Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah


Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir
adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada
saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar
keimanan seseorang dalam hatinya.
Iman kepada hari akhir rmerupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim,
walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-Qur’an sudah
dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya, mengimani hari akhir
adalah salah satu cara agar kita bias selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT,
karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi, yang hanya
mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akherat. Inilah yang
melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dirumuskan dalam makalah ini
adalah:
1.     Apa Pengertian Iman Kepada Hari Akhir?
2.     Bagaimana Tanda-tanda kiamat sudah dekat?
3.     Bagaimana gambaran hari kiamat menurut Al Qur’an?
4.     Apa peristiwa yang terjadi pada hari akhir?
5.     Apa hikmah iman kepada hari akhir?

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.     Dapat memahami apa itu hari akhir
2.     Dapat mengetahui apa nama-nama lain dari hari akhir
3.     Dapat mengetahui tanda-tanda kiamat sudah dekat
4.     Dapat mengetahui peristiwa apasaja yang terjadi pada hari akhir
5.     Dapat memahami tentang iman kepada hari akhir

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Iman kepada Hari Akhir


Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan).
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya kehidupan yang kekal
abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan mendapat balasan yang seadil-
adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di dunia.Tentang kapan datangnya hari
kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah
swt.   Hari akhir sama dengan hari kiamat.
Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
1.    Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya kematian
dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya.
Kiamat sugra atau biasa disebut dengan nama kiamat kecil merupakan berakhirnya kehidupan
sebagian makhluk di dunia ini, baik itu secara individu maupun secara kelompok.
Pasti, semua makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini akan mengalami kematian. Tak ada
makhluk di dunia ini yang akan kekal abadi. Semua musnah dan binasa.
Berikut ini beberapa contoh kiamat sugra :
1. Meninggalnya Seseorang
Semua makhluk hidup yang ada di dunia yang memiliki nyawa, semua itu akan meninggal
kembali ke Allah SWT.
Di dunia ini, makhluk hidup diberikan cobaan yang sebenarnya membinasakan, agar bagaimana
manusia tersebut bisa bertahan hidup dengan baik sesuai pedoman dari Al Quran atau tidak.
Meninggalnya seseorang juga itu mutlak rahasia Allah SWT dan tidak ada 1 orangpun yang
mengetahuinya. Bisa itu meninggal di usia muda, remaja, dewasa, atau lansia. Bisa itu saat
sedang tidur, sedang sakit, atau sedang melakukan perjalanan.
Maka dari itu, kita manusia memang disarankan untuk selalu membaca doa sebelum melakukan
sesuatu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada diri kita.
Kita hanya bisa berpasrah diri dan tetap melakukan kewajiban kita sebagai umat Islam serta
melakukan hal-hal yang baik agar kita bisa mendapatkan cukup banyak pahala untuk bisa
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
2. Bencana Alam
Bencana alam atau dalam bahasa Inggris dinamakan dengan "natural disaster", merupakan suatu
peristiwa alam yang mengakibatkan dampak cukup besar bagi manusia.
Peristiwa alam yang terjadi ini bisa berupa seperti :
 Banjir
 Letusan gunung berapi
 Gempa bumi
 Tanah longsor
 Kekeringan
 Gelombang panas
 Badai tropis
 Tornado
 Wabah penyakit
 Kebakaran liar
 Hujan es
 Badai salju
 Tsunami
Bahkan, beberapa bencana alam terjadi secara tak alami. Contohnya seperti kelaparan, yakni
kekurangan bahan pangan dalam jumlah yang cukup besar, yang mana hal ini disebabkan oleh
faktor manusia dan alam.
Terlihat jika usia bumi kita yang sudah kian menua, banyak sekali terjadi bencana alam di sekitar
kita, entah itu memang ulah dari manusia sendiri atau alam yang menimbulkan gejala bencana
tersebut terjadi.
Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah
longsor, dan masih banyak lagi bencana alam yang lain.
Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, berpasrah diri dan berusaha untuk bisa mengantisipasi
dan menanggulangi dari datangnya bencana tersebut.
Jadi, kiamat sugra atau kiamat kecil ini perlu untuk kita waspadai karena bisa datang
kapan saja, di mana saja, bahkan di dekat atau di sekitar kita.
Al-Wabil mengemukakan “bahwa yang termasuk dalam kitab kecil dan kematian.” Sebenarnya
kematian tidaklah hanya dipahami dengan hilangnya roh manusia dari jasadnya, melainkan juga
mencakup roh-roh kehidupan lainnya. Termasuk juga di dalamnya “roh kehidupan sosial”, “roh
budaya”, “roh politik”, “roh ekonomi”, dan roh-roh lainnya yang menjadi bagian aspek
penunjang kehidupan manusia.
Silogisme dari apa yang disebutkan, adalah bahwa kematian-kematian tersebut merupakan
Kiamat Sughra (kecil) yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Tidak
seorang pun yang dapat memprediksikan akan datangnya ketetapan dan takdir tersebut.
Kapan manusia akan meninggal? Akankah sesuatu itu akan berlanjut atau terhenti? Hanya Dialah
yang dapat mengetahuinya. Semua yang berjalan dan bergerak di muka bumi ini berada di bawah
pengawasan Allah SWT. Berjalan dan berhentinya, serta hidup dan matinya jiwa, semuanya
Allah jadikan di balik itu semua penuh dengan berbagai hikmah.
Kiamat-kiamat kecil yang terjadi sepanjang perjalanan kehidupan manusia itu semuanya
sebagian ujian dan cobaan. Sebagaimana firman-Nya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Anbiyaa: 35).
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa prospek kehidupan seseorang di alam baru (kubur/akhirat)
sangat bergantung pada perbuatannya di dunia. Jika baik, maka akan baik pula balasannya,
begitulah sebaliknya. Untuk lebih dapat memahami permasalahan pokok tersebut, maka berikut
ini akan dipaparkan dalil-dalil naqli (Al-Qur’an dan Sunah) dan aqli.
Pengertian kiamat kubra (kiamat besar)
Setelah mengetahui kiamat kubra, maka selanjutnya adalah kimat kubra. Kiamat kubra ini dapat
disebut dengan kiamat besar. Definisinya adalah peristiwa hancurnya alam semesta dengan
semua isinya termasuk bumi, matahari, dan planet-planet lainnya. Ada banyak sekali dalil
tentang kiamat kubra ini, diantaranya adalah pada Q.S. Al - Qori'ah ayat 4 dan 5 yang artinya :
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebangan. (Ayat 4)
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Ayat 5)
Kiamat kubra ini ditandari dengan ditiupnya terompet sangkakala oleh Malaikan Israfil. Tidak
ada yang tahu kapan terjadi kiamat besar ini, kecuali Allah swt. Bahkan Nabi Muhammad saw
pun tidak tahu, tetapi Rasulullah saw telah memberikan tanda-tandanya sebelum datangnya hari
kiamat. Tanda-tanda kecil kiamat kubra ini adalah diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai nabi
terakhir, merajalela minuman keras (khamr) dan praktek perzinaan yang dilakukan secara terang-
terangan dan lain sebagainya. Sementara itu tanda-tanda besar datangnya kiamat kubra adalah
terbitnya matahari dari arah barat, lenyapnya Al Qur'an, Munculnya Ya'juj dan Ma'juj,
munculnya dajjal, rusaknya Ka'bah, dan keluanya binatang ajaib yang bisa berbicara dan lain
sebagainya

2. Dalil Naqli dan Aqli

1. Dalil Al-Qur’an

            Dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan fenomena
kiamat kecil di antaranya adalah:
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau
makanan yang direzekikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni surga) menjawab:
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Yaitu) orang-
orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia
telah menipu mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raaf: 50-51).
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau
yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun
kepadanya dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.”
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan
(karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’aam: 93).
“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik; dan
(juga) di antara pendudukan Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti
mereka akan Kami siksa kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah: 101).
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan
pada mulanya dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa yang telah Kami karuniakan
kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa
mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara
kamu dan telah lenyap daripada kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam: 94).
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).

