Anda di halaman 1dari 21

DEMOKRASI

INDONESIA
KELOMPOK 8 :

1. Aghatia Ayuningrat
2. Akbar Saputra
3. Farida Rustam
A. Sejarah Demokrasi Indonesia
Perkembangan demokrasi Indonesia dari masa ke masa ada empat perkembangan demokrasi
dari masa ke masa yaitu berikut penjelasannya:
1. Demokran si parlamenter (1945-1959)
Demokrasi parlementer ini dimulai sejak Indonesia resmi menjadi negara merdeka hingga
berakhir pada tahun 1959. Demokrasi parlementer adalah sistem demokrasi dimana parlemen
sebagai pusat pemerintahan. Namun, konsep demokrasi dinilai kurang cocok untuk Indonesia.
Lemahnya budaya demokrasi dalam kaitannya dengan praktik demokrasi Barat memberi
peluang besar bagi partai politik untuk mendominasi kehidupan sosial dan politik.
Selama ini, pada tahun 1955, pemilihan pertama berlangsung. Pemilu (1955) dipuji oleh
berbagai pihak, termasuk dari luar negeri. Lebih dari 30 partai politik dan lebih dari seratus
daftar kelompok dan calon perseorangan berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Beberapa hal
yang menarik dari pemilu 1955 adalah tingginya kesadaran akan persaingan yang sehat.
Misalnya, meskipun calon DPR adalah perdana menteri dan menteri kabinet, mereka tidak
menggunakan layanan pemerintah dan kekuasaannya atas pejabat yang lebih rendah untuk
memenangkan pemilih ke partainya.
2. Demokrasi terpimpin (1959-1965)
Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan yang segala kebijakan atau keputusan yang
dibuat dan dilaksanakan terpusat pada satu orang, yaitu kepala pemerintahan.
Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Ciri paling khas dari konsep demokrasi terpimpin
adalah peran dan campur tangan Presiden sebagai pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi,
yaitu Presiden Sukarno. Di sisi lain, demokrasi terpimpin juga dapat dilihat dari pengaruh
Komunisme dan Peranan Militer (ABRI) dalam politik Indonesia.
Pada masa demokrasi terpimpin banyak penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945, seperti:
• Formasi Nasionalis, Religius dan Komunis (Nasakom)
• Klik MPRS no. III/MPRS/1963 tentang pengangkatan Soekarno menjadi presiden seumur
hidup
• Pembubaran DPR setelah pemilihan presiden
• Pelantikan Presiden Ketua DPR/MPRS Gotong Royong sebagai Menteri Luar Negeri
• GBHN yang bermula dari pidato presiden 17 Agustus 1959 berjudul "Reinventing Our
Revolution", ditetapkan oleh DPA, bukan MPRS.
3. Demokrasi pancasila era orde baru (1965-1998)
Setelah peristiwa G30S PKI tahun 1965, kepemimpinan berganti dari Soekarno ke Soeharto.
Era Orde Baru ini juga dikenal dengan demokrasi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai
landasan demokrasi.
Namun, pemerintahan yang telah berkuasa selama 32 tahun ini juga dirundung beberapa
penyimpangan,seperti:
• Pilihan yang tidak jujur dan tidak adil
• Penegakan kebebasan politik Pegawai Negeri Sipil (PNS)
• Judiciary (sistem peradilan), yang tidak mandiri karena hakim adalah pejabat Kementerian
Kehakiman
• Kurangnya jaminan untuk kebebasan berekspresi
• Sistem partai otonom dan satu sisi
• Menumbuhkan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN)
4. Demokrasi reformasi (1998-sekarang)
Berakhirnya 32 tahun kekuasaan Orde Baru melahirkan demokrasi baru yang dikenal dengan
Era Reformasi. Masa reformasi adalah masa demokrasi dimana kita kembali pada prinsip
dasar demokrasi, seperti :
• Akan ada pemilihan langsung
• Kebebasan pers
• Desentralisasi
• Hak dasar warga negara lebih terjamin
• Rekrutmen politik partisipatif
B. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat Demokrasi
berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demo memilikinya berarti orang dan Kratos berarti
kekuatan. Menurut kamus besar Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah suatu gagasan atau
cara hidup yang prioritas diberikan untuk hak dan kewajiban yang sama dan perlakuan yang
sama dari semua warga Negara. Menurut beberapa ahli, definisi demokrasi adalah sebagai
berikut:
1. Demokrasi Menurut Montesque, kekuasaan negara harus dibagi dan tiga lembaga atau
badan yang terpisah dan berbeda kedua, yaitu pertama, masa legislasi, yang memiliki
kekuasaan untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif memiliki kekuasaan dalam
pelaksanaan hukum dan yang ketiga adalah peradilan yang berhak menentukan
pelaksanaan undang-undang tersebut. Dan semua lembaga ini berdiri sendiri-sendiri,
tanpa pengaruh dari institusi lain.
2. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan rakyat dari rakyat dan untuk
rakyat.
3. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah kebebasan atau Prinsip demokrasi adalah
kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah segalanya Warga negara dapat berbagi
kekuasaan di dalam negara. Aristoteles juga mengatakan bahwa jika seseorang hidup tanpa
kebebasan untuk memilih jalan hidup Anda, kemudian sebagai budak.
4. Menurut H. Harris Soche, demokrasi adalah bentuk pemerintahan untuk rakyat, oleh karena
itu, kekuasaan pemerintah juga berada di tangan rakyat Hak asasi manusia untuk
melindungi, mengatur dan mempertahankan diri setiap paksaan dalam tubuh dimaksudkan
untuk memerintah.
5. Menurut Komisi Hukum Internasional, demokrasi adalah sebuah bentuk pemerintah yang
berhak mengambil keputusan politik diselenggarakan oleh rakyat melalui wakil-wakil yang
dipilih proses seleksi.
C. Prinsip Demokrasi
1. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Prinsip Demokrasi Sebagai Sistem Politik
b) Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
c) Pemerintahan konstitusiona
d) Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
e) Pers yang bebas
f) Perlindungan terhadap hak asasi manusia
g) Pengawasan terhadap administrasi negara
h) Peradilan yang bebas dan tidak memihak
i) Pemerintahan yang diskusi
j) Pemilihan umum yang bebas
k) Pemerintahan berdasarkan hukum
2. Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
a) Sentralisasi kekuasaan Kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif disatukan dan
ditanamkan dan dikelola oleh otoritas tunggal.
b) Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi Pemerintahan diatur oleh kekuasaan.
konstitusinya memberikan negara atau pemerintah kekuasaan yang besar.
c) Aturan kekuasaan Prinsip kekuasaan negara, yang bercirikan supremasi kekuasaan besar
bagi negara atau pemerintah.
d) Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan pertimbangan, tetapi melalui oleh regulasi
e) Pemilu yang tidak demokratis. Pemilihan diadakan hanya untuk menentukan legitimasi
penguasa atau pemerintahan negara.
f) Kepemimpinan dan manajemen yang tertutup dan tidak akuntabel
g) Kebebasan berpendapat, berbicara dan berekspresi tidak ada dan/atau terbatas kebebasan
pers.
h) Menyelesaikan perselisihan melalui kekerasan dan dipaksa Saya Hak asasi manusia
i) tidak dilindungi dan ini sering terjadi pelanggaran hak asasi manusia.
D. Macam-macam Demokrasi
Ada banyak jenis demokrasi. Berikut adalah beberapa jenis demokrasi:
a) Demokrasi sesuai keinginan rakyat
b) Demokrasi langsung Ini adalah sistem demokrasi yang menawarkan peluang semua
warganya menghitung dalam arah deterministik kebijakan publik atau hukum nasional.
c) Demokrasi tidak langsung Ini adalah sistem demokrasi yang diatur oleh suatu sistem
perwakilan
d) Demokrasi berdasarkan prinsip-prinsip ideologis
e) Demokrasi Liberal Kebebasan individulah yang ditekankan dan diabaikan kepentingan
umum. Demokrasi rakyat Ini adalah demokrasi berdasarkan sosialisme dan komunisme
dan mengutamakan kepentingan umum atau nasional.
f) Demokrasi pancasila Inilah demokrasi Indonesia berdasarkan nilai-nilai sosial budaya
masyarakat dan pertimbangan membangun konsensus. pertama, kepentingan seluruh
masyarakat atau warga negara.
D. Macam-macam Demokrasi
Ada banyak jenis demokrasi. Berikut adalah beberapa jenis demokrasi:
a) Demokrasi sesuai keinginan rakyat
b) Demokrasi langsung Ini adalah sistem demokrasi yang menawarkan peluang semua
warganya menghitung dalam arah deterministik kebijakan publik atau hukum nasional.
c) Demokrasi tidak langsung Ini adalah sistem demokrasi yang diatur oleh suatu sistem
perwakilan
d) Demokrasi berdasarkan prinsip-prinsip ideologis
e) Demokrasi Liberal Kebebasan individulah yang ditekankan dan diabaikan kepentingan
umum. Demokrasi rakyat Ini adalah demokrasi berdasarkan sosialisme dan komunisme
dan mengutamakan kepentingan umum atau nasional.
f) Demokrasi pancasila Inilah demokrasi Indonesia berdasarkan nilai-nilai sosial budaya
masyarakat dan pertimbangan membangun konsensus. pertama, kepentingan seluruh
masyarakat atau warga negara.
E. Ciri-ciri Demokrasi
Ciri-ciri mengambarkan suatuh pemerintahan berdasarkan oleh system demokrasi:
• Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan semua rakyat
• Ciri konstitusional ialah hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak atau
kemauan atau kekuasaan rakyat yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang
Negara tersebut.
• Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya kedaulatan rakyat akan diwakilkan oleh
beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri.
• Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk melihat
dalam pemerintahan.
• Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam
melaksanakan system demokrasi.
• Ciri kekuasaan ialah adalah pembagian dan pemisah kekuasaan.
• Ciri tanggung jawab ialah adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk ikut
F. Contoh Demokrasi
1. Jenis-jenis demokrasi
• Demokrasi langsung.
Contohnya ; ikut mencoblos saat pemilu atau pilakda, dan memilih secara langsung nketua
kelas.
• Demokrasih perwakilan.
Contohnya ; pembuatan undang-undang yang diwakili oleh anggota DPR.
2. Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan langsung dari rakyat dibagi 3:
• Referendum wajib.
Contohnya ; pemungutan suara pemisahan timur-timur, dan persetujuan yang diberikan oleh
rakyat terhadap pembuatan UUD.
• Referendum tidak wajib.
Contohnya ; peranan partai politick tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat dapat
diketahui sevara langsung dalam demokrasi.
• Referendum konsultatif
Contohnya; rakyat sendiiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi UU rakyat hanya
diminta persetujuan.
3. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas:
• Demokrasi formal
Contohnya ;adanya keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
• Demokrasi material
Contohnya;mungkin keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat hanya sebagai simbol saja,
dan hanya mementingkan kepentingan Negara saja dibandingkan rakyat.
• Demokrasi campuran
Contohnya; rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu di control oleh rakyat dengan
system referendum.
4. Demokrasi berdasarkan prinsip ideology
• Demokrasi liberal
Contohnya : dalam demokrasi ini adanya system multi partai dan demokrasi ini telah mendorong
untuk lahirnya partai-partai politik.
• Demokrasi rakyat adalah demokrasi dimana rakyat yang menentukan saata ada masalah
penting.
Contohnya : pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden.
G. Kekurangan dan Kelebihan Demokrasi
1. Kekurangan demokrasi
Kepercyaan rakyat muda digoyahkan oleh pengaruh media
Kesetaraan hak dianggap tak wajar karena oleh beberapa, karena pengetahan olitik semua
orang tidak sama
Focus pemerintah yang sedang menjabat akan berkurang saat menjelang pemilihan umum
berikutnnya.
1. Kelebihan demokrasi
Pemegang kekuasaan dipilih berdasarkan keinginan rakyat
Mencegah terjadinya monopoli kekuasaan
Kesetaraan hak membuat setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam system politik.
H. Pendidikan Demokrasi di Indonesia
Sejak tahun 1960-an hingga sekarang, telah terjadi pendidikan demokrasi, namun dengan
cara yang berbeda untuk kepentingan penguasa. Di tingkat sekolah, salah satu mata
pelajaran yang memiliki visi dan misi pendidikan demokrasi yang jelas adalah pendidikan
kewarganegaraan (Pkn). Hal ini dikemukakan oleh winataputra dkk (2004):
“… Pendidikan kewarganegaraan dapat dianggap sebagai berikut: pendidikan
kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan nasional,
pendidikan masyarakat, pendidikan hukum dan hak asasi manusia, dan pendidikan
demokrasi”. Kemudian, Winataputra dkk (2003) menyatakan bahwa: “Pendidikan
Kewarganegaraan mempunyai misi strategis untuk mewujudkan hakekat tujuan pendidikan
nasional untuk membentuk warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”–
kebutuhannya dan menunjukkan partisipasi sesuai dengan status dan perannya dalam
masyarakat.
Pentingnya kewarganegaraan sebagai alat formal pendidikan demokrasi dipahami. ahli
pendidikan dan pengambil keputusan. Hal ini tertuang dalam Pasal 27 Undang-Undang
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 (Sisdiknas), dimana pendidikan kewarganegaraan
merupakan muatan kurikulum yang wajib dan dimulai dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi. Negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana-mana, terutama
untuk melindungi hak-hak warganya dan secara implisit ingin warganya melihat, menyadari
kebutuhannya dan menunjukkan partisipasi sesuai dengan status dan perannya dalam
masyarakat.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai