Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat dan Taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam segala hal perbuatan yang berdampak Pahala dan menghindari
segala perbuatan yang mengarah pada Dosa.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.

Sidoarjo, 29 September 2015


Tim Penyusun

Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3
1. Latar belakang ........................................................................................ 3
2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
3. Maksud dan Tujuan................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 4
1. Pengertian Pahala Dan Dosa .......................................................................... 4
2. Perbuatan yang mendapatkan pahala ............................................................. 7
3. Perbuatan yang mendapatkan dosa................................................................. 10
a. Dosa Besar..........................................................................................
10d
b. Dosa Kecil menurut 56 DOSA-DOSA KECIL DALAM KITAB ALANWAR(AL-IMAM YUSUF AL-ARDABILIY)............................. 13
4. Cara Meminta Ampunan Atas Dosa Yang Kita Lakukan dan Bagaimana Jika
Kita Menghindari Perbuatan Yang Mengakibatkan Dosa.............................. 16
BAB III PENUTUP................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pahala dan Dosa merupakan suatau ganjaran dari perbuatan yang kita lakukan,
jadi setiap apa yang kita lakukan di dunia ini akan mendapatkan ganjaran yang
akan dibalaskan di dunia ataupun di akhirat, jika kita berbuat hal yang baik maka
kita akan mendapatkan pahala dan sebaliknya jika kita berbuat hal yang buruk
kita akan mendapatkan sebuah dosa, bahkan ada beberapa perbuatan yang kita
tidak ketahui telah melakukannya yang berdampak dosa, bahkan ada beberapa
perbuatan yang tidak di ampuni oleh Allah SWT. Maka dari itu kita harus berhati
hati dalam berbuat dan berperilaku kepada orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa pengertian Pahala dan Dosa di tinjau dari Sains dan Agama
Perbuatan apa saja yang bisa mendapatkan pahala
Perbuatan apa saja yang bisa berakibat dosa
Bagaimana cara menghindari dari segala perbuatan dosa

1.3 Tujuan dan Sasaran Penulisan


Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui pahala dan dosa ditinjau dari sains dan agama
2. untuk mengetahui perbuatan yang mendapatkan pahala
3. untuk mengetahui perbuatan yang berdampak dosa
4. untuk menjaga diri dari segala perbuatan dosa
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak dalam hal berperilaku
dan bertindak dalam kehidupan sehari hari dan untuk menambah wawasan tentang
Pahala dan Dosa, selain itu juga mengembangkan kualitas seseorang dalam bertindak
agar tidak salah membuat keputusan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. Kami sadar bahwa maka makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempura. Untuk itu, kepada dosan pembimbing saya minta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang dampak pahala dan dosa
dalam kehidupan manusia (menurut tinjauan sains dan agama) ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pahala Dan Dosa
Dalam dunia ada dua ganjaran yang kita pahami sebagai muslim yaitu Pahala
dan Dosa, manusia yang berbuat kebaikan akan mendapat ganjaran baik di dunia
seperti penghargaan atau hadiah dan di beri ganjaran ( pahala), dan sebaliknya Setiap
orang yang melakukan perbuatan buruk diberi balasan buruk seperti cemohan atau
hukuman dan diberi (dosa) oleh Allah
Seperti di terangkan pada surat Qs Al Zalzalah ayat 7

Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebarat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.
A. Pengertian Pahala
Pahala merupakan ganjaran atau balasan untuk perbuatan yang baik.
Hadist Nabi SAW menjelaskan dari Ibnu Abbas yang artinya : Allah
mencatat kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berhimah(niat) kebaikan kemudian tidak mengerjakannya, maka Allah mencatat baginya
4

