Anda di halaman 1dari 5

Cara Kerja

adanya pengembunan pada


1 mL larutan albumin telur Kaca objek ditaruh di gelas objek diperhatikan,
dimasukkan ke dalam bagian atasnya, yang menunjukkan adanya
cawan porselen kemudian panaskan. hidrogen (H) dan oksigen
(O).

1. Uji adanya unsur C, H, O

Sisa pemanasan pada


Percobaan diulangi cawan porselen/kaca objek
menggunakan serbuk diamati bila terjadi
gelatin. pengarangan, berarti
terdapat unsur karbon (C).
2. Uji adanya unsur N

Bau amonia yang terjadi


20 tetes larutan albumin 20 tetes NaOH 10% diperhatikan, kemudian
dimasukkan ke dalam ditambahkan, kemudian ujilah uapnya dengan
tabung reaksi. panaskan. kertas lakmus merah yang
telah dibasahi aquades.

Terciumnya bau amonia


Percobaan diulangi atau perubahan kertas
menggunakan serbuk lakmus merah menjadi biru
gelatin. menandakan adanya unsur
nitrogen (N).

20 tetes larutan albumin 20 tetes NaOH 10%


ditambahkan, kemudian 4 tetes larutan Pb-asetat 5%
dimasukkan ke dalam
panaskan. ditambahkan.
tabung reaksi.

3. Uji adanya unsur S

Bila larutan menghitam,


Percobaan diulangi bau khas belerang dari berarti PbS terbentuk.
menggunakan serbuk belerang yang Lalu, 4 tetes HCl pekat
gelatin. teroksidasi diperhatikan. ditambahkan dengan hati-
hati.
20 tetes air suling, HCl 20 tetes larutan albumin
10%, NaOH 40%, alkohol pada setiap tabung
5 tabung reaksi yang kering 96% dan kloroform ditambahkan
dan bersih disediakan.
dimasukkan ke dalam
masing- masing tabung
reaksi.

4. Uji kelarutan protein

Percobaan diulangi dikocok dengan kuat,


menggunakan serbuk kemudian diamati sifat
gelatin. kelarutannya
5. Uji pengendapan protein dengan garam

5 tabung reaksi yang kering Pada masing-masing tabung


dan bersih disediakan, dan ditambahkan secara berturut- ditambahkan kembali
diisi masing-masing turut larutan NaCl 5%, BaCl2 larutan garam secara
dengan 20 tetes larutan 5%, CaCl2 5%, MgSO4 5% berlebih.
albumin. dan (NH4)2SO4 jenuh setetes
demi setetes sampai timbul
endapan. Lalu tabung dikocok,
kemudian diamati
perubahan yang terjadi.

Pada masing-masing
tabung ditambahkan 40
Disediakan 3 tabung reaksi Diisi masing-masing tetes secara berturut-
yang kering dan bersih. dengan 20 tetes larutan turut larutan CuSO4 5%,
albumin. HgCl2 5%, Pb-asetat
5%.

6. Uji pengendapan protein dengan logam

Tabung dikocock,
kemudian amati perubahan
yang terjadi.
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan


mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein dengan melakukan berbagai percobaan yang
diujikan seperti unsur C, H, O, uji adanya atom N, uji adanya atom S. Uji kelarutan protein, uji
pengendapan protein dengan garam serta uji pengendapan protein dengan logam. Dengan ini
didalam protein terdapat polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino yang
berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida). Peptida ialah oligomer dari
asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses biologis. Protein merupakan
biomolekul yang sangat penting. Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang juga
mempunyai peranan penting dalam metabolisme zat hidup. Seperti yang telah kita ketahui
sebelumnya bahwa secara umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus
karboksil, gugus amino, dan gugus rantai samping. Protein dan asam amino juga dapan terjadi
pengendapan bila direaksikan dengan amonium sulfat, asam mineral pekat. dan logam berat.

Anda mungkin juga menyukai