Anda di halaman 1dari 7

BAB III

IMAN KEPADA HARI AKHIR

A.    Pengertian Hari Akhir


Hari akhir disebut juga dengan hari kiamat, artinya hari kebangkitan. Pada hari
kebangkitan ini semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali untuk
mempertanggung-jawabkan semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Pada saat terjadinya hari akhir, semua makhluk yang ada di dunia ini akan musnah, langit
hancur, gunung-gunung meletus, lautan meluap, dan bumi memuntahkan segala isinya. 1[1]

B.     Nama-nama Hari Akhir


Sebutan nama hari kiamat itu banyak sekali, ada 31 nama yang disebutkan Allah dalam Al-
Qur’an, di antaranya :
1. Yaumul Qiyamah yang artinya hari kiamat.
2. Yaumud Din yang artinya hari pembalasan.
3. Yaumul Fath yang artinya hari kemenangan.
4. Yaumut Talaq  yang artinya hari perpisahan
5. Yaumul Jam’i yang artinya hari berhimpun.
6. Yaumut Taghabun yang artinya hari ditampakkan kesalahan-kesalahan.
7. Yaumul Khulud yang artinya hari kekekalan.
8. Yaumul Khuruj yang artinya hari keluar.
9. Yaumul Hasyr yang artinya hari penyesalan.
10. Yaumul Fashl yang artinya hari keputusan

Disamping itu secara khusus dalam Al-Qur’an ada beberapa nama lain yang berarti hari
kiamat di antaranya Al-Qari’ah, Al-Waqi’ah, Al-Haqqah, dan As-Sa’ah, dan lain sebagainya. 2
[2]
1

2
C.    Istilah nama hari akhir
1.      Yaumul ba’ats
Periode pertama dari kehidupan akhirat adalah yaumul-ba’ats, yaitu hari
dibangkitkannya manusia dari alam kubur atau alam barzakh. Alam barzah adalah alam
tempat manusia setelah meninggal dunia hingga sebelum dibangkitkan. Di alam barzah itu
malaikat Munkar dan Nakir memeriksa keimanan setiap manusia beserta amal perbuatannya.
Orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan nikmat kubur, sedangkan orang
yang ingkar dan berdosa akan memperoleh siksa kubur. Dengan ditemani amal perbuatannya
itulah manusia tinggal di alam barzah sambil menunggu hari kebangkitan.
Setelah dunia ini hancur dan semuanya mati, Allah mengutus malaikat Isrofil untuk
meniup sangkakala yang ke dua. Saat itulah alam dunia yang hancur berubah menjadi alam
akhirat, dan pada saat itu pulalah manusia dibangkitkan dari alam kubur/barzah dalam
keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal yang telah dilakukannya. Allah
berfirman sebagai berikut:
Artinya,”Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (Q.S. Az-Zalzalah/99:6)3
[3]

2.      Yaumul mahsyar


Setelah dibangkitkan dari kubur, kemudian semua umat manusia digiring untuk
berkumpul pada suatu tempat yang amat luas yang bernama Padang Mahsyar guna
menerima catatan amalnya masing-masing.  Hari dikumpulkannya manusia di Padang
Mahsyar guna menerima semua catatan amal perbuatannya itulah yang disebut Yaumul
Mahsyar. Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa sikap manusia dalam menerima catatan amal
perbuatannya itu berbeda-beda, tergantung amal perbuatannya. Ada yang menerimanya
dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan kiri, dan ada pula yang dengan punggungnya. 
Adapun dasar tentang adanya yaumul mahsyar adalah firman Allah sebagai berikut:

3
Artinya,”Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan
kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S. al-Kahfi/18:47)4[4]

3.      Yaumul hisab dan Yaumul Mizan


Setelah manusia menerima catatan amal perbuatannya di padang Mahsyar, lalu
diadakan pemeriksaan dan perhitungan amal baik dan buruknya yang disebut yaumul hisab.
Saat menjalani hisab, manusia hanya dapat pasrah dengan keadaan masing-masing dan
dengan penyesalan yang dalam. Mulut mereka ditutup rapat-rapat sehingga tidak dapat
berbicara dusta. Tangan–tangan mereka dibiarkan berbicara tentang apa yang dilakukan di
dunia dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian atas semua perbuatan mereka di dunia,
sehingga tiada satupun yang dapat mengelak atau berdusta seperti di dunia. Allah berfirman
sebagai berikut:
Artinya,”Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka
dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”
( Q.S.Yâsin: 65)
Setelah  selesai pemeriksaan dan perhitungan, selanjutnya amal perbuatan itu
ditimbang untuk diketahui secara pasti keberadaan amal baik dan buruknya. Penimbangan 
dilakukan seadil-adilnya, tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun, karena nantinya sekecil
apa pun kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia akan mendapatkan balasan yang
setimpal. Hari penimbangan amal perbuatan manusia itu disebut yaumul mizan.5[5]

4.      Yaumus Shirath


Setelah ditimbang amal perbuatannya, untuk menerima balasan yang sebenar-
benarnya atas amal perbuatannya, setiap manusia disaratkan berjalan melewati Sirathal
mustakim ( jembatan yang lurus yang menurut riwayat amat sangat kecil dan tajamnya tujuh
puluh kali lipat dari pisau cukur). Bagi orang yang banyak beramal baik, maka akan dapat
melewati jembatan atau ash sirath tersebut dengan selamat, tetapi bagi orang yang banyak

5
beramal buruk maka akan terjatuh dari jembatan tersebut dan akhirnya dimasukkan ke
dalam neraka selama-lamanya.6[6]

5.      Yaumul Jaza’


Yaumul jaza’ adalah hari dimana manusia mulai menerima pembalasan yang sebenar-
benarnya dari semua amal perbuatannya di dunia, yakni masuk surga atau neraka. Surga
adalah suatu tempat yang disediakan sebagai pembalasan bagi setiap orang yang beriman
dan beramal sholeh, Ia akan mendapatkan tempat di surga dan kenikmatan yang tak
terhingga. Sedangkan Neraka adalah tempat yang sengsara dan hina sehingga tak dapat
digambarkan dengan pancaindera, dan itu disediakan sebagai balasan orang yang tidak mau
beriman kepada Allah SWT.7[7]

6.      Pembalasan Amal Baik dan Buruk


Berbahagialah bagi manusia yang beriman kepada Allah SWT serta banyak berbuat
kebajikan (beramal saleh), karena mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan
sejahtera serta penuh dengan kenikmatan di Surga.
Adapun manusia yang selama hidupnya di dunia  banyak melakukan perbuatan buruk
dan tercela, bahkan kafir kepada Allah SWT, maka mereka akan memperoleh kerugian dan
kesengsaraan berupa azab yang sangat pedih di neraka. Semua amal perbuatan manusia akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT Seperti diterangkan dalam Al Qur’an surat Al Zalzalah:
Artinya,”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya.   Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az-Zalzalah : 7-8).8[8]

8
D.    Ayat-ayat Al-Qur`an yang berkaitan dengan Hari Akhir
Di dalam al-Qur’an nyaris tidak ada surat yang tidak menjelaskan tentang hari
akhir/kiamat. Hal ini menegaskan bahwa kedatangan hari kiamat pasti akan tiba pada waktu
yang dijanjikan oleh Allah. Karena itu manusia harus mengimaninya dan tidak boleh
mengingkarinya. Berikut ini akan dikemukakan ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan bakal
terjadinya hari kiamat.

1. Surat al-An’âm ayat 134


Artinya,”Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali
tidak    sanggup menolaknya.” (Q.S. Al-An’âm/6:134).
Hari kiamat yang telah dijanjikan oleh Allah pasti akan terjadi dan semua manusia akan
mengalaminya, tak satu pun manusia yang dapat mengelaknya dan menghindari ketentuan
Allah.

2. Surat al-Ankabût ayat 5


Artinya,”Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, Maka Sesungguhnya waktu
(yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. dan dialah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut/29 :5)
Setiap orang yang beriman pasti mengharapkan pertemuan dengan Allah. Pertemuan dengan
Allah pada hari kiamat merupakan karunia rahmat yang paling tinggi nilainya. Sebab menurut
sabda Rasulullah yang artinya:  “ada dua kebahagian yang didapatkan bagi orang yang
berpuasa yaitu ketia ia berbuka puasa dan pada saat berjumpa dengan Allah”.  Karena
harapan untuk berjumpa dengan Allah itulah, sehingga dapat mendorong orang yang
beriman mau melaksanakan amal shaleh dan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi
perbuatan yang dilarang oleh Allah. Imam al-Ghazali menandaskan bahwa kenikmatan yang
paling besar dan utama bagi manusia adalah diberinya kesempatan berjumpa dengan Allah
SWT. Itulah seagung-agungnya kenikmatan bagi manusia. Sehingga setiap manusia yang
beriman mendambahkan dapat berjumpa dengan-Nya.9[9]

9
3. Surat Luqmân ayat 34
Artinya,”Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari
Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.
dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(QS. Luqmân/31:34)
Datangnya hari kiamat sengaja dirahasiakan oleh Allah, sehingga tidak seorang pun
mengetahuinya. Nabi Muhammad Saw sendiri tidak mengetahui ketika ditanya tentang
kejadian hari kiamat, beliau hanya menjawab hanya Allah yang mengetahuinya.  Namun
demikian, Rasulullah SAW memberi-tahukan kepada kita beberapa tanda-tanda kiamat, ada
yang disebut dengan tanda-tanda kecil (’alamat sughra) dan ada yang disebut dengan tanda-
tanda besar (’alamat kubra). ’Alamat kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat sekali. 10
[10]

E.     Tanda-Tanda Hari Akhir


1.      Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena
perubahan besar dalam susunan alam semesta.
2.      Keluarnya suatu binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada
semua orang dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3.      Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau
serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4.      Munculnya Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya
kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.

10
5.      Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang
ada di dalam hati seseorang.
6.      Berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang tahun, dll.
Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-
Nya.
7.      Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.11[11]

11

Anda mungkin juga menyukai