Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATA KULIAH ILMU TAUHID


DOSEN PENGAMPU : SYIBROMILISI, M.Pd

KELOMPOK 3 :

1. Supriadi
2. Muslim
3. Kholifatun Azizah
4. Fahmi Hasan Arrosyid

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah membantu dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa memberikan
wawasan kepada para pembacanya. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
daripembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan dan
sesuatu yang di amalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan
perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber
dari Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan
keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam agama islam merupakan dasar atau
pondasi yang diatasnya berdiri syariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah
SWT harus terus menerus di pupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika
keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam
dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu
syirik dan nifaq. Untuk itu, dalam makalah ini kami mencoba membahasnya agar kita
bisa menjaga iman kita dan menjauh dari kekufuran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Konsep tentang Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik
2. Sebutkan Ciri Ciri Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik
C. Tujuan penyusunan makalah
1. Mengetahui Konsep tentang Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik
2. Mengetahui Ciri Ciri Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep tentang Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik


a. . Iman

Iman menurut bahasa berasal dari kata aamanu - yu’minu - iimanan yang berarti
percaya atau membenarkan. Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan
seseorang terhadap sesuatu. Menurut istilah, iman ialah membenarkan dengan hati,
mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Ruang Lingkup
Iman meliputi: 'aqdun bil qlbi = tanggapan hati, ikraarun bil lisani = pernyataan lisan,
'amalun bil arkan = pembuktian dalam perbuatan. Dengan demikian, ruang lingkup
iman meliputi tiga aspek aktivitas hidup manusia, yaitu aspek penanggapan, aspek
pernyataan dan aspek pembuktian.

b. Kufur

Kufur menurut bahasa berarti malam, menyembunyikan, menutupi, dan ingkar.


Sedangkan menurut syara’ kufur berarti menolak kebenaran setelah mengetahuinya.
Kufur menurut pengertian yang lain adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya,
baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya maksud mendustakan
berarti menentang atau menolak sedangkan tidak mendustakan artinya hanya sekedar
tidak iman dan tidak percaya. Sedangkan orang yang kufur disebut kafir, yaitu orang
yang menutup hatinya dari hidayah Allah SWT. Malampun dapat disebut kafir, karena
malam menutupi orang dan benda-benda lain dari dengan kegelapannya. menurut
jenisnya, kufur ada dua jenis yaitu : Kufur Besar dan Kufur Kecil.

Kufur besar atau juga disebut sebagai Kufur Akidah, yaitu kufur yang bisa
mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ada lima macam, yaitu :

1. Kufur Karena Mendustakan.

2. Kufur Karena Enggan dan Sombong, Padahal Membenarkan

3. Kufur Karena Ragu.


4.. Kufur Karena Berpaling.

5. Kufur Karena Nifaq.

Kufur kecil atau juga disebut Kufur Amaliyah, yaitu kufur yang tidak menjadikan
pelakunya keluar dari agama islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah
dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa
kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar, seperti kufur nikmat. Menurut Syara’
kufur terbagi menjadi dua, yaitu:

Kufur Akidah, yaitu mengingkari akan apa yang wajib diimani, seperti iman kepada
Allah, Para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan yakin
dengan Qodha dan Qadar baik dan buruknya.

Kufur Amaliah, yaitu tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepadanya.

c. Nifak

Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa – yunaafiqu – nifaaqan wa munaafaqan
yang diambil dari kata an-naafiqaa’, yaitu salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’
(hewan sejenis tikus) dari sarangannya, dimana jika ia dicari dari lubang yang satu,
maka ia akan keluar dari lubang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata
an-nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut syara’ yaitu
menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan
atau bisa disebut bahwa seseorang tersebut memperlihatkan sesuatu baik berupa
ucapan, tingkah laku yang berlainan dengan yang ada dihatinya. Contoh, orang yang
mengaku sebagai seorang mukmin padahal dihatinya atau batinnya masih sebagai
orang kafir. Orang-orang seperti ini biasa disebut dengan munafik, munafik adalah
orang yang berbuat nifaq. Tidaklah mudah mengetahui orang yang munafik sebab
tindakan orang-orang munafik tidak menampakkan sebenarnya secara terbuka
melainkan secara sembunyi-sembunyi, ibarat musuh adalah musuh dalam selimut.

Nifaq terbagi menjadi dua, yaitu :

Nifaq I'tiqodiy atau keyakinan, adalah nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan
ke-Islaman, tetapi dalam hatinya tersimpan kekufuran dan kebencian terhadap Islam.
Jenis nifaq ini menyebabkan pelakunya murtad, keluar dari agama dan khirat kelak ia
akan berada dalam kerak Neraka.

Nifaq jenis ini ada empat macam :

1. Mendustakan Rasulullah SAW atau mendustakan sebagian dari apa yg beliau bawa.

2. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.

3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Rasulullah SAW.

