Halaman Judul
i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
i
Iman, pengertian Iman menurut bahasa adalah “percaya/meyakini”.
Sedangkan Hari Akhir adalah dimana seluruh alam semesta akan hancur, dan
ketentuan itu sudah dirumuskan oleh Allah SWT. Jadi beriman kepada Hari Akhir
adalah meyakini dan mempercayai bahwasanya hari akhir pasti akan tiba yang sesuai
dengan keterangan-keterangan Allah melalui firman-firmannya dalam Al-quran.
Beriman kepada hari akhir termasuk salah satu rukun iman yang ke lima.
Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal setelah kehidupan di
dunia yang fana ini berahir; termasuk semua proses peristiwa yang terjadi hari itu,
mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya, serta berahirnya seluruh
kehidupan (qiamah) , kebangkitan seluruh umat manusia dari alam kubur ba’ats di
kumpulkannya seluruh manusia dari padang mahsyar, perhitungan seluruh amal
perbuatan manusia di dunia atau hisab, penimbangan amal perbuatan tersebut untuk
mengetahui perbandingan amal baik dan amal buruk (wazn) sampai kepada
pembalasan surga dan neraka (jaza).[1]
Kita pasti mati dan mati tidak dapat kita tolak. Satu alamat yang tidak
berubah dilangit yaitu Tuhan. Satu alamat yang tidak pula berubah rubah dibumi
yaitu Kubur. Kemana pun kita akan melangkah, kemana pun kita akan bersembunyi
namun bila tiba waktunya tepat pada saat itu pintu kubur menganga menunggu
kedatangan kita. Mati adalah laksana suatu gerbang perbatasan diantara hidup yang
fana ini, akan menuju kehidupan yang maha luas dan baqaa (akhirat). Kita takut
menghadapi mati hanyalah karna melihat bangkai terhampar, mukanya telah pucat
kuning karena darah dalam badannya tak berjalan lagi. Kita takut mengenang mati
karna memikirkan akan dimasukan keliang lahat dan akan tinggal sepi sendiri. Mati
hanyalah pindah dari satu tempat ketempat yang lain, tidak mengurangi kesadaran
serta perasaannya, bahkan bertambah jelas dan nyata baginya, sebab dia telah
terlepas dari ikatan belenggu.[2] Karena kehidupan setelah mati itu ada yaitu
nantinya kita akan berada di alam akhirat, kehidupan yang kekal adanya.
i
3 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu, Kitab Ar-Ruh, hal 115
َساهَا قُ ْل ِإنَّ َما ِع ْل ُم َها ِعندَ َر ِبي ال َ سا َع ِة أَيَّانَ ُم ْر
َّ َي ْسأَلُون ََك َع ِن ال
َّض الَ تَأْتِي ُك ْم إِال
ِ ت َواأل َ ْر ِ س َم َاوا
َّ ت فِي ال ْ َيُ َج ِلي َها ِل َو ْقتِ َها إِالَّ ُه َو ثَقُل
ي َع ْن َها قُ ْل ِإنَّ َما ِع ْل ُم َها ِعندَ هللاِ َولَـ ِك َّن
ٌّ بَ ْغتَةً يَ ْسأَلُون ََك َكأَنَّ َك َح ِف
-١٨٧- َاس الَ يَ ْعلَ ُمون ِ َّأ َ ْكث َ َر الن
Artinya : Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan
terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada
pada Tuhan-ku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu
terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk)
yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-
tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya.
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat)
ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( Q.S Al-‘Araf
[7]: 187)
ض أَثْقَالَ َها
ُ ت ْاأل َ ْر ِ َوأ َ ْخ َر َج-١- ض ِز ْلزَ الَ َها ِ َِإذَا ُز ْل ِزل
ُ ت ْاأل َ ْر
-٤- ارهَا َ ِث أ َ ْخ َب
ُ َي ْو َمئِ ٍذ ت ُ َحد-٣- ان َما لَ َها
ُ س ِ ْ َوقَا َل-٢-
َ اْلن
اس أ َ ْشتَاتا ً ِليُ َر ْوا ْ َ يَ ْو َمئِ ٍذ ي-٥- ِبأ َ َّن َرب ََّك أ َ ْو َحى لَ َها
ُ َّصد ُُر الن
َو َمن-٧- ُ فَ َمن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّرةٍ َخيْرا ً يَ َره-٦- أ َ ْع َمالَ ُه ْم
-٨- ُيَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّرةٍ شَرا ً يَ َره
Artinya : Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan
bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia
bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?” Pada hari itu bumi menyampaikan
beritanya, karena sesungguhnya Tuhan-mu telah memerintahkan (yang
i
demikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam
keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan)
semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah,
niscaya dia akan melihat (ba-lasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan
kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)Nya. (Q.S Al-
Zalzalah [99]: 1-7)
َّ َقَالُوا َيا َو ْي َلنَا َمن بَ َعثَنَا ِمن َّم ْرقَ ِدنَا َهذَا َما َو َعد
َ الر ْح َم ُن َو
َصدَق
-٥٢- َسلُون َ ْال ُم ْر
Artinya: Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan
kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang Dijanjikan (Allah) Yang
Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya). (Q.S Yasin [36]: 52)
Padahal pada saat hidup mereka beranggapan bahwa hidup hanya di dunia
saja, dan tidak akan dibangkitkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat
Al-An’am ayat 26 :
َ َوقَالُواْ إِ ْن ِه
-٢٩- َي إِالَّ َحيَاتُنَا الدُّ ْنيَا َو َما نَ ْح ُن بِ َم ْبعُوثِين
Artinya : Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), “Hidup hanyalah di dunia
ini, dan kita tidak akan dibangkitkan.” ( Q.S Al-An’am [6]: 29)
i
4 Dr. H. Yunahar ilya, l.c,m.a, kuliah akidah Islam 153
di dunia. Pada saat itu keadaan manusia akan berbeda-beda, sesuai dengan
perbedaan amalnya di dunia. [5]
Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa pada hari
nanti manusia terbagi pada tiga golongan. 1. Golongan manusia yang berjalan, 2.
Golongan manusia berkendaraan. 3. Golongan manusia berjalan dengan
mukanya.
Keadaan pada saat itu (Mahsyar) sangat sulit, sangat panas, dan masing-
masing mengurusi dirinya sendiri. Semua ingin terbebas dari situasi Mahsyar
dan ingin segera cepat-cepat di hisab dan diberi keputusan, apakah akan masuk
sorga atau masuk neraka. Pada saat itulah mereka meminta syafaat kepada para
nabi dan rasul terdahulu, namun hanya nabi Muhammad SAW yang bersedia
memintakan syafaat Allah SWT agar segera diadakan putusan dan penetapan
seluruh makhluk, agar mereka cepat terbebas dari kesengsaraan yang diderita di
padang Mahsyar.
i
5 Dr. H. Yunahar ilyas, l.c,m.a, kuliah akidah Islam 171
Setelah amal perbuatan manusia dihitung kemudian dilakukan penimbangan.
Orang yang berat timbangan kebaikannya maka masuk surga.
f. Pembalasan (jaza)
Setelah penimbangan dan melalui as-shirath, maka setiap orang akan
merasakan pembalasan dari Allah SWT. sesuai dengan hasil penimbangannya.
Siapa yang amal kebaikannya lebih berat dari amal kejahatannya maka dia akan
langsung masuk surga tanpa harus merasakan dulu siksa Allah SWT. di neraka.
Sebaliknya siapa yang amal kejahatannya lebih banyak dari amal baiknya dia
akan masuk neraka. Kalau dia orang yang beriman dan tidak mempersekutukan
Allah SWT. maka setelah masa hukumannya di neraka dia akan dikeluarkan dan
dimasukan ke dalam surga. Sebaliknya bagi orang-orang kafir atau orang-orang
musyrikin, mereka akan kekal di dalam neraka selama-lamanya. Sedangkan
orang-orang yang beriman yang berada di surga, mereka akan kekal di surga
selama-lamanya.
i
2.4 Tanda- Tanda Hari Akhir
Perlu kita ketahui bahwa kiamat terbagi menjadi dua, kiamat sugro ( kecil)
dan kiamat kubro (besar). Kiamat kubro tidak akan terjadi jika tanda kiamat
sugro belum banyak muncul. Dan dibawah ini adalah beberapa ciri dan tanda
kiamat sugro.
Demikian pula, di zaman itu akan jarang turun hujan, sering terjadi bencana,
gempa, banjir, gunung meletus. Harga-harga barang naik tajam, kaum
perempuan keluar dengan berpakaian tapi pada hakikatnya tidak menutupi
tubuhnya.
Tanda-tanda kiamat kecil yang lain ialah terjadi perang antara Yahudi dan
Islam. Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka sampai akhirnya orang-
orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pepohonan, lalu pohon atau batu
tersebut berbicara, “wahai orang muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi
dibelakangku. Kemari, bunuh dia!” kecuali pohon Gharqad, karena
sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon orang Yahudi.
Di masa itu waktu akan berjalan sangat cepat sehingga hanya seperti bara api
yang membakar dengan cepat.
Munculnya Dajjal
Dajjal adalah seorang manusia dari anak cucu Nabi Adam. Dia akan muncul
di akhir zaman dan akan mengaku sebagai Tuhan. Dia keluar dari Timur dari
Khurasan (sekarang Iran). Lalu ia berjalan di muka bumi, ia tidak akan
i
meninggalkan satu negeri kecuali ia memasukinya, kecuali Masjidil Aqsha,
Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa memasukinya karena para malaikat
menjaganya.
Dajjal akan menetap di bumi selama empat puluh hari. Namun satu hari
dimasa itu bagaikan setahun, kemudian satu hari selanjutnya seperti satu bulan,
satu hari setelahnya seperti satu Jum’at, dan setelahnya akan seperti hari-hari
biasa. Lalu ia akan dibunuh oleh Sayyidina Isa bin Maryam disisi pintu ludd di
Palestina.
Setelah dajjal keluar dan berbuat kerusakan dimuka bumi, Allah SWT. Akan
menurunkan Nabi Isa bin Maryam. Beliau turun ke bumi di sisi menara putih
sebelah Timur Damaskus (Suriah), dimasa itu dunia akan tentram dan damai.
Nabi Isa akan menetap di bumi selama tujuh tahun dan kemudian meninggal
dunia.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua umat dari keturunan Nabi Adam. Mereka
adalah laki-laki yang kuat, tak ada seorang pun yang bisa melawannya.
Keluarnya mereka termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Mereka
akan membuat kerusakan yang sangat besar di muka bumi, kemudian Nabi Isa
dan para sahabatnya berdoa untuk kebinasaan mereka, maka mereka semuanya
mati.
Setelah turunnya Nabi Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau berdoa kepada
Allah. Lalu Allah mengirim burung-bururng yang membawa Ya’juj dan Ma’juj
dan melemparkan mereka di tempat yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Kemudian Allah mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Lalu turunlah
berkah di muka bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah
pada tumbuhan dan hewan.
Termasuk diantara tanda kiamat besar adalah terjadinya longsor besar, yaitu
longsor di Timur, longsor di Barat, dan longsor di Semenanjung Arab.
Terbitnya matahari dari sebelah barat termasuk salah satu tanda hari kiamat
besar. Ia adalah tanda besar pertama yang memberitahukan perubahan kondisi
alam. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Amr ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pertama-tama tanda hari kiamat yang keluar adalah terbitnya
matahari dari sebelah barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu
dhuha. Apapun juga dari keduanya yang lebih dulu dari yang lain, maka yang
lain itu akan menyusul dalam waktu dekat.” (HR.Muslim)
Keluarnya binatang melata adalah salah satu tanda kiamat besar. Ia akan muncul
dan memberi tanda pada manusia diatas hidung mereka. Mengekang hidung
orang kafir dan menerangi wajah orang yang beriman. Diantara dalil-dalil
keluarnya adalah:
”Jika telah dikeluarkan tiga perkara maka tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya: terbitnya matahari dari sebelah
barat, Dajjal, dan bnatang melata dari bumi.” (HR.Muslim)
Akan muncul api besar ari Yaman, dan itu merupakan tanda-tanda kiamat
yang besar dan tanda pertama yang mengabarkan pada hari itu tentang terjadinya
hari kiamat. Ia akan keluar dari Yaman, kemudian tersebar di bumi dan
menggiring manusia menuju padang mahsyar.
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdullah bin Salam ketika masuk Islam,
ia bertanya kepada Nabi tentang beberapa masalah. Di antaranya : “ apakah
pertama-tama tanda hari kiamat?” Nabi menjawab “ Adapun pertama-tama tanda
hari kiamat adalah adanya api yang menggiring manusia dari timur ke barat.” i
(HR.Bukhari).
2.5 Surga dan Neraka
Sesungguhnya surga dan neraka sudah diciptakan Allah SWT..
Keduanya adalah makhluk yang kekal abadi tidak akan binasa. Bagi orang-
orang beriman yang berdosa dan tidak mensekutukan Allah maka ia akan
dimasukan ke surga setelah masa hukumannya di neraka berakhir. Sedangkan
orang-orang kafir dan musyrik akan kekal di dalam neraka. Demikian pula halnya
orang-orang beriman, mereka kekal berada di surga. [6]
i
6 Hilal Ramadan, Aqidah Untuk Perguruan Tinggi, h.215.
tidaklah kekal di dalam neraka. Mereka akan keluar dari neraka dengan rahmat
Allah SWT. Dan syafa’at nabi Muhammad SAW. Nabi saw. Bersabda: “Akan
keluar dari neraka orang yang di dalam hatinya masih ada seberat dzarrah dari
iman.” . Juga sabda beliau Rasulullah SAW.: “Sungguh satu kaum dari ummatku
akan keluar dari neraka dengan sebab syafa’atku, mereka di
sebut jahannamiyyun (para mantan penghuni jahannam).”
Perlu diketahui bahwa siksaan yang diderita para penghuni neraka berbeda-
beda tingkat dan jenisnya. Tingkatan dan jenis siksaan yang diterima di neraka
bergantung pada tingkat kekufuran, kemusyrikan, dan kemaksiatan yang telah
dilakukan semasa hidup di dunia. Demikian pula halnya di surga. Para penghuni
surga mendapatkan tingkat dan jenis kenikmatannya yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat ketaqwaan masing-masing. [7]
i
7 Hilman Ramadan, Aqidah Untuk Perguruan Tinggi,h.216.
hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya.
Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut allah, karena syrik berarti
mensekutukan allah atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa
sehebat allah. Syirik dapat pula berarti menganggap ada tuhan lain selain allah.
Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah As-Syu’ara, ayat 91.
3. Neraka Saqar
Tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan
(tidak mentaati) perintah Allah dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa allah
sudah menentukan hukum Islam melalui lisan nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka
dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka. Nama neraka ini tercantum
dalam Al-Qur’an surah Al-Muddatsir ayat 26-27 dan ayat 42.
4. Neraka Lazza
Neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. Nama
neraka ini tercantum dalam Al-Qur’an surah Al- Ma´aarij ayat 15-18.
5. Neraka Huthamah
Itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan
menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau
bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah
masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka allah membalas
dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka
mereka. Serta membakar mereka semau yang allah mau. Neraka huthamah
disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina,
mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina
orang-orang miskin. Maka di huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk
diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam
Al-Qur’an terdapat pada surah Al-Humazah.
6. Neraka Sa'ir
Diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim.
Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir
dapat diartikan menolak adanya Allah atau dengan membantah perintah Allah dan
Rasul-nya. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: orang yang tidak beragama Islam
atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau i
shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat.
Didalam Al-Qur’an terdapat pada An-Nisa’ ayat 10 dan Al-Mulk ayat 5,10,11.
