Lafaz ‘amm mempunyai beberapa bentuk yang secara hakiki diperuntukkan baginya, yakni
sebagai berikut:
a. Lafaz كل- kulli (setiap / tiap-tiap) dan جامع- jami’ (seluruhnya / segala). Misalnya:
قجئميِععا ُاَولقور ئ
Al-Baqarah, 29: ض ئفيِ قما ُلقةكوم ُقخلققق ُاَللئذيِ ُةهقو (“Dialah Allah yang
menjadikan untukmu segala yang ada di bumi secara keseluruhan (jami’an)” )
b. Kata jamak (plural) yang disertai alif dan lam di awalnya yang dipergunakan untuk
memakrifatkan jenis, dan bentuk jamak yang dimakrifatkan dengan idhafah Seperti:
Artinya: “Para ibu (hendaklah) menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi orang yang ingin menyempurnakan penyusuannya”. (Al-Baqarah:233)
c. Kata benda tunggal (lafaz mufrad) yang di ma’rifatkan dengan alif-lam yang
اَلررقبا ُقوقحلرقم ُاَولقبويِقع لللةها قوأققح ل
dipergunakan untuk memakrifatkan jenis. Contoh : ل
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Al_baqarah: 27). Lafaz al-bai’ (jual beli) dan al-riba adalah kata benda yang di
ma’rifatkan dengan alif lam.
d. Isim Mawsul (kata sambung). Seperti ma, al-ladzina, al-ladzi dan sebagainya. Salah
satu contoh adalah firman Allah:
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perut dan mereka akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala”. (An-Nisa:10)
e. Isim-isim isyarat, kata benda untuk mensyaratkan, seperti kata ma, man dan
sebagainya. Misalnya:
صلدةقواَ ُأقون ُإئلل ُأقوهلئئه إئقلىَ ُةمقسللقمةة قوئدقيِةة ُةموؤئمقنسة ُقرقققبسة قفقتوحئريِةر ُقخقطأ ع ةموؤئمعنا ُقققتقل ُقوقمون
قيِ ل
Artinya : “dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah)
ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga
terbunuh) bersedekah”.(An-Nisa’:92)
f. Isim nakirah dalam susunan kalimat nafy (negatif), nahy (larangan) atau syarat
seperti kata ةجقناح ُقلdalam ayat berikut:
Artinya: “dan tidak ada dosa atas kamu mengawini mereka apabila kamu bayar
kepada mereka maharnya”. (Al-Mumtahanah:10)