Anda di halaman 1dari 9

Iman Kepada Hari Akhir

Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat yang berarti hari Pembalasan sebagaimana
diterangkan di dalam Q.S. Al-Fatihah (1): 4). Haria kiamat yaitu hari penegakkan hukum Allah seadil-
adilnya (Q.S. Al-Mumtahanah (60): 3 dimana manusia di hari tersebut mempertanggungjawabkan
semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.

Menurut Istilah, Hari Akhir adalah hari hancurnya alam semesta secara total, termasuk isinya
dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah SWT. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya
dengan penuh keyakinan bahwa hari akhir itu ada dan akan terjadi, serta adanya kehidupan yang
kekal abadi di akhirat kelak. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima.
Oleh karena itu, keimanan kepada hari kiamat sama halnya pentingnnya dengan keimanan kepada
Allah dan rukun iman yang lain.

Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa
setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya
dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya,
apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara.

Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan
semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari akhirat
adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar,
perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui
manusia (shirath) untuk menuju ke arah surga atau neraka.

Datangnnya hari kiamat, Allah menegaskan dalam firman-Nya yaitu pada QS. At-Taghabun ayat: 7

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah:
“Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. At
Taghabun ayat: 7)

Hari Kiamat menurut Al-Quran

1. Kiamat Sughra (kiamat kecil)


Secara bahasa artinya datangnya kematian atau kerusakan bagi setiap makhluk,
termasuk manusia yang bersifat lokal, atau individu. Adapun pengertian secara istilah yaitu
datangnya kematian yang menimpa setiap manusia.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga,
Maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (Q.S. Ali Imran (3): 185)

Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan
akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. ar- Rum/30:55-56). Barzakh adalah alam yang menjadi
batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah menyadari akan
kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu'minun/23:99-100), bahkan kepada mereka yang jahat
sudah diperlihatkan Neraka dan siksaannya (QS.al-Mu'min/40:45-46).

Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain sebagai
berikut.

o Fitnah kubur, yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal tentang
Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya.
o Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik, kafir, dan
musyrik (Q.S. al-An'am/6:93, Q.S. al- Mu'min/40:46, Q.S. Fussilat/41:30, Q.S. al-Ahqaf/46:83-
89). "Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal ibadahnya di dunia" (Q.S. Ali
Imran/3:169-170 dan Q.S. al-Baqarah/2:154).

2. Kiamat Kubra (Besar)


Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta
secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah Swt.
Dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwir/81:1-3 yang artinya: “Apabila matahari
digulung, apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”.

Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan


datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan
manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihambur-
hamburkan.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat hebat,
yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung
dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda bumi pun
bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau kebingungan hanya Allah Swt.
Saja yang Maha Kekal.
Hari Kiamat menurut Teori Ilmu Alam

1. Menurut Ilmu Fisika

Sekitar 150 juta km jauhnya, letak matahari dari bumi, tetapi sinarnya sampai ke bumi
sekitar 8 menit 20 detik. Luas permukaannya 616 X 1010km = 622.160 km, sedangkan garis
tengah matahari = 1,4 juta km. Energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 X
1027 kalori = 585,9 kalori/menit, dan dapat menyala 50 miliar tahun dengan panas 150C. Jika
cahayanya telah redup karena tenaganya sudah habis, pasti tidak ada ada angin dan awan yang
akibatnya hujan tidak akan turun, selanjutnya terjadilah kehancuran di permukaan bumi,
gunung-gunung meletus, ombak bergulung-gulung, maka hancurlah bumi.

2. Menurut Ilmu Geologi

Keberadaan bumi terjadi dari gas yang berputar/chaos catastrope. Jika daya putarannya
hilang/diam, gas tersebut menjadi dingin dan akibatnya memberat dan mengendap di bawahnya
menjadi beku sedangkan yang ringan di atasnya. Jika peristiwa ini berlangsung lama sekali maka
gas bagian luar akan mengeras menjadi batu, kerikil, pasir dan sebagainya. Akibatnya bagian
tengah menjadi panas, zat panas bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi akan
bergeser dari matahari, akibatnya putarannya bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib
seperti meteor yang menyala dan kemudian hancurlah bumi tersebut.

Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat:

1. Tanda kecil

 Diutusnya Rasulullah saw sebagai penutup para Nabi dan Rasul


 Segala urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya
 Sungai Eufrat berubah menjadi emas
 Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
 Banyak terjadi pembunuhan
 Perang antara Yahudi dan Umat Islam
 Banyak terjadi fitnah
 Sedikit ilmu agama karena ilmu tersebut telah diangkat
 Merebaknya perzinaan
 Jumlah kaum wanita lebih banyak daripada pria, dan lain-lainnya

2. Tanda Besar

 Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam di timur


 Munculnya binatang yang dapat berbicara dengan manusia
 Datangnya al Mahdi
 Munculnya Dajjal
 Hilangnya dan lenyapnya Al Quran yang berupa mushaf dan yang berupa hapalan dalam hati
 Turunnya Nabi Isa as
 Terpecahnya bulan
 Munculnya ya’juz makjuz dan tanda-tanda lainnya

Periode Hari Akhir

 Yaumul Ba’as : hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Hal ini ditandai tiupan trompet kedua
oleh malaikat Israfil. Dimana ketika manusia dibangkitkan ini manusia kembali menjadi makhluk
yang bernyawa, saat itu diantara manusia ada yang memiliki wajah yang putih berseri-seri
dikarenakan kebaikan yang dilakukan didunia, tetapi ada juga yang hitam kelam, dikarenakan
kesengsaraan dikarenakan perbuatan kufurnya saat di dunia, hal ini ditegaskan pada QS. Ali
Imran: 106-107.
 Yaumul Hasyr : hari berkumpulnya semua manusia di hadapan Allah setelah kebangkitan mereka
dari kubur. Semua manusia dikumpulkan secara bersama-sama di satu tempat tanpa ada yang
ketinggalan, tempat tersebut di sebut dengan padang makhsyar, dimana replikanya seperti pada
saat kegiatan wukuf di padang arafah ketika pelaksanaan ibadah haji

 Yaumul Hisab : hari perhitungan amal baik dan buruk manusia. Dimana manusia tanpa
terlewatkan sedikit pun dari amal perbuatannya di dunia, apakah yang baik atau buruk,
keseluruhannya akan dihitung. Mulai tangan, kulit dan anggota tubuh yan lain akan berbicara
dan menjadi saksi akan perbuatan mereka selama di dunia

 As-Shirat : Jembatan yang membentang di antara dua tepi neraka menuju surga. Mudah dan
sulitnya melewati As-Shirat tergantung amal perbuatan yang disandang seseorang ketika hidup di
dunia.

 Yaumul Fashl : Hari Keputusan Allah terhadap orang-orang beriman dan orang-orang kafir di
akhirat kelak, apakah menjadi manusia beruntung atau sebaliknya.

 Yaumul Jaza’ : Hari pembalasan bagi setiap manusia atas segala amal perbuatannya di dunia. Bagi
mereka yang banyak memiliki amal kebajikan maka surga adalah tempatnya, dan bagi mereka
yang memiliki dosa yang banyak maka nerakalah tempat akhirnya kelak.

Surga adalah balasan yang terbaik bagi hamba Allah yang gemar melakukan kebajikan. Dan
dalam surga pun terdiri berbagai macam tingkatan, dalam surga terdapat tujuh tingkatan yaitu:

a. Surga Firdaus
b. Surga Adn
c. Surga Na’im
d. Surga Ma’wa
e. Surga Darussalam
f. Surga Darul Muqamah
g. Surga Khuldi

Neraka adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang membangkang terhadap syariat Allah
dan menginhkari Rasulullah SAW Kata neraka diulang ulang penyebutannya di dalam Al Quran. Kata
neraka ditulis dengan redaksi an nar yang artinya adalah api. Hal ini dikarenakan, neraka identik
dengan api. Dan api juga identik dengan kesakitan atau penyiksaan. Oleh karena itu kondisi di neraka
berbeda jauh dengan kondisi dan suasana di surga yang penuh kenikmatan. Di neraka siksaan yang
paling ringan adalah diberikan sandal yang terbuat dari api neraka dan kemudian ketika dipakai
menyebabkan otak mendidih. Hal ini dsabdakan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya penghuni neraka
yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang terbuat dari api neraka
lalu mendidihlah otaknya karena panasnya” (HR. Muslim).

Neraka memiliki tingkatan tingkatan, yaitu:

a. Hawiyah : artinya adalah api yang sangat panas. Neraka ini diperuntukkan bagi mereka yang
ketika di dunia mencampurkan kebajikan dengan keburukan

b. Jahim : artinya adalah api yang menghanguskan. Neraka ini disiapkan untuk manusia yang ketika
didunia mengingkari hari kebangkitan serta mengingkari adanya azab di hari kiamat

c. Saqar : artinya yang menghanguskan kulit manusia. Neraka ini teruntuk manusia yang ketika di
dunia menyombongkan diri atas segala karunia yang telah Allah berikan kepadanya.

d. Laza : artinya api yang bergejolak. Neraka ini teruntuk bagi mereka yang saat di dunia enggan
bersedekah dan zakat

e. Hutamah : api yang dinyalakan dan sampai membakar di hati. Neraka ini disiapkan bagi mereka
yang suka mengumpat an menggibah.

f. Sa’ir : artinya api yang menyala-nyala. Neraka ini teruntuk orang-orang kafur yang mengikuti
petunjuk syaitan.

g. Wail : kecelakaan. Adalah neraka yang disiapkan untuk pengusaha atau pedagang yang licik dan
curang saat berdagang

h. Jahanam : neraka yang paling dalam dan berat siksaannya, maka yang ditempatkan di neraka ini
adaah mereka yang mengingkari dan mendustakan Allah swt.

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada Hari Akhir atau Hari Kiamat memiliki banyak hikmah atau manfaat dalam kehidupan
seorang Muslim. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

 Mengingat Tujuan Sejati Hidup


Beriman kepada Hari Akhir membuat seorang Muslim menyadari bahwa tujuan utama hidup ini
adalah untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak. Ini mendorong seseorang untuk fokus
pada tindakan yang positif dan produktif yang dapat membawa kebahagiaan di akhirat.

 Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab


Percaya pada Hari Akhir juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri seseorang. Seorang
Muslim menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukannya di dunia ini akan mempengaruhi
kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, ia akan berusaha melakukan tindakan yang baik dan
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
 Menjaga Kesederhanaan Hidup
Percaya pada Hari Akhir mengajarkan seseorang untuk menjaga kesederhanaan hidup dan tidak
terlalu bergantung pada materi dunia. Seorang Muslim menyadari bahwa kekayaan dan
kekuasaan di dunia ini tidak bertahan selamanya, dan yang terpenting adalah amal kebaikan yang
dilakukan.

 Menumbuhkan Rasa Syukur dan Sabar


Percaya pada Hari Akhir juga menumbuhkan rasa syukur dan sabar dalam diri seorang Muslim.
Ketika menghadapi cobaan dan kesulitan di dunia, seorang Muslim yakin bahwa semua itu
hanyalah ujian untuk menguji keimanan dan kesabarannya. Ia juga yakin bahwa kesabaran dan
keteguhan hati dalam menghadapi cobaan akan membawa pahala di akhirat kelak.

 Mengajarkan Keadilan
Percaya pada Hari Akhir mengajarkan seseorang untuk menjunjung tinggi keadilan dan
menghindari segala bentuk kezaliman. Seorang Muslim yakin bahwa Allah akan
memperhitungkan setiap tindakan yang dilakukan di dunia ini dan bahwa setiap orang akan
menerima balasan yang adil berdasarkan perbuatan mereka.

Dalil tentang Hari Akhir

Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan datang,
karena kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah
SWT. Ada beberapa surah di Al-qur’an yang membahas tentang hari akhir atau hari kiamat, di
antaranya seperti disebutkan berikut ini.

Allah SWT berfirman:


‫ۡل‬ ‫ٰا‬
‫َّو َاَّن الَّساَع َة ِتَيٌة اَّل َر ۡي َب ِفۡي َهاۙ َو َاَّن َهّٰللا َيـۡب َع ُث َم ۡن ِفى ا ُقُبۡو ِر‬
Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh,
Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)

Kemudian juga tertera dalam surah ini:

‫ َو َتُك ۡو ُن اۡل ِج َباُل َكاۡل ِع ۡه ِن اۡل َم ۡن ُفۡو ِؕش‬, ‫ َيۡو َم َيُك ۡو ُن الَّناُس َكاۡل َفَر اِش اۡل َم ۡب ُثۡو ِۙث‬,‫ َوَم ۤا َاۡد ٰر ٮَك َم ا اۡل َقاِرَع ُة‬,‌‫ َم ا اۡل َقاِرَع ُة‬,‫َاۡل َقاِرَع ُة‬

Artinya: “Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari
itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-
hamburkan”. (QS. Al-Qari’ah: 1-5)

Surat Al-Anbiya Ayat 104

‫َيْو َم َنْط ِوى ٱلَّس َم ٓاَء َك َطِّى ٱلِّس ِج ِّل ِلْلُكُتِبۚ َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّوَل َخ ْلٍق ُّنِع يُد ُهۥۚ َو ْع ًدا َع َلْيَنٓاۚ ِإَّنا ُكَّنا َٰف ِع ِليَن‬
Artinya: (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
Surat Al-A’raf Ayat 187

ۗ‫َيْس َٔـُلوَنَك َع ِن ٱلَّساَع ِة َأَّياَن ُم ْر َس ٰى َهاۖ ُقْل ِإَّنَم ا ِع ْلُمَها ِع نَد َر ِّبىۖ اَل ُيَج ِّليَها ِلَو ْقِتَهٓا ِإاَّل ُهَو ۚ َثُقَلْت ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِضۚ اَل َتْأِتيُك ْم ِإاَّل َبْغ َتًة‬
‫َيْس َٔـُلوَنَك َك َأَّنَك َح ِفٌّى َع ْنَهاۖ ُقْل ِإَّنَم ا ِع ْلُمَها ِع نَد ٱِهَّلل َو َٰل ِكَّن َأْكَثَر ٱلَّناِس اَل َيْع َلُم وَن‬
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah:
“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang
dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-
tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
“Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”.

Serta disebutkan dalam ayat berikut:

‫َو َيۡو َم ُيۡن َفُخ ِفۡى الُّص ۡو ِر َفَفِزَع َم ۡن ِفۡى الَّسٰم ٰو ِت َوَم ۡن ِفى اَاۡلۡر ِض ِااَّل َم ۡن َشٓاَء ُهّٰللاؕ‌ َو ُك ٌّل َاَتۡو ُه ٰد ِخ ِرۡي َن‬
Artinya: “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri”. (QS. An-Naml: 87)

Keadaan Manusia pada Hari Kiamat

Keadaan manusia pada Hari Kiamat ini terbagi menjadi dua keadaan, yaitu saat sangkakala pertama
ditiup dan saat sangkakala kedua dibunyikan. Hal ini tergambar dalam surah Az-Zumar ayat 68
sebagai berikut:

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu [putusannya masing-masing],” (QS. Az-Zumar [39]: 68).

Ketika sangkakala pertama ditiup Malaikat Israfil, semua makhluk yang ada di alam semesta akan
panik.

Tiupan itu juga akan mengguncangkan Bumi, membuat gempa, gunung meletus dan hancur, serta
bintang-asteroid akan menabrak Bumi.

“Dan [ingatlah] hari [ketika] ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi,
kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan
merendahkan diri,” (QS. An-Naml [27]: 87).

Seluruh penduduk Bumi akan ketakutan. Saking takutnya, orang-orang akan lupa pada sekitar dan
hanya ingat pada keselamatan diri sendiri.

Ibu akan lupa pada bayinya, anak-anak lupa pada orang tuanya, dan istri juga tidak ingat lagi dengan
keadaan suaminya, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Hajj ayat 1-2.

Tiupan sangkakala pertama ini akan memusnahkan alam semesta hingga tak bersisa apa pun, kecuali
yang dikehendaki Allah SWT. Inilah Kiamat kubra (besar) yang merupakan bagian dari ketetapan Allah
SWT.
Setelah beberapa waktu, Allah SWT kemudian memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniupkan
sangkakala kedua.

Tiupan ini akan mengembalikan semua ruh kepada jasadnya. Manusia dibangkitkan dari kematian
untuk mengikuti pengadilan Allah di Padang Mahsyar. Momen ini dikenal sebagai Hari Perhitungan
(Yaumul Hisab).

“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa
yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatat] amal perbuatan itu, padahal mereka
telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,” (QS. Al Mujadilah [58]: 6).

Keadaan manusia di Padang Mahsyar adalah dalam kondisi “tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan
belum dikhitan,” (H.R. Muslim).

Kondisi ini kian menyiksa sebab matahari berada di atas kepala manusia. Selain itu, ada perbedaan
waktu di Padang Mahsyar dengan waktu di dunia. Sehari di Padang Mahsyar setara dengan 1.000
tahun di dunia.

Di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik
amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci dan detail.

Orang yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya.
Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan kejahatan akan menerima catatan amalnya dengan
perasaan sedih, serta penuh penyesalan.

Selepas amal-perbuatan manusia ditimbang, mereka akan ditentukan apakah masuk neraka atau
surga. Orang-orang beriman akan masuk surga, sementara orang-orang kafir akan berakhir di neraka.

Peristiwa setelah Hari Kiamat

Setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan lagi, yaitu kehidupan akhirat. Kehidupan
akhirat dimulai setelah terjadinya hari kiamat. Pada hari kiamat seluruh makhluk ciptaan Allah Swt,
mati. Allah Swt., Zat Yang Maha Kekal tetap abadi selama- lamanya meskipun seluruh makhluk
hancur binasa. Setelah Malaikat Israfil meniup nafiri atas perintah Allah Swt. Dibangkitkannya nyawa
seluruh manusia yang telah terkubur bermilyar tahun yang lalu,

Keadaan manusia setelah dibangkitkan berbeda-beda antara satu dengan lainnya Ada yang
dibangkitkan dengan wajah berseri-seri dan ada yang dibangkitkan dengan wajah bermuram durja.
Keadaan ini sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Jika amal perbuatan di dunia
adalah amal kebajikan, mereka akan dibangkitkan dengan wajah berseri. Mereka yang ketika hidup di
dunia hanya berbuat maksiat dan menumpuk dosa, akan dibangkitkan dengan wajah bermuram
durja.

Nyawa yang telah dibangkitkan tersebut berbondong-bondong menuju padang Mahsyar. Di


padang Mahsyar inilah manusia menunggu panggilan Allah Swt. Panggilan untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Seluruh amal yang telah dilakukan
di dunia akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Pada hari itu tidak ada manusia yang
dapat mengelak dari pertanggung jawaban. Setiap manusia akan mempertanggungjawabkan
perbuatannya selama hidup di dunia. Tidak ada satupun manusia yang mempertanggungjawabkan
perbuatan orang lain. Tidak ada seorang pun yang membantu atau membela kita dalam
pertanggungjawaban tersebut. Hal ini karena semua orang disibukkan oleh urusannya masing-
masing sehingga tidak ada lagi yang sempat memikirkan orang lain,

Catatan amal yang dibuat selama hidup di dunia akan diperlihatkan. Catatan yang sangat
terperinci dan tidak ada satu pun amal yang terlewat. Catatan tersebut dibuat oleh Malaikat Raqib
dan Malaikat Atid yang mendampingi manusia setiap saat. Pada hari itu mulut dikunci dan yang
berbicara adalah anggota tubuh. Allah Swt, dan diri sendiri yang menjadi saksi pada hari itu.
Pengadilan Allah Swt. Merupakan pengadilan yang sangat adil. Semua manusia akan merasakan
keadilannya. Amal perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik
atau amal buruk. Jika amal baik lebih berat, surga-Nya telah menunggu. Sebaliknya, jika amal buruk
yang lebih berat. Neraka dan siksa-Nya telah menanti.

Konsep tentang hari pembalasan diingkari oleh masyarakat jahiliah. Mereka tidak
mempercayai adanya hari pembalasan. Bagi mereka kehidupan hanya sampai dunia ini dan tidak ada
lagi kehidupan setelah kehidupan di dunia. Masyarakat jahiliah menganggap bahwa manusia tidak
akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan di dunia. Masyarakat jahiliah
menganggap konsep tentang hari kebangkitan dan pertanggungjawaban amal hanya khayalan yang
bertujuan menakut- nakuti mereka. Al-Qur’an secara jelas mengajarkan tentang hari pembalasan.
Akan tetapi masyarakat jahiliah mengabaikannya.

Anda mungkin juga menyukai