kebaikan yang sempurna. Apabila ia berniat kebaikan dan mengerjakannya, Allah


membalas 10 kebaikan sampai 700 kali lipat lebih banyak. Dan apabila berniat
keburukan, dan tidak mengerjakannya, Allah mencatatnya kebaikan yang sempurna,
dan apabila berniat buruk dan mengerjakannya Allah mencatat dengan suatu
keburukan. Dan tidak akan rusak di sisi Allah kecuali orang merusak.
Di kalangan fukaha (ahli hukum islam), pahala erat kaitannya dengan
perbuatan yang wajib dan sunnah serta perbuatan yang makruh dan haram. Pahala
diberikan kepada seseorang yang mengerjakan perbuatan yang wajib dan sunnah atau
yang meninggalkan yang haram dan makruh itu karena tunduk dan patuh kepada
Allah SWT.
Dikalangan ulama usul fiqih, pahala berhubungan erat dengan perintah (alamr) dan larangan (annahy) syari (Pencipta hukum, Allah SWT). Perintah meliputi
perbuatan yang wajib serta sunnah dan larangan meliputi perbuatan yang haram serta
makruh. Jadi apabila terdapat perintah didalam Al-Quran atau sunnah (hadis) untuk
mengerjakan sesuatu, maka yang mengerjakan akan mendapat pahala. Begitu pula
apabila meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT dan karena Allah SWT.
Dari segi ilmu kalam (teologi), pahala berkaitan erat dengan masalah baik dan
buruk. Pada dasarnya perbuatan yang baik yang jika dikerjakan maka akan
mendapatkan pahala dan perbuatan yang buruk apabila dikerjakan akan mendapat
siksa.
Golongan muktazilah mengatakan, akal mampu mengetahui kebaikan dan
keburukan. Karena itu, seandainya tidak turun wahyu, maka orang yang berbuat baik
akan memdapat pahala, meskipun tidak diketahui gambaran pahala yang akan
diperoleh. Namun golongan muktazilah memandang perlu turunnya wahyu, selain
penegasan terhadap kemampuan akal manusia, wahyu digunakan untuk mengetahui
rincian kebaikan dan pahala tersebut diatas. Golongan ini beranggapan bahwa akal
mampu mengetahui baik dan buruk akan tetapi untuk menentukan ketentuan hukum
mutlak diperlukan wahyu.
Adapun golongan Asyariyah, yang menganggap akal tidak dapat mengetahui
baik dan buruk, mereka berendapat bahwa ukuran baik dan buruk bagi suatu
perbuatan adalah wahyu. Karena itu pahala akan diberikan oleh Allah SWT menurut
ketentuan dalam wahyu tersebut.
Para filsuf memahami pahala sebagai kesenangan yang bersifat rohani.
Mereka berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan tidak hancur karena

substansinya bersal dari substansi tuhan. Roh adalah cahaya yang dipancarkan tuhan.
Selama dalam badan roh, roh tidak memperoleh kesenangan sebenarnya dalam
bentuk pengetahuan yang sempurna. Hanya apabila roh telah terpisah dari badan,
maka roh baru bisa memperoleh kesenangan itu.

B. Pengertian Dosa
Dosa merupakan perbuatan yang melanggar hukum, baik hukum agama,
hukum adat atau hukum negara. Secara istilah agama dapat di artikan sebagai
pelanggaran terhadapap hukum agama. Dalam fiqih dosa sangat erat kaitannya
dengan siksa (pennderitaan sebagai hukuman). Perkataan dosa berasal dari bahasa
sangsekerta, dalam bahasa arab disebut juga az-zanbu, al-ismu atau
aljurmu. Menurut istilah ulama fukaha dosa adalah akibat tidak melaksanakannya
perintah Allah SWT yang hukumnya wajib dan mengerjakan larangannya yang
hukumannya haram. Jadi secara umum dosa dapat diartikan sebagai perbuatan yang
mengacu kepada perbuatan yang jahat atau buruk yang dilakukan dengan sadar dan
tanpa paksaan, juga mengacu kepada akibat jahat atau buruk yang dihasilkan oleh
perbuatan tersebut.
Menurut para fukaha tidak mengerjakan perbuatan yang wajib atau
mengerjakan perbuatan yang haram, berarti melakukan perbuatan dosa atau
melakukan perbuatan yang menghasilkan dosa. Dosa sebagai akibat buruk atau jahat,
menurut ajaran islam pasti dirasakan oleh pelakunya, bila didunia ini pelakunya
belum mendapatkan balasannya, niscaya kelak diakhirat pastia ia akan merasakan
sesuatu yang membuatnya menderita atau merasa pahit dan tidak bahagia.
Berdasarkan keterangan dalam Al-Quaran, siapa yang dosanya lebih berat dari pahala
perbuatan baiknya maka niscaya akan menderita didalam neraka, sedang bila pahala
yang lebih berat dari dosa yang ia lakukan maka ganjarannya adalah surga.

2. Perbuatan Yang Mendapatkan Pahala


Setiap orang muslim diantara kita tentu menginginkan berumur panjang
supaya bertambah kebaikannya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam tatkala beliau ditanya: Siapakah orang yang paling baik itu? Beliau
menjawab:
Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. (HR. Tirmidzi dan
Ahmad).
Kehidupan di dunia ini merupakan tempat untuk menambah pahala dan
memperbanyak amalan-amalan yang baik agar manusia senang setelah kematian serta
rela dengan apa yang ia kerjakan.
Berikut ini akan kami sebutkan amalan amalan berpahala, dengan disertai
dalil dari setiap ucapan atau amalan yaitu dalil dalil dari Kitabullah atau dari hadits
hadits yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi Taufiq untuk setiap
kebaikan, antara lain:
a) Silaturrahim
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:

Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka


hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
b) Berakhlaq yang mulia
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:
Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga (dapat) mendirikan kabilah
dan menambah umur. (HR. Ahmad dan Baihaqi).
c) Shalat berjamaah bersama imam
Berdasarkan sabdanya Shallallahu alaihi wasallam yang artinya:
Shalat berjamaah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh
derajat. (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal itu lebih baik daripada mereka shalat di
masjid, walaupun di Masjid nabawi. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi
wasallam kepada Ummu Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang artinya:
Aku tahu bahwa kamu senang shalat bersamaku, tapi shalatmu di rumahmu itu
lebih baik bagimu daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu itu
lebih baik bagimu daripada shalatmu di tempat tinggalmu. Dan shalatmu di tempat
tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu di Masjidku. (HR. Ahmad).
Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu anhu shalat di penghujung rumahnya di tempat
yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.
d) Melaksanakan shalat nafilah (sunnah) di rumah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu alaihi wasallam:
Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh
orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah. (HR.
Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).

Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
dalam shahih:
Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib. (HR.
Bukhari dan Muslim).
e) Berhias dengan beberapa adab pada hari Jumat
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu alaihi wasallam:
Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jumat kemudian berangkat di awal
waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat
dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap
langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat
(taraweh)nya. (HR. Ahlus Sunan).
f) Shalat Dhuha
Berdasarkan sabdanya Shallallahu alaihi wasallam yang artinya:
Bila masuk waktu pagi maka setiap jari-jari tangan kamu ada kewajiban shadaqah,
lalu setiap (bacaan) tasbih adalah shadaqah, tahmid adalah shadaqah, tahlil adalah
shadaqah, takbir adalah shadaqah, amar maruf adalah shadaqah, nahi mungkar
adalah shadaqah, dan cukup dari itu semuanya dengan shalat dua rakaat waktu
Dhuha. (HR. Muslim).
g) Melaksanakan shalat lima waktu di masjid
Berdasarkan sabdanya Shallallahu alaihi wasallam yang artinya:
Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk shalat fardhu maka
pahalanya seperti haji. (HR. Abu Daud dan dishahihkan olah Albani).
Dan yang lebih utama agar keluar dari rumahnya sudah dalam keadaan suci, bukan
bersuci di toilet masjid kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat.

h) Hendaknya berada di shaf yang pertama


Berdasarkan ucapan irbadh bin sariyah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang yang
berada di shaf yang pertama tiga kali, dan shaf yang kedua satu kali. (HR. an-Nasai
dan Ibnu Majah).
Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam juga yang artinya:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang
yang ada di shaf pertama. (HR. Ahmad dengan sanad yang baik).

3. Perbuatan Yang Mendapatkan Dosa


Agama Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia.
Allah SWT. sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain
tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila,
memcela, memfitnah, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang
melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah.
Dosa besar merupakan perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan
Allah SWT, yang diancam dengan siksa neraka, kemurkaan, laknat, dan azab Allah.
Di dunia dosa terbagi menjadi 2 yaitu dosa kecil dan dosa besar.

A. Dosa Besar
Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari hadits Abu Hurairah, dari
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, Jauhilah oleh kalian tujuh
kedurhakaan. Mereka bertanya, Apakah itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab,
Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan
(alasan) yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat
pertempuran, menuduh wanita-wanita suci yang lalai dan beriman.

10

di dunia di antara perbuatan perbuatan yang berakibat Dosa Besar ,


antara lain:
1. Syirik
Perbuatan syirik adalah perbuatan maksiat yang dosanya paling besar dan tidak akan
diampuni oleh Allah SWT.
2. Membunuh
Membunuh adalah menghilangkan nyawa orang lain secara tidak benar menurut
hukum Islam maupun negara. Pembunuhan bisa terjadi akibat berselisih pendapat,
dengki, dendam, iri hati atau cemburu.
Diantara hak-hak tersebut, hak yang paling penting dan mendapat perhatian adalah
hak hidup firman Allah SWT yang artinya :
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu alasan yang benar. (QS Al Isra : 33)
Perbuatan Membunuh tanpa sebab yang benar ini diancam Allah SWT. dengan
hukum qisas (bentuk hukumannya serupa tindakan yang dilakukan).
3. Zina
Zina adalah perbuatan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat
oleh hubungan pernikahan dan perkawinan.
Perbuatan zina diancam dengan hukuman cambukan 100 kali bagi pelaku yang belum
menikah dan hukuman rajam bagi yang sudah menikah.
4. Mencuri dan merampok

11

Mencuri merupakan perbuatan mengambil barang hak milik orang lain dengan
maksud untuk memiliki tanpa izin dan sepengatuhan pemiliknya.
Firman Allah SWT. yang lain perihal pencurian yang dapat dikenakan hukum dengan
potong tangan adalah sebagai berikut .







Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasulNya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib atau
dipotong tangan dan mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri
(tempat kediamannya) dengan demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk
mereka di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS Al Maidah :
33) Perbuatan ini diancam dengan hukuman potong tangan.

12

B. Dosa Kecil
Ada banyak sekali perbuatan perbuatan yang kita lakukan itu bisa berdampak dosa
kecil, salah satunya di jelaskan pada 56 DOSA-DOSA KECIL DALAM KITAB Al
ANWAR (AL-IMAM YUSUF AL-ARDABILIY).
1. Melihat benda dan perkara-perkara yang
tidak diharuskan atau tidak bolehkan
dilihat
2. . Mengumpat.Menceritakan kekurangan seseorang di belakangnya.
3. Mendiamkan(tidak mencegah) perbuatan mengumpat yang dilakukan
dihadapan kita.
4. Berbohong dalam perkara yang tiada hukum had dan yang tidak
mendatangkan mudarat ke atas orang lain.
5. Menjenguk (mengintai) ke dalam rumah orang.
6. Tidak bertegur sapa dengan sesama Islam melebihi 3 hari.
7. Melampui batas syarak dalam perbalahan.
8. Mengangkat (menyaringkan dan menguatkan) suara menyebut kebaikan si
mati di majlis kematian,sambil merintih
kesedihan kerana kematiannya.
9. Mengoyak-goyakkan pakaian ketika mendengar berita kematian seseorang.
10. Berjalan dengan gaya sombong danmerasa diri hebat.
11. Duduk bersama orang fasiq kerana merasa senang dengan mereka.
12. Memasukkan kanak-kanak,orang gila dan najis ke dalam masjid.
13. Menjadi iman,pada hal makmum benci kerana keaiban yang ada padanya.
13

14. Melakukan hal yang tidak berfaedah(bermain-main) di dalam solat.


15. Angkat kepala lebih dahulu daripada imam selepas rukuk atau sujud dalam
solat.
16. Ketawa di dalam solat.
17. Menoleh ke kiri dan ke kanan ketika solat.
18. Mendongak ke langit ketika solat.
19. Meletak tangan di pinggang(bercekak pinggang) ketika solat.
20. Melangkah di atas bahu orang di dalam masjid pada hari Jumaat.
21. Melintasi orang sedang bersolat.
22. Melangkah orang sedang bersolat.
23. Bersolat ketika waktu terlarang.
24. Membuang air besar atau kecil menghadap kiblat.
25. Membuang air di tempat umum.
26. .Membuang air di tepi sungai yang menjadi tempat atau pangkalan kegunaan
umum,sama ada tempat mendarat atau tempat orang menumpu untuk sesuatu
keperluan.
27. Membuang air di tempat mandian.
28. Membuang air di dalam air bertakung.
29. Mendedahkan aurat di dalam bilik mandi (yang ada orang).
30. Bercium dengan suami atau isteri sehingga menggerakkan syahwat ketika
berpuasa.
31. Terus menerus berpuasa tanpa makan sesuatu di waktu malam di antara dua
puasa.
32. Mengeluarkan mani dengan tangan sendiri (onani)
33. Menyentuh kulit dan anggota wanita (bagi lelaki) atau menyentuh kulit atau
anggota lelaki(bagi wanita) yang ajnabi.
34. Menyetubuhi isteri yang telah diceraikan dengan talak raj'iah (ketika idah
bagi talak yang boleh dirujukkan)
35. Menyetubuhi isteri yang telah di zihar sebelum membayar kifarah.
36. Berkhalwat dengan perempuan ajnabiah tanpa niat buruk dan tanpa niat untuk
melakukan atau tanpa melakukan sesuatu yang haram,seperti tanpa berzina
atau berkucup dan berciuman.Sekiranya telahmelakukan perkara haram,maka
telah dikira dosa besar.
37. Seseorang wanita yang musafir tanpa ditemani oleh suami atau mahram atau
oleh 3 orang wanita yang amanah dan adil.Walaupun mendapat keizinan
suami.Tapi kalau tanpa izin dan tanparedha suami,di kira dosa besar.Kerana
keluar secara menderhakai suami.KECUALI kerana sesuatu urusan yang
dibolehkan syariat,seperti belajar ilmu fardhu ain dan lain-lain.

14

38. Pura-pura membeli barang dengan harga yang mahal(di luar harga pasaran
sepatutnya) dengan tujuan menipu orang lain.
39. Membeli barang makanan ketika harga mahal dan menjualnya dengan harga
yang lebih mahal ketika orang lain berhajat atau memborong barang ketika
harga murah dan menjual dengan harga mahal ketika orang memerlukannya.
40. Menawar ke atas barangan yang telah dibeli oleh orang lain setelah masingmasing bersetuju dengan harga yang telah ditetapkan.
41. Menjual barang orang lain tanpa izinnya.
42. Membeli barang yang telah dibeli oleh orang lain.
43. Meminang pinangan orang lain.
44. Menjadi orang tengah dalam perniagaan. yaitu membeli barang-barang
dengan harga murah di kampung dan menjualnya di bandar dengan harga
yang
mahal,sedang ia mengetahui barangan itu (barang keperluan asas) amat
diperlukan oleh orang ramai.
45. Membeli (memborong)barangan orang kampung sebelum mereka sampai ke
bandar dan sebelum diketahui harga pasaran sebenarnya di bandar.
46. Menjual binatang yang sengaja dibiarkan susunya(tidak diperah).Setelah
dijual,kemudian susunya pun diperah dan dijual pula susu dengan cara
berasingan.
47. Menjual barangan yang cacat dengan tidak diterangkan kecacatannya.
48. Membela anjing yang tidak diharuskan membelanya.Kecuali untuk tujuan
memburu atau menjaga rumah atau harta benda (anjing yang telah dilatih
untuk tujuan tersebut)
49. Menyimpan arak yang tidak dihormati,seperti arak yang ada hari ini.
50. Menjual mashaf Al-Quran,kitab-kitab Hadis,kitab-kitab fiqah dan ilmu agama
(syarak) kepada orang kafir.
51. Mengenakan najis pada badan dengan tiada sesuatu hajat dan tujuan yang
diluluskan oleh syarak.
52. Mendedahkan aurat ketika bersendirian tanpa sesuatu hajat.
53. Berbicara ketika khatib berkhutbah Jumaat.
54. Menajiskan masjid.
55. Mengotorkan masjid dengan sesuatu yang tidak bernajis seperti sampah,tanah
dan sebagainya.
56. Duduk di dalam masjid dalam keadaan hadas besar.

15

4. Cara Meminta Ampunan Atas Dosa Yang Kita


Lakukan dan Bagaimana Jika Kita Menghindari
Perbuatan Yang Mengakibatkan Dosa
Manusia adalah mahkluk yang lalai akan dosa. Ada yang karena tidak sengaja
melakukannya atau memang hal itu di sengaja, terus bagaimana jika kita melakukan
kesalahan yang berdampak dosa besar dan dosa kecil akankah Allah SWT
mengampuni kita.
Di jelaskan dalam Al Quran bahwa tentang dosa besar








Dan sesiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia di dalamnya, dan Allah murka
kepadanya, dan melakanatkannya serta menyediakan baginya azab seksa yang
besar (Qs 4:93).
Sedangkan bagi mereka yang melakukan dosa kecil
Shalat lima waktu dan shalat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus untuk
dosa antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar (Hadis Shahih Muslim no.
342).
Maka dari itu sebaiknya kita menghindari segala perbuatan yang berujung pada
sebuah dosa agar kelak di akhirat tidak ada azab yang perih dari Allah SWT, dengan cara
sebaga berikut :

1.
2.
3.
4.
5.

Meningkatkan Iman dan Takwa kepada Allah SWT


Selalu bersyukur dan bertawakal kepada Allah
Ingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara
Menyakini bahwa Allah itu ada
Ingat semua yang kita lakukan di dunia ini selalu ada balasannya

BAB III
16

PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Kami banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada
penulis. Aamiin

DAFTAR PUSTAKA
17

Referensi Materi
1. http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/06
2. http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/contoh-perbuatan-dosabesar-akibatnya.html
3.
4. http://niia1993.blogspot.co.id/2013/03/pahala-dan-dosa.
5. html http://www.isadanalquran.com/Hadith/allah-islammembedakan- dosa-kecil-dan-besar
6. https://www.facebook.com/kajian.buku2.islam/posts/490138654372
875
Referensi Cara Pembuatan Makalah
1. http://amboangka.mywapblog.com/contoh-kata-penutup-makalahyang-baik-da.xhtml
2. http://blog.inigarut.com/2014/07/cara-membuat-latar-belakangbuah.html

18

Anda mungkin juga menyukai