Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SYIRIK DAN PROBLEMATIKNYA

Dosen Pengampu: Usman, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh

Kelompok 3:

Desi Aruniawati (2121201001)

Safia Sesbu (2121201002)

M.D. Tartila Majid (2121201027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI YPIQ BAUBAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah yang dengan tanpa jenuhnya memberi kelapangan
waktu didukung sehatnya rohani dan jasmani, juga kasih sayang tiada henti yang dilimpahkan
kepada kami, hingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Sholawat dan salam in syaa Allah akan terus di lantungkan kepada kekasi Allah, nabi
muhammad saw yang telah banyak berkontribusi dalam perluasan, perkembangan, kemajuan,
juga peradaban agama islam hingga sekarang. Semoga sampai syafaat beliau kepada umatnya
yang tenggelam zaman di gitalisasi ini.

Terima kasih kepada Bapak Usman, S.Pd.I, M.Pd.I yang selalu sabar membimbing kami
yang masih kurang dalam pembelajaran ilmu ini. Semoga Allah melimpahkan pahala jariyah,
segala kebaikan, juga selalu memberikan kesehatan kepada beliau.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi mata kuliah Akidah Akhlak. Selain itu juga
kami akan membahas tentang pemaparan.

Baubau,10 April 2023

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
B. Dalil tentang syirik
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap disiplin ilmu, termasuk agama mempunyai pengertian yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Bahkan satu kata dapat mempunyai arti yang berbeda apabila ditinjau dari
segi pengertian sehari-hari, hakiki, dan metafora. Hal yang sama dapat kita temua pada
pengertian kata syirik. Syirik dapat berarti cemburu atau iri bila dipandang dari aspek
sosiologi orang.
Sering kali kita lontarkan kata-kata sindiran kepada orang lain atas apa yang mereka
lakukan kepada kita, atau pencapaian yang kita atau orang lain dapatkan. Dalam kajian ilmu
tauhid, syirik digunakan untuk menunjukkan makna perbuatan, anggapan, atau i'tikad untuk
menyekutukan ALLAH SWT dengan perkara yang lain, seakan-akan ada yang lebih kuasa
selain ALLAH SWT. Pengertian syirik dalam kajian ilmu tauhid inilah yang menjadi titik
pusat dalam kajian-kajian keilmuan agama pada masa sekarang.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis menitik beratkan pembahasan mengenai
1. Apa pengertian Syirik ?
2. Sebutkan Dalil tentang Syirik ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian syirik
2. Untuk mengetahui dalil tentang syirik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Syirik
Menurut pengertian bahasa, syirik merupakan persekutuan atau bagian. Sedangkan
perbuatan syirik adalah perkara yang menyekutukan ALLAH atau menciptakan tuhan-tuhan
baru, bisa juga dengan membuat keyakinan bahwa tuhan memiliki jumlah. Dalam
perkembangan saat ini, terdapat keyakinan akan wujudnya sekutu ALLAH, sebagai paham
majusi. Penganut majusi mempercayai bahwa tuhan berwujud dua yang memiliki tugas
masing-masing yaitu pencipta kebaikan dan pencipta keburukan. Segala bentuk amal
perbuatan baik adalah kehendak tuhan baik, dan kebatilan atau keburukan adalah kehendak
tuhan buruk. Ada juga menganggap tuhan hanya sebagai obyek untuk penyembahan saja.
Contoh penyembahan pada berhala-berhala yang dilakukan oleh bangsa arab kuno.
Tidak diragukan lagi bahwa munculnya agama islam bertujuan untuk menyerukan kepada
umat manusia untuk berjalan atau menuju ke sikap yang memiliki keilmuan tauhid dan
menjauhi semua yang menjerumuskan kepada perilaku syirik dan mengesakan ALLAH SWT.
Salah satu tujuan kilmuan tauhid yang dibawa oleh NABI MUHAMAD tidak serta merta
hanya untuk mendapatkan sanjungan dari masyarakat awam. Problem yang dihadapi oleh
NABI MUHAMAD adalah perilaku manusia yang sudah kehilangan harkat dan martabat
kemanusiaan. Karena mereka tunduh dan patuh terhadap berhala-berhala yang mereka buat
sendiri. Namun anehnya, kedatangan Nabi Muhammad untuk mengembalikan harkat dan
martabat manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal dan berkeyakinan, mereka anggap
sebagai seseorang yang menentang kebudayaan yang sudah diwariskan oleh nenek moyang
terdahulu.

Hal ini menunjukkan bahwa titik tekan dakwah islam ialah bagaimana supaya
manusia bertauhid kepada satu keyakinan dan satu Tuhan secara benar. Sudah dijelaskan
bahwa yang dihadapi oleh Nabi Muhammad ketika berdakwah adalah bagaimana mengubah
manusia dari yang awal menganut banyak keyakinan kemudia menjadi satu keyakinan.

Pada akhirnya, jelas bahwa perilaku syirik adalah perilaku menyimpang terhadap
iman dan tauhid. Orang yang berbuat syirik mengetahui tentang adanya Tuhan sang pencipta
alam semesta, yaitu Allah SWT, tetapi mereka menyekutukan dengan menyembah selain
Allah, atau bahkan hanya menyembah sekutu-sekutu Allah tersebut. Dengan
mempersembahkan syiar-syiar kebaktian kepada selain Allah SWT. Dengan mengetahui
tentang keilmuan tauhid kita sebagai manusia yang memiliki keyakinan yang satu, hendaknya
harus mengajak atau meluruskan sesame kita ke jalan yang sudah jelas-jelas benar dan
berdasar Al-Quran dan Al-Hadits. Namun dengan cara yang sudah diajarkan oleh Nabi
Muhammad yaitu dari hati ke hati, dengan kata lain tidak menggunakan paksaan ataupun
ancaman kepada orang yang tidak satu keyakinan. Jadi bisa dikatakan lakukanlah sebelum
engkau menyuruh orang lain melakukannya.
Syirik adalah sebesar-besar dosa yang wajib kita jauhi, karena perbuatan syirik
(menyekutukan Allah) menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara kerusakan dan bahaya
akibat perbuatan syirik adalah: Pertama: Syirik merendahkan eksistensi kemanusiaan Syirik
menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah
menjadikan manusia sebagai hamba Allah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkan
seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi
semuanya.

Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa di jagad raya ini. Tetapi kemudian
ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk
Allah sebagai Tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri kepadanya. Ada
sebagian dari manusia yang menyembah sapi yang sebenarnya diciptakan Allah untuk
manusia agar hewan itu membantu meringankan pekerjaannya. Dan ada pula yang menginap
dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Allah berfirman: “Dan
berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang
berhala-berhala itu (sendiri) di buat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan
berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan”.
(Al-Hajj: 20-21) “Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka ia seolah-olah
jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh”. (Al-
Hajj: 31)
Kedua: Syirik adalah sarang khurofat dan kebatilan Dalam sebuah masyarakat yang
akrab dengan perbuatan syirik, “barang dagangan” dukun, tukang nujum, ahli nujum, ahli
sihir dan yang semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwahkan (mengklaim)
bahwa dirinya mengetahui ilmu ghaib yang sesungguhnya tak seorangpun mengetahuinya
kecuali Allah. Jadi dengan adanya mereka, akal manusia dijadikan siap untuk menerima
segala macam khurofat/takhayul serta mempercayai para pendusta (dukun). Sehingga dalam
masyarakat seperti ini akan lahir generasi yang tidak mengindahkan ikhtiar (usaha) dan
mencari sebab serta meremehkan sunnatullah (ketentuan Allah).
Ketiga: Syirik adalah kedholiman yang paling besar Yaitu dhalim terhadap hakikat
yang agung yaitu (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Adapun orang
musyrik mengambil selain Allah sebagai Tuhan serta mengambil selainNya sebagai
penguasa. Syirik merupakan kedhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab orang
musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba dari makhluk yang merdeka. Syirik juga
merupakan kezhaliman terhadap orang lain yang ia persekutukan dengan Allah karena ia
telah memberikan sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya.
Keempat: Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan Orang yang akalnya
menerima berbagai macam khurofat dan mempercayai kebatilan, kehidupannya selalu diliputi
ketakutan. Sebab dia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu
lemah dan tak kuasa memberikan manfaat atau menolak bahaya atas dirinya. Karena itu,
dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa
sebab merupakan suatu hal yang lazim dan banyak terjadi. Allah berfirman: “Akan Kami
masukkan ke dalam hati orang-orang yang kafir rasa takut disebabkan mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak memberikan keterangan
tentang itu. Tempat kembali mereka adalah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal
orang-orang dhalim”. (Ali-Imran: 151)
Kelima: Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat Syirik
mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka
meremehkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa dengan keyakinan
bahwa para perantara akan memberinya syafa’at di sisi Allah. Begitu pula orang-orang
kristen melakukan berbagai kemungkaran, sebab mereka mempercayai Al-Masih telah
menghapus dosa-dosa mereka ketika di salib. Sebagian umat Islam mengandalkan syafaat
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tapi mereka meninggalkan kewajiban dan banyak
melakukan perbuatan haram. Padahal Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepada
putrinya: “Wahai Fathimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu (tetapi)
aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah”. (HR. Al-Bukhari). Keenam: Syirik
menyebabkan pelakunya kekal dalam Neraka Syirik menyebabkan kesia-siaan dan
kehampaan di dunia, sedang di akhirat menyebabkan pelakunya kekal di dalam Neraka. Allah
berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya Surga dan tempatnya ialah Neraka, dan tidaklah ada bagi
orang-orang dhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72). Ketujuh: Syirik memecah
belah umat “Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah,
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”.
(Ar Ruum: 31-32) Itulah berbagai kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan perbuatan syirik.
Yang jelas Syirik merupakan penyebab turunnya derajat dan martabat manusia ke tempat
paling hina dan paling rendah. Karena itu Wahai para pembaca yang budiman yang dirahmati
Allah, Marilah kita bertaubat atas segala perbuatan syirik.
Berikut ini tentang golongan syirik:
Pertama, syirik di dalam Ar Rububiyyah
Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan,
memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar
rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat daripada orang-orang kafir
terdahulu. Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka
menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta
alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan Latta. Sebagaimana
Allah kisahkan mereka :

َ‫س َو ْالقَ َم َر لَيَقُوْ لُ َّن هّٰللا ُ ۗفَا َ ٰنّى يُْؤ فَ ُكوْ ن‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬
َ ‫ض َو َس َّخ َر ال َّش ْم‬ َ َ‫َولَ ِٕى ْن َسا َ ْلتَهُ ْم َّم ْن خَ ل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan langit
dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.”
Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).  (QS. Al-Ankabut : 61)
Firman Allah Ta’ala : Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka :
“Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.”
Katakanlah : “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. 
(QS. Luqman : 25).

Ayat ini menunjukan orang musyrik terdahulu mengakui Allah satu-satunya pencipta
yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan dan mematikan, yang menurunkan
hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih memberikan peribadatan kepada yang
lainya. Inilah yang dimaksud syirik dalam rububiyah.

Kedua, bentuk syirik di dalam Al Asma’ wa Ash Shifat

Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-
sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, meyakini bahwa ada makhluk Allah yang
mengetahui perkara-perkara ghaib. Firman Allah Swt :

 ‫ُظ ِه ُر ع َٰلى َغ ْيبِ ٖ ٓه اَ َحد ًۙا‬


ْ ‫ب فَاَل ي‬
ِ ‫ٰعلِ ُم ْال َغ ْي‬

 (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al-Jin : 26)

B. Dalil tentang Syirik

Ayat Al-Quran Tentang Syirik: Q.S Al-Baqarah: 165

َ ‫~روْ نَ ْال َع~ َذ‬


‫اب‬ َ ~َ‫ظلَ ُم~~وا ِإ ْذ ي‬
َ َ‫ُون هَّللا ِ َأ ْندَادًا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ هَّللا ِ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِل ِ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذين‬
ِ ‫اس َم ْن يَتَّ ِخ ُذ ِم ْن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ْ ‫هَّللا‬ ‫َأ‬ ‫هَّلِل‬ ُ
ِ ‫“ َّن الق َّوةَ ِ َج ِميعًا َو َّن َ َش ِدي ُد ال َع َذا‬
‫ب‬ ْ ‫َأ‬

“ Dan sebagian manusia ada orang yang menjadikan tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman,
mereka sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat dzalim itu
melihat, ketika mereka menyaksikan adzab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya
milik Allah dan bahwa Allah sangat berat adzab-Nya (niscaya mereka menyesal).”

Ayat Al-Quran Tentang Syirik: Q.S An-Nisa: 48

ِ ُ‫ار ْال ُجن‬


‫ب‬ ِ ‫ار ِذي ْالقُرْ بَى َو ْال َج‬
ِ ‫ين َو ْال َج‬
ِ ‫َوا ْعبُدُوا هَّللا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيًئا َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن ِإحْ َسانًا َوبِ ِذي ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى َو ْال َم َسا ِك‬
‫ت َأ ْي َمانُ ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخورًا‬
ْ ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِي ِل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ْن‬
ِ ‫َوالصَّا ِح‬

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Ayat Al-Quran Tentang Syirik: Q.S An-Nisa: 36

ِ ‫ك بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُدونَ َذلِكَ لِ َم ْن يَ َشا ُء َو َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْفتَ َرى ِإ ْث ًما ع‬
‫َظي ًما‬ َ ‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َر‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya
(syirik), dan Dia mengampuni dosa yang selain (syirik) itu bagi siapa saja yang Dia
kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang
besar.”

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
syirik merupakan persekutuan atau bagian. Sedangkan perbuatan syirik adalah perkara
yang menyekutukan ALLAH atau menciptakan tuhan-tuhan baru, bisa juga dengan membuat
keyakinan bahwa tuhan memiliki jumlah. Dalam perkembangan saat ini, terdapat keyakinan
akan wujudnya sekutu ALLAH, sebagai paham majusi. Penganut majusi mempercayai bahwa
tuhan berwujud dua yang memiliki tugas masing-masing yaitu pencipta kebaikan dan
pencipta keburukan. Segala bentuk amal perbuatan baik adalah kehendak tuhan baik, dan
kebatilan atau keburukan adalah kehendak tuhan buruk. Ada juga menganggap tuhan hanya
sebagai obyek untuk penyembahan saja.
Dalil dalil mengenai syirik di antaranya ada pada Q.S Albaqarah: 165, Q.S An-
Nisa:36 dan Q.S An-Nisa: 48.

B. Saran
Semoga apa yang penulis sampaikan dapat diterima dan bermanfaat juga berguna bagi
kehidupan kita sekarang dan masa yang akan datang.
Tentunya penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah
kedepannya jauh lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai