A. Pendahuluan
Islam adalah agama yang mengedepankan sikap rasional. Rasional disini
dalam kamus Bahasa Indonesia artinya menurut pikiran dan pertimbangan
dengan alasan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok dengan akal; sesuai
dengan akal sehat. Atau sederhananya rasional itu logis atau masuk akal
Akal pikiran adalah hal yang dimiliki semua manusia. Akal ini juga menjadi
suatu kelebihan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan
Allah SWT yang lain. Karena manusia memiliki akal pikiran sehingga setiap
manusia yang ada di muka bumi ini memiliki pemikiran yang berbeda-beda pula
yang membuat suatu keragaman. Keragaman pemikiran manusia atas berbagai hal
termasuk keragaman dalam pemahaman agama yang menyebabkan munculnya
perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran akal dan wahyu dalam Islam?
2. Apa sajakah bukti kesempurnaan Islam?
C. Pembahasan
Pengertian Akal
Kata akal berasal dari kata dalam bahasa Arab, al-aql. Kata al-aql adalah
mashdar dari kata aqola yaqilu aqlan yang maknanya adalah fahima wa
tadabbaro yang artinya paham (tahu, mengerti) dan memikirkan (menimbang).
Jadi kejadian berakal, sering disebut dengan berpikir.
Menurut Hasan Nasution, kata asli dari aqala mempunyai arti mengikat atau
menahan, karena pada zaman jahiliyah orang yang dapat menahan amarahnya dan
mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi disebut dengan aqil, karena
mereka mampu menahan amarahnya dan dapat bersikap bijaksana dalam
mengatasi setiap adanya permasalahan.
Adapun seacara istilah akal memiliki arti daya berfikir yang ada dalam diri
manusia dan merupakan salah satu dari jiwa yang mengandung arti berpikir. Bagi
Al-Ghazali akal memiliki beberapa pengertian; pertama, sebagai potensi yang
membedakan dari binatang dan menjadikan manusia mampu menerima berbagai
pengetahuan teoritis. Kedua, pengetahuan yang diperoleh seseorang berdasarkan
pengalaman yang dilaluinya dan akan memperhalus budinya. Ketiga, akal
merupakan kekuatan insting yang menjadikan seseorang mengetahui dampak
semua persoalan yang dihadapinya sehingga dapat mengendalikan hawa
nafsunya.
Pengertian Wahyu
Adapun asal kata wahyu berasal dari kata bahasa Arab al-wahy yang berarti
suara, api dan kecepatan, serta dapat juga berarti bisikan, isyarat, tulisan dan kitab.
Menurut bahasa, wahyu mempunyai arti pemberian isyarat, pembicaraan dengan
rahasia, dan menggerakan hati. Adapun yang dimaksud dalam terminologi
pengertian wahyu yang dimaksudkan adalah apa yang disampaikan Tuhan kepada
para utusan-Nya yang didalamnya terdapat penjelasan penjelasan dan petunjuk
kepada jalan-Nya yang lurus dan benar.
Wahyu Allah diturunkan kepada utusan-Nya khususnya kepada Nabi
Muhammad pada garis besarnya berisi: aqidah, prinsip-prinsip keimanan yang
perlu diyakini oleh setiap mukmin: hukum-hukum syariat yang mengatur
Dalam ajaran agama yang diwahyukan ada dua jalan untuk memperoleh
pengetahuan, yaitu melalui akal dan wahyu (Nasution, 1986 : 1). Akal adalah
anugerah yang diberikan Allah SWT yang mempunyai kemampuan untuk
berpikir, memahami, merenungkan, dan memutuskan. Akal ini juga lah yang
membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya seperti dibahas
sebelumnya. Sedangkan wahyu adalah penyampaian sabda Allah kepada orang
yang menjadi pilihannya untuk diteruskan kepada umat manusia sebagai pegangan
dan panduan hidupnya agar dalam perjalanan hidupnya senantiasa pada jalur yang
benar (Studi Islam 3, 1997 : 5).
Wahyu diturunkan Allah kepada manusia yang berakal sebagai petunjuk untuk
mengarungi lika-liku kehidupan di dunia ini. Akal tidak serta merta mampu
mmahami wahyu Allah, adalah panca indera manusia yang menyertainya untuk
dapat memahami wahyu yang diturunkan Allah. Dengan demikian, ada hubungan
yang erat antara wahyu sebagai kebenaran yang mutlak karena berasal dari tuhan
dengan perjalanan hidup manusia.
Nya
dengan
menta'atinya,
mencintainya,
mengikuti
sunnahnya,
membenarkan apa yang dibawa olehnya, menjadikannya sebagai suri teladan dan
tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang disyariatkan olehnya
;maupun hubungan antara manusia dengan manusia lainnya seperti dengan ibu
dan bapak, dengan isteri dan anak, dengan sanak famili dan tetangga, dengan
orang 'alim dan orang awam, dengan orang muslim dan kafir, dengan penguasa
dan masyarakat, dan dengan yang selainnya. Tuntunan itu digariskan sebagai
sebuah jalan keselamatan yang berdiri kokoh atas dasar ajaran yang diwahyukan
Allah kepada Rasul-Nya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi kita, dan
menyempurnakan nikmat ini dengannya, serta ridho terhadap islam sebagai agama
kita; maka barangsiapa yang menerima agama ini, ia bahagia di dunia dan nanti di
akherat masuk syurga. Dan barangsiapa yang mengingkarinya ia sengsara di
dunia, dan di akherat masuk neraka. Agama Islam memberikan keterangan yang
harus dipercayai dan sudah pasti benar adanya. Pada zaman yang telah canggih
seperti saat ini adanya penelitian tentang keterangan keterangan dalam Islam
sudah dapat dibuktikan benar hasilnya seperti yang ada di dalam Al Quran.
Padahal saat diturunkannya ayat ayat Al Quran, belum ditemukan adanya alat
alat yang digunakan untuk membantu penelitian tetapi Al Quran sudah lebih
dahulu menjelaskannya. Contohnya adalah proses terbentuknya manusia sudah
dijelaskan terlebih dahulu di dalam Al Quran dan setelah itu baru terdapat ilmu
pengetahuan yang mengungkapnya. Lalu ketika Nabi Muhammad menyembuhkan
seseorang dengan air, beliau berdoa kepada Allah dengan perantara air tersebut.
Setelah diteliti, ternyata air yang diberi doa dapat mengalirkan ion positif.
D. Kesimpulan
1. Akal memiliki arti daya berfikir yang ada dalam diri manusia dan
merupakan salah satu dari jiwa yang mengandung arti berpikir. Daya fikir
manusia dapat digunakan untuk membedakan yang salah dan yang benar serta
menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat luas. Wahyu adalah apa yang
disampaikan Tuhan kepada para utusan-Nya yang didalamnya terdapat penjelasan
penjelasan dan petunjuk kepada jalan-Nya yang lurus dan benar. Akal dan
wahyu mempunyai peran yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia.
Wahyu diturunkan Allah kepada manusia yang berakal sebagai petunjuk untuk
mengarungi lika-liku kehidupan di dunia ini. Akal tidak serta merta mampu
mmahami wahyu Allah, adalah panca indera manusia yang menyertainya untuk
dapat memahami wahyu yang diturunkan Allah. Sehingga hubungan antara akal
dan wahyu sangat berkaitan antara yang satu dengan yang lainya.
2. Islam adalah agama yang sempurna, yang dengannya Allah SWT, muliakan
manusia. Dan dengan islam pula terwujudnya kebahagian manusia di dunia dan
akherat. Semua ajaran ada dalam Islam, mulai dari urusan yang paling kecil
sampai urusan paling besar. Agama Islam memiliki aturan-aturan sebagai tuntunan
hidup manusia, baik dalam hubungan dengan sang khaliq Allah SWT, hubungan
dengan Rasul, maupun hubungan dengan manusia lainnya. Islam juga
memberikan keteranganharus dipercayai oleh manusia tanpa harus melakukan
penelitian.
E. Daftar Pustaka
Nasution, Harun. 1986. Akal dan Wahyu dalam Islam. Jakarta : UI Press
Izutzu, Thosihiko. 1986. God and Man in the Quran. Tokyo : Keio
University
https://d1.islamhouse.com/data/id/ih_articles/id_kamal_dean_islam.pdf
(Diakses