2. Dalil Hadist

            “Jika seseorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya dan para sahabatnya telah
meninggalkanya, serta ia mendengar suara pijakan sandal mereka. Kedua malaikat tersebut
berkata. “Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad (Rasulullah SAW)?” Adapun orang
mukmin, ia akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah, dan Rasul-Nya”, kemudian
dikatakan padanya: “Lihatlah kursimu di neraka, Allah telah menggantinya untukmu dengan
kursi dari surga.” Orang mukmin bisa melihat kedua kursi tersebut, sedangkan kepada orang
munafik atau kafir, malaikat bertanya pada keduanya, “Bagaimanakah pendapatmu mengenai
Muhammad?” Orang kafir tersebut menjawab (dengan penuh rasa bingung), “Aku tidak tahu
karena aku tidak mengikutinya.” Kemudian ia dipukul dengan sebilah martil dengan pukulan
yang membuatnya berteriak histeris, sehingga sampai didengar oleh makhluk-makhluk lain yang
berdekatan dengannya (selain manusia dan jin).” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai,
Abu Daud dan Ahmad).
“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya pada
saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan melihat jelas gambaran dirinya
sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada
hari Kiamat.” (Al-Bukhari).
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan,
dari fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya kedua orang yang berada di dalam kuburan tersebut sedang disiksa. Hal tersebut
bukanlah karena disebabkan dosa besar, melainkan salah satu dari keduanya telah melakukan
perbuatan provokator. Sedangkan yang lainnya tidak mengenakan tutup ketika melakukan buang
air kecil.” (HR. Bukhari).

3. DALIL AKAL

Keimanan seorang hamba kepada Allah SWT, malaikat-malaikat –Nya, dan akhir
mengharuskannya pula beriman kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja yang
terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk bagian dari perkara-perkara gaib. Jika seseorang
memercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia harus mengimani sebagian lainnya.
Alam kubur, kenikmatannya dan pertanyaan dua malaikat Munkar-Nakir, bukanlah merupakan
sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat mengakuinya dan memberi
kesaksian terhadapnya.
Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan dan terkadang ia
bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung karenanya. Dan ia senang
sekali kalau ada orang yang membangunkannya. Kenikmatannya dan siksa di alam mimpi
tersebut betul-betul terjadi pada rohani, dan rohani tersebut terpengaruh dengannya tanpa ia
rasakan dan bisa dilihat oleh kita serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya. Bagaimana
terhadap siksa alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama persisnya dengan
mimpi tersebut?
3.Tanda-tanda hari akhir
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :

1.    Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :


a.    Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
b.    Ilmu agama dianggap tidak penting
c.    Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana mana.
d.    Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
e.    Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam
f.     Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt

2.    Tanda-tanda kiamat besar , anatara lain :


a.    Matahari terbit dari barat
b.    Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
c.    Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
d.    Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
e.    Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.

Dalil-dalil tentang Hari Kiamat


1. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Hijr [15]: 92-93
)٩٣(  َ‫يَ ْع َملُون‬ ‫ َكانُوا‬ ‫) َع َّما‬٩٢(  َ‫أَجْ َم ِعين‬ ‫لَنَسْأَلَنَّهُ ْم‬ ‫ك‬
َ ِّ‫فَ َو َرب‬    
                   Artinya: “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang
apa yang
                                   telah mereka kerjakan dahulu”. (QS. al-Hijr [15]: 92-93)
2. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Anbiya' [21]: 47

ِ ‫ َح‬ ‫بِنَا‬ ‫ َو َكفَى‬ ‫بِهَا‬ ‫أَتَ ْينَا‬ ‫خَ رْ د ٍَل‬ ‫ ِم ْن‬ ‫ َحبَّ ٍة‬ ‫ال‬


َ‫اسبِين‬ ْ ُ‫ت‬ ‫فَال‬ ‫ ْالقِيَا َم ِة‬ ‫لِيَوْ ِم‬ َ‫ ْالقِ ْسط‬  َ‫ازين‬
َ َ‫ ِم ْثق‬  َ‫ َكان‬ ‫ َوإِ ْن‬ ‫ َش ْيئًا‬  ٌ‫نَ ْفس‬ ‫ظلَ ُم‬ ِ ‫ ْال َم َو‬ ‫ض ُع‬
َ َ‫ َون‬     
               Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
Tiadalah             dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat
perhitungan”. (QS. al-Anbiya' [21]: 47)

