Anda di halaman 1dari 17

(POKOK AKIDAH ISLAM)

PERCAYA KEPADA HARI AKHIRAT, PENGERTIAN HARI AKHIRAT,NAMA


HARI AKHIRAT,KEPASTIAN AKHIRAT,SURGA DAN NERAKA.

Makala ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“AQIDAH AKHLAK”

Dosen pengampu :

Dr.Nurliana,MH

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Misbah Hayati /12130420493


2. Aisyah Adillah/12130420362
3. Nurul Afina/12130420502

PROGRAM STUDI ILMU HADIST

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

UIN SUSKA RIAU

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.
Adapun yang menjadi judul makalah adalah “Pokok akidah islam(percaya kepada hari
akhirat,pengertian hari akhirat,nama hari akhirat,kepastian hari akhirat,surga dan neraga)”.
Tujuan penulis membuat makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing.Dr.Nurliana,MH dalam mata kulia Aqidah akhlak.
Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Penulis miliki sangat
kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada pembaca untuk memberikan saran-saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Pekanbaru, 28 September 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii


DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Hari Akhirat ................................................................................................... 6
2.2Nama Hari Akhirat ................................................................................................8
2.3Kepastian Akhirat .................................................................................................8
2.4Surga Dan Neraka .................................................................................................11
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN ....................................................................................................15
2. SARAN ................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir
adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia.
Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar
keimanan seseorang dalam hatinya.
Iman kepada hari akhir rmerupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim,
walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-Qur‟an sudah
dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya, mengimani hari
akhir adalah salah satu cara agar kita bias selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah
SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi, yang hanya
mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akherat. Inilah yang
melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.
Beriman kepada hari akhir merupakan ciri mukmin dan muttaqin (orang-orang yang
bertaqwa). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an:
Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan
kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan
adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 4)
Kehidupan seluruh manusia di jagat raya ini kelak akan berakhir. Semua alam raya,
bintang-bintang di langit akan meredup, deburan ombak berhenti, gunung- gunung
hancur, dan alam luluh lantak, Pada saat itulah, manusia akan dibangkitkan dan harus
mempertanggungkan jawabkan semua perbuatannya di dunia.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka dapat merumuskan masalah sebagai
beikut:
1. Apa Pengertian Hari Akhirat ?
2. Apa Saja Nama Hari Akhirat ?
3. Bagaimana Kepastian Hari Akhirat ?
4. Apa yang di maksud Surga Dan Neraka ?

C. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mengetahui Pengertian Hari Akhirat
2. Mengetahui Apa Saja Nama Hari Akhirat
3. Mengetahui Bagaimana Kepastian Hari Akhirat
4. Mengetahui Apa Itu Surga Dan Neraka

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian hari akhirat

Pengertian Iman menurut bahasa adalah “percaya/meyakini”. Sedangkan Hari Akhir


adalah dimana seluruh alam semesta akan hancur, dan ketentuan itu sudah dirumuskan oleh
Allah swt. Jadi beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini dan mempercayai bahwasanya
hari akhir pasti akan tiba yang sesuai dengan keterangan-keterangan Alloh melalui firman-
firmanya dalam al-Qur‟an.
Yang dimaksud dengan Hari Akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan
dunia yang fana ini berakhir termasuk proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari itu, mulai
dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan
(Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari alam kubur (Ba‟ats), dikumpulkannya
seluruh umat manusia di padang Mahsyar (Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan
tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan amal buruk (Wazn),sampai kepada
pembalasan dengan surga atau neraka (jaza‟).
Di samping istilah Hari Akhir (Al-Yaum Al-Akhir), Al-Qur‟an juga menggunakan istilah
atau nama-nama lain, yang masing-masing nama menunjukkan peristiwa, keadaan atau
suasana yang akan dialami oleh umat manusia dalam proses menuju kehidupan yang abadi
tersebut.
Para Ulama‟ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra:
 Kiamat Sugra
Dalam bahasa Arab, "sugra" artinya kecil. Dalam hal ini, kiamat sugra adalah kehancuran
sebagian kecil dari alam semesta.
Sederhananya, kiamat sugra dapat dimaknai sebagai hari berakhirnya kehidupan
seseorang atau sebagian makhluk di muka bumi. Dalil mengenai kiamat sugra ini berdasarkan
sabda Nabi Muhammad SAW: “Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka
kursinya diperlihatkan kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka
ia akan melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini
kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat,” (H.R. Bukhari).

6
Contoh-contoh kiamat sugra adalah sebagai berikut: Tsunami, gempa bumi, longsor,
banjir, atau angin topan merupakan bencana dan kehancuran sebagian orang dan tempat
tertentu yang terkena bencana alam tersebut. Kematian juga merupakan hari berakhirnya
kehidupan dan tergolong kiamat sugra.
 Kiamat Kubra
Dalam bahasa Arab, "kubra" artinya besar. Dalam hal ini, kiamat kubra adalah kiamat
yang sebenarnya. Kiamat kubra terjadi dengan dimulainya tiupan terompet sangkakala
malaikat Israfil, serta diiringi dengan kehancuran semesta beserta isinya. Dalil mengenai
kiamat kubra ini tergambar dalam surah Al-Qari'ah ayat 1-11 sebagai berikut:
“Hari kiamat; apakah hari kiamat itu?; Dan tahukah kamu apa hari kiamat itu?; Pada hari
itu manusia seperti laron yang berterbangan; dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan; maka adapun orang yang berat timbangan [kebaikan]-nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan [senang]; dan adapun orang yang ringan
timbangan [kebaikan]-nya; maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah; Dan tahukah
kamu apakah neraka Hawiyah itu?; Yaitu api yang sangat panas,” (Al-Qari'ah: 1-11).
Ketika terjadi kimat kubra, segala hal musnah. Tidak ada satu pun planet yang tersisa.
Semuanya hancur, termasuk bumi, semua mahkluk hidup mati dan binasa. Tanda-tanda
Kiamat Kubra Waktu persis terjadinya kiamat kubra ini merupakan hal gaib. Tak ada yang
tahu kecuali Allah SWT.
Namun, terdapat tanda-tanda besar ketika kiamat kubra akan terjadi sebagai berikut:
Terbitnya matahari dari sebelah barat Munculnya Dajjal, Turunnya Nabi Isa AS Nabi Isa AS
akan turun dari Negeri Syam, dan membunuh Dajjal, kemudian Nabi Isa AS akan
menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW Turunnya Imam Mahdi Keluarnya Yakjuj dan
Makjuj Munculnya binatang melata di bumi Munculnya asap di timur dan barat Terjadinya
gerhana di timur, barat, dan di Jazirah Arab

2. Nama-Nama Hari Akhirat

Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Minimal ada 29 nama lain hari akhir.
Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah menggambarkan keadaan hari kiamat
hingga saat manusia dibangkitkan, dihisab, dan mendapat balasan dari Allah Swt. Nama-
nama hari akhir sebagai berikut :

1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat) (Az-Zumar 39:60)


2. Yaumul Ba‟ats (Hari Kebangkitan) (Ar-Rum 30:56)

7
3. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) (Al-Mukmin 40:27)
4. Yaumul Din ( Hari Pembalasan) (Al-Fatihah 1:3)
5. Yaumul Fath (Hari Kemenangan) (As-Sajadah 32:29)
6. Yaumul Talaq (Hari Pertemuan ) (Al-Mukmin 40: 15-16)
7. Yaumul Jam‟i (Hari Berhimpun) (At-Taghabun 64: 9)
8. Yaumul Taghabun (Hari ditampakkan kesalahan-kesalahan) (At-Taghabun 64)
9. Yaumul Khulud (Hari Kekekalan) (Qaf 50 : 34)
10. Yaumul Khuruj (Hari Keluar) (Qaf : 50 : 42)
11. Yaumul Hasrah (Hari Penyesalan) (Maryam 19 :39)
12. Yaumul Tanad (Hari Panggil-Memanggil) (Al-Mukmin 40 : 32)
13. Yaumul Fashl (Hari Keputusan) (An-Naba‟ 78 : 17)
14. As-Sa‟ah (Waktu) (Al-Qamar 54 :1)
15. Al-Akhirah (Akhirat) (Al-A‟la 87 : 16-17)
16. Al-Azifah (Peristiwa Dekat) (An-Najm 53 : 57)
17. At-Thammah (Mala Petaka Besar) (An-Nazi‟at 79: 34)
18. As-Shakhah (Tiupan Sangkakala Yang Kedua)
19. Al-Ghasyiyah (Kejadian Yang Menyelubungi)
20. Al-Waqi‟ah (Peristiwa Dahsyat)

Sedangkan istilah Al-Yaum Al-Akhir terdapat antara lain dalam QS. al-Baqarah/2:177 :
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman keada Allah, hari Akhir,
Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab dan Nabi-Nabi…” (Al-Baqarah 2:177)

3. Kepastian Hari Akhirat


 Tanda-Tanda Hari Kiamat

Tanda-tanda datangnya hari kiamat sebenarnya sudah dimulai saat diutusnya Rasulullah
saw. ke muka bumi.

Nabi Muhammad SAW. bersabda:

8
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua jari ini.” Beliau berisyarat dengan kedua
jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.”

Kemudian para ulama membagi tanda-tanda hari kiamat ini menjadi dua, yakni tanda-
tanda kecil dan tanda-tanda besar datangnya hari kiamat.

1. Tanda-tanda kecil

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang
relatif lama dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan,
minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun,dan lain-lain. Terkadang sebagiannya
muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

2. Tanda-tanda besar
Semakin dekatnya kehadiran hari kiamat ditandai dengan tanda-tanda sebagai
berikut:
a. Diutusnya al-Mahdi
b. Munculnya al-Masih ad-Dajjal
c. Turunnya Isa al-Masih
d. Keluarnya Ya‟juj dan Ma‟juj
e. Terbitnya matahari dari barat
f. Keluarnya binatang dari perut bumi

Penafsiran QS. Al-Hajj Ayat 7

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)

Kepastian akan datangnya hari kiamat adalah yang ditegaskan dalam ayat ini. Di
dalam ayat ini menyatakan laa royba fiihaa(tidak ada keraguan padanya) yang semakin
mempertegas bahwa hari kiamat itu pasti akan datang. Ibnu Jarir mengatakan, ‫ال ريب فيها‬
(tidak ada keraguan padanya), maksudnya adalah tidak ada keraguan mengenai kedatangan
dan kejadiannya.

Logika akal tidak akan berseberangan dengan informasi ini. Logika akal menyepakati
bahwa sebuah ciptaan akan mengalami masa akhir. Mobil, sepeda motor, handphone, dan

9
Berbagai alat elektronik lainnya yang semakin hari akan semakin usang. Nasi dan sayur akan
menjadi basi. Bahkan besi akan berkarat dan kemudian musnah dimakan zaman. Begitu pula
langit dan bumi akan mengalami masa sirnanya. Apalagi ilmu pengetahuan menyatakan
bahwa kondisi bumi dari masa awalnya hingga hari ini mengalami berbagai kerusakan dan
kemusnahan. Bukan semakin terawat dan semakin baik. Itu artinya, suatu saat nanti langit
dan bumi akan tiada. Pada saat itu semua yang ada di dalam kubur akan dibangkitkan. Maka
dari itu tiada keraguan atas datangnya hari kiamat tersebut.

M. Quraish Shihab menyatakan bahwa redaksi ayat ini tidak lagi menyebut kuasa-Nya
mendatangkan hari kiamat, tetapi menggunakan redaksi kiamat pasti datang. Agaknya hal ini
disebabkan karena kedatangannya yang demikian mendadak dan begitu rahasia, sehingga
yang mendatangkannya pun tidak dibicarakan lagi, atau dirahasiakan.

Penafsiran QS. Thaha Ayat 15

“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, aku merahasiakan (waktunya) agar supaya
tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha: 15) Ayat ini
mempertegas bahwa datangnya hari kiamat merupakan sebuah kepastian. Seperti pastinya
kematian bagi sesuatu yang bernyawa. Begitu pula langit dan bumi yang menanti masa
sirnanya. Allah „Azza wa Jalla benar-benar merahasiakan waktunya agar manusia dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan apa yang mereka usahakan. Dengan
dirahasiakannya waktu kedatangannya, tentunya menutup kesempatan manusia untuk
merakayasa amal perbuatannya.

Manusia benar-benar dalam keadaan aslinya. Sesuai dengan apa yang ia usahakan, tanpa
dibuat-buat dan direkayasa. Namun demikian, Allah memperkenankan informasi tentang
tanda-tanda kehadirannya sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Agar kiranya setiap
hamba memperbanyak amal ibadahnya sebelum datangnya hari kiamat tersebut dan
mewaspadai fitnah-fitnah yang muncul sebelum kedatangannya.

M. Quraish Shihab mengartikan ayat ini dengan terjemahan, “Sesungguhnya hari kiamat
akan datang, aku hampir saja menyembunyikannya agar supaya tiap-tiap jiwa dibalas dengan
apa yang ia usahakan.” Beliau mengartikan kata akaadu pada ayat tersebut sebagai
kehampiran terjadinya sesuatu.

10
Di dalam Tafsir Ath-Thabari terdapat sebuah riwayat:

Ubaid bin Isma‟il Al-Hibari menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibnu Fudhail


menceritakan kepada kami dari Atha bin Sa‟ib bin Jubair, mengenai firman Allah, ‫إ‬
‫ء‬, ia berkata, “Maksudnya adalah dari diri-Ku”.

Ditemukan banyak riwayat yang senada seperti di atas di dalam Tafsir Ath-Thabari di
dalam penjelasan mengenai ayat ini. Jadi, jika ayat tersebut diartikan maka bagaikan
menyatakan, “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, hampir saja Aku merahasiakannya
dari diri-Ku”. Untuk memahami pembahasan ini maka perlu diingat bahwa Alquran
diturunkan di tengah-tengah bangsa Arab. Melalui Alquran, Allah mengajak dialog orang-
orang Arab dengan bahasa yang mereka pahami dan yang mereka gunakan di antara mereka.

Jelaslah bahwa Allah menggunakan gaya bahasa seperti itu pada ayat ini dengan tujuan
memberi penekanan bahwa kedatangan hari kiamat itu benar-benar rahasia sampai-sampai
terhadap diri-Nya sendiripun Ia ingin merahasiakannya, terlebih-lebih kepada selain-Nya.
Namun, ini semua Allah maksudkan hanyalah untuk menyesuaikan gaya bahasa orang-orang
Arab karena Allah melalui ayat ini berdialog dengan orang-orang Arab. Padahal sebenarnya,
sebagaimana yang telah dipahami bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu sehingga
tidak ada sesuatupun yang dapat dirahasiakan dari diri-Nya.

4. Surga Dan Neraka


1. Surga

Surga atau jannah berasal dari huruf jin dan nun memiliki arti menutupi, sedangkan
jannah memiliki arti kebun atau perkebunan. Secara istilah, al-jannah berarti tempat yang
disediakan oleh Allah untuk orang-orang yang bertakwa padaNya, berbakti serta taat dalam
menjalankan perintahNya, dan menjauhi segala laranganNya. Masyarakat Arab seringkali
memaknai kata jannah sebagai suatu tempat yang berisi pohon-pohon rindang, yang berisi
kurma dan anggur sehingga tanahnya tertutupi oleh kedua jenis pohon tersebut. Tetapi jika
tempat tersebut hanya terisi oleh pepohonan dari jenis berbeda selain kurma dan anggur,
mereka biasanya menyebut dengan kata hadīqah.

Dalam bahasa Arab surga disebut dengan jannah. Kata jannah berarti kebun atau taman
yang berisi berbagai pepohonan. Surga merupakan suatu tempat tinggal abadi bagi orang-

11
orang yang bertakwa kepada Allah. Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi (QS. Ali
„Imran (3): 133). Adapun bau surga tercium dari jarak perjalanan seratus tahun. Nabi Saw
bersabda:”Sesungguhnya bau surga didapatkan dari jarak perjalanan seratus tahun” (HR.
Ahmad). Dalam riwayat yanglain ditegaskan lima ratus tahun jarak perjalanan.
Dalam al-Quran dijelaskan beberapa nama surga. Di antara nama-nama surga adalah
sebagai berikut:
1. Jannatul Ma‟wa, surga tempat kembali (QS. an-Najm (53): 15).
2. Jannatu „Adn, surga sebagai tempat tinggal yang kekal (QS. ar-Ra‟d (13): 23).
3. Darul Khulud, perumahan yang kekal (QS. al-Furqan (25): 15).
4. Jannatul Firdaus, surga paradis (QS. al-Kahfi (18): 107).
5. Darus Salam, perumahan yang penuh kedamaian (QS. al-An‟am (6): 127).
6. Darul Maqamah, perumahan yang penuh dengan ketenangan (QS. Fathir (35):
7. Jannatun Na‟im, surga yang penuh dengan kenikmatan (QS. asy-Syu‟ara‟ (26):
8. dan lain sebagainya
Keistimewaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya digambarkan Allah SWT
dalam hadis qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, "Aku (Allah) telah
menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu balasan (surga) yang belum pernah
terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam
hati.” (HR Bukhari).

Kenikmatan yang diberikan Allah SWT di dalam surga bersifat kekal, tidak pernah habis,
dan banyaknya tak terhitung. Dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi
yang akan dirasakan penghuni surga ialah menyaksikan Allah SWT. Seperti diterangkan
dalam firman-Nya, "Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang
Tuhannya." (QS al-Qiyamah: 22-23).

Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi. Seperti diterangkan Alquran,
“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran:
133). Disebutkan pula, di dalamnya mengalir sungai-sungai yang bermacam-macam dan
diberi nama sesuai dengan keadaan dan sifat airnya.

Di surga Allah memberikan berbagai kenikmatan yang belum pernah dijumpai manusia di
dunia ini. Kenikmatan di surga jauh melebihi kenikmatan di dunia. Tentang hal ini bisa
dibaca ayat-ayat al-Quran seperti QS. al-Baqarah (2): 25, QS.al-Hijr (15): 45-48, QS.

12
Muhammad (47): 15, QS. al-Waqi‟ah (56): 20-21, QS. al-Insan (76): 19-21, dan ayat-ayat
lainnya.

2. Neraka
Dalam bahasa Arab neraka disebut dengan nar. Kata nar dari segi bahasa berarti api.
Neraka merupakan lembah kebinasaan dan tempat terburuk di akhirat yang disediakan untuk
orang-orang kafir.Tingkat kesengsaraan dan kepedihan di neraka juga bertingkat-tingkat,
mulai yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Yang paling ringan siksanya adalah
tingkatan yang paling tinggi dan yang paling pedih siksanya adalah yang paling rendah.
Setiap tingkatan memiliki nama khusus dan pintu khusus (QS. al-Hijr (15):43-44, dan QS.
an-Nisa‟ (4): 145. Para penghuni neraka memasuki neraka secara berombongan dan
berduyun-duyun, satu demi satu rombongan, tingkatan demi tingkatan, dan diperlihatkan
neraka kepada mereka (QS. az-Zumar (39): 71).Dalam al-Quran dan hadits juga disebutkan
beberapa nama neraka dan tingkatan-tingkatannya. Di antara nama-nama neraka itu adalah:
1. Hawiyah (QS. al-Qari‟ah (101): 8-11).
2. Lazha (QS. al-Ma‟arij (70): 15-18).
3. Sa‟ir (QS. al-Mulk (67): 5).
4. Saqar (QS. al-Muddatstsir (74): 26-30).
5. Huthamah (QS. al-Humazah (104): 4-9).
6. Wail (QS. al-Ma‟un (107): 4).
7. Jahannam (QS. at-Taubah (9): 35).
8. Jahim (QS. ad-Dukhan (44): 56)
Dari semua tingkatan neraka di atas, tingkatan yang paling ringan dari siksa neraka ialah
apabila seseorang memakai dua sandal dari api neraka, maka otaknya akan mendidih karena
panasnya ke dua sandal tersebut.

