Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembahasan mengenai Tauhid merupakan hal yang paling urgen dalam Agama Islam,
dimana Tauhid mengambil peranan penting dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh,
selain juga sebagai inti atau akar daripada ‘Aqidah Islamiyah. Kalimat Tauhid atau lebih
dikanal dengan kalimat Syahadat atau juga disebut Kalimah Thayyibah (Laailaahaillallah)
begitu masyhur di kalangan umat Islam. Dalam kesehariannya, seorang muslim melafalkan
kalimat tersebut dalam setiap shalat wajibnya yang lima waktu.

Namun rupanya saat ini pembahasan masalah ‘Aqidah menjadi sesuatu yang
terkesampingkan dalam kehidupan, kencenderungan masyarakat yang hedonis dengan
persaingan hidup yang begitu ketat, sehingga urusan-urusan dunia menjadi suatu hal yang
menyita perhatian manusia daripada hal-hal lainnya, termasuk masalah keberagamaan,
sehingga kita dapatkan banyak sekali penyimpangan demi penyimpangan yang terjadi di
tengah-tengah umat Islam, dengan keadaan yang semakin hari semakin buruk ini rupanya
lambat laun akan menyadarkan kita semua akan pentingnya peran agama Islam sebagai
agama paripurna yang tidak mengatur urusan ukhrawi saja, namun juga dalam mengatur
urusan-urusan duniawi, yang menjadikan ‘aqidah sebagai landasan berfikirnya.
Diharapkan dari penulisan makalah ini, selain pengetahuan yang lebih luas tentang Tauhid
sebagai intisari peradaban yang telah mengantarkan umat Islam menuju kejayaan demi
kejayaan yang tidak pernah tertandingi.

B.Rumusan Masalah

Dalam makalah ini rumusan makalah yang dapat kami paparkan adalah sbb:
1.Apa pengertian tauhid sebagai inti peradaban islam?
2.Bagaimana konsep ajaran tauhid ?
3.Bagaimana tauhid dipadang sebagai dimensi metodologis?
4.Apa saja dimensi isi tauhid?

C.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain:
1. Memahami dan mempelajari pengertian tauhid.
2. Memahami dan mempelajari konsep-konsep ajaran tauhid
3. Memahami dan mempelajari dimensi metodologi tauhid

BAB II

PEMBAHASAN
A.    Syirik / Musyrik

1.      Pengertian Syirik

 Syirik itu Sifat nya

Musyrik itu Orang/Pelaku nya

Jadi, Musyrik itu orang yang mempunyai sifat Syirik, perbuatan yang menyekutukan Allah
swt dengan hal-hal lain.

Menurut bahasa : penyekutuan / penyerikatan

Menurut Istilah : keyakinan bahwa Allah lebih dari satu

Jadi, Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan hal-hal lain, sehingga ibadahnya
tidak ditujukan kepada Allah swt.

Syirik termasuk dosa besar. Allah befirman dalam Q.S Lukman:13 Artinya : “sesungguhnya
syirik itu adalah kedzaliman yang besar”.

HAL-HAL YANG TERMASUK SYIRIK

a. Memercayai khayalan sihir


b. Perdukunan

c. Memakai jimat

d. Guna-guna ( pelet )

2.      Jenis Syirik

Syirik mempunyai tiga jenis yaitu:  syirik besar, syirik kecil, syirik tersembunyi.

a.       Syirik Besar yaitu Seseorang yang menyembah kepada selain Allah dan ia menaati
sama seperti ia menymbah dan menaati Allah.

 Syirik besar terbagi dalam enam jenis.

-      Syirik doa, yaitu berdoa kepada selain Allah sama seperti berdoa kepada Allah, baik
sebagai permohonan maupun sebagai ibadah.

-      Syirik dalam niat, motivasi dan tujuan, yaitu seorang hamba melakukan suatu pekerjaan
dengan niat, motivasi, dan tujuan mutlak selain Allah.

-      Syirik dalam ketaatan, yaitu menyamakan sembahan selain Allah dengan Allah dalam
hal hak menentukan syariat dalam hukum.

-     Syirik dalam cinta, yaitu bahwa ia mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya
kepada Allah, mungkin lebih sedikit mungkin juga lebih banyak. Dan cinta ini menumbuhkan
ketundukan dan kepasrahan.

-      Syirik dalam rasa takut, yaitu timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu
mudharat.

-        Syirik dalam tawakal, tawakal adalah menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah
dan bergantung kepadaNya dalam memperoleh suatu keinginan. Dengan demikian maka
tawakal tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah.

b.      Syirik Kecil adalah bahwa ia menyamakan sesuatu selain Allah, dengan Allah dalam
bentuk perkataan dan berbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedangkan dalam
bentuk perkataan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah
dengan sesuatu yang lain.
Adapun bentuk-bentuk dari syirik kecil diantaranya;

-      Bersumpah dengan selain Allah, seperti bersumpah dengan Nabi, Ka’bah yang mulia,
wali, pembesar, tanah air, nenek moyang atau makhluk-makhluk lainnya.

-      Memakai gelang dan benang penangkal, dengan tujuan untuk menolak balak atau
membentengi diri darinya.

-      Mengalungkan jimat, dengan maksud dugaan jimat itu bisa mengusir jin, menolak
keburukan dan mendatangkan kebaikan.

-     Ruqyah (Mantera atau Jampi), yaitu kalimat-kalimat atau gumaman-gumaman tertentu


yang biasa dilakukan oleh masyarakat jahiliyah dengan keyakinan bisa menangkal bahaya,
dengan meminta bantuan jin.

-      Sihir, yaitu semacam cara pengelabuhan dan penipuan, diantaranya ada yang
menggunakan azimat, mantera, dan tipuan-tipuan mulut.

-       Ramalan Perbintangan, yaitu pengakuan (klaim) mengetahui masa depan, baik


secara umum atau khusus dengan perantaraan bintang (astrologi).

-      Pelet, menuliskan huruf dan kalimat tertentu, atau mengalungkan sesuatu dan
semacamnya, dengan klaim menjadikan wanita (istri) mencintai laki-laki (suami), ataupun
sebaliknya.

-      Perdukunan, memberikan informasi tentang hal-hal gaib di masa mendatang, atau


menginformasikan tentang sesuatu yang ada pada hati manusia.

-        Menyembelih untuk selain Allah, maksudnya binatang yang disembelih dengan nama
selain Allah, seperti berhala dan semacamnya.

-        Berperasaan sial karena melihat, mendengar, atau bertemu sesuatu.

-      Bernadzar untuk selain Allah seperti yang telah Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah :
270 yang artinya “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolong baginya”.
c.       Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati,
ucapan lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Syirik tersembunyi
sebenarnya dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Termasuk dari syirik tersembunyi
adalah berdo’a kepada orang mati, dan orang-orang yang telah terkubur dari kalangan orang-
orang yang memiliki maqam, juga meminta pertolongan dan pemenuhan hajat kepada
mereka.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara syirik besar dengan syirik kecil
dapat diringkas sebagai berikut:

-Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

-Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya
membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau
mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut.

-Ketiga,  syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan :
mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni
atau tetap dimasukkan ke dalam neraka.

-Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang syirik
kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap Muslim tetapi memiliki keimanan yang
kurang dan dianggap fasiq dalam beragama.

-Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari Allah
dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang terbesar.

-Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat diampuni
Allah.

B.     Kufur/ Kafir

1.      Pengertian Kufur

Kufur itu Sifat nya

Kafir itu Orang/Pelaku nya


Jadi, Kafir itu orang yang mempunyai sifat Kufur, Ingkar terhadap Allah dan menutupi
kebenaran dari Allah swt yang disampaikan kepada rasulnya, khususnya Nabi Muhammad
saw dan ajaran-ajaran yang dibawa nya.

Ada beberapa cara Allah / Malaikat memberikan catatan amal orang-orang kafir nanti
di akhirat

-          Diberikan dari sebelah kiri yang berarti buku amalannya buruk/jelek

Dijelaskan dalam QS Al-Haqqah ayat 25-29 yang artinya :” dan adapun orang yang
diberi/ditunjukkan buku catatan amalnya di sebelah kirinya, maka ia akan berkata “alangkah
baiknya, sekiranya aku tidak diberi buku catatan amal in”. Dan aku tidak tahu, apakah dia
diperhitunganku. Alangkah baiknya kalau kematian itu adalah kehidupan yang finis/terakhir.
Harta ku tidak dapat membebaskanku dari adzab Allah. Hancurlah semuanya dari padaku
segala kekuasaanku”

-          Diberikan dari belakang nya

Dijelaskan dalam QS Al-insyiqad ayat 10-15 yang artinya : “ dan adapun orang yang
diberikan/ditunjukkan buku catatannya dari belakannya. Dan ia akan masuk api yang
menyala-nyala. Karena sesungguhnya dia adalah semasa di dunia bersuka ria dengan
keluarganya. Lantaran ia tidak yakin akan kembali (kepada tuhannya untuk menerima
pembalasan). Sebenarnya tidak demikian, bahkan sesungguhnya Tuhannya tetap melihat
dengannya.”

2.      Jenis Kufur

1. Kufur Besar

     Berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran Islam dimana tanpa bagian itu keislaman
seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.

Adapun jenis dari kufur besar ada lima, yaitu;

a.       Kufur Takzib (pendustaan), maksudnya menyampaikan kebenaran yang bertentangan


dengan kenyataan sebenarnya atau mengklaim bahwa Rasulullah saw membawa ajaran yang
bertentangan dengan kebenaran.
b.      Kufur Kesombongan, maksudnya bahwa ia tetap membenarkan kebenaran yang dibawa
rasulullah saw, tetapi ia menolak mengikutinya karena kesombongan dan keangkuhan.

c.       Kufur Keraguan, maksudnya keragu-raguan dalam meyakini atau melaksanakan


kebenaran, padahal keimanan yang dianut dari seorang mukmin adalah keyakinan akan
kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah tanpa sedikitpun keraguan.

d.      Kufur I’radh (berpaling dari kebenaran), maksudnya meninggalkan kebenaran dengan


jalan tidak mempelajari dan mengamalkannya, baik yang bersifat perkataan atau perbuatan
atau keyakinan secara persial atau keseluruhan.

e.       Kufur Nifaq, maksudnya mengingkari kebenaran yang dibawa Rasulullah saw dalam
batin tapi tetap menampakkan diri mengikutinya secara lahir.

2. Kufur Kecil

    Berarti kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari Agama Islam, dan ia adalah
kufur amali. Kufur yang tidak mencapai derajat kufur besar.

Adapun jenis dari kufur kecil diantaranya;

a.     Pertama, kufur nikmat, maksudnya mengingkari itu atau menisbatkannya kepada selain


pemberinya, yaitu Allah swt. Contohnya ada seseorang berkata “angin itu baik sekali”,
“petani itu cerdas”. Kata-kata tersebut menisbatkan suatu nikmat kepada selain Allah swt
walaupun mereka sebenarnya tahu kalau nikmat itu berasal dari-Nya tetapi mereka tetap tidak
mengucapkan “Alhamdulillah” dan tidak menisbatkannya kepada Allah swt.

b.       Kedua,  meninggalkan shalat, sabda Rasulullah saw, yang artinya “Ada lima shalat yag
diwajibkan Allah kepada hamba-hamba barangsiapa yang tidak menyia-nyiakan sesuatu pun
daripadanya karena meremehkan haknya, maka Allah berjanji akan memasukkannya ke
dalam surga. Dan barang siapa yang tidak melaksanakannya, maka tak ada janji dari Allah
baginya; Jika Ia menghendaki Ia akan mengazabnya dan jika ia menghendaki ia akan
memasukkannya ke dalam surga.”
c.      Ketiga,  mendatangi peramal, seperti sabda Rasulullah saw yang artinya “Barang siapa
yang mendatangi seorang dukun peramal, lalu ia percaya pada ucapannya, maka ia telah kafir
kepada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw.

Jenis kufur kecil sebenarnya sangat banyak dan tak dapat dihitung , maka semua sebutan
kufur terhadap suatu perbuatan tertentu yang tidak diikat dengan sebutan kufur besar, maka
kata itu secara langsung mengacu kepada kufur kecil.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara kufur besar dengan kufur kecil
dapat diringkas sebagai berikut:

a.Pertama, kufur besar membatalkan amal, sedangkan kufur kecil tidak membatalkan amal.

b.Kedua, kufur besar menyebabkan keabadian dalam neraka, sedangkan kufur kecil


menyebabkan pelakunya mendapatkan ancaman siksaan dari Allah swt.

c.Ketiga, jika seseorang mati dalam keadaan masih kufur besar maka ia tidak akan diampuni,
sedangkan jika ia mati dalam keadaan kufur kecil maka ia diserahkan kepada kehendak
Allah.

d.Keempat, kufur besar menyebabkan darah, harta, dan jiwa pelakunya menjadi  halal, dan ia
tidak berhak mewarisi keluarganya yang Muslim, begitu pula sebaliknya. Dan itu tidak
berlaku pada pelaku kufur kecil.

e.Kelima,  kufur besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan kufur kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, tapi ia dianggap Mukmin dengan keimanan yang
kurang.

f.Keenam, kufur besar adalah kufur aqidah yang kaitannya dengan hati, sedang kufur kecil
adalah kufur amali yang kaitannya adalah badan.

