filsafat.html
3. Zaprulkhan. 2013. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Pers