AKIDAH
SISTEM KEYAKINAN DALAM ISLAM
A. DEFINISI AKIDAH
Kata akidah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata al-‘aqdu yang memiliki
beberapa makna, pertama kata al-‘aqdu bermakna ikatan, kedua al-‘aqdu bermakna at-
tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, ketiga al-‘aqdu bermakna
al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan yang terakhir kata al-‘aqdu
bermakna ar-rabthu biqhuw-wah yang berarti mengikat dengan kuat. Jadi secara
bahasa akidah memiliki makna yang sama dengan harfiah kata akidah itu sendiri yaitu
ikatan, kepercayaan, keyakinan (Syafe’I, 2014, hal.97)
Ilmu yang membahas masalah akidah adalah ilmu usuluddin, ilmu ini kadang-
kadang dinamai pula dengan ilmu kalam. Ada juga yang menamai ilmu ini dengan ilmu
tauhid yakni ilmu yang membahas tentang ke-Esaan Tuhan. Ruang lingkup akidah
Islam berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut :
1. Akidah uluhiyah (ketuhanan)
2. Akidah Nubuwiyyah (kenabian)
3. Akidah Ruhaniyyat (hal-hal ghaib)
4. Akidah samiyyat (wahyu)
B. DEFINISI IMAN
Kata iman berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata iimmanan yang bentuk lafadnya
ialah masdar dari asal kata aamana fiil madi yu’minu fiil mudore, immanan masdar.
Jadi kata iimmanan ini memiliki makna yang mana apabila diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia berarti pembenaran atau pengakuan terhadap sesuatu.
Secara etimologi iman adalah Al-iqraru au Attasdiqu yang berarti mengakui dan
membenarkan. Adapun makna iman secara terminology sebagaimana diaktakan oleh
Imam Al-Ajurzy ia mendefinisikan bahwa iman adalah membenarkan dengan hati,
mengucapkan dengan lisan, pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah
dan berkurang.
Syekh Sultan al-Auliya mengklasifikasikan iman pada tiga tingkatan. Sebagaimana
dikutip dari buku PAI kontemporer karangan (Syahidin, 2014, hal. 43-44). Adapun
tingkatan iman itu ialah sebagai berikut :
1. Iman Tahqiqi, yaitu tunduknya hati untuk tasdiq (membenarkan dalam hati)
tentang wujud Tuhan.
2. Iman Istidlali, yaitu iman yang didapat dengan argumentasi atau dalil dari
renungan terhadap ciptaan akan adanya yang menciptakan, adanya atsar karena
adanya mu’tsir.
3. Iman Taqlidi, yaitu iman yang didasarkan atas dasar ikut-ikutan kepada para
pendahulunya atau nenek moyangnya.
C. RUANG LINGKUP KEIMANAN
1. Tentang Ketuhanan
Rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allaw SWT. Iman kepada
Allah ini merupakan keimanan yang paling pokok dan mendasari seluruh ajaran
Islam.
2. Tentang Malaikat
Rukun iman kedua adalah iman kepada Malaikat yang berarti mempercayai
dan meyakini bahwa Malaikat itu ada, dia (Malaikat) diciptakan oleh Allah dari
cahaya.
3. Tentang Kitab Suci
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada Kitab Allah yang bermakna
bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul dan Nabinya
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
4. Tentang Rasul
Iman kepada Rasul adalah iman yang ke empat dimana kita meyakini dan
mempercayai dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah telah mengutus Nabi dan
Rasul kepada sekalian umat manusia untuk menyampaikan wahyu dari-Nya.
5. Tentang Hari Akhir
Iman kepada hari akhir berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa dunia yang pana ini akan berakhir atau hancur lebur dan berganti dengan
kehidupan yang kekal (akhirat).
6. Tentang Qada dan Qadar
Rukun iman yang terakhir ialah iman kepada Qada dan Qadar. Yang berarti
percaya dan yakin dengan sepenuh hati terhadap kehendak, ketetapan,
keputusan Allah SWT. Atas semua makhluk-Nya dalam segala hal yang
meliputi semua kejadian yang terjadi pada makhluk.