C.    Nifaq / Munafik

1.      Pengertian Nifaq

Nifak itu Sifat nya

Munafik itu Orang/Pelaku nya


Jadi, Munafik itu orang yang mempunyai sifat Nifak, tersembunyi, bermuka dua .

-Bila berkata selalu bohong

-Bila berjanji selalu mengingkari

-Bila diberi Amanat selalu Berkhianat

-Bila bertengkar selalu melewati batas

2.      Jenis Nifaq

Nifaq ada dua macam; yaitu nifaq besar dan nifaq kecil.

a. Nifaq besar (nifaq aqidah) adalah menyembunyikan kekufuran dalam hati dan
menampakkan keimanan dalam lisan dan perbuatan.

B. Nifaq kecil (nifaq amali) adalah bila perbuatannya yang tampak berbeda dengan apa yang
diperintahkan oleh syariat Islam.

Adapun jenis-jenis nifaq besar (nifaq aqidah) diantaranya;

a.       Mendustakan Rasulullah saw secara parsial dan keseluruhan.

b.      Mendustakan sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw.

c.       Membenci Rasulullah saw.

d.      Membenci sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw.

e.       Merasa gembira dengan kekalahan agama Rasulullah saw.

f.       Merasa benci dengan kemenangan agama Rasulullah saw.

Adapun jenis-jenis nifaq kecil (amali) diantaranya;

a.       Dusta dalam perkataan


b.      Tidak menepati janji

c.       Menghianati amanah

d.      Berlaku curang ketika bertengkar dengan jalan keluar dari aturan akhlak yang luhur.

e.       Penipuan 

Perbedaan Nifak Kecil dan Nifak Besar :

Perbedaan antara kedua jenis nifaq ini adalah sama dengan perbedaan antara kufur besar dan
kufur kecil. Tetapi, nifaq lebih berbahaya daripada kufur. Sebab, kekufuran adalah perbuatan
yang tampak dan karenanya mudah diketahui, sedangkan nifaq adalah perbuatan yang tidak
tampak dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan mudah dan cepat. Itulah sebabnya orang
munafik lebih berbahaya daripada orang kafir terhadap keruntuhan umat Islam, dan karena
itu pulalah orang munafik layak masuk ke tingkat paling rendah dari neraka.

AKIBAT DARI SIFAT MUNAFIK

1. Secara umum dalam pergaulan di masyarakat akan dikucilkn karena segala perangai
jelek yang dimilikinya
2. Secara khusus dalam pergaulan antar teman, orang munafik tidak akan disenangi oleh
teman kecuali teman tersebut mempunyai sifat yang sama
3. Sebagai makhluk sosial dalam hubungan kekerabatan antara anggota keluarga, orang
munafik dapat merenggangkan hubungan kekeluargaan bahkan dapat memutuskan tali
persaudaraannya
4. Sebagai makhluk yang seharusnya beriman kepada Allah, orang munafik tidak akan
ada tempatnya di syurga, bahkan sebaliknya di akhirat kelak mereka diancam dengan siksaan
yang sangat pedih.

D.    Murtad

1.      Pengertian Murtad
Istilah murtad jika dimaknai secara umum merupakan perbuatan yang mengingkari,
meninggalkan agama Islam dan ajarannya, kemudian berpindah dari agama Allah saw ke
agama lain, misalnya Nasrani atau yahudi tanpa ada paksaaan dan memang atas kesadarannya
sendiri (Yusuf Qadhawy,1998 : 55).

Firman allah swt : “ dan barang siapa diantara kalian yang murtad dari agama nya lalu ia mati
dalam keadaan kafir maka amal mereka akan terhapus di dunia dan di akhirat dan mereka
adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” ( QS Al-Baqarah:217)
2.      Jenis Murtad

1. Murtad I’tiqadi ( Keyakinan )

-          Ragu adanya Allah dan ciptaannya

-          Ragu bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah

-          Ragu bahwa al-qur’an di turunkan oleh Allah

-          Ragu akan adanya Hari Kiamat

-          Ragu adanya Surga dan Neraka

2. Murtad Fi’li ( Perbuatan )

-          Bersujud kepada Berhala

-          Bersujud kepada Matahari

-          Bersujud kepada Makhluk lain

3. Murtad Qauli ( Ucapan )

-          Memanggil orang Islam dengan panggilan “Hai Kafir, hai yahudi, dimana orang yang
memanggil kata-kata itu bertujuan bahwa orang yang dipanggil adalah kafir agama”.

-          Mengejek nama Allah atau janji dan ancaman Allah. Seperti orang mengatakan :”
seandainya Allah memerintahkan suatu perintak kepadaku, niscaya aku tidak akan
melakukannya”.
-          Mengucapkan kata-kata :” Jika Allah menyiksaku lantaran tidak shalat, maka Allah telah
berbuat aniaya kepadaku”.

-          Terang-terangan meremehkan hal-hal yang sunnah dengan maksud menghina, mencaci nabi
atau malaikat”.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Syirik adalah menjadikan sesuatu sebagai  menjadikan sesuatu sebagai sekutu Allah


dalam hal-hal yang merupakan hak murni Allah. Seperti menjadikan Tuhan atau beberapa
Tuhan selain Allah yang disembah, ditaati, dimintai pertolongan, dicintai atau lainnya. Jenis
syirik ada 3 yakni; Syirik besar, Syirik kecil, Syirik tersamar.

2.      Kufur adalah menolak kebenaran setelah mengetahuinya. Ini berarti bahwa orang yang
menolak kebenaran dan berbuat kufur karena kebodohannya, serta menganggap bahwa dia
telah melakukan sesuatu yang tidak bertentangan ajaran Islam dan tidak membatalkan iman,
maka orang yang demikian tidak dianggap kufur, kecuali bila telah sampai kepadanya
keterangan yang hak, tetapi ia masih tetap menolaknya, maka ia telah berbuat kufur. Jenis
kufur ada 2 yakni; Kufur besar dan Kufur kecil.

3.      Nifaq adalah menampakkan apa yang sesuai dengan kebenaran, dan menyembunyikan
apa yang bertentangan dengannya. Jenis kufur ada 2 yakni; Nifaq besar dan Nifaq kecil.

4.      Istilah murtad jika dimaknai secara umum merupakan perbuatan yang mengingkari,
meninggalkan agama Islam dan ajarannya, kemudian berpindah dari agama Allah saw ke
agama lain, misalnya Nasrani atau yahudi tanpa ada paksaaan dan memang atas kesadarannya
sendiri. Jenis murtad ada 2 yakni; kemurtad murni dan kemurtadan yang memerangi Allah
dan Rasul-Nya.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang hal-hal yang dapat merusak dan mengotori ilmu tauhid. 

               Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

            Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah  ini.

              Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang hal-hal yang dapat
merusak dan mengotori ilmu tauhid ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
   
                                                                               

       Medan, maret 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                2

Daftar Isi                                                                                                         3

BAB I PENDAHULUAN                                                                              4

A. Latar Belakang                                                                                           4

B. Rumusan Masalah                                                                                      4

BAB II PEMBAHASAN                                                                               5

A.    Syirik / Musyrik                                                                                      5

B.     Kufur / Kafir                                                                                          7

C.     Nifaq / Munafik                                                                                     10

D.    Murtad                                                                                                    11

BAB III  PENUTUP                                                                                      13                      

A. Saran-Saran                                                                                                13

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khalid, Abdul Rahman. 2004. Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman.  Jakarta: Bumi

Aksara.

Abdul Wahab, Muhammad. 2000. Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik. Yogyakarta: 

Pustaka Pelajar Offset.

Muhammad, Ibrahim. 1998. Pengantar Studi Aqidah Islam. Jakarta :  Robbani Press.

Mufid, Fathul. 2009. Ilmu Tuhid/Kalam. Kudus :  STAIN Kudus.

Qardhawy, Yusuf. 1998. Hakikat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan. Jakarta : Robbani

Press.
http// Masfadlul.blogspot.in/2013/10/makalah-tentang-hal-hal-yang-mengotori.html?m=1,

diakses pada tanggal 29 Oktober  2014, pukul 10.

Anda mungkin juga menyukai