Proposal Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta
OLEH:
NIM. 21120086
FAKULTAS USHULUDDIN
Dari saat manusia dilahirkan hingga meninggal dunia, seolah-olah mereka akan
melalui proses yang sama yaitu, segala sesuatu terus berubah. Arah perubahan sepanjang
hidup adalah antara pertumbuhan dan perkembangan di awal dan kemunduran, yang diikuti
kematian, pada akhirnya. Setiap orang pasti mengalami kematian. Bahkan setiap makhluk yg
Disebutkan dalam (al qur’an surah Al – Ankabut Ayat 57) Artinya: Setiap yang
bernyawa akan „merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
Namun, budaya lain percaya bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, oleh
karena itu setiap orang berusaha menjauh dari jalan apa pun yang mendekatkan kematian.
Mirip dengan sekte sekuler yang tidak memiliki keyakinan agama bahkan jika kehidupan
sebenarnya bukan di dunia ini melainkan di akhirat, ada pembicaraan tentang kehidupan
setelah kematian.
Namun, beberapa orang dalam masyarakat saat ini tidak memiliki akses atau tidak menyadari
akhirat, dan akibatnya, mereka gagal untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.
Di akhirat nanti, niscaya kita akan mendapat pahala yang sepadan dengan amal yang kita
lakukan selama di dunia. Kebanyakan dari mereka meragukan adanya neraka, adanya hari
pembalasan atas segala perbuatan, dan adanya pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
Beberapa orang menganggap kematian sebagai akhir dari segalanya. Banyak juga yang
percaya bahwa semua dosa telah ditebus, artinya setiap orang akan masuk surga tanpa harus
surga dan neraka kepada Nabi Muhammad. Jadi gagasan bahwa ada kehidupan setelah
kematian di kuburan bukan hanya ramalan yang dibuat oleh mereka yang mengikuti ideologi
yang kaku.
Islam, di sisi lain, juga menegaskan adanya kehidupan setelah kematian. Selain Islam,
beberapa agama lain juga berpendapat bahwa ada kehidupan setelah kematian, meskipun
mereka menyebutnya berbeda. Misalnya, agama Hindu berpendapat bahwa setelah kematian,
roh akan terlahir kembali ke dunia, sementara agama Buddha berpendapat bahwa, tergantung
seberapa baik perbuatannya dalam hidup, roh akan langsung pergi ke surga dan loka setelah
kematian. Berbeda dengan pernyataan para ulama bahwa kematian adalah terputusnya atau
terpisahnya hubungan antara ruh dan jasad, berubah atau berpindah dari satu tempat ke
tempat lain, kematian adalah terhentinya atau berhentinya keberadaan seseorang secara
keseluruhan.
Adapun dalam Kitab Tirmidzi di sebutkan: “Usman bin Affan ra. Apabila berdiri di
atas kuburan ia selalu menangis. Maka dikatakan padanya: Engkau ingat surga dan neraka
tidak menangis, tapi engkau menangis karna ini? Kemudian ia berkata: Aku mendengar
Kitab tersebut memberikan bukti bahwa ada kehidupan setelah kematian, dan setiap makhluk
Allah SWT akan mengalaminya. Manusia selanjutnya akan diangkat ke akhirat dari sana.
Namun, ada berbagai sudut pandang tentang apakah orang dapat dibangkitkan dari kematian
atau tidak.
Selanjutnya Nabi Muhammad saw bersabda: ”orang yang paling bijaksana diantara kita
adalah orang yang dapat mengendalikan diri dan tetap terikat kepada sesuatu yang dapat
menolong dikehidupan nanti. Seseorang tidak dapat mempersiapkan apa pun jika tidak
merenungi proses persiapan yang diperlukan. Barangsiapa terobsesi dengan urusan dunia,
berarti dia sedang menjalani kehidupan yang penuh tipuan. Dia adalah korban rayuan dunia
Sifat dan lokasi kembalinya manusia, termasuk ke alam baka atau kematian, telah
disembunyikan secara efektif oleh peradaban modern. Namun, jika mereka terus menjalani
B. Perumusan Masalah
kehidupan di alam barzakh dan kebangkitan manusia dari kematian dalam bentuk
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan setelah mati di alam barzakh dalam alquran.
kehidupan di alam barzakh dan kebangkitan manusia dari kematian dalam bentuk
1. Untuk mengetahui secara lebih luas tentang kehidupan setelah mati yang telah
E. Tinjauan Pustaka