PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah
ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai manusia wajib
meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman (mumin).
Akidah lebih mahal dari segala sesuatu yang dimiliki
manusia. Sesuatu yang terlanjur menjadi keyakinan sangat sulit
untuk ditinggalkan begitu saja oleh penganutnya. Manusia tidak
dapat melepaskan dirinya dari kepercayaan dan keyakinan
(aqidah).
Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan
dalam diri seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan
harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena akal manusia
terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat
diindra dan dijangkau oleh akal manusia
Kepercayaan dan keyakinan yang tumbuh dalam lubuk
hati yang paling dalam itu di sebut aqidah. Tiap-tiap agama
mempunyai aqidah masing-masing. Untuk lebih jelasnya,
makalah ini menampilkan beberapa bahasan tentang fungsi dan
prinsip aqidah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari aqidah ?
2. Apa fungsi dari aqidah ?
3. Apa prinsip dari aqidah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aqidah
Secara etimologi (lughatan), aqidah berakar dari kata
aqada yaqidu aqidatan yang berarti simpul, ikatan,
perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti
keyakinan. Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah
keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat
mengikat dan mengandung perjanjian.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling
asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya dengan nilai
dirinya sendiri, bahkan melebihinya. Hal ini terbukti bahwa
orang rela mati untuk mempertahankan keyakinannya.
Secara terminologis , terdapat beberapa definisi (tarif) antara
lain:
1. Menurut Hasan al-Banna:
Aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
keberadaannya oleh hatimu, mendatangkan ketentraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun
dengan keragu-raguan
2. Munurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:
, , ,
,
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan akal,
wahyu dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di
dalam hati serta diyakini kesahihan dan kebenarannya
secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu
Adapun pengertian aqidah dalam kitab Majmuah al-Rasail
adalah sebagai berikut
Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa
perkara yang wajib diyakini kebenaranya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa menjadi kebenaran yang
tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Al-Quran menjelaskan bahwa manusia lahir di dunia ini
sudah menyatakan ikatan iman kepada Allah SWT, yaitu pada
saat berada di alam azali, yang merupakan alam yang hanya
Tuhan saja yang mengetahuinya. Hal ini termaktub pada QS. Al-
Araf : 172
Artinya Dan Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-
anak Adam dari sulbi, mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) bukankah Aku ini
Tuhanmu?Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan : Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan). (QS. Al-Araf :172)
Berdasarkan definisi dari Hasan al-Banna dan Abu bakar al-
Jazairy tersebut, maka disimpulkan sebagai berikut :
1. Setiap manusia mempunyai fitrah tentang adanya keenaran
dengan indra untuk mencari kebenaran, sedangkan akal
untuk menguji kebenaran dan wahyu menjadi pedoman
untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah.
2. Aqidah harus mampu mendatangkan ketentraman jiwa
kepada orang yang menyaininya.
3. Apabila seorang telah meyakini suatu kebenaran,
konsekuaensinya harus sanggup membuang jauh segala hal
yang bertentangan dengan kebenaran yang diyakininya.
Karakteristik akidah Islam bersifat murni, baik dalam isi
maupun prosesnya, dimana hanyalah Allah yang wajib
diyakini, diakui dan disembah. Keyakinan tersebut sedikit
pun tidak boleh dialihkan kepada yang lain, karena akan
berakibat penyekutuan (musyrik) yang berdampak pada
motivasi ibadah yang tidak sepenuhnya didasarkan atas
panggilan Allah SWT. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut
harus langsung, tidak boleh melalui perantar. Akidah
demikian yang akn melahirkan bentuk pengabdian hanya
kepada Allah, berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk pada
manusia dan makhluk Tuhan lainnya.
Akidah dalam Islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam
segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai
aktivitas tersebut bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf
Al Qardawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian
yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam
hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur dengan
keraguan, serta member pengaruh bagi pandangan hidup,
tingkah laku dan perbuatan sehari-hari. Dengan demikian
akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan
pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dasar dalam
bertingkah alku dan berbuat yang pada akhirnya akan
membuahkan amal saleh.
B. Prinsip Aqidah
Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada
malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para
rasul-Nya, iman kepada hari Akhir, dan iman kepada takdir yang
baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Allah berfirman dalam kitab suci-Nya, yang artinya:
Bukankah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah
beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi
(Al Baqarah 177)
Dalam soal takdir, Allah berfirman, yang artinya:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran, dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti
sekejap mata.
(Al Qomar 49-50)
Nabi juga bersabda dalam sunnahnya sebagai jawaban
terhadap malaikat Jibril ketika bertanya tentang iman:
.. .
. .. .. . .. . .. .. ... . .
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologi (lughatan), aqidah berakar dari kata
aqada yaqidu aqidatan yang berarti simpul, ikatan,
perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti
keyakinan.
Secara terminology pengertian aqidah dalam kitab
Majmuah al-Rasail adalah Aqaid (bentuk jamak dari aqidah)
adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenaranya oleh
hati, mendatangkan ketentraman jiwa menjadi kebenaran yang
tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Prinsip aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah,
iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman
kepada para rasul-Nya, iman kepada hari Akhir, dan iman
kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah
ditunjukkan oleh Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Pendapat lain tentang prinsip-prinsip aqidah ada 3 yaitu :
1. Aqidah Islam itu bersumber dari wahyu Allah
2. Aqidah Islam itu sama dengan aqidah yang dibawa nabi-nabi
terdahulu
3. Aqidah Islam itu meruluskan aqidah-aqidah yang tersesesat
Fungsi dan peranan aqidah dalam kehidupan umat manusia
antara lain:
1. Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki
manusia sejak lahir.
2. Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.
3. Memberikan pedoman hidup yang pasti.
Fungsi aqidah dalam mendasari akhlak ada dua yaitu :
1. Sebagai dasar bertingkah laku.
2. Membimbing seseorang dalam bertingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA