Anda di halaman 1dari 6

MEYAKINI HARI AKHIR, MENGAKHIRI KEBIASAAN BURUK

Pengertian hari akhir dan macam-macam kiamat

Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat
Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan datang. Kelak manusia akan
dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah
Swt. Perhatikan Firman Allah Swt. berikut:

“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj : 7)

Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan
mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil.
Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda.
Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh
isinya.

Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling
bertabrakan. Seluruh manusia menjadi panik. Mereka berlari pontang-panting dan tidak sempat
mengenali lagi sanak saudaranya. Semua ingin menyelamatkan diri, namun akhirnya semuanya
mati, hancur, dan menghadap Ilahi. Tidak hanya manusia yang mati, seluruh tumbuhan, hewan,
kuman, bakteri, virus, jin, dan syaitan juga mengalami kematian. Maha Besar Allah atas segala
kuasanya.

Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu Kiamat Sugra dan Kiamat
Qubra:

a. Kiamat Sugra (kiamat kecil), yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat
manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah
longsor, dan sebagainya.
b. Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa
seluruh alam semesta. Dunia porakporanda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti
dengan alam yang baru yakni alam akhirat.

Kiamat Kubra ini dialami oleh seluruh makhluk hidup di jagad raya tanpa terkecuali.
Kejadian ini terjadi secara menyeluruh, sehingga dapat dibayangkan bahwa suasana saat itu
sangat mencekam dan luar biasa dahsyatnya. Jika itu sudah dikehendaki oleh Allah Swt., Sang
Pencipta, maka tidak ada yang bisa menghalangi kekuasaan dan
kebesaran-Nya.

2. Kejadian Kiamat Kubra

Kejadian kiamat Kubra digambarkan oleh Allah Swt. sebagai berikut:


a. Malaikat Israil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati,
kecuali yang dikehendaki
hidup oleh Allah Swt.

Firman Allah dalam QS. Az-Zumar/39:68:


“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka
berdiri menunggu (putusannya masingmasing.”

b. Langit menjadi terpecah-belah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap


dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan, dan manusia seperti anai-
anai beterbangan. Firman Allah Swt.

dalam Q.S. al-Muzammil/73:18:

“Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana”

Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan
mengalami proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut:
1) Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)

Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju
akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu,
ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika
menjalani kehidupan di dunia.

2) Yaumul Ba’ats

Pernahkan kamu melihat benih kecil yang tumbuh di atas tanah? Begitulah kelak Allah
Swt. akan membangkitkan kembali seluruh manusia yang telah mati dari alam kubur. Peristiwa
itu dinamakan yaumul ba’ats. Yaumul ba’ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam
kubur untuk diarahkan menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah
ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi
Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacam-macam
sesuai dengan amal perbuatan mereka pada waktu hidup di dunia.

Firman Allah Swt.:


“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin/36:51)

Karena kesombongannya, sebagian orang tidak mau percaya tentang kejadian hari akhir. Orang-
orang seperti ini kelak akan tercengang, menyesal, malu, lantas menundukkan kepala mereka
dengan lesu. Mereka merasa kebingungan dan sangat panik karena tidak pernah menduga hal
semacam ini akan terjadi. Orang-orang yang ingkar semacam ini diibaratkan Allah Swt. seperti
belalang yang beterbangan ke sana kemari karena cemas, panik, dan bingung.
3) Yaumul Hasyr atau Yaumul Mahsyar

Yaumul Hasyr atau yaumul mahsyar adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang
telah dibangkitkan dari kuburnya ,di sebuah padang yang sangat luas bernama Padang Mahsyar.
Di Padang Mahsyar ini keadaan manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong kecuali
hanya pertolongan yang datangnya dari Allah Swt. Bagi orang orang yang dikehendaki-Nya.

Pada yaumul mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia,
baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci. Orang yang
beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang
yang berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di dunia akan menerima catatan amalnya dengan
perasaan sedih serta penuh dengan penyesalan. Ketika seluruh manusia sampai di Padang
Mahsyar, mereka menunggu pengadilan dari Allah Swt. Padang Mahsyar digambarkan oleh
Rasulullah Saw. sebagai tanah lapang berwarna putih bersih dan tidak ada tempat untuk berteduh
maupunpepohonan. Di Padang Mahsyar inilah Allah Swt. akan mengadili manusia dengan
seadil-adilnya, sebagaimana Firman Allah SWT.:

“Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan)


Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah
para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan diantara mereka dengan adil, sedang mereka
tidak dirugikan.”(QS. Az-Zumar:69)

4) Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab

Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah
ini ,yaitu Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab memiliki makna yang hampir sama maknanya.
Dengan demikian, yaumul mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia
untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini disebut juga dengan
Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang
baik maupun amal yang buruk. Pada hari itu manusia akan menerima balasannya masing-masing
berdasarkan keadilan dari Allah Swt. Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar,
seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung atau ditimbang. Bagi mereka
yang timbangan amal baiknya lebih berat akan mendapatkan balasan yang memuaskan,
sedangkan bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih ringan akan mendapatkan balasan
neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.

Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-Zalzalah/99 ayat 7 dan 8:


“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. (Q.S. az- Zalzalah/99:7-8(

5) Surga dan Neraka

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. (Q.S. azZalzalah/99:7-8(

a) Surga sebagai Balasan Amal Baik

“Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan


(mereka).Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di
atas dipan-dipan. Disurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang
mereka inginkan. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”,sebagai ucapan
selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Q.S.Yasin/36:55-58)

b) Neraka sebagai Balasan Amal Buruk

Neraka adalah balasan orang yang banyak melakukan dosa, takabur, sombong, dan
terlebih tidak melaksanakan perintah Allah Swt. Mereka di neraka susah payah mendapatkan
makan dan minum, mereka diberi minuman yang panas dan makanan dari pohon berduri.
Firman Allah Swt.:
”Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak
menghilangkan lapar.” (Q.S. al-Gasyiyah/88:6-7)

Para penghuni neraka tidak akan merasa aman atau menyenangkan sebab selalu diliputi angin
dan air yang panas.

Firman Allah Swt.:


“(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih dan naungan
asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (Q.S. al-Waqi’ah/56:42-44)

MAKALAH
MEYAKINI HARI AKHIR
MENGAKHIRI KEBIASAAN BURUK

Disusun Oleh :

1. Yosi Vania Ratri Saajidah


2. Youa Avista Puspita A.
3. Giska Ananda P.V.
4. Clarisa Putri
5. Inayah Musviro
6. Sonia Ayu Dwi A.

SMPN 1 NGIMBANG

Anda mungkin juga menyukai