Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Hari Kiamat


Secara etimologi hari kiamat terdiri dari dua kata yaitu hari dan kiamat. Hari adalah
waktu dari pagi sampai pagi lagi (yaitu satu putaran bumi pada sumbunya, 24 jam),
waktu selama matahari menerangi tempat kita (dari matahari terbit sampai matahari
terbenam) yang terjadi dalam waktu 24 jam. Sedangkan kata kiamat berarti dunia
seisinya rusak, binasa, lenyap, dan terjadi bencana besar.1 Adapun pengertian hari kiamat
secara terminologi ada beberapa pendapat, diantaranya:
1. Binasa atau hancurnya alam semesta merupakan tanda berakhirnya kehidupan
dunia menuju kehidupan kekal di akhirat.2
2. Waktu berakhirnya kehidupan dunia dengan ditiupnya sangkakala sebagai
permulaan dari hari kebangkitan dan perhitungan amal.3
Peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya yang membunuh semua makhluk di
dalamnya tanpa terkecuali tercantum dalam QS. Al-Zumar/39:68. Peristiwa tersebut
ditandai dengan bunyi terompet atau sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah dari
Allah swt. Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah swt. akan memerintahkan
malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan
orang semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman
Nabi Adam hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari
pembalasan. Seluruh makhluk termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan
dimatikan, kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan
dan pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.
Berakhirnya kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia harus diyakini
kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di
akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang kelima.
Iman kepada hari kiamat dinyatakan dalam Q.S. Gafir/40 :59.

ِ ‫سا َعةَ اَل ٰ تِيَةٌ اَّل َر ۡي َب ِف ۡي َها َو ٰلـ ِكنَّ اَ ۡكثَ َر النَّا‬
َ‫س اَل يُ ۡؤ ِمنُ ۡون‬ َّ ‫اِنَّ ال‬

Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di
dalamnya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman”.4

B. Pembagian Hari Kiamat


1. Kiamat kecil (kiamat sugra)

1
Rukmanasari, Skripsi : “Hari Kiamat dalam Perspektif Al-Quran : Studi Terhadap Q.S. Al-Qariah”
(Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin, 2013), hlm. 30.
2
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam I : Akidah dan Ibadah (Bandung : Pustaka Setia, 1999),
hlm. 299.
3
Mansur al-Hakim, Kiamat : Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi (Jakarta : Gema Insani,
2006), hlm. 19.
4
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya (Jakarta : Lentera Abadi, 2010), hlm. 474.
Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang sering terjadi dalam kehidupan manusia
yaitu kematian. Kiamat Sugra yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di
alam ini, seperti kematian, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa
bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama
tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau
dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini
merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan
siksaan atau azab Allah swt..
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155-156 :

Artinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’un””.5

2. Kiamat besar (kiamat kubra)


Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini karena
hancurnya alam semesta beserta isinya. Setelah kiamat besar maka manusia akan
menjalani alam setelah alam barzah/ alam kubur.6 Kiamat kubra akan terjadi satu kali
dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang benar-benar luar biasa di luar
bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan pada saat itu segala amal
perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat. Kiamat Kubra adalah masa
kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya kehidupan alam
dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman
Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan
berikutnya.

C. Tanda-Tanda Kiamat

Kiamat mempunyai tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk yang telah dijelaskan oleh


Allah dan RasulNya dalam banyak ayat dan hadis. Tanda tersebut terjadi secara berurutan
hampir tidak dipisahkan oleh waktu seperti mutiara yang dirangkai pada seutas tali.
Setelah satu tanda muncul, maka akan diikuti oleh tanda-tanda lainnya, begitulah
seterusnya sehingga waktu kiamat sebenar akan muncul.7

5
Ibid., hlm. 67.
6
Rosihan Anwar, Ulum Al-Quran (Bandung : Pustaka Setia: 2017) hlm. 180.
7
Mahir Ahmad al-Sufi, Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Besar, dari judul asli Asyratu al-Sa’ah al Hasyru wa
Qiyamu al-Sa’ah, terj. Arif Mahmudi, dkk (Jakarta : Ummul Qura, 2012) hlm. 221.
“Diceritakan kepada kami Abu Khaithamah Zuhair ibn Harb dan Ishaq ibn Ibrahim
dan ibn Abi Umar al-Makki dan lafaz bagi al-Zuhair berkata Ishaq dan memberi kabar
kepada kami, dan berkata yang lain, menceritakan kepada kami Sofyan ibn ‘Uyaynah dari
Qazzāz dari Abi al-Ṭufail dari Huzaifah ibnu Asīd al-Ghifari, ia berkata, “Suatu saat,
Rasulullah Saw pernah muncul kepada kami, ketika kami sedang berbicara. Maka
Rasulullah Saw bertanya, ‘Apa yang kalian sedang bicarakan?’ Mereka menjawab, ‘Kami
sedang membicarakan hari kiamat’. Rasulullah Saw bersabda”: “Hari kiamat tidak akan
bangkit sampai kalian melihat sepuluh tanda. Baginda(Rasulullah) menyebutkan,
‘Keluarnya asap, Dajjal, binatang melata, terbit matahari dari arah ia terbenam, turunnya
‘Isa putra Maryam, muncul Ya’juj dan Ma’juj, tiga buah peristiwa terbelahnya bumi,
yaitu terbelah bumi di Masyriq, terbelah bumi di Maghrib, terbelah bumi di Jazirah Arab,
yang terakhir adalah keluar api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke tempat
pengumpulan (maḥsyar) mereka,”(HR. Muslim).

D. Proses Terjadinya Kiamat


Peristiwa kiamat adalah suatu peristiwa yang benar-benar akan terjadi, dan keyakinan
mengenai akan terjadinya hari kiamat adalah sebuah keharusan bagi siapapun. Peristiwa
hari kiamat banyak digambarkan sebagai peristiwa yang sangat menakutkan sehingga
membuat orang-orang sangat ketakutan, alam semesta pun akan hancur dan berhamburan.
Dalam konteks ilmiah, Agus Mustofa menggambarkan bahwa bumi kita diperkirakan
akan mengalami kehancuran setidaknya dengan 2 mekanisme, yang pertama adalah
matahari yang padam dan yang kedua adalah terjadinya tumbukan dahsyat antara bumi
dengan batu-batuan angkasa.8
Pada beberapa ayat Al-quran juga digambarkan betapa dahsyatnya peristiwa hari
kiamat nantinya, salah satunya terdapat pada QS. Al-Infithar: 1-3

Artinya : 1. Apabila langit terbelah, 2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, 3.


dan apabila lautan menjadikan meluap.9

Bahkan pada QS. Al-Qari’ah: 4-5, dijelaskan bahwa miliaran manusia akan terlontar
berhamburan ke angkasa seperti gerombolan kupu-kupu yang beterbangan, hal itu terjadi
karena manusia berada pada planet bumi yang sedang bergerak dengan kecepatan
107.000 km per jam mengelilingi matahari. Sehingga ketika bumi akan bertabrakan
dengan batu angkasa yang sangat besar, karena mendadak dihentikan oleh tabrakan

8
Agus Mustofa, Ternyata Akhirat Tidak Kekal (Surabaya: Padma Press, 2004), hlm. 136.
9
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia (Kudus :
Menara Kudus, 2006) hlm. 587.
komet berukuran raksasa, maka seluruh benda dipermukaan bumi akan terhambur di
angkasa, baik manusia, binatang, tumbuhan, mobil, rumah dan berbagai benda lainnya.10
Disebutkan dalam QS. Al-Mulk: 16, bahwa setelah hujan badai berbatu itu terjadi,
maka bumi akan dijungkir balikkan oleh-Nya. Sehingga, tidak heran jika Rasulullah
mengatakan bahwa kelak matahari akan terbit dari Barat. Agus menjelaskan, bumi
merupakan sebuah benda langit yang tergantung di awangawang, tidak ada yang
mengikatnya kecuali gaya-gaya gravitasi. Ketika bumi bertabrakan dengan benda langit
lainnya, maka bumi akan bergoyang-goyang, semakin kuat tabrakan yang terjadi, maka
semakin goyang bumi dibuatnya, dan jika terlalu besar maka bumi dapat terjungkir
dibuatnya, dapat juga terlepas dari garis orbitnya.11

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hakim, Mansur. (2006). Kiamat : Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen dan Yahudi.
Jakarta : Gema Insani.
Anwar, Rosihan. (2017). Ulum Al-Quran. Bandung : Pustaka Setia.
Indonesia, Departemen Agama Republik. (2006). Al-Qur’an al-Karim dan Terjemah Bahasa
Indonesia. Kudus: Menara Kudus.
Mahir Ahmad al-Sufi. (2012). Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Besar, dari judul asli Asyrāṭu al-
Sā‘ah al-Hasyru wa Qiyāmu al-Sā‘ah, penerjemah Arif Mahmudi, Agus Suwandi, Fahmi
Irfanuddin, Editor Muhtadawan Bahri, Yahya Muhammad, cetakan 1. Jakarta : Ummul
Qura.
Mustofa, Agus. (2004). Ternyata Akhirat Tidak Kekal. Surabaya: Padma Press.
Rukmanasari. (2013). Hari Kiamat dalam Perspektif Al-Quran : Studi Terhadap Q.S. Al-Qariah.
Skripsi. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.
Zainuddin dan Muh}ammad Jamhari. (1999). Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah. Bandung : Pustaka
Setia.

Latar Belakang
10
Agus Mustofa, Ternyata Akhirat..., 158.
11
Ibid., 159
Sepanjang sejarah, manusia telah memahami ketinggian gunung-gunung, keindahan bintang-
bintang dan bulan, kedalaman laut, kekayaan alam, dan luasnya langit meski hanya
menggunakan metode-metode pengamatan yang masih primitif. Adapun kesimpulan mereka
bahwa benda-benda tersebut akan ada selamanya. Akan tetapi, al-Qur’an telah memberitakan
kepada manusia bahwa alam semesta ini telah diciptakan dan akan sampai pada titik akhirnya
(Q.S. Al-Mukmin/ 40:59 dan Q.S. Al-Hajj/ 22:7). Segala yang berawal maka akan berakhir, baik
manusia, tumbuhan, hewan, alam semesta, maupun malaikat semuanya akan mati, hanya Allah
saja yang tidak berawal dan tidak berakhir. Waktu yang ditetapkan dimana alam semesta dan
segala makhluk di dalamnya mulai dari mikroorganisme sampai makhluk yang paling indah
bentuknya yaitu manusia, termasuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi semuanya akan hancur
pada hari dan jam yang telah ditentukan oleh sang penciptanya dan hanya Dia yang
mengetahuinya. Waktu atau hari tersebut dikenal dengan nama hari kiamat.

Anda mungkin juga menyukai