Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NABILA

KELAS : XII.AKL1

TUGAS MERINGKAS TENTANG IMAN KEPADA HARI AKHIR

Gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya, dengan cara menjalankan perintah dan meninggalkan
larangan-Nya demikian mendapatkan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Di samping itu, harus
menjadi kesadaran bersama bahwa adanya akhirat menjadi bukti keadilan Allah swt., sehingga apa
jadinya hidup jika akhirat itu tidak ada? Kehidupan manusia tidak berakhir dengan kematian,
kematian hanya akhir masa ujian manusia di dunia, apakah ia memiliki beriman atau kafir dan
berbuat baik atau jahat. Alam akhirat adalah alam tempat manusia menerima balasan dari amal-
amal yang dilakukannya di dunia secara adil. Amal baik akan dibalas dengan kebahagiaan, sebaliknya
amal buruk berdampak pada penyesalan karena akan dibalas dengan siksaan yang amat pedih. 1.
Makna Hari Akhir Hari Akhir disebut juga Hari Pembalasan (Q.S. Al-Fatihah/1:4), Hari Kiamat, yaitu
hari penegakan hukum Allah yang seadil-adilnya (Q.S. Al-Mumtahanah/60: 3). Menurut istilah, Hari
Akhir adalah hari hancurnya alam semesta secara total, termasuk isinya dan berakhirnya kehidupan
semua makhluk Allah swt. Adapun pengertian iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh
keyakinan bahwa Hari Akhir 0 ada dan akan terjadi, serta adanya kehidupan yang kekal abadi di
akhirat kelak. Selanjutnya, berkenaan dengan tanda-tanda datangnya he Akhir, berdasarkan Al-
Qur'an surah Al-A'rāf/7: 187, diperoleh penjelasan dan gambaran bahwa kedatangan Hari Akhir tidak
seorang pun tahu, termasuk Rasulullah saw. Namun, tanda-tandanya di dijelaskan sebagai berikut.
Tanda-tanda kecil: Hamba sana wanita melahirkan anak majikannya,

a. ada sekelompok orang yang tidak beralas kaki lengkap (sebelah saja), penggembala yang
berlomba-lomba membangun gedung yang tinggi dan lain sebagainya.

b. Tanda-tanda besar, misalnya datangnya Ya'juj dan Ma'juj, adanya malam yang panjang dan
terbitnya matahari dari sebelah barat.

Hari Kiamat Menurut Al-Qur’an dan Teori llmu Alam

Hari Kiamat Menurut Al-Qur’an

Hari Kiamat menurut Al-Qur’an dibagi menjadi dua:

1) Kiamat Sugrá (kecil) Hendaklah menjadi kesadaran bersama, bahwa setiap mu’min tidak
akan bertemu dengan Hari Akhir (Kiamat Kubrā), tetapi kita semua akan merasakan Kiamat
Sugrā.
Adapun pengertian menurut bahasa adalah datangnya kematian atau kerusakan bagi setiap
makhluk, termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Adapun pengertian istilahnya
adalah datangnya kematian yang menimpa setiap manusia. Perhatikan Q.S. Ali ‘Imrån/3:
185, berikut ini: Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Dan hanya pada Hari
Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu....” (Q.S. Ali ‘Imrán/3: 185) Rasulullah
saw. Bersabda, Artinya: “Barang siapa yang mati, sungguh ia telah men- dapatkan
kiamatnya” Kematian adalah berpisahnya ruh dan jasad. Ruh kepada Allah swt., sedangkan
jasad kembali ke asal kejadiannya (tanah). Apa yang terjadi, jika maut datang? Apakah ruh
akan mati? Ruh itu kekal dengan izin-Nya. Adapun yang mati adalah Nafs/Anfus (Q.S.
Al-‘Ankabūt/29: 57). Matinya Nafs ini bersamaan dengan keluarnya ruh dari jasad (Q.S. Al-
An’ām/6: 93). Pasca kematian, setiap manusia memasuki alam barzakh (Q.5. Al-
Mu’minün/23: 99-100). Barzakh adalah alam yang membatasi alam dunia dan alam akhirat,
sebuah alam yang seakan- akan ‘tembus pandang’, karena ia dapat melihat kehidupan dunia,
begitu juga keadaan di alam akhirat. Kembali Di alam barzakh ini, setiap manusia menunggu
sampai terjadinya Kiamat Kubrā. Ia akan tetap berada di alam itu, dan setiap manusia sudah
menyadari kebenaran janji-janji Allah swt., bahkan kepada mereka yang berperilaku buruk,
suda diperlihatkan neraka dan siksa (Q.S. Gäfir/4 45-46). Inilah siksa yang merupakan bagi:
dari azab kubur. Di alam barzakh atau alam kubur ini manusia mendapatkan kejadian yang
ha dihadapi, yaitu: Pertanyaan Kubur: Beberapa pertanyaan yang diajukan, antara lain
tentang: Rebh Agama, Nabi, Imam, dan Kiblatnya. Nikmat dan Siksa Kubur: Nikmat kubur
diberikan kepada orang-orang yang baik amalnya (Q.S. Āli 'Imrān/3: 169-170 dan Q.S. Al-
Baqarah/2: 154). Sebaliknya, siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik,
kafir, dan musyrik (Q.S. Al-An'äm/6: 93, Q.S. Gäfir/40: 46). 2) Kiamat Kubrà (besar) Menurut
pengertian istilah, Kiamat Kubrā adalah ber- akhirnya kehidupan semua makhluk, dan hancur
leburnya alam semesta secara total dan serentak. Ingat! Kejadiannya bersamaan,
menyeluruh, dan tidak menyisakan sejengkal pun alam semesta yang selamat dari
kehancuran. Perhatikan kandungan isi Q.S. At-Takwir/81: 2, 3, 6, dan 11. Melalui ayat-ayat
tersebut, peristiwa Kiamat menjadi peristiwa yang luar biasa, sangat hebat dan berat,
menggetarkan serta menakutkan. Betapa tidak! Malaikat Israfil meniup sangkakala. Lalu
bumi memuntahkan isinya, gunung-gunung dibenturkan. Langit pecah menggelegar, benda-
benda bumi pun bertabrakan, dan terjadilah kerusakan yang sangat dahsyat Sementara
manusia, bingung tidak berdaya, tidak tahu ke mana arah yang dituju, tidak kenal keluarga
dan karib karibnya akibatnya setiap diri hanya mencari keselamatannya sendiri. b. Hari
Kiamat Menurut Teori llmu Alam 1) Menurut Teori Fisika Sekitar 150 juta km jauhnya, letak
matahari dari bumi, tetapi pancaran sinar matahari sampai ke bumi sekitar 8 menit 20 detik.
Luas permukaannya 616 x 1010 km = 622.160 km, sedangkan garis tengah matahari = 1,4
juta km. Berdasarkan pendapat ahli fisika, energi matahari dipancarkan ke angkasa dan
sekitarnya 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit, dan dapat menyala 50 miliar tahun
dengan panas 15°C Jika nanti, pancaran sinar matahari tidak nampak/muncul, atau sinar
cahayanya telah redup, karena tenaga/sinarnya sudah habis, niscaya tidak ada angin dan
awan yang akibatnya hujan tidak akan turun. Selanjutnya, terjadilah kehancuran yang Juar
biasa di permukaan bumi, karena gunung-gunung uan meletus, ombak bergulung-gulung, air
laut naik laksana tsunami, akhirnya hancurlah bumi ini. 2) Menurut Teori Geologi Eksistensi
bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Jika daya perputarannya
hilang/diam, gas itu menjadi dingin, akibatnya gas yang berat mengendap ke bawah,
sedangkan yang ringan berada di atas. Jika peristiwa ini berlangsung lama sekali/evolusi,
maka gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya. Akibat
selanjutnya, bagian tengah masih panas, zat panas bercampur lava, lahar, batu dan pasir
panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap bumi berkurang, maka
bumi akan bergeser dari matahari, akibatnya putaran bumi semakin cepat dan akan
mengalami nasib seperti meteor yang menyala, akibatnya kehancuran menjadi hal yang
mutlak terjadinya.

B. Periode Hari Akhir


Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk berakhir, maka
mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru, dan proses menuju Alam Baqa’
Tahapan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Yaumul Ba’as Pengertian Yaumul
Ba’as adalah proses dibangkitkan seluruh makhluk dari alam kuburnya (alam barzakh).
Peristiwa ini terjadi, setelah hancur dan musnahnya alam semesta, termasuk manusia.
Perhatikan Q.S. Al-Mujādalah/58: 6, berikut ini: Artinya: “Pada hari itu mereka semuanya
dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. M
menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun dereka telah melupakannya, Dan
Allah Maha Menyaksikan segala Sesuatu.” (Q.S. Al-Mujādalah/58: 6) 2. Yaumul Hasyr (Alam
Mahsyar) anapan selanjutnya, setelah Yaumul Ba’as adalah Yaumul Hasyr, yaitu: Proses
berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya (alam barzakh). Lalu, seluruh
manusia mengikuti

Anda mungkin juga menyukai