PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dirumuskan dalam makalah ini
adalah:
1. Apa Pengertian Iman Kepada Hari Akhir?
2. Bagaimana Tanda-tanda kiamat sudah dekat?
3. Bagaimana gambaran hari kiamat menurut Al Qur’an?
4. Apa peristiwa yang terjadi pada hari akhir?
5. Apa hikmah iman kepada hari akhir?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami apa itu hari akhir
2. Dapat mengetahui apa nama-nama lain dari hari akhir
3. Dapat mengetahui tanda-tanda kiamat sudah dekat
4. Dapat mengetahui peristiwa apasaja yang terjadi pada hari akhir
5. Dapat memahami tentang iman kepada hari akhir
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dalil Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan fenomena
kiamat kecil di antaranya adalah:
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau
makanan yang direzekikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni surga) menjawab:
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Yaitu) orang-
orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia
telah menipu mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raaf: 50-51).
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau
yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun
kepadanya dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.”
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan
(karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’aam: 93).
“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik; dan
(juga) di antara pendudukan Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti
mereka akan Kami siksa kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah: 101).
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan
pada mulanya dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa yang telah Kami karuniakan
kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa
mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara
kamu dan telah lenyap daripada kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam: 94).
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).
2. Dalil Hadist
“Jika seseorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya dan para sahabatnya telah
meninggalkanya, serta ia mendengar suara pijakan sandal mereka. Kedua malaikat tersebut
berkata. “Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad (Rasulullah SAW)?” Adapun orang
mukmin, ia akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah, dan Rasul-Nya”, kemudian
dikatakan padanya: “Lihatlah kursimu di neraka, Allah telah menggantinya untukmu dengan
kursi dari surga.” Orang mukmin bisa melihat kedua kursi tersebut, sedangkan kepada orang
munafik atau kafir, malaikat bertanya pada keduanya, “Bagaimanakah pendapatmu mengenai
Muhammad?” Orang kafir tersebut menjawab (dengan penuh rasa bingung), “Aku tidak tahu
karena aku tidak mengikutinya.” Kemudian ia dipukul dengan sebilah martil dengan pukulan
yang membuatnya berteriak histeris, sehingga sampai didengar oleh makhluk-makhluk lain yang
berdekatan dengannya (selain manusia dan jin).” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai,
Abu Daud dan Ahmad).
“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya pada
saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan melihat jelas gambaran dirinya
sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada
hari Kiamat.” (Al-Bukhari).
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan,
dari fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya kedua orang yang berada di dalam kuburan tersebut sedang disiksa. Hal tersebut
bukanlah karena disebabkan dosa besar, melainkan salah satu dari keduanya telah melakukan
perbuatan provokator. Sedangkan yang lainnya tidak mengenakan tutup ketika melakukan buang
air kecil.” (HR. Bukhari).
3. DALIL AKAL
Keimanan seorang hamba kepada Allah SWT, malaikat-malaikat –Nya, dan akhir
mengharuskannya pula beriman kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja yang
terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk bagian dari perkara-perkara gaib. Jika seseorang
memercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia harus mengimani sebagian lainnya.
Alam kubur, kenikmatannya dan pertanyaan dua malaikat Munkar-Nakir, bukanlah merupakan
sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat mengakuinya dan memberi
kesaksian terhadapnya.
Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan dan terkadang ia
bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung karenanya. Dan ia senang
sekali kalau ada orang yang membangunkannya. Kenikmatannya dan siksa di alam mimpi
tersebut betul-betul terjadi pada rohani, dan rohani tersebut terpengaruh dengannya tanpa ia
rasakan dan bisa dilihat oleh kita serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya. Bagaimana
terhadap siksa alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama persisnya dengan
mimpi tersebut?
3.Tanda-tanda hari akhir
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :
ْال َما َل َوآتَى ِّين ِ َو ْال ِكتَا َو ْال َمآلئِ َك ِة اآلخ ِر
®َ َوالنَّبِي ب ِ َو ْاليَوْ ِم ِ بِاهّلل َآ َمن َم ْن ْالبِ َّر َولَ ِك َّن ب
ِ َو ْال َم ْغ ِر ق
ِ ْال َم ْش ِر قِبَ َل ُوجُوهَ ُك ْم وا
ْ ُّتُ َول أَن ْالبِ َّر ْس
َ لَّي
َع إِ َذا بِ َع ْه ِد ِه ْم َ َو ْال ُموفُون َال َّز َكاة َوآتَى َالصَّالة َوأَقَا َم ب ِ ال ِّرقَا َوفِي َ َوالسَّآئِلِين ال َّسبِي ِل َ َوا ْبن َ َو ْال َم َسا ِكين َو ْاليَتَا َمى ْالقُرْ بَى َذ ِوي حُ بِّ ِه َعلَى
َ ْال ُمتَّقُون هُ ُم َ َوأُولَئِك ص َدقُوا َ ِأُولَئ س ْ َّ وال ْالبَأْ َساء فِي َ َوالصَّابِ ِرين ُوا
َ َالَّ ِذين ك ِ ْالبَأ َ َو ِحين ضرَّاء ْ اهَد
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. al Baqarah ayat 177)
9. Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68
َيَنظُرُون قِيَا ٌم هُم فَإ ِ َذا أُ ْخ َرى فِي ِه نُفِ َخ ثُ َّم ُ هَّللا َشاء َمن إِاَّل ض
ِ ْاأْل َر فِي َو َمن ت
ِ ال َّس َما َوا فِي َمن ق ِ ُّالص فِي ََونُفِخ
َ َف ور
َ ص ِع
Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali Lagi(sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) Menunggu (keputusan Allah.
10. Firman Allah SWT dalam QS Taha[20]: 124
:أَ ْع َمى ْالقِيَا َم ِة يَوْ َم ُ َونَحْ ُش ُره ضن ًكا َ أَ ْع َر َو َم ْن
َ ً َم ِعي َشة ُلَه فَإ ِ َّن ِذ ْك ِري عَن ض
Artinya : dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan nMenjalani
kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya nPada hari kiamat pada keadaan buta.
A. Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak
ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah seharusnya
untuk mengimani dan mempercayainya.
Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya matahari dari arah barat dan
terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang sangat aneh, datangnya Al-Mahdi.
Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak
dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW, munculnya Dajal, hilang dan lenyapnya Al-Qur’an
dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati seseorang,
berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll.
Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-
Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.
B. Saran
Kita harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena kita tidak akan tahu kapan akan
terjadi kiamat, entah itu kiamat sugrha (kematian) ataupun kiamat kubro (kiamat).
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam.
Qardhawi, Yusuf. Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, terj. Ha. Abd Rahim Harits, Pustaka Darul
Hikmah Bima, cet.1.th.1987.
http://aditiyacpkingdom.blogspot.com/2013/01/makalah-aqidah-semester-1-iman-kepada.html
http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html
http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/07/makalah-iman-kepada-hari-kiamat/