METODE PERCOBAAN
3.1 Alat
Hotplate 1 buah
Beaker glass 600 ml 1 buah
Tabung reaksi 2 buah
Rak tabung reaksi 1 buah
Gelas ukur 10 ml 1 buah
Pipet tetes 5 buah
Plat tetes porselen/kaca arloji 1 buah
Penjepit tabung 1 buah
Kertas lakmus merah dan biru 1 roll
3.2 Bahan
Larutan amilum 1% 10 ml
Larutan iodium 10 ml
Pereaksi benedict 5 ml
HCl 2N 5 ml
NaOH 2% 2 ml
Dilanjutkan dengan
Dicampur dengan pemanasan dan uji larutan
baik dan iodium setiap 3 menit Larutan dinetralkan
dimasukkan ke sampai warna larutan dengan
dalam penanggas kuning pucat dan ditambahkan 20
air mendidih ditentukan kapan terjadi tetes pereaksi
titik akromatik benedict lalu
dipanaskan pada
penanggas air
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa amilum merupakan
karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Amilum adalah suatu polisakarida yang
mengandung amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan bagian amilum yang larut dalam air,
sedangkan amilopektin merupakan bagian amilum yang tidak dapat larut dalam air. Selain itu,
diketahui bahwa dekstrin adalah karbohidrat yang dibentuk selama hidrolisis amilum menjadi
glukosa oleh pemanasan, asam atau enzim. Setelah dilakukan pengujian kembali pada larutan
yang telah dinetralkan, lalu dipanaskan dan direaksikan dengan pereaksi benedict dapat diketahui
bahwa terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa larutan positif
mengandung gula pereduksi. Selain itu, diketahui bahwa pada menit ke-21 merupakan titik
akromatik yang ditandai dengan terbentuknya larutan berwarna kuning pucat yang menunjukkan
bahwa karbohidrat mengandung gugus reduksi.