7. Neraka Wail
Disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi
timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang
berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka
sebagai azab atas dosa-dosa mereka. Surah (Al-Tatfif) dan surah (At-Tur). Nama
neraka ini tercantum dalam Al-Quran surah Al-Muthaffifin, ayat 1-3.
8. Neraka Jahanam
Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama
jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Al-Qur’an Al-Hijr, 43-
44.
Surga
1. Surga Firdaus
Surga yang diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan
diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya,
memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. Dalam Al-Qur’an
terdapat pada surah Al-Kahfi, ayat 107 dan surah Al-Mu’minuun, ayat 9-11.
2. Surga ‘Adn
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah dalam Al-
Qur’an terdapat pada surah An Nahl ayat 30-31, benar-benar beriman dan beramal
shaleh (Q.S Thaha ayat 75-76), banyak berbuat baik (Q.S Fathir ayat 32-33),
sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Q.S Ar-
Ra’ad ayat 22-23).
3. Surga Na'im
Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa
kepada Allah dan beramal shaleh. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah Luqman,
ayat 8 dan Al-Hajj, ayat 56.
4. Surga Ma’wa
Surga yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (Q.S
An-Najm ayat 15), beramal shaleh (Q.S As-Sajdah ayat 19), serta takut kepada
kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (Q.S An-Naziat ayat 40-41). i
5. Surga Darussalam
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya,
memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah
SWT., “ Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan
dialah pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka
kerjakan.” (Q.S. 6:127)
6. Surga Darul Muqamah
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata
darul muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang
tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan
kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam Al-
Quran surat Faathir ayat 35.
7. Surga Al-Maqamul Amin
Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman dalam Al- Quran
surat Ad-Dukhan ayat 51.
8. Surga Khuldi
Surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah allah
dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa). Katakanlah: “Apa (azab)
yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan
kepada orang-orang yang bertaqwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi
mereka.” (Q.S Al-Furqaan, ayat 15).
A. Beriman kepada hari akhir, membuat seseorang akan disiplin dan berusaha
maksimal untuk memahami ajaran Allah SWT.
B. Meyakini Hari Akhir mendorong orang beriman untuk memiliki jangkauan
pandangan yang jauh ke depan. Tujuan hidup menjadi lebih nyata dan
terbiasa menjalani hidup dengan perencanaan yang matang. [8]
C. Gambaran surga dan neraka, seseorang termotivasi untuk selalu taat kepada
Allah SWT. agar mendapatkan ridho dan balasan Allah SWT. berupa surga,
8 Hilal Ramadan, Eksistensi Manusia dalam Pandangan Eksistensialis dan Al-Qur’an, Risalah Sarjana i
Muda, h.43.
dan selalu berhati-hati dan penuh perhitungan agar tidak melanggar larangan
Allah SWT.
D. Meyakini Hari Akhir akan membentuk watak dan sikap cermat, teliti, dan
hati-hati dalam menjalani kehidupan. [9]
E. Dengan beriman kepada hari akhir, seseorang akan selalu diingatkan agar
tidak lupa terhadap kewajiban dan tidak terlena dengan kesenangan dan
kehidupan dunia.
F. Dengan beriman kepada hari akhir, bisa menyadarkan manusia bahwa
kehidupan di dunia adalah kehidupan sementara dan tidak kekal, suatu saat
kehidupan dunia yang fana akan berakhir dan berlanjut pada kehidupan
akhirat yang kekal dengan kondisi kehidupan sesuai dengan amal perbuatan
waktu hidup di dunia.
BAB III
KESIMPULAN
A. Iman kepada hari akhir adalah meyakini dan mempercayai bahwasanya hari
akhir pasti akan tiba yang sesuai dengan keterangan-keterangan Allah melalui
firman-firmannya dalam Al-quran.
i
9 Hilal Ramadan, Aqidah untuk Perguruan Tinggi,h.216.
Turunnya Nabi Isa bin Maryam
E. Balasan orang takwa, sabar dan beramal sholeh adalah Surga, sedangkan
balasan orang yang berbuat dosa adalah Neraka.
i
Catatan: