Anda di halaman 1dari 9

PERIODE

HARI
AKHIR
Kelompok 3
Anggota
KELOMPOK:
• Adi Prasetya (1)
• Auliana Evandra Susanto (6)
• Bayu Raga Jati (7)
• Hafidz Ikhtiar Atmaja (12)
• Husnan Hidayat (13)
• Muhammad Farel Ardan .S.
(18)
• Muhammad Hanif (19)
• Revalina Az Zahra (24)
• Risva Dwi Maharani (25)
Yaumul Qiyamah
Yaumul Qiyamah artinya secara harfiah berarti "Hari Kiamat". Yaumul
Qiyamah artinya adalah peristiwa yang menjadi titik akhir bagi kehidupan
di dunia ini. Ia membawa harapan bagi orang-orang beriman, sementara
juga menjadi sumber ketakutan bagi yang tidak beriman.

Yaumul Qiyamah dipercayai sebagai peristiwa yang besar dan


menakutkan, di mana segala sesuatu akan mendapatkan konsekuensi dari
perbuatan dan amal perbuatan mereka. Pada hari tersebut, Allah SWT
akan menghidupkan kembali semua makhluk-Nya untuk memberikan
pertanggungjawaban atas segala tindakan mereka di dunia ini.
Yaumul ba'ats
Yaumul Ba’ats ini adalah fase kedua dalam kehidupan hari kiamat kelak. Secara istilah, kata “al Ba’ats” memiliki makna
berupa ‘Allah SWT menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya untuk
dihisab dan diberi alasan’. Yaumul Ba’ats ini disebut dengan Hari Kebangkitan, sebab pada hari tersebut nantinya seluruh
manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan kembali untuk menjalani proses hisab dan pemberian balasan atas
perbuatannya semasa hidup.

Fase Yaumul Ba’ats ini menjadi kehidupan awal setelah fase Yaumul Barzah, ditandai dengan tiupan sangkakala yang
kedua oleh Malaikat Israfil. Sedikit trivia, pada tiupan sangkakala yang pertama justru akan membuat seluruh makhluk
hidup di dunia ini mengalami kematian, kecuali mereka yang memang dikehendaki oleh Allah SWT. Setelah mereka bangkit
dari kematian, mereka akan berjalan menuju Padang Mahsyar.

Fase Yaumul Ba’ats ini tentu saja berlaku bagi semua manusia yang telah hidup sejak zaman Nabi Adam A.S. hingga
manusia terakhir di bumi ini. Bahkan Rasulullah SAW juga pernah menceritakan hal-hal yang akan terjadi pada Yaumul
Ba’ats ini.

Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar juga pernah menjelaskan mengenai Hari Kebangkitan ini yakni bahwa fase Yaumul
Ba’ats ini adalah tempat kembalinya badan dan dihidupkannya hamba-hamba pada hari kiamat. Jika Allah al-Haq (Yang
Maha Benar) telah berkehendak mengembalikan dan menghidupkan hamba-hamba kembali, (maka) Dia memerintahkan
Malaikat Israfil. Lalu, dia (pun) meniup terompet, (yang) kemudian ruh-ruh kembali menuju jasad-jasadnya, dan manusia
akan berdiri menghadap Rabbul ‘Alamin.

Terkait dengan hal tersebut, juga telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. Az-Zumar ayat 68 yang artinya : “Dan
sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah.
Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan
Allah).”
Yaumul hasyr
Yaumul Hasyr adalah hari berkumpulnya manusia setalah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Hasyr sendiri
berasal dari kata hasyara atau yahsyiru atau Hasyran yang artinya mengumpulkan.

Maksudnya yaitu Allah SWT akan mengumpulkan semua atau seluruh insan ciptaan-Nya. Mulai dari Nabi Adam as sampai
insan yang tercipta terakhir, semuanya Akan dikumpulkan. Pengumpulan ini bertujuan untuk menunggu giliran adanya
pemanggilan dari Allah SWT
Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan percaya akan adanya hari selesai atau yang biasa disebut dengan kiamat. Pada hari
itu, seluruh umat insan akan dikumpulkan menjadi satu di satu tempat. Tempat yang sempurna berada di bawah terik
matahari dengan terik yang sangat panas.

Pada hari itu semua insan yang dikumpulkan akan merasa kepanasan dan kemudian akan berkeringat. Bahkan sebab
begitu panasnya, beberapa ada yang karam oleh keringatnya sendiri. Namun tidak termasuk orang-orang yang soleh, yaitu
orang-orang yang taat kepada perintah Allah SWT.

Orang-orang soleh akan bernaung dari teriknya matahari oleh kuasa Allah SWT. Pada hari itu juga, insan akan melihat
insan lain diadili oleh Allah SWT. Pengertian Yaumul Hasyr ini penting untuk diketahui oleh seluruh umat Muslim.
Penjelasan ini merupakan citra dimana insan tidak hanya akan hidup di dunia saja.

Pada hari dikumpulkannya seluruh insan tersebut, seluruh insan akan menjadi saksi di mana insan lain akan diadili sesuai
dengan amal perbuatannya. Bagi orang-orang yang mempunyai amal-amal baik, maka wajahnya akan tampak berseri.
Namun bagi orang yang mempunyai amal-amal jelek maka wajahnya akan tampak kusam. Manusia dengan amal jelek
akan menampakkan penyesalan atas perbuatannya di dunia.

