Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada
hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari
berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang
akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya.

Iman kepada hari akhir rmerupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai
umat muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir
tetapi di al-Qur’an sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin
untuk mengimaninya, mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita bias
selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, karena dari kita sudah
banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi, yang hanya mengedepankan
kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akherat. Inilah yang
melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dirumuskan


dalam makalah ini adalah:

1. Apa Pengertian Iman Kepada Hari Akhir?


2. Apa saja macam-macam kiamat?
3. Bagaimana tanda-tanda hari kiamat?
4. Apa dalil Hari kiamat?
5. Apa saja nama-nama lain hari kiamat?
6. Bagaimana tahapan hari kiamat?
7. Bagaimana gambaran hari kiamat menurut Al Qur’an?
8. Apa hikmah iman kepada hari akhir?

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memahami apa itu hari akhir


2. Dapat mengetahui macam-macam hari akhir
3. Dapat mengetahui tanda-tanda hari akhir
4. Dapat mengetahui dalil hari akhir
5. Dapat mengetahui apa nama-nama lain dari hari akhir
6. Dapat mengetahui tahapan hari akhir
7. Dapat mengetahui gambaran hari akhir menurut Al-Qur’an
8. Dapat memahami tentang iman kepada hari akhir

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir


Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan
menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya
kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia
akan mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan
sewaktu di dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat
mengetahuinya termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt.
B. Macam-Macam Hari Akhir

Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan
kiamat kubra.

1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk,
misalnya kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung
meletus, banjir dan sebagainya.
Kiamat sugra atau biasa disebut dengan nama kiamat kecil merupakan
berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini, baik itu secara individu
maupun secara kelompok.
Pasti, semua makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini akan mengalami
kematian. Tak ada makhluk di dunia ini yang akan kekal abadi. Semua
musnah dan binasa.

3
Berikut ini beberapa contoh kiamat sugra :

1) Meninggalnya Seseorang
Semua makhluk hidup yang ada di dunia yang memiliki nyawa,
semua itu akan meninggal kembali ke Allah SWT.Di dunia ini, makhluk
hidup diberikan cobaan yang sebenarnya membinasakan, agar bagaimana
manusia tersebut bisa bertahan hidup dengan baik sesuai pedoman dari Al
Quran atau tidak.
Meninggalnya seseorang juga itu mutlak rahasia Allah SWT dan
tidak ada 1 orangpun yang mengetahuinya. Bisa itu meninggal di usia
muda, remaja, dewasa, atau lansia. Bisa itu saat sedang tidur, sedang
sakit, atau sedang melakukan perjalanan.
Maka dari itu, kita manusia memang disarankan untuk selalu
membaca doa sebelum melakukan sesuatu karena kita tidak tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya pada diri kita.
Kita hanya bisa berpasrah diri dan tetap melakukan kewajiban kita
sebagai umat Islam serta melakukan hal-hal yang baik agar kita bisa
mendapatkan cukup banyak pahala untuk bisa dipertanggungjawabkan
kelak di akhirat.

Al-Wabil mengemukakan “bahwa yang termasuk dalam kitab kecil


dan kematian.” Sebenarnya kematian tidaklah hanya dipahami dengan
hilangnya roh manusia dari jasadnya, melainkan juga mencakup roh-roh
kehidupan lainnya. Termasuk juga di dalamnya “roh kehidupan sosial”,
“roh budaya”, “roh politik”, “roh ekonomi”, dan roh-roh lainnya yang
menjadi bagian aspek penunjang kehidupan manusia.

Silogisme dari apa yang disebutkan, adalah bahwa kematian-


kematian tersebut merupakan Kiamat Sughra (kecil) yang telah ditetapkan
dan ditakdirkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Tidak seorang pun yang dapat
memprediksikan akan datangnya ketetapan dan takdir tersebut.

4
Kapan manusia akan meninggal? Akankah sesuatu itu akan
berlanjut atau terhenti? Hanya Dialah yang dapat mengetahuinya. Semua
yang berjalan dan bergerak di muka bumi ini berada di bawah pengawasan
Allah SWT. Berjalan dan berhentinya, serta hidup dan matinya jiwa,
semuanya Allah jadikan di balik itu semua penuh dengan berbagai
hikmah.

Kiamat-kiamat kecil yang terjadi sepanjang perjalanan kehidupan


manusia itu semuanya sebagian ujian dan cobaan. Sebagaimana firman-
Nya:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji


kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-
Anbiyaa: 35).

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa prospek kehidupan seseorang


di alam baru (kubur/akhirat) sangat bergantung pada perbuatannya di
dunia. Jika baik, maka akan baik pula balasannya, begitulah sebaliknya.
Untuk lebih dapat memahami permasalahan pokok tersebut, maka berikut
ini akan dipaparkan dalil-dalil naqli (Al-Qur’an dan Sunah) dan aqli.

2) Bencana Alam
Bencana alam atau dalam bahasa Inggris dinamakan
dengan "natural disaster", merupakan suatu peristiwa alam yang
mengakibatkan dampak cukup besar bagi manusia.

5
Peristiwa alam ini dapat berupa:

a. Banjir
b. Letusan gunung berapi
c. Gempa bumi
d. Tanah longsor
e. Kekeringan
f. Gelombang panas
g. Badai tropis
h. Tornado
i. Wabah penyakit
j. Kebakaran liar
k. Hujan es
l. Badai salju
m. Tsunami

Bahkan, beberapa bencana alam terjadi secara tak alami.


Contohnya seperti kelaparan, yakni kekurangan bahan pangan dalam
jumlah yang cukup besar, yang mana hal ini disebabkan oleh faktor
manusia dan alam.

Terlihat jika usia bumi kita yang sudah kian menua, banyak sekali
terjadi bencana alam di sekitar kita, entah itu memang ulah dari manusia
sendiri atau alam yang menimbulkan gejala bencana tersebut terjadi.

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti banjir,


gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan masih banyak lagi
bencana alam yang lain.

Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa, berpasrah diri dan


berusaha untuk bisa mengantisipasi dan menanggulangi dari datangnya
bencana tersebut.

6
Jadi, kiamat sugra atau kiamat kecil ini perlu untuk kita waspadai
karena bisa datang kapan saja, di mana saja, bahkan di dekat atau di
sekitar kita

2. Kiamat Kubra
Setelah mengetahui kiamat sugra, maka selanjutnya adalah kimat kubra.
Kiamat kubra ini dapat disebut dengan kiamat besar. Definisinya adalah
peristiwa hancurnya alam semesta dengan semua isinya termasuk bumi,
matahari, dan planet-planet lainnya.
Ada banyak sekali dalil tentang kiamat kubra ini, diantaranya adalah pada
Q.S. Al - Qori'ah ayat 4 dan 5

Yang artinya : Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebangan. (Ayat 4) Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang
dihambur-hamburkan. (Ayat 5)
Kiamat kubra ini ditandari dengan ditiupnya terompet sangkakala oleh
Malaikan Israfil. Tidak ada yang tahu kapan terjadi kiamat besar ini, kecuali
Allah swt. Bahkan Nabi Muhammad saw pun tidak tahu, tetapi Rasulullah saw
telah memberikan tanda-tandanya sebelum datangnya hari kiamat. Tanda-
tanda kecil kiamat kubra ini adalah diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai
nabi terakhir, merajalela minuman keras (khamr) dan praktek perzinaan yang
dilakukan secara terang-terangan dan lain sebagainya.
Sementara itu tanda-tanda besar datangnya kiamat kubra adalah terbitnya
matahari dari arah barat, lenyapnya Al Qur'an, Munculnya Ya'juj dan Ma'juj,
munculnya dajjal, rusaknya Ka'bah, dan keluanya binatang ajaib yang bisa
berbicara dan lain sebagainya.

7
C. Tanda-Tnada Hari Akhir
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda
hari kiamat adalah sebagai berikut :
1. Tanda-tanda kiamat sugra
a. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
b. Ilmu agama dianggap tidak penting
c. Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana mana.
d. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
e. Banyak wanita menyerupai laki-laki dan sebaliknya
f. Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam
g. Lahirnya tukang dusta yang mengaku dirinya utusan Allah swt
2. Tanda-tanda kiamat kubra
a. Matahari terbit dari barat
b. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara
c. Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya
d. Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
e. Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.
f. Munculnya dajjal
D. Dalil-Dalil Hari Akhir

Dalil Naqli dan Aqli

1. Dalil Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat ayat-ayat yang berhubungan
dengan fenomena kiamat kecil di antaranya adalah:

8
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami
sedikit air atau makanan yang direzekikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni
surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas
orang-orang kafir. (Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka
sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan
sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raaf: 50-
51).

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan
terhadap Allah atau yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, padahal tidak
ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata: “Saya akan
menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya
kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan
sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil

9
berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)
yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-
ayat-Nya.” (QS. Al-An’aam: 93).

“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang
munafik; dan (juga) di antara pendudukan Madinah. Mereka keterlaluan dalam
kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah
yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa kepada azab yang
besar.” (QS. At-Taubah: 101).

“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu


Kami ciptakan pada mulanya dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa
yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu
pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di
antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap
daripada kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam: 94).

10
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh
itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang
yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).

2. Dalil Hadist

“Jika seseorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya dan para


sahabatnya telah meninggalkanya, serta ia mendengar suara pijakan sandal
mereka. Kedua malaikat tersebut berkata. “Bagaimanakah pendapatmu mengenai
Muhammad (Rasulullah SAW)?” Adapun orang mukmin, ia akan menjawab:
“Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah, dan Rasul-Nya”, kemudian dikatakan
padanya: “Lihatlah kursimu di neraka, Allah telah menggantinya untukmu dengan
kursi dari surga.” Orang mukmin bisa melihat kedua kursi tersebut, sedangkan
kepada orang munafik atau kafir, malaikat bertanya pada keduanya,
“Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad?” Orang kafir tersebut
menjawab (dengan penuh rasa bingung), “Aku tidak tahu karena aku tidak
mengikutinya.” Kemudian ia dipukul dengan sebilah martil dengan pukulan yang
membuatnya berteriak histeris, sehingga sampai didengar oleh makhluk-makhluk
lain yang berdekatan dengannya (selain manusia dan jin).” (Diriwayatkan Al-
Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud dan Ahmad).

“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan
kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan
melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini
kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (Al-Bukhari).

11
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari
fitnah kehidupan, dari fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR.
Bukhari).

“Sesungguhnya kedua orang yang berada di dalam kuburan tersebut sedang


disiksa. Hal tersebut bukanlah karena disebabkan dosa besar, melainkan salah satu
dari keduanya telah melakukan perbuatan provokator. Sedangkan yang lainnya
tidak mengenakan tutup ketika melakukan buang air kecil.” (HR. Bukhari).

3. DALIL AKAL

Keimanan seorang hamba kepada Allah SWT, malaikat-malaikat –Nya, dan akhir
mengharuskannya pula beriman kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan
apa saja yang terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk bagian dari perkara-
perkara gaib. Jika seseorang memercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia
harus mengimani sebagian lainnya.

Alam kubur, kenikmatannya dan pertanyaan dua malaikat Munkar-Nakir,


bukanlah merupakan sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat
mengakuinya dan memberi kesaksian terhadapnya.

Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan dan
terkadang ia bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung
karenanya. Dan ia senang sekali kalau ada orang yang membangunkannya.
Kenikmatannya dan siksa di alam mimpi tersebut betul-betul terjadi pada rohani,
dan rohani tersebut terpengaruh dengannya tanpa ia rasakan dan bisa dilihat oleh
kita serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya. Bagaimana terhadap siksa
alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama persisnya dengan
mimpi tersebut?

12
Dalil-dalil tentang lain Hari Kiamat

1. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Hijr [15]: 92-93

Artinya: “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,
tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”. (QS. al-Hijr [15]: 92-93)
2. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Anbiya' [21]: 47

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami
sebagai Pembuat perhitungan”. (QS al Anbiya’ [21}:47))

3. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Insan [76]: 20

Artinya: “Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat
berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar”. (QS. al-Insan [76]: 20)
4. Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 56

Artinya : Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

13
5. Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah [2]:8

Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian",padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. (Q.S. al Baqarah ayat 8)
6. Firman Allah SWT Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :

Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)
7. Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan


orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman
kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)

14
8. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :

Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (Q.S. al Baqarah ayat 177)
9. Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68

Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit
dan Dibumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali
Lagi(sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) Menunggu
(keputusan Allah) QS.
10. Firman Allah SWT dalam QS Taha[20]: 124

15
Artinya : dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan
Menjalani kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya nPada hari
kiamat pada keadaan buta.
E. Nama-Nama Lain Hari Akhir
1. As-Sa’ah

“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya,
akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)
2. Yaumul Ba’ats (hari berbangkit)

“Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai
hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak
mengetahuinya.” (QS. Ar-Rum: 56).
3. Yaumud Din (hari pembalasan)

“Yang menguasai di Hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 4).


4. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.”
(QS. Maryam: 39).
5. Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)

16
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya
mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)
6. Yaumut Tanad (hari saling memanggil)

“Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling
memanggil’”. (QS. Ghafir: 32).
7. Darul Qarar (tempat kembali)

“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan


sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali”. (QS.
Ghafir: 39).
8. Yaumul Fashl (hari pemisahan )

“Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21)
9. Yaumul Jama’ (hari berkumpul )

“Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan
padanya.” (QS. Asy-Syura: 7)
10. Yaumul Hisab (hari perhitungan)

“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad: 53)

17
11. Yaumul Wa’id (hari yang dijanjikan)

“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.” (QS. Qaf: 20)
12. Yaumul Khulud (Kekal)

“Masukilah ke (dalam surga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal.” (QS.
Qaf: 34)
13. Yaumul Khuruj (hari dikeluarkan dari kubur)

“Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya.


Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf: 42)
14. Al-Waqi’ah

“Apabila terjadi hari Kiamat.” (QS. Al-Waqi’ah: 1)


15. Al Haqqah (yang pasti)

“Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haqqah: 3)


16. Ath Thammatul Kubra (bencana besar)

“Maka apabila bencana yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-
Nazi’at: 34)

18
17. Ash-Shakhkhah (teriakan)

“Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga).” (QS. Abasa: 33)
18. Al-Azifah (suatu yang dekat)

“Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat.” (QS. AN-Najm: 57)
19. Al-Qari’ah (ketukan keras)

“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” (QS. Al-Qari’ah: 3)


Demikianlah nama lain dari hari kiamat, sebagai tambahan ilmu
pengetahuan kita tentang adanya hari berbangkit. Setiap arti dari hari kiamat
memiliki makna khusus yang semoga di lain waktu dapat dibahas kembali.
F. Tahapan-Tahapan Hari Kiamat
Perjalanan manusia setelah mati tidaklah singkat. Manusia akan melalui
beberapa fase untuk menuju akhirat. Berikut tahapannya:
1. Alam Barzakh
Alam Barzakh merupakan alam kubur dan biasanya alam ini disebut juga
sebagai alam penantian karena dalam fase ini manusia menantikan datangnya hari
kebangkitan mereka. Di alam ini manusia akan menerima semua ganjaran atas
perbuatan mereka selama di dunia. Ada beberapa golongan orang yang akan
menerima siksa kubur, diantaranya adalah:
- Orang yang melakukan zina
- Suka mengadu domba sesamanya
- Suka melakukan kebohongan kepada orang lain
- Memakan uang riba
- Orang yang masih mempunyai hutang sebelum meninggal
- Membaca Al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya

19
Perbuatan yang dapat menolong kita dari siksa kubur adalah sholat, zakat,
puasa, perbuatan yang baik, menyambung tali silaturrahmi, berbuat baik kepada
orang lain.
2. Ditiupnya sangkakala
Ketika sangkakala ditiup, maka pada hari itu adalah terjadinya hari kiamat.
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil sebagai tanda
kiamat telah datang. Tiupan pertama akan memusnahkan seluruh manusia dan
alam seisinya, sedangkan tiupan kedua adalah tiupan untuk membangkitkan
seluruh manusia dari alam Barzakh.
3. Hari kebangkitan seluruh manusia
Peristiwa setelah hari kiamat adalah kebangkitan seluruh manusia dari
kubur. Dalam kebangkitannya diberitakan tentang seluruh amal perbuatannya
ketika di dunia.
4. Padang Mahsyar
Fase selanjutnya adalah dikumpulkannya seluruh manusia di padang
Mahsyar untuk dihisab atau dihitung semua amal perbuatan yang telah
dilakukannya. Sehari di tempat ini sama dengan 5.000 tahun lamanya di dunia.
5. Syafa’at dari Rosulullah
Syafa’at hanya di berikan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah
dan tidak pernah melakukan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah dengan
lainnya.
6. Hisab
Hisab adalah proses penghitungan semua amal perbuatan manusia dan
seluruh anggota badan akan menjadi saksinya.
7. Mizan
Setelah semua amal perbuatan manusia di hitung maka selanjutnya adalah
proses penimbangan. Sehingga akan terlihat lebih banyak manakah perbuatan
baik atau perbuatan buruk yang telah dilakukan manusia. Orang kafir dan orang
syirik otomatis akan masuk neraka.

20
8. Telaga
Kehidupan setelah hari kiamat selanjutnya adalah meminum air dari
telaga. Barang siapa yang minum maka tidak akan haus selamanya.
9. Shirat
Shirat merupakan jembatan yang harus dilewati oleh manusia untuk
menuju surga. Jembatan ini di bentangkan di atas neraka jahannam. Bagi orang
mukmin yang mampu melewati jembatan ini maka mereka akan masuk surge.
G. Gambaran Hari Kiamat Menurut Al Qur’an
1. Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. ( Q.S.An- Naml :
87).

Artinya : “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka


terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan
merendahkan diri” ( Q.S.An- Naml : 87).
2. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang
dikandungnya (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)

Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan


bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan
manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”. Pada hari itu bumi
menyampaikan beritanya,karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang demikian itu) padanya. (QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)

21
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS.
Al- Haqqah : 14)

Artinya: “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan


keduanya sekali benturan” (QS. Al- Haqqah : 14)
4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al-
Infithor : 1 – 3)

Artinya: “Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh


berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap” (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah
terhadap anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)

Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada


hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan
seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sungguh,
janji Allah pasti benar, maka jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh
kehidupan dunia, dan janganlah sampai kamu teperdaya oleh penipu dalam
(menanti) Allah.” (QS. Lukman : 33)

22
H. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan
selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap
kesenangan hidup di dunia.
2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti
kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki
bagi manusia.
4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap
manusia yang hidup di dunia.
5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan
segala larangan-larang-Nya.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang
kelima, tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai
muslim sudah seharusnya untuk mengimani dan mempercayainya.

Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya matahari dari
arah barat dan terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang sangat
aneh, datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan
Rasulullah SAW, munculnya Dajal, hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf,
hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati seseorang,
berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang
tahun, dll. Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya
serta dijauhi larangan-Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di
tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.

B. Saran

Kita harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena kita tidak akan tahu
kapan akan terjadi kiamat, entah itu kiamat sugrha (kematian) ataupun kiamat
kubro (kiamat).

24
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam.

Qardhawi, Yusuf. Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, terj. Ha. Abd Rahim Harits,
Pustaka Darul Hikmah Bima, cet.1.th.1987.

http://aditiyacpkingdom.blogspot.com/2013/01/makalah-aqidah-semester-1-iman-
kepada.html

http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html

http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/07/makalah-iman-kepada-hari-kiamat/

25

Anda mungkin juga menyukai