َي َٔـُلْو َنَك َعِن الَّس اَعِة َاَّياَن ُم ٰس ىَه ۗا ُق ِاَّن ا ِع ْل َه ا ِع ْنَد ِّبْۚي
َر ْل َم ُم ْر ْس
اَل ُيَج ِّلْيَه ا ِلَو ْقِتَه ٓا ِااَّل ُه َۘو َثُقَلْت ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َواَاْلْرِۗض
اَل َتْأِتْيُك ِااَّل ْغَتًةۗ َٔـُل َنَك َك َاَّنَك ِف ٌّي َعْنَه ۗا
َح ْم َب َيْس ْو
َل ِس َّنا ل ا َا ِك ٰل ِه ّٰل ال ِع ا ْل ِع ا َّنِا
َيْع ُم ْو َن اَل َثَر ْك َّن ُقْل َم ُم َه ْنَد َو
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat
menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di
langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari
Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Semangat Beribadah dengan Menyakini
Hari Kiamat
Tujuan Pembelajaran :
Menjelaskan makna iman kepada hari akhir
3.3.1
(kiamat).
3.3.2 Mengidentifikasi 1 dalil naqli dan akli terkait iman
kepada hari akhir (kiamat)
3.3.3 Menentukan macam-macam kiamat, dan tanda-tanda
kiamat
3.3.4 Menganalisis peristiwa-peristiwa setelah kiamat kubra
Created by : yang dijelaskan di dalam alqur’an
Elmahesa Putri, S.Ag., M.Pd.
4.2 Menyajikan kaitan antara beriman kepada hari akhir
SMA N 2 Payahkumbuh
dengan perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil
A. DEFINISI IMAN KEPADA HARI KIAMAT
Iman adalah keyakinan dalam hati yang diucapkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan (tindakan).
Kiamat adalah “Hari Penghabisan” hancur, punah, musnah (kehancuran,
kepunahan, kemusnahan: tatanan kehidupan dunia baik.
Iman kepada Hari Kiamat adalah meyakini sepenuh hati bahwa tatanan
kehidupan dunia akan mengalami kehancuran, kepunahan, kemusnahan (baik
secara mikro ataupun makro) kemudian mengikrarkannya serta mempersiapkan
diri dengan amal perbuatan dalam wujud perbekalan amal shalih (kebaikan)
untuk kehidupan berikutnya, yaitu alam akhirat/keabadian.
B. DALIL NAQLI IMAN KEPADA HARI KIAMAT
At-Taghabun: 7
َز َع َم اَّلِذ ْيَن َك َفُر ْٓو ا َاْن َّلْن ُّيْبَعُثْو ۗا ُقْل َبٰل ى َو َر ِّبْي َلُتْبَعُثَّن ُثَّم َلُتَنَّبُؤ َّن ِبَم ا َع ِم ْلُتْۗم َو ٰذ ِلَك
َع َلى ِهّٰللا َيِس ْيٌر
Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), “Tidak demikian, demi
Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua
yang telah kamu kerjakan.” Dan yang demikian itu mudah bagi
Allah.
B. DALIL AQLI IMAN KEPADA HARI KIAMAT
1.Menurut Geologi
Daya tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan
bergeser dari matahari, sehingga putaran bumi semakin cepat dan
akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur).
Selanjutnya
C . MACAM-MACAM KIAMAT
1. Kiamat Sughra (Kecil),berakhirnya kehidupan semua mahluk yang bernyawa dalam
skala kecil.
اْلِق ٰي ِة ُك ُا َن َّف ا َّنِا ِۗت ْل ا ُة َق ۤا
ِٕى َذ ٍس ۗ ُك ُّل َنْف
َم َم َي
ْو َر ْم ُجْو ْو ُت
َم َو َم َو ْو
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan sesungguhnya
pahala kamu akan disempurnakan pada hari kiamat.” (Q.S. Ali-imran/3: 185)
2. Kiamat Kubra (Besar), atas qudrat dan iradat-Allah, alam semesta beserta isinya akan
hancur binasa.
َعِظ َش ِة ا َّسال َةَل ْل َّنِا ْۚم َّبُك ا َّت
ُق ا َّنا ل ا ا ُّيَآٰي
ْيٌم ْي ٌء َع َز َز َه ُس ْو َر
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangan pada
hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat).”
(Q.S. al-Hajj/22:1)
C. TANDA-TANDA KIAMAT
1. Tanda-tanda kecil 2.Tanda tanda besar
2. ALAM MAHSYAR
(PENGUMPULAN)
“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan
ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang
hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa
kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah
azab disebabkan kekafiranmu itu. Adapun orang-orang yang
putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat
Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.”
(Q.S. Ali Imran/3: 106-107)
E. Fase Kehidupan Manusia Menuju Akhirat
3. ALAM HISAB
(PERHITUNGAN
AMAL) “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada
hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang
barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya
seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan
(pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan.”
(Q.S. Al-Anbiya/21: 47)
E. Fase Kehidupan Manusia Menuju Akhirat
4. ALAM MIZAN
(PENIMBANGAN
AMAL)
6. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya,
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.”
(Q.S. Al-Qari’ah/101: 6-11)
E. Fase Kehidupan Manusia Menuju Akhirat
( 38 ) Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
5. ALAM JAZA’ ( 39 ) kecuali golongan kanan,
“YAUMUD-DIN” ( 40 ) berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
(HARI PEMBALASAN) ( 41 ) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
( 42 ) "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
( 43 ) Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang
mengerjakan shalat,
( 44 ) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
( 45 ) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan
orang-orang yang membicarakannya,
( 46 ) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
( 47 ) hingga datang kepada kami kematian".
Q.S. Al-Muddatstsir/74: 38-47
F. PERILAKU YANG MENCERMINKAN IMAN KEPADA HARI KIAMAT
1. Melakukan segala pekerjaan yang positif dengan hati riang dan ikhlas
2. Meneladani perilaku terpuji dari siapa pun tanpa memandang latar belakangnya dan
berusaha menerapkan dalam diri pribadi
3. Takut untuk melakukan dosa dan maksiat karena kita tidak pernah mengetahui
kedatangan hari kiamat tersebut
4. Segera bertobat apabila melakukan kesalahan dan segera berusaha memperbaikinya
5. Tidak ragu untuk menolong orang yang kesusahan karena Allah pasti akan
membalasnya. Apabila tidak di dunia ini, Allah pasti akan memberikannya tanpa
kecuali.
6. Allah Maha tahu segala hal, termasuk dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan
hamba-Nya. Dengan demikian kita harus selalu berhusnuzzan (berprasangka balk)
terhadap-Nya.