DISUSUN OLEH
D3 RADIOLOGI
P21140222044
1B - 13
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
JAKARTA 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami kematian dan pada fase ini manusia
akan menjadi dikenal selamanya atau namanya akan hilang bersamaan
dengan kematiannya. Sebab, setiap manusia sebelum datangnya kematian
pasti akan melakukan sesuatu, dan sesuatu itu akan menjadikan ujung
hidupnya abadi atau hilang begitu saja sesuai dengan segala persiapan oleh
sesuatu yang dilakukannya semasa hidup. Kematian dan alam setelah
kematian ini sangatlah penting untuk dibahas karena bisa menentukan
keimanan seseorang sejauh mana dan sebaik apa dirinya selama hidup.
Pembahasan kematian ini di dalam ruang lingkup pembahasan filsafat
disebut sebagai eskatologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian eskatologi dalam perspektif islam?
2. Bagaimana konsepsi awal dalam eskatologi?
3. Menjelaskan tahapan-tahapan kehidupan yang akan dijalani
oleh manusia setelah kematiannya
4. Macam macam argumen kepastian adanya hari akhir atau
kehidupan setelah kematian
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk memberikan pengetahuan serta
penjelasan tentang :
1. Pengertian eskatologi dalam perspektif islam
2. Konsep awal dalam eskatologi
3. Tahapan-tahapan kehidupan yang akan dijalani oleh manusia
setelah kematiannya
4. Argumen mengenai kepastian adanya hari akhir atau
kehidupan setelahkematian
BAB II
PEMBAHASAN
1) Kubur / Barzakh
2) Yaumul Qiyamah
Yawm al-Qiyāmah (Arab: ;يوم القيامةYawm al-Bats ( ))يوم البثadalah
"Hari Kebangkitan" seluruh makhluk dari kematian, dalam keadaan
telanjang dan tidak berkhitan menurut syariat Islam. Setelah
kebangkitan selanjutnya akan memasuki fase kehidupan di
mahsyar.
3) Yawm al-Mahsyar
Yaum al-Mahsyar (Arab:يومالمحش, Yaumul Hasyir) adalah hari
berkumpulnya seluruh makhluk dari awal zaman hingga akhir
zaman, yang telah dibangkitkan dari mati/ kuburnya, kemudian
akan dihimpun ke mahsyar. Pada masa ini orang akan sibuk
dengan urusan masing-masing, menunggu keputusan yang seadil-
adilnya. Masa Peradlian ini disebut sebagai Yawm al-Hisab (Arab:
)يومالحسبadalah perhitungan atau peradilan Tuhan yang sejati
pada saat ini, segala amal ibadah dan dosa yang diperbuat semasa
hidup di dunia.
4) Titian/Jembatan (Shirath)
Dan ia (manusia durhaka) membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa
kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang belulang, yang telah hancur luluh?"Katakanlah (hai Muhammad): "Ia
akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan
Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk. Yaitu Tuhan yang
menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu
nyalakan (api) dari kayu itu". Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit
dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia
berkuasa. dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang di
tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.
betapa pun besar dan agungnya ciptaan itu, bagi Tuhan tidak diperlukan
adanya waktu atau materi.
BAB III
KESIMPULAN