Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syirik yang terjadi pada masa Nabi dan Rasul identik dengan
penyembahan yang dilakukan kepada selain Allah swt. Hal ini terlihat dari
sesembahan mereka yang berupa patung atau berhala yang mereka buat sendiri.
Masa nabi Musa penyembahan bukan hanya ditujukan kepada patung atau
berhala, melainkan kepada seorang raja zalim yang mengangkat dirinya sebagai
Tuhan. Pada masa ini terjadi kezaliman dan penindasan yang sangat besar
terhadap rakyat. Syirik yang paling berbahaya menurut Khairul Ghazali adalah
pemujaan terhadap manusia, karena manusia akan merampas dan menindas orang
yang memujanya.2
Praktek syirik tidak terlepas oleh ruang dan waktu. Syirik selalu hadir di
setiap zaman, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. seperti
menyekutukan Allah swt dengan diri sendiri, yang merupakan bagian dari syirik
1
Kaelany, Islam Iman dan Amal Saleh, hlm, 13.
2
Khairul Ghazali, Mereka Bukan Thaghut Meluruskan Salah Paham Tentang Thaghut, hlm, 89.
3
Kaelany, Islam Iman dan Amal Saleh, hlm, 40.
khofi (syirik yang tersembunyi). Syirik khofi ini sangat berbahaya karena orang
yang melakukannya tidak menyadari hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu syirik, definisi syirik, bentuk-bentuk syirik, penyebab syirik
dan akibat syirik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
B. Pembagian Syirik
4
https://id.wikishia.net/view/Syirik#Definisi
Pembagian syirik dibagi menjadi dua bagian yaitu pembagian secara
kuantitas dan kualitas.
1. Syirik Uluhiiya, yaitu meyukutukan Allah SWT dalam arti menyakini adanya
Tuhan lain selain Allah, sebagai pencipta alam semesta.
2. Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti menyakini
adanya tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta.
3. Syirik ‘Ubudiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti menyakini
adanya tuhan selain dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain, seseorang
menyembah allah swt sekaligus menyembah tuhan-tuhan yang lain.
1. Syirik besar (Al-syirk Al Akbar), yaitu meyakini bahwa ada tuhan selain Allah
SWT.
2. Syirik kecil (Al syirk Al Asghar), yaitu melakukan sembahyang bukan karena
Allah SWT, tetapi karena manusia. Dalam islam syirik ini juga disebutkan
dengan riya.
Kedua jenis syirik diatas harus dihindari karena dapat merusak keimanan
seseorang. Bagaimanapun banyaknya kebaikan yang dilakukan seseorang, ia akan
langsung dipengaruhi oleh kedua jenis syirik diatas masih bersarang dalam
hatinya.
Menurut Yusuf Qardhawi, syirik yang pertama kali terjadi adalah syirik
yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh As, penyebabnya adalah ghuluw artinya
berlebih-lebihan terhadap orang-orang yang shaleh.
A. Kesimpulan
Secara kuantitas syirik terbagi lagi menjadi tiga bagian, yakni; Uluhiyah,
Ubudiyah, dan Rububiyah. Secara kwalitas terbagi juga menjadi dua, yaitu; syirik
kecil dan syirik besar.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelany. 2000. Islam, Iman dan Amal Saleh. Jakarta : Rineka Cipta
https://id.wikishia.net/view/Syirik#Definisi
http://eprints.radenfatah.ac.id/3973/2/BAB%20I.pdf