3.  Firman Allah SWT. dalam QS. al-Insan [76]: 20


‫ َكبِيرًا‬ ‫ َو ُم ْل ًكا‬ ‫نَ ِعي ًما‬  َ‫ َرأَيْت‬ ‫ثَ َّم‬  َ‫ َرأَيْت‬ ‫ َوإِ َذا‬    
Artinya: “Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat
berbagai                   macam  kenikmatan   dan kerajaan yang besar”.    (QS. al-Insan [76]: 20)
4.  Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 56
‫الدِّي ِن‬ ‫يَوْ َم‬ ‫نُ ُزلُهُ ْم‬ ‫*هَ َذا‬
Artinya : Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

 5. Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah [2]:8


َ‫بِ ُم ْؤ ِمنِين‬ ‫هُم‬ ‫ َو َما‬ ‫اآل ِخ ِر‬ ‫ َوبِ ْاليَوْ ِم‬ ِ ‫بِاهّلل‬ ‫آ َمنَّا‬ ‫يَقُو ُل‬ ‫ َمن‬ ‫اس‬
ِ َّ‫الن‬  َ‫َو ِمن‬
Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian",padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Q.S. al Baqarah
ayat 8)
6. Firman Allah SWT Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :
  َ‫فَا ِسقُون‬ ‫ َوأَ ْكثَ ُرهُ ْم‬ ‫قُلُوبُهُ ْم‬ ‫ َوتَأْبَى‬ ‫بِأ َ ْف َوا ِه ِه ْم‬ ‫يُرْ ضُونَ ُكم‬ ً‫ ِذ َّمة‬ َ‫ َوال‬ ًّ‫إِال‬ ‫فِي ُك ْم‬ ‫ُوا‬ ْ َ‫ي‬ ‫ َوإِن‬  َ‫َك ْيف‬
ْ ‫يَرْ قُب‬ َ‫ال‬ ‫ َعلَ ْي ُك ْم‬ ‫ظهَرُوا‬
Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)
 7.  Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69
:  َ‫يَحْ زَ نُون‬ ‫هُ ْم‬ َ‫ َوال‬ ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬ ‫ف‬ َ  ‫و َع ِم َل‬ ‫اآل ِخ ِر‬ ‫ َو ْاليَوْ ِم‬ ِ ‫بِاهّلل‬  َ‫آ َمن‬ ‫ َم ْن‬ ‫صا َرى‬
ٌ ْ‫خَ و‬ َ‫فَال‬ ‫صالِحًا‬ ْ ‫هَاد‬  َ‫ َوالَّ ِذين‬ ‫وا‬
َ َّ‫ َوالن‬  َ‫ َوالصَّابِ ُؤون‬ ‫ُوا‬ ْ ُ‫آ َمن‬  َ‫الَّ ِذين‬ ‫إِ َّن‬
Artinya :  Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang
Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian
dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)
8. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :

 ‫ ْال َما َل‬ ‫ َوآتَى‬ ‫ِّين‬ ِ ‫ َو ْال ِكتَا‬ ‫ َو ْال َمآلئِ َك ِة‬ ‫اآلخ ِر‬
®َ ‫ َوالنَّبِي‬ ‫ب‬ ِ  ‫ َو ْاليَوْ ِم‬ ِ ‫بِاهّلل‬  َ‫آ َمن‬ ‫ َم ْن‬ ‫ ْالبِ َّر‬ ‫ َولَ ِك َّن‬ ‫ب‬
ِ ‫ َو ْال َم ْغ ِر‬ ‫ق‬
ِ ‫ ْال َم ْش ِر‬ ‫قِبَ َل‬ ‫ ُوجُوهَ ُك ْم‬ ‫وا‬
ْ ُّ‫تُ َول‬ ‫أَن‬ ‫ ْالبِ َّر‬ ‫ْس‬
َ ‫لَّي‬
‫ َع‬ ‫إِ َذا‬ ‫بِ َع ْه ِد ِه ْم‬  َ‫ َو ْال ُموفُون‬ َ‫ال َّز َكاة‬ ‫ َوآتَى‬ َ‫الصَّالة‬ ‫ َوأَقَا َم‬ ‫ب‬ ِ ‫ال ِّرقَا‬ ‫ َوفِي‬  َ‫ َوالسَّآئِلِين‬ ‫ال َّسبِي ِل‬  َ‫ َوا ْبن‬  َ‫ َو ْال َم َسا ِكين‬ ‫ َو ْاليَتَا َمى‬ ‫ ْالقُرْ بَى‬ ‫ َذ ِوي‬ ‫حُ بِّ ِه‬ ‫َعلَى‬
َ‫ ْال ُمتَّقُون‬ ‫هُ ُم‬  َ‫ َوأُولَئِك‬ ‫ص َدقُوا‬ َ ِ‫أُولَئ‬ ‫س‬ ْ َّ ‫وال‬ ‫ ْالبَأْ َساء‬ ‫فِي‬  َ‫ َوالصَّابِ ِرين‬ ‫ُوا‬
َ   َ‫الَّ ِذين‬ ‫ك‬ ِ ‫ ْالبَأ‬  َ‫ َو ِحين‬ ‫ضرَّاء‬ ْ ‫اهَد‬
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al Baqarah ayat 177)
9. Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68

َ‫يَنظُرُون‬ ‫قِيَا ٌم‬ ‫هُم‬ ‫فَإ ِ َذا‬ ‫أُ ْخ َرى‬ ‫فِي ِه‬ ‫نُفِ َخ‬ ‫ثُ َّم‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫ َشاء‬ ‫ َمن‬  ‫إِاَّل‬ ‫ض‬
ِ ْ‫اأْل َر‬ ‫فِي‬ ‫ َو َمن‬ ‫ت‬
ِ ‫ال َّس َما َوا‬ ‫فِي‬ ‫ َمن‬ ‫ق‬ ِ ُّ‫الص‬ ‫فِي‬  َ‫َونُفِخ‬
َ َ‫ف‬ ‫ور‬
َ ‫ص ِع‬
Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali Lagi(sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) Menunggu (keputusan Allah.
10.   Firman Allah SWT dalam QS Taha[20]: 124
:‫أَ ْع َمى‬ ‫ ْالقِيَا َم ِة‬ ‫يَوْ َم‬ ُ‫ َونَحْ ُش ُره‬ ‫ضن ًكا‬ َ ‫أَ ْع َر‬ ‫َو َم ْن‬
َ  ً‫ َم ِعي َشة‬ ُ‫لَه‬ ‫فَإ ِ َّن‬ ‫ ِذ ْك ِري‬ ‫عَن‬ ‫ض‬
Artinya : dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan nMenjalani
kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya nPada hari kiamat pada keadaan buta.

B.   Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an


1.    Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. ( Q.S.An- Naml : 87
2.    Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya  (QS. Al-
Zalzalah : 1 – 5)
3.    Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir  (QS. Al-  Haqqah : 14)
4.    Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
5.    Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri.
(QS. Lukman : 33)

C.   Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Akhir


1.    Yaumul Barzah (Alam Kubur), Masa atau waktu antara sesudah meninggal nya seseorang
sampai menunggu datangnya hari kiamat. (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2.    Yaumul Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia pertama
sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
3.    Yaumul Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab /
diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
4.    Yaumul Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan keburukan
manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
5.    Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia kesurga atau neraka.
6.    Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )
7.    Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“  (Q.S. Az Zumar : 32 )

4.   Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat


1.    Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada
petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap kesenangan hidup di dunia.
2.    Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti kepada Allah swt,
orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3.    Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki bagi manusia.
4.    Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia yang hidup
di dunia.
5.    Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan segala larangan-
larang-Nya
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak
ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah seharusnya
untuk mengimani dan mempercayainya.
Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya matahari dari arah barat dan
terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang sangat aneh, datangnya Al-Mahdi.
Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak
dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW, munculnya Dajal, hilang dan lenyapnya Al-Qur’an
dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati seseorang,
berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll.
Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-
Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.

B.   Saran
Kita harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena kita tidak akan tahu kapan akan
terjadi kiamat, entah itu kiamat sugrha (kematian) ataupun kiamat kubro (kiamat).
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam.

Qardhawi, Yusuf. Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, terj. Ha. Abd Rahim Harits, Pustaka Darul
Hikmah Bima, cet.1.th.1987.

http://aditiyacpkingdom.blogspot.com/2013/01/makalah-aqidah-semester-1-iman-kepada.html

http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html

http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/07/makalah-iman-kepada-hari-kiamat/

Anda mungkin juga menyukai