Anda di halaman 1dari 7

DEMOKRASI

Oleh:
Ilma Nurkholifah (2176231007)
Ilmi Ni’matur Rohmah (2176231003)
Pengertian Demokrasi
istilah demokrasi ( democracy ) berasal dari Bahasa Yunani yakni demos ( rakyat ) dan kratos/cratein
( pemerintahan ). Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat diikut sertakan dalam
pemerintahan negara serta sebagai penentu keputusan dan kebijakan tertinggi dalam penyelenggaraan negara
dan pemerintahan serta sebagai pengontrol terhadap pelaksanaanya, baik secara langsung oleh rakyat atau
melalui lembaga perwalian.
Demokrasi merupakan suatu jalan untuk melakukan perubahan atas apa yang terjadi di masa lampau,
mengembalikan hak menentukan pemimpin kepada rakyat, penguasa dibawah pengawasan rakyat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.
 Berikut ini adalah pengertian demokrasi menurut beberapa ahli :
1. Demokrasi menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi
yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang, dan
ketiga adalah yudikatif, yang memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan masing-
masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi oleh institusi lainnya.

2. Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

3. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah kebebasan,
karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya.
Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
Prinsip-prinsip Demokrasi
Prinsip budaya demokrasi antara lain sebagai berikut:
1. Kebebasan
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhada beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat
bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun.
2. Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi perbedaan
tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
3. Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun
ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat
karena adanya tujuan bersama.
4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang (menghargai, memberikan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian.
Sejarah Perkembangan Demokrasi
Kemudian sejarah perkembangan demokrasi terbagi atas lima priode yaitu:

1. Priode 1945-1949 dengan sistem demokrasi Pancasila


Pada priode ini sistem pemerintaahn demokrasi panacasila dilaksanakan karena Negara dalam keadaan
darurat dalam mempertahankan kemerdekaan. Misalnya Kominte Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang semula
berfungsi sebagai pembantu presiden menjadi berubah fungsi menjadi MPR
2. Priode 1949-1959 dengan sistem demokrasi parlementer
Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan
DPR. Akibatnya persatuan bersama untuk melawan musuh bersama akan menjadi lemah.
3. Priode 1959-1965 dengan sistem demokrasi terpimpin
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat
secara gotong royong di antara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom.
Ciri-cirinya adalah:
1. Tingginya dominasi presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangya pengaruh PKI
4. Priode 1965-1998 dengan demokrasi pancasila (orde baru)
Pelaksanaan demokrasi Orde Baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 maret 1996. Demokrasi pada
masa Orde Baru ini dianggap gagal dengan alasan:
1. Tidak adanya rotasi kekuasan eksekutif
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Priode 1998- sekarang.
Orde reformasi ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatan presiden
kemudian diisi oleh wakil presiden, Prof. DR. Ir. Ing. B.J. Habibie. Turunnya presiden Soeharto disebabkan
karena tidak adanya lagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru. Bergulirnya reformasi
yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia.
 
Sekian
Terima
kasih………

Anda mungkin juga menyukai