Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aqila Tsabitul Azmi

Kelas : XII IPA 8


No. Absen : 05

HUKUM ISLAM TENTANG WARISAN


Bab 8

A. Pengertian
1. Mawaris adalah harta-harta peninggalan atau harta-harta pusaka dari orang yang
meninggal yang dapat diwarisi oleh orang-orang yang dapat menerimanya.
Syarat :
a. Matinya pewaris
b. Masih hidupnya ahli waris
c. Tidak adanya penghalang kewarisan
2. Muwaris ialah orang yang meninggalkan harta warisan.
3. Waris (ahli waris) ialah orang yang berhak menerima warisan dari orang yang
meninggal.
4. Faroid ialah ilmu yang mempelajari tentang pembagian harta warisan.

QS. An-Nisa´ (4) : 33


‫ص ْيبَهُ ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِه ْيدًا‬
ِ َ‫َت اَ ْي َمانُ ُك ْم فَ ٰاتُوْ هُ ْم ن‬
ْ ‫ك ْال َوالِ ٰد ِن َوااْل َ ْق َربُوْ نَ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ َعقَد‬
َ ‫َولِ ُكلٍّ َج َع ْلنَا َم َوالِ َي ِم َّما تَ َر‬

“Dan untuk masing-masing (laki-laki dan perempuan) Kami telah menetapkan para
ahli waris atas apa yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib kerabatnya.
Dan orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berikanlah
kepada mereka bagiannya. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.”

1. Sebab-sebab Ahli Waris Berhak Memperoleh Warisan


a. Hubungan keturunan (nasabiyah) dan kekerabatan (qarabah)
b. Hubungan semenda atau perkawinan (az zaujiyyah / mushaharah)
c. Kemerdekaan budak (wala´)
2. Sebab-sebab Ahli Waris Tidak Berhak Menerima Warisan
a. Berbeda agama
b. Membunuh ahli waris
c. Budak belian
d. Murtad
3. Penggunaa Harta Pewaris untuk Keperluan Jenazah
a. Membayar zakat apabila sudah mencapai nisab dan hart aitu belum dizakati
b. Membayar utang jenazah
c. Melaksanakan wasiat yang tidak lebih dari 1/3 harta warisan
d. Biaya perawatan ketika sakit
e. Biaya pengurusan jenazah

B. Ahli Waris
Berdasarkan laki-laki dan perempuan :
1. Ahli Waris Laki-laki
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki sampai ke atas dari garis anak laki-laki
c. Ayah
d. Kakek ke atas garis ayah
e. Saudara laki-laki kandung
f. Saudara laki-laki seayah
g. Saudara laki-laki seibu
h. Anak laki.laki saudara kandung sampai ke bawah
i. Anak laki.laki saudara seayah sampai ke bawah
j. Paman kandung
k. Paman seayah
l. Anak paman kandung sampai ke bawah
m. Anak paman seayah sampai ke bawah
n. Suami
o. Lali-laki yang memerdekakan
2. Ahli Waris Perempuan
a. Anak perempuan
b. Cucu perempuan sampai ke bawah dari anak laki-laki
c. Ibu
d. Nenek sampai ke atas dari garis ibu
e. Nenek sampai ke atas dari garis ayah
f. Saudara perempuan kandung
g. Saudara perempuan seayah
h. Saudara perempuan seibu
i. Istri
j. Perempuan yang memerdekakan

Berdasarkan jumlah bagian yag diterima :


1. Dzawil Furud
a. Mendapat 1/2 harta
1) Anak perempuan tunggal.
2) Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki.
3) Saudara perempuan sekandung.
4) Saudara perempuan sebapak
5) Suami, jika istri yang meninggal tidak punya anak.
b. Mendapat 1/4 harta
1) Suami, jika istri mempunyai anak.
2) Istri, jika suami yang meninggal tidak punya anak.
c. Mendapat 1/8 harta
1) Istri, jika suami mempunyai anak.
d. Mendapat 2/3 harta
1) Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-laki.
2) Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika tidak ada anak
perempuan.
3) Dua saudara perempuan sekandung/lebih.
4) Dua saudara perempuan sebapak/lebih jika tidak ada saudara pr.
sekandung.
e. Mendapat 1/3 harta
1) Ibu jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau saudara
perempuan.
2) Dua orang saudara perempuan/lebih, jika yang meninggal tidak punya
anak atau orang tua.
f. Mendapat 1/6 harta
1) Ibu jika bersama anak/cucu dari anak laki-laki.
2) Ayah jika bersama anak/cucu.
3) Kakek jika bersama anak/cucu sedangkan ayahnya tidak ada.
4) Nenek jika tidak ada ibu.
5) Saudara seibu jika tidak ada anak
2. Ashabah
a. Ashabah Binafsifi
1) Anak laki-laki
2) Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah
3) Ayah
4) Kakek dari garis ayah keatas
5) Saudara laki-laki kandung
6) Saudara laki-laki seayah
7) Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah
8) Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah
9) Paman kandung
10) Paman seayah
11) Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah
12) Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah
13) Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal
b. Asbahah dengan Ahli Waris
1) Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.
2) Cucu perempuan bersama cucu laki-laki
3) Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau
saudara laki-laki seayah.
4) Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah
c. Asbahah Bersama-sama Ahli Waris Bagian Tertentu
1) Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu
atau lebih
2) Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah (2/3)

C. Hijab dan Mahjub


1. Hijab ialah ahli waris yang menjadi penghalang ahli waris lainnya untuk menerima
harta waris sebab ia lebih dekat dengan si mayat.
a. Hijab hirman adalah ahli waris yang meghalangi ahli waris lain sehingga tidak
mendapat bagian warisan sama sekali.
Misalnya : Anak dan cucu sama-sama ahli waris, namun cucu tidak mendapat
harta karena ada anak laki-laki.
b. Hijab nuqson adalah ahli waris yang menghalangi ahli waris lain sehingga
bagiannya berkurang dari semestinya.

D. Ketentuan Waris di Indonesia


1. Hukum adat yang berasal dari ketentuan nenek moyang
2. Hukum perdata peninggalan penjajah Belanda yang ditulis dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
3. Hukum Islam (faraid) yang dilegalkan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)

E. Cara Pelaksanaan Hukum Warisan


1. Ashabah
Seorang istri meninggal dunia, harta warisannya senilai Rp 50.000.000. Ahli warisnya
terdiri dari seorang anak laki-laki, suami, dan kakek. Berapa bagian masing-masing?
Jawab :
Anak laki-laki : 1/2
Suami : 1/4
Kakek : ashabah
Disamakan penyebutnya : 12
a. Anak laki-laki : 1/2 = 2/4 × Rp 50.000.000 = Rp 25.000.000
b. Suami : 1/4 = 1/4 × Rp 50.000.000 = Rp 12.500.000
c. Kakek : Rp 50.000.000 – (Rp 25.000.000 + Rp 12.500.000) =
Rp 12.500.000

2. Aul
Pewaris memiliki ahli waris seorang istri, seorang ibu, dan empat saudara perempuan
sekandung. Harta waris yang siap dibagikan adalah Rp 52.000.000. Berapa bagian
masing-masing ahli waris?
Jawab :
Istri : 1/4
Ibu : 1/6
Empat saudara perempuan sekandung : 2/3
Harta warisan : Rp 52.000.000
Disamakan penyebutnya : 12
Jika dijumlahkan : 3/12 + 2/12 + 8/12 = 13/12, harta warisannya dibagi 13 bagian.
Jadi, tiap bagian mendapatkan Rp 4.000.000. setiap ahli waris mendapatkan :
a. Istri : 3 × Rp 4.000.000 = Rp 12.000.000
b. Ibu : 2 × Rp 4.000.000 = Rp 8.000.000
c. Empat saudara perempuan sekandung : 8 × Rp 4.000.000 = Rp 32.000.000

3. Raddun
Pewaris mempunyai ahli waris seorang istri, seorang ibu, dan seorang anak laki-laki
kandung. Harta waris yang siap dibagikan adalah Rp 48.000.000. Berapa bagian
masing.masing ahli waris?
Jawab :
Istri : 1/8
Ibu : 1/6
Anak laki-laki : 1/2
Harta waris : Rp 48.000.000
Disamakan penyebutnya : 24
a. Istri : 3/24 × Rp 48.000.000 = Rp 6.000.000
b. Ibu : 4/24 × Rp 48.000.000 = Rp 8.000.000
c. Anak laki.laki : 12/24 × Rp 48.000.000 = Rp 24.000.000
Jumlah : Rp 38.000.000
Sisa : Rp 48.000.000 – Rp 38.000.000 = Rp 10.000.000
Diambil ibu dan anak laki-laki
d. Ibu : 1/6 = 1/6 ibu mendapat 1 bagian
e. Anak laki-laki : 1/2 = 3/6 anak laki-laki mendapat 3 bagian
Rp 10.000.000/4 = Rp 2.500.000
f. Ibu : 1 × Rp 2.500.000 = Rp 2.500.000
g. Anak laki-laki : 3 × Rp 2.500.000 = Rp 7.500.000
Pembagiannya sebagai berikut :
h. Ibu : Rp 8.000.000 + Rp 2.500.000 = Rp 10.500.000
i. Anak laki-laki : Rp 24.000.000 + Rp 7.500.000 = Rp 31.500.000
j. Istri : = Rp 6.000.000

F. Hikmah Warisan
1. Menjaga kemaslahatan keluarga dan masyarakat
2. Sarana menegakkan keadilan
3. Menunjukkan ketaatan kepada hukum-hukum Allah
4. Menjaga keharmonisan hubungan dalam berkeluarga
5. Menjaga anak keturunan dan keluarga yang ditinggalkan agar tidak hidup dalam
kesulitan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai