Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ IMAN KEPADA HARI AKHIR SERTA QADHA DAN QADAR “

Dosen Pengampu: ALFITRI, Lc, M.PD

Disusun oleh :

NUER ZILA RAHMADHANI (223110582)


MAULANA IBRAHIM
(223110523)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa


Ta'ala, karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai " IMAN KEPADA HARI AKHIR SERTA QADHA
DAN QADAR " dengan sebaik mungkin.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas kelompok dari dosen mata
kuliah Pendidikan Agam Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari
mengenai Pendidikan Agama Islam

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari penyusunannya
maupun materi dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi sempurnanya makalah ini. Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati pasti
adanya. Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa? Bukankah
yang termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan kebebasan
memilih? Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang mampu melihat
jauh ke depan, serta mempertimbangkan dampak kehendak dan pilihan-pilihannya.
Demikian logika kita berkata. Dari sini pula jiwa manusia memulai pertanyaan-
pertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat dan merasakan akibat perbuatan-
perbuatan mereka yang didasarkan oleh kehendak dan pilihan mereka itu?
Sudahkah yang berbuat baik memetik buah perbuatannya? Sudahkah yang berbuat
jahat menerima nista kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah
banyak manusia-manusia baik yang teraniaya, dan sementara banyak pula orang-
orang jahat yang menikmati gemerlap dunia.

Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru ketika semua
pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang
didasarkan atas pilihan masing-masing. Itu sebabnya al-Qur’an menamai hidup di
akhirat sebagai al-hayat yang berarti “hidup yang sempurna” dan kematian
dinamainya wafat yang arti harfiahnya adalah “kesempurnaan.” Banyak ayat al-
Qur’an yang menjelaskan hakikat di atas, antara lain surat Taha ayat 15
“Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja merahasiakan
(waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai hasil usahanya”.

Hari akhir pasti datang meskipun tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui
waktu kedatangannya dengan pasti. Adanya hari akhir atau hari kiamat telah
dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan ia termasuk bagian rukun iman. Sebagai
umat Islam kita harus beriman kepada hari akhir atau hari kiamat. Keimanan kepada

1
hari akhir akan tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan seseorang. Jika
mengaku sebagai orang beriman, kita harus beriman kepada hari akhir dan
menerapkan keimanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan


dibahas di dalam makalah tentang Iman Kepada Hari Akhir ini adalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian iman kepada hari akhir?


2. Bagaimana hari akhir menurut ilmu pengetahuan?
3. Apa hakikat beriman kepada hari akhir?
4. Apa saja tanda-tanda hari akhir?
5. Apa saja nama-nama hari akhir?
6. Bagaimana peristiwa setelah hari kiamat?
7. Bagaimana tahapan-tahapan periode hari akhir?
8. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?
9. Bagaimana perilaku yang mencerminkan iman kepada hari
akhir?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman Kepada Hari


Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.


2. Untuk mengetahui hari akhir menurut ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui hakikat beriman kepada hari akhir.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda hari akhir.
5. Untuk mengetahui nama-nama hari akhir.
6. Untuk mengetahui peristiwa setelah hari kiamat.

2
7. Untuk mengetahui tahapan periode hari akhir.
8. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada hari akhir.
9. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan iman kepada
hari akhir.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 IMAN KEPADA HARI AKHIR

Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan
datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan
Allah swt. Perhatikan firman Allah berikut:

Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. al-Hajj/22: 7).

Ayat ini menegaskan bahwa hari Kiamat itu bukanlah omong kosong, tapi kejadian yang benar
adanya. Hanya saja, manusia tidak ada yang tahu, kapan itu akan terjadi. Ini adalah rahasia Allah
swt. Hanya Allah yang Maha Tahu kapan hari Kiamat akan terjadi. Ketika kiamat tiba, bumi akan
hancur, semua makhluk mati, lalu Allah menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur.

Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia
dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet
Malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-

3
poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan
memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang
ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan.

Dua Macam Kiamat


Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu:

a. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil)

Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya
seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
b. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)

Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta.
Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam
yang baru yakni alam akhirat.

2.2 Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadar

Apa itu qadha dan qadar? Qadha yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali
(zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan dari qadha
atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya
Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir. Hubungan antara qadha dan qadar yaitu
hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena
qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang
terjadi. Jadi, apa itu beriman kepada qadha dan qadar? Iman kepada qadha dan qadar yaitu
percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan
terjadi pada mahluknya. Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan
telah di atur nasibnya sejak zaman azali. Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita
sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Karena
sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.

Jadi, usaha tetap harus dilakukan. Tetapi, bagaimanapun hasilnya, harus dapat diterima
dengan lapang dada, Karena itu merupakan takdir Allah SWT.

4
DALIL ADANYA QADHA DAN QADAR

Dalil tentang adanya qadha dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat al-Quran antara lain:

- QS. Al-Ahzab/33:38

Artinya: "…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-
Ahzab/33:38]

- QS. Al-Qamar/54:49

Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-


Qamar/54:49]

- HR. Muslim

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk
sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR. Muslim).

Jadi qadha dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut disebutkan baik
dalam al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan qadha dan qadar Allah SWT ini
kita harus mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi
maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun
yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam
semesta. Semua manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya
hari akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua amal
perbuatan mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah percaya dengan penuh
keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam semesta
hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka
mulailah manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju
alam baqa’. Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati,
bahwa suatu saat dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta
manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan
tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku.
Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan tanda-
tanda besar. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul Ba’ats,
Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza’,
balasan amal baik surga dan balasan amal buruk neraka. Beriman kepada hari
akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu merasa bahwa hidup di
dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua manusia
pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan mereka selama
hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt., sehingga
hidup yang dijalaninya akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan
6
perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama. Mengimani hari akhir membuat
manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah dan kerdil di hadapan Allah
Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur, sombong,
egois, dengki, dan penyakit hati lainnya.

1.1. Saran

.Setelah mempelajari dan memahami materi tentang iman kepada hari akhir,
mari kita biasakan hal-hal berikut dalam kehidupan sehari-hari.

1.Beriman bahwa suatu saat dunia ini akan hancur binasa.

2.Memperbanyak amal saleh dan kebajikan lainnya untuk bekal kehidupan akhirat.

3.Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.

4.Menjauhi perbuatan maksiat dan larangan Allah Swt.

5.Bersikap rendah hati dan tidak silau atas gemerlap dunia.

Anda mungkin juga menyukai