Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aqidah merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat penting

kedudukannya di dalam diri seorang muslim. Aqidah dapat dibilang sebagai

fondasi dari diri seorang muslim dan ajaran Islam adalah sesuatu yang dibangun

didalamnya.

Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah,

dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai

orang yang beriman (mu’min). keyakinan itu sendiri berada diatas ilmu dan

kepahaman, jika masih ada keraguan didalamnya maka ilmu dan pemahamannya

harus ditambah sementara ketidak yakinan dikarenakan kurangnya atau ketiadaan

ilmu dan pemahaman serta sifat egois.

Penyempurnaan aqidah yang lurus kepada Allah SWT. tidak luput dari

aqidah yang bendar kepada malaikat-malaikat Allah, dan kitab-kitab yang telah

Allah turunkan kepada para Rasul Allah untuk disampaikan kepada kita, para

umat manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Aqidah ?

2. Apa dasar-dasar Aqidah ?

3. Apa saja ruang lingkup Aqidah ?

4. Apa manfaat dari Aqidah ?

1
C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini agar kita sebagai umat manusia

memahami tentang apa yang dimaksud dengan aqidah dan apa yang

mendasarinya. Serta kita dapat terhidar dari penyimpangan aqidah, dan kita dapat

merasakan pengaruh aqidah bagi kehidupan, yaitu agar selalu berada di jalan

yang benar.

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Aqidah

Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang

berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-

‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti

mengikat yang kuat. Pengertian aqidah secara istilah adalah perkara yang wajib

dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi

suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan

kebimbangan.

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan

apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya,

yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai

pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan

aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

Aqidah seorang muslim biasanya mengambil contoh dari perbuatan

Nabi Muhammad saw, mulai dari hal-hal kecil seperti makan, minum, mandi,

tidur, dll. Hal ini menjadikan Islam adalah agama yang paling sempurna dan

hanya agama Islamlah yang diridhoi oleh Allah SWT.

B. Dasar-dasar Aqidah

Dasar aqidah Islam adalah ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadits yang

merupakan sumber-sumber hukum dalam ajaran Islam. Dasar aqidah yang paling

3
utama adalah Al Qur’an. Segala sesuatu telah ada dalam Al-Qur’an sebagai

kalamullah yang harus diyakini oleh setiap umat muslim. Setelah Al-Qur’an,

dasar yang dijadikan pedoman adalah Al-Hadits atau sunnah Rasul. Untuk

memahami Al Qur’an secara lebih rinci, umat Muslim diperintahkan untuk

mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah SAW, karena semua perilaku Rasulullah

adalah contoh nyata yang dapat dijadikan pedoman hidup bagi setiap Muslim.

Dasar aqidah tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Al-Qur’an

Al-Qur'an adalah 􀂿rman Allah Swt. yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad Saw. dengan perantara Malaikat Jibril. Melalui al-Qur'an inilah

Allah menuangkan firman-firmanNya berkenaan dengan konsep Aqidah yang

benar yang harus diyakini dan dijalani secara mutlak dan tidak boleh ditawar

oleh semua umat Islam. Di dalam al-Qur'an banyak terdapat ayat-ayat yang

berisi tentang tauhid, diantaranya adalah Qs. al-Ikhlas ayat 1-4 di atas, dan

masih banyak lagi yang lain diantaranya:

a) Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

b) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

c) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

d) Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. al-Ikhlas:1-4)

2. Hadist

Hadist ialah segala ucapan, perbuatan, dan takrir (sikap diam) Nabi

Muhammad Saw. Islam telah menegaskan bahwa hadis menjadi sumber

hukum Islam kedua (setelah Al-Qur'an), baik sumber hukum dalam Aqidah

4
maupun dalam semua persoalan hidup.Hal ini dikarenakan semua yang

disandarkan kepada Nabi adalah wahyu dari Allah, bukan sekedar

memperturutkan hawa nafsu saja. Sebagaimana firman Allah Swt.:

“dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa

nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan

(kepadanya).”(an-Najm 3-4)

“apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari

harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah,

untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-

orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-

orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka

terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.”

(QS. al-Hasyr : 7)

Itulah dasar perintah mengikuti Rosulullah Saw. melalui hadis-hadisnya.