Gambaran penyiksaan yang akan dialami oleh manusia sebagaimana dijelaskan oleh al-
Ghazali adalah gambaran siksaan jasmani dan rohani. Ia mengungkapkan bahwa di neraka
kelak manusia akan mengalami siksaan yang amat dahsyat sehingga muka mereka menjadi
hitam melebihi hitamnya api yang sangat panas, maka mereka menjadi buta, lisan mereka
menjadi bisu, punggung mereka hancur, tulang belulang mereka pecah, kulit mereka
terkoyak-koyak, dan tangan mereka dibelenggu sampai leher mereka. Sementara itu ular-ular
dan kalajengking neraka menggelayuti tubuh mereka.

13
Penjelasan akan neraka dan siksaannya yang amat dahsyat dan mengerikan, yang terdapat
dalam ayat-ayat al-Qur‟an dan hadits-hadits Nabi, merupakan pelajaran moral, dan
peningkatan keimanan yang amat berharga bagi manusia untuk memperbaiki diri dalam
menjalankan kehidupan di dunia. Untuk itu Al-Ghazali menasehatkan pembacanya untuk
berfikir dan merenungi lebih dalam, dan mengobarkan rasa takut yang terkuak dari dalam hati
ketika bersentuhan dengan hal-hal yang berkaitan dengan siksa neraka.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta. Semua
manusia, sejak jaman dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir akan dibangkitkan
untuk mendapatkan balasan semua amal perbuatan mereka. Iman kepada Hari Akhir adalah
percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir kelak. Setelah alam
semesta hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah
manusia menjalankan tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa‟. Iman kepada
hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat dunia beserta isinya
akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju akhirat untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Keyakinan tersebut
diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku.

Tanda-tanda datangnya hari kiamat terdiri atas tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.
Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Yaumul Ba‟ats, Yaumul Hasyr, Buku
Catatan, Yaumul Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza‟, balasan amal baik surga dan balasan
amal buruk neraka. Beriman kepada hari akhir akan menumbuhkan rasa tanggung jawab
yaitu merasa bahwa hidup di dunia ini hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua
manusia pasti akan kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan mereka selama hidup di
dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt., sehingga hidup yang dijalaninya
akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan
agama. Mengimani hari akhir membuat manusia sadar bahwasanya manusia itu lemah dan
kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur,
sombong, egois, dengki, dan penyakit hati lainnya.

15
2. Saran

Kami mengharapkan,kepada Pemimpin dan masyarakat negeri ini untuk selalu


menanamkan nilai-nilai Al- qur‟an hadis pada aspek pendidikan di Indonesia,serta melakukan
kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi
lebih baik terutama bagi umat muslim. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah hadis
dan al-qur,an di Indonesia dan dunia yang berbudi luhur.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang positif agar kami dapat memperbaikinya di tugas mendatang,
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Halimah, Iim dkk. 2013. Mandiri Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:
Erlangga.

Haris, Abd., dkk, 2012. Pendalaman Materi Ajar PAI. Jakarta: FITK UIN Jakarta.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. 2015. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Tim Ichtiar Baru van Hoeve. 1993. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-
Qur‟an Depag RI, 1984/85.

Anwar, Rosihan. Akidah Akhlak. Bandung : 2008. Pustaka Setia

Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : 2013. LPPI

Mahir Ahmad Ash-Shufiy: Terjadinya Kiamat. Solo: 2007. Tiga Serangkai, Cet. I, Hal. 39.

H. Subhan Nurdin, Ade Hidayat: Benarkah Isa & Dajal Akan Turun. Jakarta,: QultumMedia.
2006, Cet. I, Hal. 16.
H. Subhan Nurdin, Ade Hidayat: Benarkah Isa & Dajal Akan Turun.Jakarta: QultumMedia.
2006, Cet. I, Hal. 16
Drs.Arsikum Al Mashudi dan Arief Nuryadin, S.Pd., Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang
Kiamat Kubra, Jakarta Timur: Al-Ihsan Media Utama. 2006. Cet.1, Hal.49.

17

Anda mungkin juga menyukai