Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
diampu oleh :

Drs. H. Wahyu, M.Pd.


Anwar Taufik R. , M.Pd.

oleh:
Della Frisca Damayanti (1700069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah menganugrahkan keimanan, keislaman,
kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
baik. Makalah dengan judul “Pengaruh Beriman kepada Hari Akhir” .
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang
telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan makalaih ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan
tanda baca. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian
sebagai bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan
menarik dan bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………….……............………………………...i
Daftar Isi…………………………………..……………………………………....…..ii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang………….………………..……………………..……………………..1
Rumusan Masalah……….……………….…………………………………………...2
Tujuan ..…………………………………..…………………………………………...2
BAB II : PEMBAHASAN
Pengertian Hari Akhir...…………………...…………………………………..……...3
Perintah Beriman kepada Hari Akhir…………….…………………………………..4
Pengaruh Beriman kepada Hari Akhir……....……………………………………….4
Tahapan Terjadinya Hari Akhir……...……...…………….…………………………6
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………...….9
Saran……………….…………………………………………………………….…..10
Daftar Pustaka…………………………….…………………………..………….….11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman adalah makrifat dengan hati, pengakuan dengan lidah dan


tindakan dengan anggota-anggota badan (dengan kata lain; diyakini dalam
hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan perbuatan).
Sesungguhnya iman muncul sebagai titik di dalam hati, setiap kali Iman itu
bertambah, bertambah pula titik itu.
Salah satu dari rukum iman yaitu rukun iman kelima mengenai iman
kepada hari akhir. Sebagai muslim yang bertaqwa, kita harus percaya akan
adanya kehidupan setelah kematian. Yakni alam barzakh (alam di antara dunia
dan akhirat). Kita juga harus mempercayai dan mengimani akan adanya tanda-
tanda hari akhir. Selain itu, wajib pula bagi kita untuk mempercayai adanya
hari kebangkitan di Padang Mahsyar, dan akan berakhir di Surga atau Neraka.
Hari akhir (kiamat) secara umum adalah mempercayai dan menyakini bahwa
seluruh alam semesta dan segala seisinya pada suatu saat nanti akan
mengalami kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehidupan ini akan ada
kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
Dewasa ini banyak sekali umat muslim yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dibandingkan dengan kehidupan setelahnya yang kekal.
Banyak dari mereka yang lalai dan tidak mempercayai akan datangnya hari
akhir. Oleh karena itu, hendaklah seorang muslim mempercayai akan adanya
hari kiamat sebagai tanda kebesaran Allah swt.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hari akhir?
2. Bagaimana perintah beriman kepada hari akhir?
3. Apa saja pengaruh beriman dan tidak beriman kepada hari akhir?
4. Bagaimana tahapan pada hari akhir?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari hari akhir.
2. Memahami perintah beriman kepada hari akhir.
3. Menjelaskan pengaruh beriman dan tidak beriman kepada hari akhir.
4. Menjelaskan tahapan pada hari akhir.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hari Akhir

Hari akhir atau kiamat adalah hari kebinasaan atau kehancuran dunia dan
seisinya. Pengertian hari akhir atau kiamat juga terbagi dua yakni pengertian
hari akhir menurut bahasa dan pengertian hari akhir menurut istilah.
Pengertian hari akhir menurut bahasa (etimologi) adalah hari berakhirnya
segala sesuatu yang ada dimuka bumi. Sedangkan pengertian hari akhir
menurut istilah (terminologi) adalah peristiwa dimana alam semesta beserta
isinya hancur luluh yang akan membunuh semua makhluk didalamnya tanpa
terkecuali. Allah menginformasikan dalam kitab-Nya dan segala yang
Rasulullah saw. jelaskan mengenai apa-apa yang terjadi setelah kematian
berupa fitnah kubur, siksa kubur, nikmat kubur, kebangkitan (al-ba’ts),
penghimpunan (al-hasyr), lembaran-lembaran catatan amal , perhitungan (al-
hisab), timbangan (al-mizan) , telaga (al -haudh), jembatan (al-shirath),
syafa’at, surga, neraka, dan apa yang Allah sediakan untuk penghuni surga
dan penghuni neraka.
Kelak seluruh umat akan dibangkitkan kembali dan dikumpulkan di
Padang Mahsyar. Kebangkitan manusia setelah mati dan tubuh yang
rusakmerupakan peristiwa di luar jangkauan nalar manusia. Setelah ruh
keluar, tidak ada satu makhluk pun yang bisa hidup kembali. Hanya Allah
swt. yang mampu melakukannya, dan itulah keistimewaan-Nya. Seperti yang
tersirat dalam Al Qur’an :

‫ات ه َو َو أ َن َّ ه‬
َ ‫َو أ َ ْح ي َ ا أ َ َم‬
Dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan, (Q.S.An-
Najm 53:44)
B. Perintah Beriman kepada Hari Akhir
Perintah beriman kepada hari akhir dapat kita temukan dalam Al-Qur’an
dan Hadits, yaitu sebagai berikut :

‫ص ا ب ِ ئ ِ ي َن‬
َّ ‫ار ى َو ال‬
َ ‫ص‬َ َّ ‫آ َم ن وا َو ال َّ ِذ ي َن هَاد وا َو ال ن‬
‫إ ِ َّن ال َّ ِذ ي َن‬
َ ‫اّلل ِ َو الْ ي َ ْو ِم ْاْل ِخ ِر َو عَ ِم َل‬
‫ص ا لِ ًح ا ف َ ل َ ه ْم‬ َّ ِ ‫ب‬
‫َم ْن آ َم َن‬
‫أ َ ْج ر ه ْم ِع نْ د َ َر ب ِ ِه ْم َو َل َخ ْو ف عَ ل َ يْ ِه ْم َو َل ه ْم‬
‫ي َ ْح زَ ن و َن‬
Sesungguhnya orang-orang mukmin , orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa sja di antara mereka yang benar-
benar beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal shalih, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (Q.S. Al-Baqarah 2:62)
“Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir,
yang baik maupun yang buruk“ ( HR. Bukhari dan Muslim )

C. Pengaruh Beriman kepada Hari Akhir


Tentunya setelah kita mengimani akan adanya hari kiamat, akan ada
perngaruh baik yang akan kita terima sebagai umat muslim, yaitu sebagai
berikut :
1. Dengan kita menimani hari akhir akan disusul dengan iman kepada
Allah swt.
2. Orang yang beriman kepada hari akhir akan mendapatkan hidayah,
dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
3. Mendapatkan rahmat dan kedamaian.
4. Termasuk kedalam orang-orang yang khusyuk (tenang).
5. Secara otomatis mengimani rukun iman yang lain.
6. Lebih besar pahalanya ketimbang jihad.
7. Menjadikan seorang muslim kian takwa dan memetik manfaat dari
ayat-ayat Allah swt.
8. Mereka ahli masjid dan menyemarakkannya dengan ibadah.
9. Orang yang beriman kepada hari akhir adalah orang yang menerima
nasihat.
10. Mereka adalah sejatinya ahli ilmu.

Sebaliknya, Allah swt. juga menyebutkan banyak sekali akibat untuk


orang-orang yang tak mempercayai hari akhir.
1. Allah akan mencela mereka karena mereka memiliki perangai yang
buruk.
2. Hidupnya akan tersesat karena dunia dijadikan indah buat mereka
sebagai istidraj (tenggelam dalam keindahan tersebut).
3. Takkan bisa memahami kandungan dalam Al-Qur’an karena mata
hatinya dibutakan oleh kehidupan duniawi.
4. Akan mengingkari Allah karenaa telah mengingkari hari kebangkitan,
dan berani menentang Allah swt.
5. Mengingkari para rasul dan malaikat karena tidak menjalankan
sunnah-sunnahnya.
6. Dijerumuskan ke kebinasaan
7. Sakaratulmaut mereka buruk
8. Mereka menjadi tuli, bisu, dan buta
9. Mereka dimasukkan kedalam lembah Wail, sebuah lembah di neraaka
Jahanam
10. Orang yang mendustakan hari akhir tempat kembalinya adalah neraka
Jahanam.
D. Tahapan Terjadinya Hari Akhir
Pendapat yang nampak (benar) dan disetujui oleh para Ulama
Muhaqqiqun (para peneliti) bahwa urut-urutan kejadian pada hari kiamat
adalah sebagai berikut:
1. Ketika manusia dibangkitkan dan mereka berdiri dari kubur mereka,
mereka pergi ke bumi Mahsyar. Kemudian mereka berdiri di bumi
Mahsyar sangat lama. Keadaan mereka sangat menderita dan
kehausan. Mereka mengalami ketakutan yang sangat karena demikian
lamanya masa berdiri dan keyakinan mereka akan adanya hisab
(perhitungan amal) dan apa yang akan Allah berikan balasan untuk
mereka.
2. Pada saat lama berdiri, Allah Azza Wa Jalla mengangkatkan untuk
Nabi-Nya (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam pertama kali
telaga beliau yang akan didatangi (umatnya). Sehingga telaga
Nabi shollallahu alaihi wasallam berada di pelataran kiamat ketika
sudah sangat lama masa berdiri (manusia di hadapan) Rabb semesta
alam pada hari yang kadarnya adalah 50 ribu tahun.
3. Kemudian manusia berdiri sangat lama. Kemudian terjadilah asy-
Syafaa’atul ‘Udzhmaa – syafaat Nabi shollallahu alaihi wasallam-
yaitu Allah Azza Wa Jalla menyegerakan hisab bagi para makhluk
dalam hadits panjang yang sudah dikenal: bahwa mereka meminta
kepada Adam kemudian Nuh kemudian Ibrahim dan seterusnya.
Hingga mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw.
4. Kemudian terjadi al-‘Ardl (penampakan) amalan-amalan.
5. Setelah al-‘Ardl adalah hisab
6. Setelah hisab yang pertama, bertebaranlah lembaran-lembaran (catatan
amal). Hisab yang pertama berada dalam bagian al-‘Ardl, karena di
dalamnya terdapat perdebatan dan penyampaian udzur-udzur (alasan).
Kemudian setelah itu bertebaranlah lembaran-lembaran (catatan
amal). Ahlul Yamiin mengambil kitab (catatan amal) mereka dengan
tangan kanan. Sedangkan Ahlusy Syimaal mengambil kitab mereka
dengan tangan kiri mereka, kemudian pembacaan kitab (catatan amal
itu).
7. Kemudian setelah membaca kitab (catatan amal) terdapat hisab juga
untuk menepis alasan-alasan dan penegakan hujjah dengan membaca
isi kitab-kitab.
8. Kemudian setelah itu adalah penimbangan (al-Miizaan), sehingga
ditimbanglah hal-hal seperti yang telah kami sebutkan
9. Kemudian setelah al-Miizaan, manusia terbagi menjadi kelompok-
kelompok dan azwaaj. Azwaaj artinya adalah sekumpulan orang-orang
yang sama bentuknya. Ditegakkanlah bendera-bendera para Nabi:
bendera Muhammad shollallahu alaihi wasallam, bendera Ibrahim,
bendera Musa, dan seterusnya. Manusia bermacam-macam mengikuti
bendera sesuai jenis mereka. Setiap bentuk bergabung dengan bentuk
yang serupa dengannya.
10. Kemudian setelah itu Allah Azza Wa Jalla menimbulkan kegelapan
sebelum Jahannam – wal ‘Iyaadzu billaah – sehingga manusia pun
berjalan sesuai cahaya yang diberikan kepada mereka. Maka umat ini
pun berjalan dan di dalamnya masih terdapat kaum munafik.
Kemudian ketika mereka berjalan dengan cahaya mereka, dibuatlah
pagar (pemisah) yang sudah dikenal.
11. Kemudian Allah Azza Wa Jalla memberikan cahaya kepada kaum
beriman, sehingga mereka bisa melihat jalan (menuju) as-Shirath.
Adapun orang-orang munafik, tidak diberi cahaya. Bahkan mereka
menjadi bersama kaum kafir kebingungan di anNaar. Mereka berjalan
sedangkan di depannya terdapat Jahannam.
12. Kemudian datanglah Nabi shollallahu alaihi wasallam pertama kali
dan berada di atas as-Shirath, meminta kepada Allah Azza Wa Jalla
untuk beliau dan umat beliau dengan berkata: “Ya Allah,
selamatkanlah. Ya Allah selamatkanlah”. Kemudian Nabi shollallahu
alaihi wasallam dan umatnya menyeberangi as-Shirath. Masing-
masing melintasinya sesuai kadar amalannya. Mereka mendapatkan
cahaya juga sesuai kadar amalannya. Maka bisa melintasinya orang-
orang yang Allah Azza Wa Jalla mengampuninya dan ada yang
berjatuhan ke anNaar, (bahkan terdapat) orang yang mentauhidkan
Allah yang Allah adzab sesuai dengan kehendak-Nya .
13. Kemudian masuk Surga pada giliran awal, setelah Nabi shollallahu
alaihi wasallam: kaum faqir Muhajirin, kaum faqir Anshar kemudian
kaum faqir (yang lain) pada umat ini. Orang-orang kaya diakhirkan
(masuk Surga) karena mereka masih mengalami hisab antara mereka
dengan para makhluk dan karena (kesibukan menghadapi) perhitungan
mereka terhadap hal itu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara bahasa, hari akhir adalah hari berakhirnya segala sesuatu yang ada
dimuka bumi. Sedangkan hari akhir menurut istilah adalah peristiwa
dimana alam semesta beserta isinya hancur luluh yang akan membunuh
semua makhluk didalamnya tanpa terkecuali. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hari akhir adalah hari kehancuran seluruh alam semesta.
2. Perintah beriman kepada hari akhir dapat ditemukan dalam surat Al-
Baqarah ayat 62 yang dimana kita diwajibkan untuk mengimani hari
akhir dnegan cara beriman kepada Allah swt, dan berbuat amal shaleh.
Kita diwajibkan mempercayai hari akhir guna menjauhi perbuatan buruk
di dunia, dan mencari kebahagiaan di akhirat.
3. Beriman kepada hari akhir merupakan hal yang amat penting bagi
manusia. Oleh karena itu, urgensi beriman kepada hari akhir bagi
manusia itu antara lain agar mendapatkan hidayah, dan kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat. Mereka yang mempercayai adanya hari akhir
senantiasa akan mendapatkan kebahagian dan balasan berupa surga dari
Allah swt. Apabila kita mengingkari atau mendusatakan hari akhir maka
kita akan mendapatkan keburukkan dan kesengsaraan dalam hidup dan
matinya kelak. Orang yang tak mengimani hari akhir dihukumi kafir.
Bukan hanya Islam yang menyatakan demikian, melainkan juga syariat
para nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Balasan untuk merekaa yang
mengingkarinya adalah neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya.
4. Berikut adalah tahapan pada hari akhir, yaitu hari kebangkitan manusia
setelah seluruh alam semesta dihancurkan, hari berkumpulnya manusia di
Padang Mahsyar, diperlihatkan seluruh amalan umat muslim dan dihisab,
melewati jembatan yang terbentang di atas neraka dan surga, dan hari
pembalasan yang dimana orang beramalan soleh akan mendapatkan surga
yang di ridhoi Allah swt. dan orang yang lalai dari perintah-Nya akan
mendapatkan balasan berupa neraka jahanam dengan api yang membara.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam, A. dkk. (2017). Pendidikan Agama Islam. Bandung : Departemen


Pendidikan Umum Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan
Indonesia.

Muhsin al-Muthairi, Abdul. (2012). Buku Pintar Hari Akhir. Jakarta : Penerbit
Zaman.

Sulaiman al-Asyqar, Umar. (2011). Ensiklopedi Hari Akhir. Jakarta : Penerbit


Zaman.

Anda mungkin juga menyukai