Adapun hadis-hadis yang menjelaskan tentang Aqidah adalah sebagai

berikut:

‫صلَّي النَّبِي َكانَ قَا َل ه َُري َرة َ أَبِي َعن‬


َ ُ‫سلَّ َم َعلَي ِه للا‬
َ ‫ار ًزا َو‬ ِ َّ‫أَن ا ِِلي َمانُ َما فَقَا َل ِجب ِري ُل فَأَت َاهُ ِللن‬
ِ َ‫اس يَو ًما ب‬

َ‫س ِل ِه َوبِ ِلقَائِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو َمالَ ِئ َكتِ ِه بِاللِ تُؤ ِمن‬


ُ ‫ث َوتُؤ ِمنَ َو ُر‬
ِ ‫بِالبَع‬

Dari Abu Hurairah Ra. berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

pada suatu hari bersama dengan para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril

‘Alaihis Salam yang kemudian bertanya: “Apakah iman itu?” Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Iman adalah kamu beriman kepada

5
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya,

Rasul-rasul-Nya, dan kamu beriman kepada Hari Berbangkit”. (H.R.

Bukhari).

3. Tauhid

Tauhid artinya mengesakan Allah dalam semua bentuk ibadah yang

khusus dan wajib bagi-Nya. Firman Allah dalam Q.S Adz-Dzariyat: 56 yang

artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku.”

Tauhid terdiri dari 3 macam:

a) Tauhid Rububiyyah

Yaitu mengimani keesan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam raya.

Dia-lah pemberi rezeki, Yang Menghdipkan, Yang Mematikan, dan Yag

Menguasai langit dan bumi.

b) Tauhid Uluhiyyah

Yaitu mengesakan Allah dalam segala macam bentuk ibadah dengan

tidak menjadikan sesuatu pun yang disembah bersama-Nya. Karena

tauhid inilah, Allah menciptakan makhluk-Nya.

c) Tauhid Asma Wasifat

Yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, baik yang Ia

tetapkan sendiri untunk-Nya maupuan yang ditetapkan oleh Rasul-Nya.

Mengimaninya dalam arti yang sebenarnya sesuai dengan keagungan-

Nya.

6
4. Rukun Iman

Dalil-dalil Al-Qur’an dan as-Sunnah menjelaskan bahwa perkataan dan

perbuatan yang diterima adalah yang berdasarkan aqidah yang benar. Apabila

tidak benar maka seluruh amal perbuatan menjadi sia-sia. Al-Qur’an dan as-

Sunnah menjelskan bahwa aqidah yang benar secara ringkas terhimpun di

dalam 6 hal, yaitu:

a) Beriman kepada Allah

Beriman kepada Allah adalah yakin dan percaya bahwa Allah adalah Esa

dan tidak ada duanya yang menjadi Tuhan dari seluruh umat manusia.

Yakin kepada Allah tidak hanya dengan kata-kata saja, tetapi juga

dibuktikan dengan amal perbuatan untuk melaksanakan semua perintah-

Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

b) Beriman kepada Malaikat

Seorang muslim wajib beriman bahwa Allah memiliki para malaikat yang

diciptakan untuk berbuat taat kepada-Nya. Mereka terdiri atas beberapa

kelompok yang telah Allah bagi tugas-tugasnya.

c) Beriman kepada Kitab

Meyakini bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada Rasulnya yang

berisi pokok ajaran agama. Dari isi kitab tersebut manusia diperintahkan

untuk mengamalkannya. Kitab suci diperlukan untuk menjadi pedoman

setelah wafatnya Rasulullah. Ketika Rasulullah masih hidup, semua umat

dapat menanyakan segala sesuatunya kepada Rasulullah. Namun setelah

7
Rasulullah wafat, setiap umat dapat mengambil jawaban dari kitab-kitab

Allah.

d) Beriman kepada Rasul

Kita harus mempercayai bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada

hamba-Nya sebagai pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, dan

peneyeru kebenaran.

e) Beriman kepada Hari Akhir

Sebagai umat muslim, wajib meyakini adanya hari kiamat dimana alam

semesta hancur dan manusia binasa. Semoga Allah menyelamatkan kita

dari datangnya hari kiamat yang mengerikan. Dengan menanamkan

keyakinan tentang hari kiamat atau hari akhir, maka akan membuat kita

semakin berserah diri kepada Allah. Yakin bahwa akan ada hari

pembalasan dengan begitu akan membuat kita semakin taat menjalankan

perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

f) Beriman kepada Qadha dan Qadar

Beriman bahwa Alla telah mengetahui semua yang telah dan akan terjadi

mengetahui keadaan semua makhluk-Nya, mengettahui rezeki, ajal, amal,

dan semua persoalan mereka, tanpa ada sesuatu pun yang luput dari-Nya.

Beriman bahwa Allah telah menulis semua ketetapan-Nya, beriman

bahwa kehendak Allah adalah mutlak, dan beriman bahwa Allah pencipta

semua yang ada di alam raya, dan tidak ada pencipta selainnya.

8
Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran

yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya.

Maka, sumber ajaran Aqidah Islam adalah terbatas pada al-Qur'an dan Sunnah

saja. Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri,

kemudian Rasulullah Saw. selaku pengemban wahyu dari Allah Swt. Baru

kemudian pendapat pada ulama yang otonitatif yang dinyatakan oleh Rasulullah

sebagai pewarisnya.

C. Ruang Lingkup Aqidah

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena

itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang

enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian

aqidah, mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah,

iman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti jin,

iblis, dan setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul

Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.

Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan

sistematika sebagai berikut:

1. Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat

Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.

9
2. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat,

karamat dan sebagainya.

3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain

sebaginya.

4. Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui

lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah, seperti alam

barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan

sebaginya.

Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis arkanul

iman yaitu

1. Iman keppada Allah SWT

2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah

3. Iman kepada kitab-kitab Allah

4. Iman kepad Nabi dan Rasul

5. Iman kepada hari Akhir

6. Iman kepada Qada dan Qadar

D. Fungsi Aqidah

Aqidah Islam harus menjadi pedoman bagi setiap Muslim. Artinya

setiap umat Islam harus meyakini dan menjalankan pokok-pokok kandungan

Aqidah Islam tersebut dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan

akhirat dan mendapatkan ridho dari Allah Swt. tentunya. Dengan demikian

10
berarti mempelajari pokok-pokok kandungan Aqidah Islam adalah kewajiban

bagi umat Islam dengan tujuan seabagi berikut:

1. Mengetahui petunjuk hidup yang benar serta dapat membedakan yang benar

dan yang salah.

2. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.

Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia

cenderung mengakui adanya Tuhan. Dengan naluri berketuhanan, manusia

berusaha untuk mencari Tuhannya. Kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-

beda memungkinkan manusia akan keliru mengenal Tuhan. Dengan Aqidah

Islam, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan

Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar.

4. Memelihara manusia dari kesyirikan.

Untuk mencegah manusia dari kesyirikan perlu adanya tuntunan yang jelas

tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemungkinan manusia

terperosok kedalam kesyirikan selalu terbuka, baik syirik jaly (terang-

terangan) berupa perbuatan, maupun syirik khafy (tersembunyi) di dalam hati.

Dengan mempelajari Aqidah Islam, manusia akan terpelihara dari perbuatan

syirik.

5. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan.

Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.

Pendapat-pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan atas akal

manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,

11
akal pikiran perlu dibimbing oleh Aqidah Islam agar manusia terbebas atau

terhindar dari kehidupan yang sesat.

Jika aqidah tersebut tidak dijadikan pedoman dalam kehidupan maka

penyimpangan akan terjadi. Manusia akan tersesat dan jauh dari ajaran yang

telah Allah berikan. Penyimpangan Aqidah yang sering terjadi di mayarakat

adalah sebagai berikut:

1. Syirik

Penyimpangan aqidah yang pertama yaitu syirik atau kemusyrikan.

Seperti yang diketahui bahwasanya perkara pertama ini merupakan dosa

besar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT kecuali pelakunya

melakukan taubat. Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang

12
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh

ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An Nisaa: 48)

Syirik diartikan sebagai mempersekutukan Allah, ada banyak hal yang

termasuk dalam perbuatan syirik. Ada ulama yang membaginya dengan

syirik besar dan adapula syirik kecil (tersembunyi) keduanya sama-sama

menyesatkan.

Jika syirik besar berarti menyekutukan Allah dengan selainnya seperti

percaya pada dukun, dewa dan makhluk-makhluk lain. Namun, syirik kecil

ini yang biasanya diabaikan karena bentuknya dianggap sepele. Seperti

beramal namun hanya untuk mengharapkan pujian dari orang lain dan bukan

semata-mata karena mengharap ridho dari Allah dan masih banyak kasus

lainnya.

Agar terhindar dari kesyirikan kita harus memantapkan hati kita untuk

ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT. serta menyakini bahwa setiap

amal kebaikan yang kita perbuat akan ada balasan dari Allah SWT.

13
2. Kufur

Penyimpangan akidah selanjutnya ialah kufur. Kufur diartikan

sebagai menolak ajaran Allah SWT, Rasulullah dan agama Islam. Sifat

kufur lainnya yang paling sering diabaikan oleh umat manusia yakni

mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

Selain itu, ada pula kufur dalam bentuk menolak ayat-ayat Allah

dan Sabda Rasulullah SAW yang dianggap tidak sesuai dengan

dirinya. Kufur dapat membawa seseorang ke jalan kemaksiatan

karena kebenciannya terhadap Al-Qur’an, nabi dan Islam.

“Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan

Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah

karena sesungguh nya mereka benci kepada apa yang diturunkan

Allah (Alquran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal

mereka.” (QS Muhammad: 8-9).

14
Untuk terhindar dari kekufuran kita membiasakan menuntut

ilmu agama, hindari dusta, perbanyak istigfar, serta jangan lupa untuk

sholat 5 waktu.

3. Munafik

Berbeda dengan kufur, penyimpangan akidah yang selanjutnya yakni

nifaq atau munafik. Perbuatan ini diartikan sebagai kepura-puraan, dimana

pelakunya mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melalui ucapan,

namun hati orang tersebut mengingkarinya.

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dengan sebagian

yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan

melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya.

Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. Allah

mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang

kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka

15
itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang

kekal.” (QS At Taubah: 67-68).

Agar kita terhindar dari sifat munafik kita harus melatih diri agar bisa

ikhlas pada Allah SWT. serta kita harus menjaga perkataan kita, menunaikan

amanah, serta tidak berbuat zalim.

4. Fasik

Fasik adalah salah satu bentuk penyimpangan akidah dimana seseorang

sudah mengetahui mengenai suatu kebenaran, hati dan lisannya meyakini

kebenaran tersebut namun ia tidak mempraktekkannya. Inilah yang

menyebabkan orang fasik kemudian menjadi orang yang keras hati karena

tidak mau menjalankan perintah yang sudah dia ketahui.

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah

menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang

yang fasik.” (QS Al Hasyr: 19).

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk

hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada

16
mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah

diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas

mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka

adalah orang-orang yang fasik.” (QS Aladid: 16).

Untuk terhindar dari sifat fasik sebaiknya kita selalu mengingat akan

dosa, adzab dan balasan dari Allah SWT. setelah itu perbanyaklah ibadah,

dan bergaulah dengan orang-orang saleh.

5. Zalim

Penyimpangan akidah yang terakhir yaitu zalim, perbuatan menganiaya

diri sendiri atau orang lain ini kerap dilakukan. Entah orang yang

mengetahui atau tidak bahwa perbuatan demikian ini termasuk dilarang

dalam agama Islam. Padahal sejatinya kita harus menjaga diri agar tidak

melakukan kezaliman, sebab akan merugikan saat di akhirat kelak.

“Dari Jabir Rodhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wa Sallam bersabda: “Jagalah diri kalian dari berbuat zalim , karena

kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Dan jagalah kalian dari sifat

17
kikir, karena kekikiran menyebabkan kebinasaan ummat sebelum kalian.

Sifat itulah yang menyebabkan mereka saling menumpahkan darah dan

menghalalkan hal-hal yang diharamkan bagi mereka”. (HR. Muslim)

Demikianlah informasi mengenai lima penyimpangan akidah yang

sering diabaikan. Sudah sepatutnya sebagai kaum muslimin kita menghindari

perbuatan yang menyimpang dari ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah

SWT.

Untuk terhindar dari sifat zalim kita harus senantiasa berdo’a kepada

Allah SWT. agar terhindar dari sifat zalim dan dijauhkan dari orang-orang

zalim. Dan juga kita harus selalu rendah hati dan tidak sombong kepada

Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai

fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah

merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang

termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya

keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan

oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran

tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash

yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan –

membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah.

Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat

terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang

tidak terbatas.

Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka

syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.

B. Saran

Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang

kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di masa yang

akan datang.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.infoyunik.com/2017/01/waspadai-lima-penyimpangan-akidah-
yang.html (diakses tanggal 11 Desember 2019)
2. https://www.studinews.co.id/pengertian-dasar-dan-tujuan-aqidah-islam-
terlengkap/(diakses tanggal 11 Desember 2019)
3. http://makalahqw.blogspot.com/2017/03/makalah-pengertian-dasar-dasar-tujuan-
akidah-islam.html (diakses tanggal 11 Desember 2019)

20

Anda mungkin juga menyukai