Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia, mulai dalam kandungan sampai mati, tampaklah manusia itu akan mengalami suatu proses yang
sama, yaitu semuanya adalah selalu dalam perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan
dan perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu kearah kemunduran yang ditutup dengan
kematian.Allah memberi kita kehidupan semata-mata untuk kita menjalankan kewajiban kita sebagai khalifah di
muka bumi dengan menjalankan perintahnya.Karena pada akhir zaman akan ada penghitungan amal baik dan buruk
bagi kita dengan dua tempat yang berbeda yaitu Surga dan Neraka.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam proses penyusunan makalah ini Keindahan Hidup Setelah
Mati :

1. Makna Hidup dan Mati

2. Kehidupan Manusia Setelah Mati

3. Balasan dan Keadilan Tuhan

4. Surga dan Neraka dalam Konsep Islam

BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Makna Hidup dan Mati

1. Makna Hidup

hidup dan mati adalah perjalanan yang harus ditempuh oleh setiap manusia namun lahir dan hidup hanya
berlangsung dengan waktu yang sangat singkat dan masih dapat dihitung dengan jari.

Arti hidup dalam islam dapat di ambil dari kata hayat yang berasal dari kata hayiya yang berarti hidup.Hidup bagi
makhluk Allah pada dasarnya bermula dari air.Hidup dalam Islam juga di katakan ibadah,keberadaan kita dunia ini
tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah.Namun hidup juga Ujian.Allah berfirman:

(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya,
dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al Mulk *67+ : 2)
Kewajiban hidup manusia untuk beribadah kepada allah. Manusia selama hidupnya berada dalam kerangka masa
yang di penuhi dengan jalur-jalur kewajiban,anjuran,kewenangan,larangan.Hal ini berarti bahwa manusia didalam
hidupnya di lengkapi dengan seperangkat pola perilaku (cognitif,efektif,psycho-motorik) yang tidak bisa keluar dari
hukum Allah.Hanya saja manusia di beri kebebasan untuk memilih yang baik, atau sekurang-kurangnya yang sesuai
dengan kemampuan dirinya.sehingga dengan demikian manusia diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia yang berada dalam kerangka-kerangka ketentuan atau kodrat
atau iradat Allah SWT.

2 Makna Mati

Akhir hidup manusia pada umumnya di ambil pengertian dari kata mati.Dan itu terjadi pada manusia yang akan di
sambungkan dengan kehidupan di akhirat nanti.dengan lain perkataan kematian adalah istirahat dari pekerjaan yang
selalu mengukur dunia yang tidak berbatas. Jika dengan demikian maka pemikiran kita perlu di balikkan supaya sibuk
memikirkan kematian karena di sinilah letak kebahagiaan yang hakiki. Berdasarkan hal ini maka sudah sewajarnya
jika kita memandang bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang sangat singkat dan karenanya jangan dikotori
dengan perbuatan-perbuatan yang tercela.

Semua manusia, baik mukmin maupun kafir,mengakui bahwa kematian pasti datang namun sebagian besar di antara
manusia takut menghadapinya. Hal ini disebabkan adanya keraguan bahwa kehidupannya selama di dunia hanya diisi
dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Berlainan halnya dengan orang-orang yang taqwa dimana kematian
merupakan sesuatu yang sudah lama mereka rindukan.

Kematian dapat menjadi nikmat apabila dilengkapi dengan bekal yang sempurna dan bagi yang tidak memiliki bekal
maka kematian baginya adalah malapetaka. Meskipun demikian namun kematian tetap saja akan datang dan tidak
peduli apakah yang bersangkutan sudah memiliki bekal atau tidak.

Al-Quran menyebutkan bahwa mati pasti akan datang walaupun yang akan dijemput berlindung di balik tembok besi
sekalipun, demikian disebutkan dalam: Q.S. al-Nisa ayat 8.

Dan apabila kerabat (yang tidak berhak mendapat pesaka) dan anak-anak yatim serta orang-orang miskin hadir
ketika pembahagian (harta pesaka) itu, maka berikanlah kepada mereka sedikit daripadanya, dan berkatalah kepada
mereka dengan kata-kata yang baik.( Q.S. al-Nisa ayat 8 )

3. Kehidupan Manusia Setelah Mati

Pada umumnya tempat manusia hidup adalah alam semesta.Sedangkan pada manusia tempat hidup itu terbagi ke
dalam :

1. Alam Rahim

masa perpindahan sejak pertama dalam tulang sulbi para ayah dan rahim para ibu sebelum dilahirkan dimana masa
kehidupan manusia sejak dalam tulang sulbi ayah dan rahim ibu.Allah berfirman surat Al-'Imran, juz ketiga ayat 6,


"Dialah yang membentuk (tubuh) kamu dalam rahim, sebagaimana dikehendaki- Ilah (yang berhak disembah),
melainkan Dia, Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana." (QS.3:6)

2. Alam Dunia

Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan diwafatkan oleh Allah SWT, dimana proses perpindahan dari Alam
Rahim ke Alam Dunia bukanlah hal yang gampang. Selama sembilan bulan di alam rahim itu, janin tumbuh dan
membentuk diri sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Dengan izin Allah SWT kita terlahir ke dunia ini dengan
perjuangan ibu yang melahirkan kita antara hidup dan mati. Al-Quran menyebut perjuangan itu dengan istilah
wahnan ala wahnin (kelemahan di atas kelemahan), saking sakitnya proses melahirkan itu.

Di alam dunia ini kita juga melalui proses pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ibnu Jauzi telah membagikan umur
manusia pada lima masa:

1. Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas tahun.

2. Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur tiga puluh lima tahun.

3. Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur lima puluh tahun.

4. Masa tua; dari umur lima puluh tahun hingga umur tujuh puluh tahun.

5. Masa usia lanjut; dari umur tujuh puluh tahun hingga akhir umur yang ditentukan oleh Allah SWT.

3. Alam Barzah

Suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali
pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar
keimanan dan amal perbuatan kita.

Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini dengan saat pembangkitan
(dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini.
Namun demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan Hadits Nabi Muhammad
SAW mengenai periode ini.

4. Alam Akhirat

Setelah masa kebangkitan kembali pada hari kiamat,masa hisan dan masa pembalasan. Masa kehidupan di alam
yang kekal dalam kenikmatan syurga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan
yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum mengetahuinya secara hudhuri, atau
belum ia sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini hakikat alam akhirat dan
keadaan-keadaannya secara detail dan sempurna, kita juga tidak dapat menyingkap hakikat-hakikatnya. Meski
begitu, kita bisa mengetahui sifat-sifat akhirat melalui akal atau wahyu.

ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu :

1. Alam akhirat bersifat kekal dan abadi


2. Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan kasih sayang yang seutuhnya,
tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya

3. Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang terpisah, yang pertama adalah rahmat, dan yang kedua
adalah siksa,

4. Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan siksa bagi seluruh umat manusia atas segala apa
yang mereka lakukan, berupa amal baik dan amal buruk.

5. Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan tempat pembebanan tugas dan tanggung jawab.[3]

5. Balasan dan Keadilan Tuhan

Hukum keserbateraturan dan hukum ketidakkekalan merupakan hukum dasar atau sunnatullah yang berlaku bagi
semua ciptaan Allah,tanpa kecuali.Di dalam Al-quran, kedua hukum ini di temukan pada beberapa ayat yang
menjelaskan tentang kejadian dan akhir manusia,bumi,serta alam semesta.

Semua ciptaan Allah akan mengalami kebinasaan.seperti dalam firman-Nya:

Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Musnahnya kehidupan secara berangsur-angsur ,berhentinya alam semesta mengembang dan akan berkontraksi
kembali ke titik awal kejadiannya merupakan bukti nyata adanya hukum ketidakkekalan bagi semua ciptaan Allah.

Hari kiamat sebagai bukti kebesaran Allah yang dimulai dengan melipat dan menghancurkan bumi serta langit
seisinya tersebut, diiringi dengan peristiwa lain, sesuai dengan kehendak Allah. ditiupnya terompet malaikat Isrofil
pertama kali untuk mematikan semua makhluq kecuali mereka yang dikehendaki tetap hidup oleh Allah. Menurut
Shawi al-Maliki mereka yang masih hidup para bidadari,pelayan surga, malaikar jibril, Mikail, Israfil dan malaikat
maut (Al-Shawi, 2002:IV, 469). Kemudian sampailah pada tiupan yang kedua dibangkitkan lagi semua makhluq untuk
menjalani keputusan dan balasan dari amal perbuatannya masing-masing.

Balasan dan keadilan Allah akan dimulai,Sunnah Nabawiyah telah menunjukkan bahwasanya timbangan amala
perbuatan itu memiliki dua daun timbangan.Perhitungan amal itu akan menentukan amal perbuatan (baik dan
buruk) manusia selama hidup di dunia.sedangkan timbangan untuk menampakkan kadarnya sehingga balasannya
sesuai dengan amal perbuatannya

6. Sebagaimana keadilan Allah pada umatnya atas balasan yang akan di terima umatnya selama hidup di dunia:

1. Orang mukmin melihat isi lembaran-lembaran kitabnya yang terdiri dari tauhid dan amal-amal shaleh maka
mereka akan merasa gembira dan bersuka cita,karena Allah akan memberikan mereka balasan berupa surga-Nya.
2. Adapun orang kafir ,munafik,dan orang-orang sesat,maka mereka diberikan catatan amalnya darai sebelah
kirinya dan dari belakang punggung mereka.ketika itu orang kafir tersebut berseru dengan
kecelakaan,kebinasaan,dan perkara-perkara besar lainnya.Allah akan member mereka balasan berupa neraka-Nya

Hal itu menunjukan bahwa Allah adalah maha adil terhadap semua umatnya.Dan hendaknya diketahui ,bahwa
barang siapa berjalan secara lurus pada shirath Allah agama-Nya yang benar di dunia,niscaya ia akan selamat melalui
shirath-Nya di akhirat.Sebaliknya,barang siapa menentang ash-sharathul mustaqim di dunia,niscaya ia tidak akan
mampu meniti di atas shirath akhirat.

1.2 Surga dan Neraka dalam Konsep Islam

ita beriman kepada adanya Surga yang disediakan Allah bagi orang-orang beriman.Dan kita juga beriman kepada
adanya Neraka yang disediakan Allah bagi orang-orang kafir.Surga dan Neraka adalah benar dan tidak ada keraguan
akan (keberadaan) keduanya.Neraka adalah tempat bagi musuh-musuh Allah.Sedangkan Surga adalah tempat bagi
para kekasih Allah.Allah berfirman:

Maka jika kamu tidak dapat membuat, dan sekali-kali kamu tidak akan dapat membuat, maka takutlah kamu kepada
neraka yang penyala-kannya ialah manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.(QS.Al-baqarah
24)

Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman dan beramal -shalih, bahwasanya untuk mereka adalah surga-surga
yang mengalir dibawahnya sungai- sungai. Tiap-tiap kali diberikan kepada mereka suatu pem-berian dari semacam
buah-buahan, mereka berkata : "Inilah yang telah dijanjikan kepada kita dari dahulu". Dan diberikan kepada mereka
akan

dia serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-i steri yang suci, dan mereka akan kekal di dalamnya.(QS.Al-
baqarah 25)[4]

Surga

Di dalam bahasa Arab surga disebut dengan al jannah atau al-hadiqah zatusy syajar (kebun atau taman yang terdiri
dari berbagai macam pepohonan). Maka surga dipahami dengan berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang
luar biasa.

surga dalam 3 bagian :


1. Jannatul Ikhtisas adalah surga yang disediakan bagi anak anak kecil yang meninggal sebelum dikenakan
kewajiban. Yakni meninggal dibawah umur 6 tahun. Juga Allah akan menempatkan siapa saja yang di kehendaki
dalam surga Ikhtisas ini dan orang orang yang hilang akalnya. Yaitu orang yang baik kelakuannya ketika masih
normal kemudian menderika sakit ingatan sampai meninggal.

2. Jannatul Mirats ialah tempat di surga yang mestinya disediakan bagi orang orang kafir kalau seandainya
mereka beriman. Jelasnya, oleh karena tempat tempat yang disediakan itu tidak jadi diisi oleh orng orang tak
beriman, maka tempat tempat tadi dibagikan kepada ahli surga, sebagai pembagian tambahan (warisan). Setelah
tempat tempat yang telah di tentukan sendiri bagi mereka masing masing.

3. Jannatul Amal ialah surga yang disediakan bagi orang orang mukmin berdasarkan amal amalnya. Surga
inilah yang bagiannya tidak sama, bahkan menurut amalnya sendiri sendiri.

Di dalam Al-Quran ditemukan bermacam macam nama bagi surga. Nama nama itu adalah :

1. Surga Fidaus, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 107-108

. .

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat
tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

2. Surga Adnin, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 30-31 :

Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-
orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn,
mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai
pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang
indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;

3. Surga Naim, disebut dalam surat al-Luqman ayat 8-9 :

. .

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh
keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
4. Surga Mawa, disebut dalam surat al-Sajadah ayat 19 :

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat
kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan

5. Surga Darussalam, disebut dalam surat Yunus ayat 25 :

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus
(Islam).

6. Surga Darul Muqamah, disebut dlam surat Fathir ayat 34-35:

Dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan
kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal
(surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.

7. Surga al-Maqamul Amin, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 51 :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,

Para ahli surga hidup rukun dan damai, aman sejahtera sepanjang masa, tidak ada usia tua dan muda. Usia
para penghuni surga sebaya, tidak pernah menjadi tua, semua dalam keadaan sehat tidak pernah dihinggapi
penyakit,. Seluruhnya merupakan balasan dari kebajikan yang telah dilaksanakan di dunia.

Neraka

neraka disebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi
berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu
neraka disebut juga dengan mautin al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan).
Adapun nama nama neraka yang disebut di dalam Al-Quran adalah sebagai berikut :

1. Neraka Jahannam, disebut dalam surat At-Taubah ayat 63 :

Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.

2. Neraka Jahim, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 56 :

mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab
neraka.

3. Neraka Hawiyah, disebut dalam surat al-Qariah ayat 8-11 :

. . . .

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas

4. Neraka Weil, disebut dalam surat al-Mutaffifin ayat 1-3 :

. . .

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang
lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

5. Neraka Ladza, disebut dalam surat al-Maarij ayat 15-18:

. . . .

Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, Yang mengelupaskan kulit kepala, Yang
memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu
menyimpannya.

6. Neraka Sair, disebut dalam surat al-mulk ayat 5:

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu
alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
7. Neraka saqar, disebut dalam surat al-Mudatsir ayat 36-30 :

. . . . .

Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak
meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas
(malaikat penjaga).

8. Neraka al-Huthamah, disebut dalam surat al-Humazah ayat 4-9:

. . . . .

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa
Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya
api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Banyak sekali gambaran dalam Al-quran tentang surga dan neraka,juga tentang kenikmatan dan siksa di dalamnya
.setiap kali Allah menyebutkan surga maka Allah mengiringkannya dengan penyebutan neraka,demikian pula
sebaliknya.Nash-nash Al-quran dan sunnah nabawiyah banyak sekali yang menunjukkan adanya surga dan
neraka.Karena itu Ahlus Sunnah wal jamaah sepakat tentang keberadaan surga dan neraka dan bahwa keduanya
telah di ciptakan.selanjutnya kita juga beriman bahwa surga dan neraka itu tidak akan binasa dan fana.

Salah satu kenikmatan hidup setelah mati

Bidadari dan Wanita Surga

Bayangkan kita berada di surga. Kemudian kita melihat sebuah cahaya yang sangat benderang di langit.

Jadi kita bertanya pada malaikat Cahaya apa itu di langit?

Para malaikat menjawab Tidakkah kau tahu?

Aku tidak tahu. Memangnya apa itu?

Itu adalah istri-istrimu di surga yang tersenyum. Dan ketika mereka tersenyum, maka ada kilat di langit.

Kecantikan Fisik

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama.
Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-
masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik
dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (Qs. Ad-Dukhan: 54)

Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita muda
yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ain adalah wanita
yang memiliki mata yang indah.

Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan
hitam mata yang sangat hitam.

Tercatat dalam Hadist sahih Musnad Imam Ahmad, bahwa ketika wanita-wanita surga tersenyum, maka timbullah
kilat di langit. Ibn Qayyim R.H. juga membicarakan tentang Hur ain (bidadari) dan para wanita surga. Dia berkata
Jika wanita dunia diciptakan dari tanah dan dapat dibuat menjadi demikian cantiknya, apalagi Hur ain (bidadari),
karena bahan dasar mereka adalah zafaron.

Ibn Qayyim R.H. menyebutkan bahwa kalian bisa melihat sum-sum tulang betis mereka karena begitu indahnya
mereka. Dia memberitahu tubuh mereka, kecantikan mereka, tentang mereka bernyanyi kepada suami mereka, dan
harumnya mereka. Dia memberitahu energi yang diberikan Allah padamu untuk meniduri istri-istrimu, bahwa
penghuni surga tak pernah tidur, bahwa penghuni surga tak berjenggot, dan wanita-wanita surga tidak berjilbab. Jadi
jilbab hanya diperuntukkan untuk wanita di dunia.

Sopan dan Pemalu

Allah Subhanahu wa Taala menyifati bidadari dengan menundukkan pandangan pada tiga tempat di Al-Quran,
yaitu:

Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah
disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh
jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan
marjan. (Qs. Ar-Rahman: 56-58)
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.

(Qs. Ash-Shaffat: 48)

Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.

Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga
mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

Putihnya Bidadari

Allah Taala berfirman,

Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. (Qs. ar-Rahman: 58)

al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu
sebening yaqut dan seputih marjan.

Allah juga menyatakan,

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah. (Qs. Ar-Rahman: 72)

Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang
melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.

Baiklahini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Karena bagaimanapun gambaran
itu, maka manusia tidak akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya, karena sesuatu yang berada di surga adalah
sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat
oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran. (HR. Bukhari dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai