Anda di halaman 1dari 10

PERIODE HARI

AKHIR

KELOMPOK 2 :

AULIA DWI YUNIAR (04)


D E VA A N A N D A (07)
DEVIDA THALIA S (08)
ERDILA P (12)
N U R U L R O YA N I (23)
N O V I TA K . P. (22)
TEA MAULIDA (28)
PERIODE HARI AKHIR
1. Yaumul Ba’ats
Periode pertama dari kehidupan akhirat adalah yaumul-ba’ats, yaitu hari
dibangkitkannya manusia dari alam kubur atau alam barzakh.  Alam barzakh adalah alam
tempat manusia setelah meninggal dunia hingga sebelum dibangkitkan. Di alam barzakh
itu malaikat Munkar dan Nakir memeriksa keimanan setiap manusia beserta amal
perbuatannya. Orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan nikmat kubur,
sedangkan orang yang ingkar dan berdosa akan memperoleh siksa kubur. Dengan
ditemani amal perbuatannya itulah manusia tinggal di alam barzakh sambil menunggu hari
kebangkitan.
Setelah dunia ini hancur dan semuanya mati, Allah mengutus malaikat Isrofil untuk
meniup sangkakala yang ke dua. Saat itulah alam dunia yang hancur berubah menjadi alam
akhirat, dan pada saat itu pulalah manusia dibangkitkan dari alam kubur/barzakh dalam
keadaan yang bermacam-macam, sesuai dengan amal yang telah dilakukannya. Allah
berfirman sebagai berikut:
Artinya,”Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. ” (Q.S. Az-
Zalzalah/99:6)
2. Yaumul Mahsyar

Setelah dibangkitkan dari kubur, kemudian semua umat manusia digiring untuk


berkumpul pada suatu tempat yang amat luas yang bernama Padang Mahsyar guna
menerima catatan amalnya masing-masing.  Hari dikumpulkannya manusia di Padang
Mahsyar guna menerima semua catatan amal perbuatannya itulah yang disebut  Yaumul
Mahsyar. Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa sikap manusia dalam menerima catatan
amal perbuatannya itu berbeda-beda, tergantung amal perbuatannya. Ada yang
menerimanya dengan tangan kanan, ada yang dengan tangan kiri, dan ada pula yang
dengan punggungnya.  Adapun dasar tentang adanya yaumul mahsyar adalah firmzn
Allah sebagai berikut:

Artinya,”Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan
tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.  (Q.S. al-Kahfi/18:47)
3. Buku Catatan

Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab


perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqib dan ‘Atid. Kitab
catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia sewaktu
hidup di dunia. Firman Allah :
“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang ditulis di dalamnya dan mereka
berkata : “Wahai celaka kami kitab apakah ini yang tidak melupakan
yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan Ia mencatat
semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang
telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya
seseorangpun.” (Q.S Al-Kahfi/18:49)
4. Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan
Setelah manusia menerima catatan amal perbuatannya di padang Mahsyar, lalu
diadakan pemeriksaan dan perhitungan amal baik dan buruknya yang disebut  yaumul
hisab. Saat menjalani hisab, manusia hanya dapat pasrah dengan keadaan masing-
masing dan dengan penyesalan yang dalam. Mulut mereka ditutup rapat-rapat
sehingga tidak dapat berbicara dusta. Tangan–tangan mereka dibiarkan berbicara
tentang apa yang dilakukan di dunia dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian
atas semua perbuatan mereka di dunia, sehingga tiada satupun yang dapat mengelak
atau berdusta seperti di dunia. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya,”Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan.” ( Q.S.Yâsin: 65)
Setelah  selesai pemeriksaan dan perhitungan, selanjutnya amal perbuatan itu
ditimbang untuk diketahui secara pasti keberadaan amal baik dan buruknya.
Penimbangan  dilakukan seadil-adilnya, tanpa ditambah atau dikurangi sedikit pun,
karena nantinya sekecil apa pun kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia
akan mendapatkan balasan yang setimpal. Hari penimbangan amal perbuatan manusia
itu disebut yaumul mizan
5. Yaumus Shirath

Setelah ditimbang amal perbuatannya, untuk menerima balasan yang sebenar-benarnya


atas amal perbuatannya, setiap manusia disaratkan berjalan melewati Sirathal
Mustakim (jembatan yang lurus yang menurut riwayat amat sangat kecil dan tajamnya
tujuh puluh kali lipat dari pisau cukur). Bagi orang yang banyak beramal baik, maka akan
dapat melewati jembatan atau ash sirath tersebut dengan selamat, tetapi bagi orang
yang banyak beramal buruk maka akan terjatuh dari jembatan tersebut dan akhirnya
dimasukkan ke dalam neraka selama-lamanya.

Dari Abu Sa’d ra. Rasulullah SAW. berdabda


“... Kemudian didatangkan jembatan dan dibentangkan di antara dua punggung neraka
jahannam. Kami (para sahabat) bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimanakah bentuk
jembatan itu?” Rasulullah menjawab (Jembatan itu) licin dan menggelincirkan. Dia
atasnya terdapat besi-besi pengait (semacam jangkar)dan kawat berduri yang ujungnya
bengkok. Ia bagaikan pohon berduri di daerah Najd dikenal dengan pohon Sa’dan...”
6. Yaumul Jaza’

Yaumul jaza’ adalah hari dimana manusia mulai menerima


pembalasan yang sebenar-benarnya dari semua amal perbuatannya di
dunia, yakni masuk surga atau neraka. Surga adalah suatu tempat
yang disediakan sebagai pembalasan bagi setiap orang yang beriman
dan beramal sholeh, Ia akan mendapatkan tempat di surga dan
kenikmatan yang tak terhingga. Sedangkan Neraka adalah tempat
yang sengsara dan hina sehingga tak dapat digambarkan dengan
pancaindera, dan itu disediakan sebagai balasan orang yang tidak
mau beriman kepada Allah SWT.
7. Balasan perbuatan baik dengan surga

Setelah seluruh manusia di hisab dan melalui timbangan,


mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal
perbuatannya. Pada saat itu, terbagilah manusia menjadi 2
golongan. Adapun bagi mukmin yang bertaqwa pada Allah
SWT. Pasti akan menerima balasan yang setara, yaitu
berupa surga. Surga disediakan Allah SWT. Sebagai
karunia kepada hambanya. Firman Allah dalam Q.S Al-
Haqqah/69:21-24 dan Q.S Al-Waqiah/56:8-40
8. Balasan perbuatan buruk dengan Neraka

Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan


perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah SWT.
Kufur terhadap ajaran dan nikmat Allah SWT. Maka akan menerima
balasan yang jahat pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan
neraka, digambarkan melalui firman Allah dalam Q.S Al-
Ghasyiyah/88:4-7
“Maka api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan air
dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan
selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak
pula menghilangkan lapar”
AKTIVITAS SISWA
Ketika kehidupan dunia telah hancur total, siapkah aku menghadapi
perjalananku menuju alam baka?
Melalui Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr, pembacaan perbuatan oleh
raqib & atid, yaumul hisab, kemudian melalui As-Sira

Ya Allah, sungguh kecil hamba-Mu didunia ini. Bergelimangan dosa


dan kufur syukur atas nikmat-Mu. Ya Allah, berilah hamba
kesempatan untuk memperbaiki diri, untuk menyiapkan pertemuanku
dengan-Mu,wahai penciptaku. Bantulah aku agar bisa melalui semua
tahapan-tahapan itu, agar aku bisa menikmati surga-Mu bersama
saudara-saudaraku

Anda mungkin juga menyukai