Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah Agama Islam dengan judul
“Hal-hal yang dapat merusak keimanan : Syirik, Kufur dan Nifaq”.
Shalawat beriring Salam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW dan para
Sahabat beserta keluarganya yang telah memberikan contoh teladan melalui sunnahnya
sehingga membawa kesejahteraan di muka bumi ini.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberi arahan serta motivasi sehingga membantu menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu yang Penulis miliki, oleh karena itu
kritik dan saran serta bimbingan dari semua pihak yang bersifat membangun sangat
diperlukan demi perbaikan di masa yang akan datang. Di samping itu, Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Pembaca sekalian. Semoga Allah meridhai segala
usaha dan cita-cita kita. Aamiin ya Rabbal `Alamin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang............................................................................................................ 3
2) Rumusan Masalah....................................................................................................... 3
3) Tujuan Penulisan........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
1) Kesimpulan................................................................................................................ 14
2) Saran.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15
BAB I
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat modern saat ini karena pengaruh arus globalisasi yang cepat
tidak dapat dipungkiri menyebabkan masyarakat yang cenderung pada matrealisme-
hedonistik. Masyarakat semakin mendewa-dewakan harta, kekayaan, kedudukan, serta
kemewahan tidak menghiraukan norma-norma agama yang ada, serta pula dipengaruhi
dari berbagai faktor baik itu faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan manusia
sering kehilangan pedoman dalam hidup.
Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamiin mempunyai dua dimensi yaitu
dimensi aqidah atau keyakinan dan amaliyah atau sesuatu yang diamalkan. Amal
perbuatan tersebut merupakan implementasi dan perpanjangan dari sebuah aqidah yang
tertanam dalam hati. Islam sebagai agama yang bersumber dari Al Qur’an yamg di
dalamnya terdapat wahyu-wahyu Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW yang berintisarikan keimanan dan amal perbuatan.
Keimanan dalam agama Islam merupakan pondasi atau dasar yang di atasnya berdiri
syariat-syariat agama Islam. Keimanan muslim seorang manusia biasa tidaklah seperti
keimanan para nabi dan rasul atau bahkan malaikat yang terus dijaga oleh Allah maka dari
itu kita harus terus menerus memupuk keimanan dalam hati kita agar semakin kokoh dan
kuat serta kita tidak terseret kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa
manusia akan menyebabkan perbuatan yang menyimpang yaitu Syirik, Kufur dan Nifaq.
Syirik, Kufur dan Nifaq termasuk 3 hal yang dapat membatalkan keimanan seseorang atau
setidaknya mengurangi kesempurnaan keimanan seseorang.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
BAB II
3
PEMBAHASAN
a. Syirik
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah ta’ala dalam perkara
yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki oleh Allah ta’ala.
Kekhususan Allah itu meliputi tiga hal utama:
Kedua, hak uluhiah, seperti berhak untuk diibadahi, menjadi tujuan do’a, permintaan
tolong, permintaan perlindungan, tujuan dalam melaksanakan persembahan atau
sembelihan, menjadi tujuan harapan, rasa takut dan kecintaan yang disertai dengan
ketundukkan. Jika ada orang yang menyembelih untuk kuburan, atau meminta
perlindungan dari bencana alam kepada para wali, berarti dia telah melakukan
perbuatan syirik dalam uluhiyah.
Dengan demikian, berarti kesyirikan bisa terjadi dalam hal rububiyah, uluhiyah
maupun nama dan sifat-Nya.
b. Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara “kufur” adalah tidak
beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya.
4
Nifaq berasal bahasa arab yang diambil dari kata “naafiqaa”. Nifaq secara bahasa
(etimologi) berarti salah satu lubang tempat keluarnya “yarbu” (hewan sejenis tikus) dari
sarangnya yang ada di padang pasir, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia
akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata “nafaq” yaitu lobang
tempat bersembunyi. Dia masuk ke dalam tanah dari satu lobang, dan keluar dari lobang yang
lain. Orang Indonesia, menyebutnya “bunglon”, yaitu makhluk yang punya dua wajah. Ketika
berada di masjid, kelihatan jelas keislamannya. Tetapi didalam kegiatan yang lain (di luar
masjid), misalnya didalam kehidupan ekonomi, budaya, dan kehidupan politiknya, ternyata
memakai program (sistem) yang lain, bukan program Islam.
Dalam istilah agama, yang disebut nifaq atau munafiq adalah “sesorang yang “yuth
hirul islam, wa yubtinu al-kufra” memperlihatkan ke-Islam-annya (dia shalat, sedekah, haji
dan juga umrah), tetapi ternyata dia menyembunyikan Kekufuran.” Sehingga, keislamannya
hanya untuk pergaulan di masyarakat, tetapi hatinya sangat membenci Islam, dan di hatinya
menyembunyikan kekafiran. Nifaq menurut syara` (terminologi) berarti menampakkan
keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan
demikian karena dia masuk pada syari`at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain.
a. Syirik
b. Syirik ashghar (kecil)
Adalah perbuatan syirik yang TIDAK menyebabkan pelakunya keluar dari
agama islam. Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan syirik kecil :
a. Syirik i’tiqadi (keyakinan hati)
Syirik yang berupa keyakinan batin. Misalnya meyakini bahwa ada
makhluk yang bisa mengatur cuaca.
6
Syirik menurut sifat terang dan tidaknya, ada dua macam:
a. Syirik khafi (tersembunyi)
Yaitu perbuatan syirik yang samar, sehingga sulilt untuk diketahui seseorang.
Seperti ujub pada diri sendiri, riya’, atau berlebihan dalam menyandarkan rizkinya
kepada penghasilannya atau pekerjaanya.
b. Syirik jali (nampak)
Adalah perbuatan syirik yang jelas dan bisa dipahami bahwa itu kesyirikan.
Contoh: sujud kepada selain Allah, dan semacamnya.
b. Kufur
Kufur dibagi menjadi 2 macam, yaitu kufur besar dan kufur kecil :
Kufur besar
Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Terkadang kufur
besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat bertolak belakang dengan
iman seperti mencela Allah dan Rasul-Nya atau menginjak Al Qur`an dalam
keadaan tahu kalau itu adalah Al Qur`an dan tidak terpaksa. Kufur besar ada lima
macam, yaitu :
a) Kufur karena mendustakan
Misalnya: Jika seseorang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad adalah
pendusta, Al Qur’an adalah buatan Muhammad, Al Qur’an tidak otentik berarti
dia kufur karena mendustakan wahyu Allah Subhanahu wata’ala. Dalil bahwa
mendustakan Islam termasuk kekufuran yang akbar/sangat besar terdapat dalam
firman Allah Subhanahu wata’ala sebagai berikut :
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak[1159] tatkala yang hak itu
datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-
orang yang kafir?”(QS. Al Ankabut/26:68)
b) Kufur karena enggan dan sombong, padahal membenarkan
Contohnya adalah kekufuran iblis. Dia percaya Allah itu Maha Esa, tidak
ada sesembahan yang wajib disembah kecuali Allah Subhanahu wata’ala, bahkan
Iblis pernah berdialog dengan Allah Subhanahu wata’ala. Namun iblis tidak mau
tunduk kepada Allah Subhanahu wata’ala karena dia bersikap sombong. “Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
Termasuk golongan orang-orang yang kafir.”(QS. Al Baqarah/2:34)
Kata sujud di dalam ayat di atas berarti menghormati dan memuliakan
Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud
memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
7
Misalnya ada orang yang ragu, apakah Al Qur’an itu wahyu Allah
Subhanahu wata’ala atau buatan manusia, atau orang itu ragu terhadap adanya
hari kiamat, maka orang tersebut telah terjerumus dalam kekufuran yang akbar.
“Dan Dia memasuki kebunnya sedang Dia zalim terhadap dirinya sendiri ia
berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya (36). Dan aku
tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika Sekiranya aku kembalikan
kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari
pada kebun-kebun itu" (37). Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya -
sedang Dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (38). Tetapi aku (percaya
bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun
dengan Tuhanku. Yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.
d) Kufur karena berpaling
Maksud berpaling di sini adalah berpaling dari ajaran agama Islam, dia
tidak mau tahu mengenai agamanya, tidak peduli dengan Islam, tidak pernah
ibadah, tidak mengenal Islam dan lain sebagainya.
“Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan
orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
(QS. Al Ahqaf/: 3)
e) Kufur karena nifaq
Bentuknya adalah dengan menampakkan keIslaman secara lahiriah,
sedangkan dalam hatin menyembunyikan kekufurannya.
“Yang demikian itu adalah karena bahwa Sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka
tidak dapat mengerti.”(QS. Al Munafiquun/63:3)
Kufur kecil
Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur‟an
dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.
Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya.
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Q.S. An-Nahl:83)
c. Nifaq
a. Syirik
Dosa kesyirikan akan menghapuskan semua pahala amal shalih, betapapun banyak
amal tersebut. Allah ta’ala berfirman :
9
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para Nabi sebelum engkau,
‘Jika kamu berbuat syirik maka pastilah seluruh amalmu akan lenyap terhapus dan
kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.s. Az Zumar: 65)
Syirik adalah kezhaliman yang paling besar. Allah ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya syirik itu adalah kezhaliman yang sangat besar.” (Q.s. Luqman: 13)
b. Kufur
Setiap orang yang mencaci Allah atau mencaci seorang Rasul dari para Rasul Allah,
atau satu Malaikat dari para Malaikat Allah, maka sungguh orang itu telah kafir.
Setiap orang yang mengingkari Rububiyah (hanya Allah Dzat yang menciptakan dan
memelihara alam ini) atau Uluhiyah (hanya Allah Dzat yang berhak disembah) atau
risalah dari seorang Rasul dari para Rasul Allah, atau mempunyai keyakinan bahwa
akan ada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, maka orang itu telah kafir
Setiap orang yang mengingkari salah satu yang difardhukan (diwajibkan) dari
kewajiban-kewajiban agama yang telah disepakati (Ijma') seperti Sholat, zakat, puasa,
ibadah haji, berbuat baik pada orang tua atau Jihad misalnya, maka orang itu telah
Kufur
Setiap orang yang membolehkan segala macam yang diharamkan agama yang
keharamannya telah disepakati, diketahui secara dhoruri (mudah) dalam syari'at,
seperti zina, minum khamr, mencuri, membunuh, dan menyihir, maka sungguh orang
itu telah kufur
Setiap orang yang mengingkari satu surat, satu ayat, satu huruf dalam al-Quran, maka
sungguh orang itu telah kufur
Setiap orang yang mengingkari satu sifat-sifat Allah, seperti sifat hidup, Maha
Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Penyayang, maka sungguh
orang itu telah kufur
Setiap orang yang jelas kelihatan meremehkan agama, apa yang diwajibkan atau
disunnahkan, mempermainkan, menghinanya, melempari al-Quran dengan kotoran,
menginjak dengan kakinya, karena menghina dan merendahkannya, maka sungguh
orang itu telah kufur
Setiap orang yang memiliki keyakinan bahwa tidak ada bi'tsah (kebangkitan setelah
alam kubur), tidak ada siksa, tidak ada nikmat pada hari qiyamat, atau berkeyakinan
bahwa siksa atu nikmat pada hari qiyamat nanti bersifat ma'nawi saja, maka orang itu
menjadi kufur
Setiap orang yang berpendapat bahwa para Wali itu lebih utama dari para Nabi, atau
bahwa ibadah itu gugur (tidak wajib) dari sebagian para Wali, maka sungguh orang
itu telah kufur.
c. Nifaq
Nifaq akbar menyebabkan rasa takut dalam hati. Allah berfirman:
10
“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat
yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada
mereka : “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).”
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.” [At-Taubah/9:64]
a. Syirik
Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah ‘azza wa jalla dengan senantiasa berupaya
memurnikan tauhid
Menuntut ilmu syar’i
Mengenali dampak kesyirikan dan menyadari bahwasanya syirik itu akan
menghantarkan pelakunya kekal di dalam Jahanam dan menghapuskan amal kebaikan
Menyadari bahwasanya syirik akbar tidak akan diampuni oleh Allah
Tidak berteman dengan orang-orang yang bodoh yang hanyut dalam berbagai bentuk
kesyirikan.
b. Kufur
11
Menguatkan keimanan dan keislaman dengan ilmu dan makrifat kepada Allah secara
istiqomah, dibarengi dengan komitmen yang benar (tashdiq) atas benarnya segala apa
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
Membuktikan kebenaran komitmen terhadap Allah dan RasulNya dengan pengakuan
(iddi'an) dan ikrar dengan kalimat syahadat sebagai awal integrasi dengan jamaah
hamba Allah yang menyerah tanpa syarat (taslim) terhadap semua tatanan uluhiyah,
rububiyah dan mulkiyah Allah
Membuktikan keislaman dengan berbagai aktifitas dalam segala segi kehidupan yang
saleh, ikhlas dan menghindari segala penyebab yang membawa kepada kekufuran
Senantiasa bertawakal kepada Allah dengan memperbanyak doa, terutama doa-doa
yang berkaitan dengan khusnul-khotimah, agar mati dalam keadaan baik akhirnya
Senantiasa bergabung dengan ulama dan fukaha. Mereka yang menjauhi ulama dan
fuqoha terancam mati tanpa membawa serta iman Islam. Rasulullah SAW bersabda :
"Akan datang kepada umatku suatu zaman yang pada waktu itu mereka menjauhi para
ulama dan fuqoha. Maka Allah akan menurunkan kepada mereka tiga bencana :
1) Allah akan mengangkat keberkatan hasil kasabnya
2) Allah akan mengangkat penguasa zalim di tengah-tengah mereka
3) Mereka akan keluar dari dunia ini dengan tidak membawa iman
c. Nifaq
Mujahadah :
a. Mempertebal keimanan kepada Allah swt dan Rasulullah SAW
b. Mendirikan kewajiban waktu
c. Rutinitas sepiritual dan membaca dzikir
d. Latihan-latihan penyembuhan melalui :
1.)Bersahabat dengan orang-orang soleh
2.)Berkata sebatas kebaikan
3.)Memelihara etika makan
4.)Disiplin tidur secara sehat
1. Jujur (Siddiq)
12
Janji itu harus dipenuhi, sebagaimana sumpah juga harus dilaksanakan, namun
keduanya harus dikaitkan dengan kebaikan dan ketaatan, jika tidak maka tidak ada
janji dalam maksiat dan tidak ada ketaatan dalam dosa. Nabi saw bersabda :
“Barangsiapa bersumpah, kemudian ia melihat perkara lain yang lebih baik darinya,
maka ia harus membayar kifarat dan melakukan yang terbaik itu.”
3. Terpercaya (Amanah)
4. Ikhlas
Ihklas adalah melakukan ketaatan hanya bertujuan kepada Allah swt semata,
sebagai Taqarrub kepada-NYA bukan kepada makhluk atau mencari pujian orang.
BAB III
PENUTUP
13
1. Kesimpulan
Syirik adalah menyekutukan Allah dan termasuk dosa besar baik dalam
perkataan maupun perbuatan. Kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya
baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Dan Nifaq adalah munafik
atau orang yang punya dua wajah. Ketiga sifat buruk ini sangat dibenci oleh Allah dan
punya dosa besar. Masing-masing memiliki kategori berskala dosa besar atau dosa
kecil dengan sanksi yang juga berbeda, mulai dari dapat diimani sampai tidak dapat
diampuni hingga menjerumuskan ke neraka. Sebagai umat muslim kita perlu
mengenali bagaimana cara membentengi diri agar tidak memiliki salah satu sifat
tersebut yakni dengan mempertebal keimanan dan memupuk sifat-sifat baik.
2. Saran
Dosa-dosa ini sangat sering terjadi jika kita tidak memahaminya. Karena itu
kita perlu memperluas pengetahuan kita akan bahaya dari ketiga dosa tersebut
sehingga memahami cara membentengi diri. Karena ketiga dosa ini dapat
menjerumuskan kita ke neraka diperlukan perhatian khusus terhadap mempelajari
Agama Islam secara mendalam juga memupuk keimana dan sifat-sifat baik. Adanya
Rasulullah dan Para Nabi lainnya bisa menjadi suri tauladan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
14
https://yufidia.com/syirik/
https://almanhaj.or.id/6820-dampak-buruk-dan-bahaya-nifak.html
http://insanshalih.blogspot.com/2010/10/kufur-kepada-allah.html
http://trikkuliah.blogspot.com/2016/04/hubungan-antara-nifak-syirik-kufur.html
https://www.academia.edu/33192643/MAKALAH_KUFUR_DAN_NIFAQ_SERTA_BAHA
YANYA
15