Anda di halaman 1dari 7

Pengertian dan Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Liberal dan Demokrasi Pancasila

Demokrasi Terpimpin Adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta


pemikiran berpusat pada pemimpin negara. konsep sistem demokrasi terpimpin
pertama diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante
pada tanggal 10 November 1956. Masa demokrasi terpimpin ( 1957-1965 ) dimulai
dengan tumbangnya demokrasi parlementer atau demokrasi Liberal yang ditandai
pengunduran Ali Sastroamidjojo sebagai perdana mentri. Namun begitu, penegasan
pemberlakuan demokrasi terpimpin dimulai setelah dibubarkannya badan konstituante
dan dikeluarkannya dekrit Presiden 5 Juli 1959. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi
yang dipimpin oleh sila keempat Pancasila.

PELAKSANAANNYA

1. Dominasi dari presiden,


2. Terbatasnya peranan partai politi,
3. Berkembagnya pengaruh komunis, dan
4. Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebagai unsur sosial politik.
5. Adanya rasa gotong royong,
6. Tidak mencari kemenangan atas golongan lain,
7. Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat,
8. Melarang propaganda anti nasakom, dan menghendeaki konsultasi  sesama aliran
progresif revolusioner.

Demokrasi liberal adalah suatu sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-
hak individu dari kekuasaan pemerintah, dalam demokrasi liberal keputusan-keputusan
mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung)diberlakukan pada sebagian besar
bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasa-pembatasan agar
keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti
tercantum dalam konstitusi.

Landasan demokrasi liberal :


1. maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945.
2. konstitusi RIS 1949 (pasak 116 ayat 2), dan
3. konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2).

PELAKSANAANNYA

1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan dirinya.
5. adanya golongan mayoritas/minoritas,
6. penggunaan sistem voting,oposisi, mosi dan demonstrasi, serta multipartai.

Demokrasi Pancasila Adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong


royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur unsur
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. dalam demokrasi pancasila,
kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diserahkan dengan tanggung
jawab sosial. 

PELAKSANAANNYA

1. Mengutamakan musyawarah mufakat,


2. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat,
3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain,
4. Selalu diliputi semangat kekeluargaan,
5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil musyawarah,
6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, dan
7. Kepurtusan dapat dipertanggung jawabkan secara mporl kepada Tuhan Yang  Maha
Esa nberdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan .
8. Demokrasi Pancasila mulai berlaku sejak Maret 1966- Mei 1998, dan mulai Mei 1998
sampai sekarang berlaku Demokrasi Pancasila dalam Reformasi.
Perbedaan antara Demokrasi Terpimpin, Liberal dan Demokrasi Pancasila

Perbedaan D.Pancasila D.Liberal D.Terpimpin

Dengan suara
1.Cara
Dengan terbanyak
pengambilan
musyawarah, bila
keputusan
gagal, dilakukan
Dengan
voting
musyawarah, bila
gagal, diserahkan ke
PBR

2. Pahamnya Pancasila Liberalisme


Sosialisme

3. Sistem Kerakyatan (pasar Liberal


ekonomi dan koperasi) (mekanisme pasar) Terpusat
Demokrasi Pancasila

Pengertian Demokrasi Pancasila adalah salah satu bentuk demokrasi yang


penyelenggaraan didasarkan atas aspirasi, kinginan, serta kepentingan masyarakat
(rakyat pada umunya), bukan atas dasar perseorangan atau kelompok (baik mayoritas
maupun sebaliknya), oleh karenanya dalam perjalannya dikembalikan kepada rakyat
(hati nurani rakyat yang memutuskan). Negara dengan sistem Demokrasi Pancasila tidak
lain tidak bukan adalah Indonesia, karena ideologi yang dipakai negara kita adalah
Pancasila.

Demokrasi Liberal

Pengertian Demokrasi Liberal adalah salah satu bentuk demokrasi yang


diselenggarakan atas dasar kebebasan,  yaitu dengan memberikan keleluasaan atau
kebebasan kepada rakyatnnya dan tidak turut campur atau mengatur terhadap
kehidupan warga negaranya. Saat era pemerintahan orde lama, negara Indonesia
pernah menganut bentuk demokrasi ini, namun diubah menjadi demokrasi
terpimpin oleh Presiden Soekarno memalului dekrit presiden tahun 1959. Contoh
negara dengan sistem demokrasi liberal seperti Amerika Serikat, Perancis, Kanada, dll.

Demokrasi Terpimpin

Pengertian Demokrasi Terpimpin adalah salah satu bentuk demokrasi yang


memberikan keleluasaan kepada rakyatnya namun diatur dan diarahkan oleh pimpinan
negara, bentuk ini disebut juga sebagai semi otoriter atau pimpinan tunggal. Istilah
demokrasi terpimpin dikenalkan oleh Presiden Soekarno melalui dekrit presiden tahun
1959, yang menyatakan bahwa demokrasi terpimpin bukanlah diktator, sentralistik,
ataupun liberal, akan tetapi demokrasi terpimpin merupakan permusyawaratan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, bukan dengan perdebatan dan penyiasatan.

1.DEMOKRASI LIBERAL
 adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari
pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh
parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer. Di indonesia
demokrasi ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah NO.14 Nov. 1945.
Menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga negara,
baik sebagai individu ataupun masyarakat. Dan karenanya lebih bertujuan menjaga
tingkat represetansi warganegara dan melindunginya dari tindakan kelompok atau
negara lain.
Ciri-ciri demokrasi liberal :
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan dirinya.

3. DEMOKRASI TERPIMPIN
Sistem Demokrasi Terpimpin mempunyai pengertian corak demokrasi yang mengenal
satu pemimpin menuju tujuan suatu masyarakat yang berkeadilan sosial. 
Demokrasi Terpimpin merupakan pengganti Demokrasi Liberal yang gagal. Perubahan
ini lebih sesuai dengan tuntutan UUD 1945, karena hal berikut :
a. Demokrasi Terpimpin mengandung arti demokrasi yang dipimpin oleh ”hikmah
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan”, yang berarti demokrasi yang dipimpin Pancasila alias
Demokrasi Pancasila.
b. Kedudukan menteri tidak lagi bergantung pada parlemen, tetapi kepada Presiden
(Kabinet Presidensial).
Demokrasi Terpimpin diawali sejak Dekrit Presiden Juli 1959 dengan bentuk kabinet
Presidensial.
Perubahan Sistem Demokrasi menjadi Demokrasi Terpimpin yang terjadi Indonesia
diharapkan dapat mewujudkan stabilitas pemerintahan, tapi semua itu hanya angan –
angan saja. Hal ini disebabkan karena hal berikut :
a. Demokrasi terpimpin prakteknya lebih ditekankan dengan terpimpinnya demokrasi,
sehingga mengarahkan pemerintahan diktator. Segala sesuatu dilakukan secara revolusi
dengan pemimpinnya, Ir. Soekarno
b. Kedudukan presiden secara tidak sadar lebih kuat dari sebelumnya, sehingga Presiden
secara tidak langsung berkuasa di semua bidang politik.
Ciri – ciri Demokrasi Terpimpin di Indonesia
1. Dominasi dari presiden
2. Bekonsepsi NASAKOM (nasionalisme, agama, komunisme)
3. Konstitusi UUD 1945
Dampak Demokrasi Terpimpin
A. Positif 
i. Kemiliteran lebih terkoordinir
ii. Indonesia berhasil merebut Irian Barat dari Belanda
iii. Perebutan Irian Barat oleh Indonesia mendapat dukunagn PKI
iv. Indonesia menjadi pendiri Gerakan Non – Blok
B. Negatif
i. Pemerintahan otoriter
ii. Penumpukan kekuasaaan di tangan Presiden
iii. Korupsi mewabah
iv. Sektor Ekonomi melemah
v. Tidak terwujudnya stabilitas pemerintahan
vi. Presiden melakukan banyak penyimpangan

5. DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan
filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD
1945.
perundang-undangan. 
Di Indonesia, Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi pancasila
dijiwai, disemangati dan didasari nilai-nilai pancasila.
• DASAR Demokrasi Pancasila : Kedaulatan Rakyat (Pembukaan UUD ‘45) Negara yang
berkedaulatan - Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. 
• MAKNA Demokrasi Pancasila :Keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan bernegara ditentukan peraturan
Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai
keseluruhan berhak ikut serta aktif “menentukan” keinginan-keinginan dan juga sebagai
pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui
lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan Umum.
Prinsip pokok Demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan berdasarkan hukum,
Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara berdasarkan hukum
(rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), Pemerintah berdasar
atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak
terbatas), Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR. Perlindungan terhadap hak
asasi manusia, Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
2. Peradilan yang merdeka, berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain
contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya 
3. adanya partai politik dan organisasi sosial politik, karena berfungsi “Untuk
menyalurkan aspirasi rakyat”
4. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD 1945),
Keseimbangan antara hak dan kewajiban, 
5. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
6. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

Anda mungkin juga menyukai