4. Tidak senang dengan kemenangan agama Rasulullah SAW.

Nifaq Amaliah, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang


munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak
mengeluarkannya dari agama, namun merupakan washilah (perantara) kepada yang
demikian. Pelakunya berada dalam keadaan iman dan nifaq, dan jika perbuatan
nifaqnya lebih banyak maka hal itu bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam
nifaq sesungguhnya.

d. Syirik

Syirik berasal dri kata asyraka – yusyriku – syirkan - musyrikun yang artinya
mencampurkan atau menyekutukan. Menurut syara’ syirik berarti menyamakan Allah
dengan zat selain Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah SWT. Umumnya
menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan
bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah, atau
memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (qurban), bernadzar, berdo’a
dan sebagainya kepada selainNya.

Syirik ada dua jenis, yaitu Syirik Besar dan Syirik Kecil.

1 . Syirik Besar : Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam
dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum
bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah
kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri
kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk
kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa
memberikan manfaat maupun mudharat.

Syirik besar itu ada empat macam,ya itu :

a. Syirik Do’a, yaitu di samping dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa


Ta’ala, ia juga berdo’a kepada selainNya.

b Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk
selain Allah Subhanahu wa Ta’ala

c. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat
kepada Allah

d. Syirik Mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah


dalam hal kecintaan.

2. Syirik Kecil : Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik
besar. Syirik kecil ada dua macam, yaitu :

a. Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah SAW bersabda.

"Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah


berbuat kufur atau syirik”

b. Syirik Khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat,
seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang) dan lainnya.

B. Ciri Ciri Iman , Kufur, Nifaq dan Syirik


a. Ciri Ciri Iman
Jika iman diartikan percaya, maka ciri-ciri orang yang beriman tidak ada yang
diketahui kecuali Allah saja, karena yang mengetahui isi hati seseorang hanyalah
Allah Swt. Adapun sebagai ciri-ciri orang yang sempurna imannya antara lain adalah:

1) Apabila mendengar sebutan AllahSwt, hati mereka merasa gemetar akut karenanya.

2) Apabila mendengar bacaan ayat-ayat AllahSwt, bertambahlah iman mereka


karenanya.

3) Senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada AllahSwt.

4) Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga
melaksanakannya.

5) Menafkahkan rizkinya di jalan AllahSwt.

6) Senantiasa besabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang
yang berjihad fisabilillah.

Adapun ciri-cirinya lainnya adalah:

1) Tawakal

2) Mawas diri dan bersikap ilmiah

3) Optimis

4) Konsisten dan menempati janji

b. Ciri Ciri Kufur

Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum yang sering dianggap sebagai tanda-tanda
kekafiran dalam Islam:

1. Mengingkari Tuhan: Seseorang dianggap kafir jika ia secara terang-terangan.


2.menolak keberadaan Tuhan atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu atau seseorang.

3. Menolak Ajaran Utama Agama: Mengingkari ajaran-ajaran pokok dalam agama


Islam seperti keyakinan kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul,
hari akhir, dan takdir.

4. Menolak Nabi Muhammad: Menolak Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir dan
utusan Allah dianggap sebagai tanda kufur.

5. Menghina Agama atau Nabi: Menghina atau mencemooh agama Islam atau Nabi
Muhammad juga dianggap sebagai tanda kufur.

6. Melakukan Perbuatan Terlarang secara Terang-terangan: Melakukan perbuatan dosa


besar atau maksiat secara terang-terangan tanpa penyesalan atau upaya untuk
bertaubat.

7. Murtad: Seseorang yang secara terbuka meninggalkan agama Islam untuk memeluk
agama lain atau menjadi non-agamis dapat dianggap sebagai kafir.

8. Menyekutukan Allah: Mempercayai atau menyembah selain Allah, seperti berbagai


bentuk politeisme atau penyekutuan.

9. Menolak Bagian-bagian Penting dari Kitab Suci: Menolak atau mempertanyakan


bagian-bagian penting dari Al-Quran atau Sunnah Nabi, seperti ayat-ayat fundamental
atau hukum-hukum agama.

10. Menolak Hukum-hukum Agama: Menolak hukum-hukum dan aturan-aturan


agama yang diakui sebagai bagian integral dari ajaran Islam.

c. Ciri Ciri Nifaq

Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum nifaq dalam Islam:

1. Kesalahan antara Penampilan dan Hati: Seseorang yang memperlihatkan


tanda-tanda kebaikan dan keimanan di depan orang lain, namun hatinya sebenarnya
tidak sepenuhnya meyakini atau mempraktikkan ajaran agama.
2. Berbicara dengan Dua Wajah: Mengucapkan hal-hal yang berbeda atau
berlawanan tergantung pada siapa yang sedang diajak bicara atau situasi yang
dihadapi.
3. Memanfaatkan Agama untuk Keuntungan Pribadi: Menggunakan ajaran
agama atau mengaku sebagai orang yang beriman demi keuntungan pribadi atau
untuk mendapatkan kepercayaan orang lain.
4. Ketidakjujuran dalam Niat dan Tujuan: Memiliki niat yang tersembunyi atau
tujuan tersembunyi yang bertentangan dengan ajaran agama, meskipun tampilannya
menunjukkan kebaikan atau keimanan.

5. Sering Melakukan Dosa Tersembunyi: Melakukan dosa atau tindakan yang


bertentangan dengan ajaran agama secara tersembunyi atau di tempat yang tidak
terlihat oleh orang lain.

6. Suka Membuat Fitnah atau Intrik: Menyebar fitnah, menciptakan kebingungan, atau
memecah belah antara orang-orang dengan maksud tertentu.

d. Ciri Ciri Syirik

Berikut adalah beberapa ciri-ciri syirik dalam Islam:

1. Mensyirikkan Allah dalam Ibadah : Mengakui atau mempercayai bahwa ada


entitas selain Allah yang layak untuk disembah atau diibadahi.
2. Berdoa atau Meminta Pertolongan Kepada Selain Allah: Meminta
pertolongan, perlindungan, atau memohon kebutuhan kepada selain Allah, baik itu
manusia, malaikat, atau benda mati.
3. Menganggap Orang atau Benda sebagai Pemilik Kekuatan Mutlak: Percaya
bahwa seseorang atau sesuatu memiliki kekuasaan atau kontrol mutlak atas alam
semesta, melebihi kekuasaan Allah.
4. Menyekutukan Allah dalam Pengambilan Keputusan atau Pengaturan Urusan:
Menganggap bahwa ada pihak selain Allah yang memiliki hak untuk mengatur takdir
atau nasib seseorang.
5. Menganggap Orang Suci atau Arwah Lain Sebagai Perantara: Mempercayai
bahwa ada entitas atau individu tertentu yang dapat menjadi perantara antara manusia
dengan Tuhan, dan meminta bantuan atau perlindungan dari mereka.
6. Mengabdi kepada Berhala atau Objek-objek Suci: Menganggap berhala,
patung, atau objek-objek tertentu sebagai objek penyembahan atau objek keberhalaan.
7. Mengucapkan Kata-kata atau Doa Syirik: Mengucapkan kata-kata atau
doa-doanya yang mengandung unsur-unsur syirik, seperti mengakui keberadaan
tuhan-tuhan selain Allah.
8. Menghina atau Mengejek Ajaran Tauhid: Menghina, mencemooh, atau
menentang ajaran dasar Islam tentang keesaan Allah.
9. Menolak atau Mengingkari Keesaan Allah: Menolak atau mempertanyakan
keyakinan tentang keesaan dan keberadaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan.
10. Menyekutukan Allah dalam Perbuatan atau Perilaku Sehari-hari: Melakukan
perbuatan atau mempraktikkan kepercayaan yang menyekutukan Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
BABIII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Iman ialah kepercayaan dalam hati menyakini dan membenarkan adanya tuhan dan
membenarkan semua yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. Karena iman, seseorang
mengekui adanya hal-hal yang wajib dan halhal yang mustahil bagi Allah. Iman menjadikan
seorang mukmin berbahagia dan berhak untuk mendapatkan surga tuhan kelak dihari akhirat.
Adapun ciri-cirinya adalah: Tawakal, Mawas diri dan bersikap ilmiah, Optimis, Konsisten dan
menempati janji. Contoh iman adalah iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada
kitab-kitab Allah. Iman kepada
Rasul-Rasul, iman kepada hari kiamat, iman kepada Qada’ dan Qadar. Iman merupakan
konsep keyakinan terhadap Allah Swt, sedangkan amal saleh merupakan perbuatan baik yang
berlandaskan keimanan. Kata amal saleh mempunyai pengertian yang luas baik yang
berhubungan dengan Allah Swt, sesama manusia, diri sendiri dan alam semesta. Sehingga
bentuk amal saleh dapat berupa pikiran, tenaga dan pemberian harta benda. Adapula yang
berupa ucapan dan tingkah laku yang baik dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari,
keluasan makna amal saleh merupakan pengokoh keimanan terhadap Allah Swt, maka iman
dan amal saleh tidak dapat dipisahkan.
Kufur adalah keadaan tidak beriman kepada Allah SWT. Maka orang yang kufur atau kafir
adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah baik orang tersebut
bertuhan selain Allah maupun tidak bertuhan, seperti paham komunis (ateis).
Nifak adalah suatu perbuatan yang lahir dan batinnya tidak sama. Secara lahiriah beragama
Islam, namun jiwanya atau batinnya tidak beriman. Munafik adalah orang yang melakukan
perbuatan nifak.

2. SARAN
Demikian makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahanejaan dalam penulisan kata dan kalimat
yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Departemen Agama RI


Muhammad, Ibrahim. 2000. Pengantar Studi Aqidah Islam. Jakarta:Robbani Press.
Sabiq, Sayid. 1996. Aqidah Islam. Surabaya:Usana Offset.

Anda mungkin juga menyukai