Secara garis besar, pengertian dari Yaumul Hasyr yaitu hari dimana seluruh insan dikumpulkan sehabis hari bangkit.
Pengumpulan tersebut dilakukan di Padang Mahsyar yaitu daerah yang berada sempurna di bawah terik matahari yang
sangat panas. Pada dikala itu juga seluruh insan akan mendapat buku catatan berisi amalan-amalannya selama hidup di
dunia.
Yaumul
HISAB
Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal. Pada hari ini semua perbuatan manusia, baik atau buruk,
diperhitungkan. Yaumul Hisab berarti hari dimana manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala
perbuatannya di dunia.

Dalam Yaumul Hisab, mulut orang-orang ditutup sehingga tidak ada lagi pembelaan bagi mereka. Saat ini,
tangan dan kaki menjadi saksi atas apa yang dilakukan di dunia selama hidup. Ini cocok dengan bunyi ayat 65
Surat Yasin:
“Hari ini Kami akan menutup mulut mereka dan tangan mereka akan berbicara kepada Kami dan kaki mereka
akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka lakukan.”

Yaumul Hisab terjadi setelah manusia bangkit dari kubur (Yaumul Baats) kemudian berkumpul di lapangan
Mahsyar (Yaumul Mahsyar). Setelah Yaumul Hisab selesai, orang memeriksa Yaumul Mizan, yaitu hari di mana
amal orang akan ditimbang. Baru setelah itu tibalah Yaumul Jaza, hari pembalasan atas perbuatan manusia.

Mengenai istilah syar’i, khususnya dalam bidang akidah, hisab berarti bahwa Allah memberitahukan kepada
hamba-hamba-Nya tentang perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia, Allah memberitahukan dan
mengingatkan mereka tentang perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia, menjadikan dunia dan mereka
melupakannya.

Allah juga memberi tahu mereka hadiah dan hukuman apa yang berhak mereka terima atas tindakan mereka.
Allah juga memberi para hamba sebuah buku tentang perbuatan mereka; dengan tangan kanan jika mereka
benar, dan dengan tangan kiri jika mereka tidak benar. Kisah-kisah itu juga mencakup apa yang dikatakan Allah
kepada hamba-hamba-Nya dan apa yang dikatakan para hamba kepada Allah, serta berbagai dalil dan
pembenaran, serta kesaksian para saksi dan penimbangan perbuatan.
Yaumul
mIZAN
Yaumul Mizan merupakan tindak lanjut dari hisab dan masa penentuan sebelum hari pembalasan atau Yaumul
Jaza. Setelah amal manusia dihisab, akan ditimbang menggunakan neraca keadilan atau mizan.

Mizan merupakan salah satu perwujudan atau bukti bahwa Allah sangat adil dalam melaksanakan hisab.
Pasalnya, semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar akan ditimbang, tanpa
terkecuali dan tanpa terlewat. Hasil dari penimbangan ini menentukan apakah seseorang akan hidup bahagia
atau sengsara di akhirat. Baca juga: Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad Barang siapa yang timbangan amal
baiknya lebih berat dibanding amal buruknya, maka akan masuk surga. Begitu pula sebaliknya apabila amal
buruknya lebih berat, maka akan masuk neraka pada saat hari pembalasan.

Mengenai Mizan atau timbangan pada hari penimbangan, disinggung dalam beberapa ayat Al Quran, surat Al-
Anbiya ayat 47 salah satunya. "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami
mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al-Anbiya: 47)

Adapun timbangan yang digunakan untuk menghitung dosa atau pahala seseorang, bentuk dan ukurannya sulit
dibayangkan karena hanya Allah yang mengetahuinya. Sebagian ulama menggambarkan kedua takaran
timbangan tersebut lebih luas dari lapisan langit dan bumi Allah.

Rasulullah pernah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Hakim dari Salman Ra, "Pada hari kiamat
neraca amal akan diletakkan. Andaikata seluruh langit dan bumi ditimbang oleh neraca itu, niscaya mampu
untuk menimbang."
Yaumul
JAZA'
Yaumul Jaza adalah hari pembalasan. Yaumul jaza adalah penentuan nasib seorang manusia di
akhirat. Setelah amal manusia ditimbang, maka ia akan diberi balasan yang setimpal dengan
perbuatannya. Balasan dari Allah SWT sangat tergantung pada apa yang telah dikerjakan oleh
manusia selama di dunia. Sekecil apapun amal yang telah diperbuat di dunia, baik ataupun
buruk, Allah Maha Mengetahui dan akan memberikan balasannya.

Yaumul Jaza adalah hari pembalasan atas segala perbuatan manusia selama hidup di dunia.
Yaumul jaza adalah penentuan apakah seorang manusia masuk ke dalam surga atau neraka.
Yaumul jaza adalah penentuan nasib, di mana perbuatan baik akan mendapatkan kebaikan di
surga, dan perbuatan buruk akan mendapatkan siksaan di neraka. Oleh karena itu, manusia
harus perhatian pada amal yang diperbuat saat masih hidup di dunia.

Yaumul jaza adalah hari pembalasan amal manusia, yang bisa dilihat dalam Surat Al Mu'min
ayat 17 berikut ini:

"Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya."
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai